Yusuf dan Sania, Kader IPNU-IPPNU UNUSIDA Raih Juara 1 dalam Ajang UNEC 2025 (Foto: Flyer Humas UNUSIDA)

Mahasiswa UNUSIDA Raih Juara 1 Kompetisi Business Plan Tingkat Nasional Lewat Inovasi Energi Terbarukan EcoPaska

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Adalah tim Callmeysn yang berhasil meraih Juara 1 dalam ajang UNUSIDA National Econpreneur Competition (UNEC) 2025.

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) UNUSIDA yang dilaksanakan pada bulan Juni 2025 lalu secara virtual. Kompetisi ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tim Callmeysn terdiri 2 orang mahasiswa, yaitu Nur Syaifullah Yusufal Ichwan Prodi Teknik Industri 2024 (Ketua), dan Fahimatus Sania – Akuntansi 2024 (Anggota) yang mewakili tim UNUSIDA berhasil memukau dewan juri berkat orisinalitas ide, kejelasan perencanaan bisnis, dan dampak sosial yang diusung. Tim UNUSIDA berhasil mengungguli kontentan lain, diantaranya dari Tim EliXirelk Politektik Negeri Malang yang meraih Juara 2 dan tim S.I.B Consultant dari Universitas Negeri Suarabaya (UNESA) yang meraih Juara 3.

Yusuf sapaan akrabnya, menjelaskan keberhasilannya kali inimenghadirkan inovasi brilian melalui bisnis sosial bernama EcoPaska. Usaha ini berfokus pada pengolahan limbah ampas kopi menjadi briket ramah lingkungan, sebagai alternatif bahan bakar yang hemat, bersih, dan ekonomis.

Mahasiswa Teknik Industri 2024 tersebut menyebutkan, ide ini muncul sebagai respon atas dua persoalan lingkungan yang sering terabaikan: limbah ampas kopi yang terbuang sia-sia dan masih terbatasnya pemanfaatan bahan bakar alternatif yang murah serta bersih di Indonesia. Ia dan sania mengusung tagline ‘EcoPaska Dari Ampas Tersisa, Jadi Energi Luar Biasa’, dengan menitikberatkan pada pengembangan industri kreatif berbasis energi terbarukan.

“Ide ini bermula pada keprihatinan terhadap limbah ampas kopi yang melimpah dan terbuang sia-sia, khususnya dari caffe, kedai kopi dan rumah tangga,” ujarnya kepada Humas UNUSIDA, Kamis (3/7/2025).

Baca juga:  Wakil Rektor 3 UNUSIDA Tekankan Ormawa Bawa Semangat Juang dan Inovasi

Ia mencoba menghadirkan EcoPaska sebagai solusi kreatif untuk mengurangi limbah rumah tangga, sekaligus mendukung transisi menuju energi terbarukan berbasis komunitas. Melalui pendekatan circular economy, ia dan tim berusaha menunjukkan bahwa limbah kopi yang selama ini terbuang sia-sia, ternyata memiliki potensi tinggi sebagai sumber bahan bakar alternatif yang efisien, bersih, dan murah.

“Produk briket EcoPaska tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berdaya saing tinggi dan bisa dikembangkan dalam skala industri rumahan maupun UMKM,” katanya.

Ia melihat peluang dari limbah tersebut untuk disulap menjadi produk energi berbasis ekonomi sirkular. Melalui pendekatan green entrepreneurship, ampas tersebut diubah menjadi briket hemat energi yang aman, bersih, dan ekonomis. Kepedulian terhadap lingkungan serta semangat kewirausahaan menjadi motivasi utama dalam mengembangkan usaha.

“Kami percaya bahwa limbah bukan akhir dari nilai guna, tapi bisa menjadi awal dari solusi baru,” tegasnya.

Sementara itu, anggota tim Callmeysn UNUSIDA, Sania menyebutkan bahwa EcoPaska dapat memproduksi briket dari 95% ampas kopi dan 5% perekat alami. Produk ini memiliki keunggulan seperti daya tahan panas tinggi, minim asap dan bau, serta aman digunakan di dalam maupun luar ruangan. Produk dikemas dalam desain kraft box yang edukatif dan ramah lingkungan, dilengkapi QR Code berisi informasi penggunaan dan dampak ekologis.

Mahasiswi Akuntansi tersebut menjelaskan bahwa proses distribusi produk nantinya akan dilakukan melalui marketplace seperti Shopee dan media sosial instagram, dengan strategi pemasaran kolaboratif bersama kafe mitra dan komunitas lingkungan.

“Kami tidak hanya akan menjual produk, EcoPaska juga menjalankan kampanye edukasi daur ulang dan gaya hidup hijau di masyarakat, itu tujuan utama kami,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sania menceritakan perjalanan mengikuti kompetisi yang tak mudah dan penuh dengan tantangan. Mulai dari menyusun proposal hingga memproduksi prototipe, keduanya harus membagi waktu antara akademik dan pengembangan usaha.

Baca juga:  Mahasiswa Unusida berhasil Sabet 2 Medali di Kejuaraan Pencak Silat Pagar Nusa PandalungaN Cup 2

“Jujur, mengikuti kompetisi seperti UNEC 2025 tidak terbayang untuk menang sebelumnya. Sebab, penuh tantangan dan lika-liku proses yang harus kami lalui. Tapi dari setiap tantangan itu, kami belajar banyak soal manajemen waktu, kerja tim, dan pentingnya percaya diri terhadap ide sendiri. Rasanya semua terbayar waktu EcoPaska bisa tampil dan mendapat apresiasi. Semoga usaha kecil kami ini bisa terus berdampak lebih luas.” ungkapnya.

Tak hanya itu, ia juga telah merancang tindak lanjut pengembangan produk pasca kompetisi ini. EcoPaska akan terus dikembangkan melalui beberapa rencana strategis, antara lain: investasi mesin semi-otomatis untuk mempercepat produksi, diversifikasi produk (varian aroma, ukuran kemasan), pemberdayaan barista untuk pengumpulan limbah serta membuka program reseller bagi mahasiswa dan komunitas peduli lingkungan.

“Semoga usaha kecil yang kami hadirkan ini dapat menginspirasi dan menghidupi banyak orang di masa yang akan datang, bismillah,” harapnya. (MY)