BEM Teknik Unusida Hibahkan Alat WTP dan RO Bagi Warga di Kampung Nelayan, Kedungpandan, Jabon, Sidoarjo

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Sidoarjo – Masyarakat di Kampung Nelayan, di Dusun Tlocor, Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, kini dapat bernafas lega. Pasalnya, Tim Program Penguatan Kapasitas Mahasiswa (PPK) Ormawa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menghibahkan 1 set alat Water Treatment Proses (WTP) dan 1 set teknologi Reverse Osmosis (RO). untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga setempat, Rabu (12/10/2022).

Ketua tim PPK BEM Fakultas Teknik Unusida, Bagus Irwanto menjelaskan, WTP dan RO merupakan suatu metode filterisasi/penyaringan air bersih dengan menghilangkan molekul besar serta ion-ion yang terkandung dalam air.

“Sumber air yang semula memiliki nilai Total Dissolved Solid (TDS) mencapai hingga 2000 ppm (part per million) di musim kemarau dan 800-1000 ppm di musim hujan, kini hanya menjadi 500 ppm setelah melalui proses alat WTP dan RO,” ujar ketua tim, Bagus Irwanto.

Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan tersebut menyebutkan Alat tersebut dapat menghasilkan 1000 liter per hari yang ditempatkan di musholla dusun setempat. “Kapasitas tersebut masih hanya mencakup 20% warga di kampung nelayan. Oleh karena itu perlu perhatian khusus pemerintah desa serta dinas terkait dalam meningkatkan hasil serta meratakan manfaatnya bagi warga di daerah pesisir seperti ini,” katanya.

Adapun cara kerja kedua alat ini hampir sama serta saling mendukung, yaitu dapat menghilangkan sedimen klorin dengan proses pemfilteran sebelum melalui membran untuk menghilangkan padatan yang terlarut sehingga dapat menjernihkan air dengan maksimal.

“Alhamdulillah, kedua alat tersebut telah dipasang di musholla dusun setempat sejak bulan awal Agustus lalu dan sudah melalui tahap uji coba dan uji laboratorium. Kini sudah siap untuk digunakan oleh masyarakat untuk sehari-hari,” imbuhnya.

Anggota Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (BKNU) Sidoarjo tersebut berharap agar program yang diusungnya ini dapat bermanfaat dan berkesinambungan bagi masyarakat di kampung nelayan. Oleh karena itu, ia mengajak partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk mau dalam menjaga dan merawat alat ini secara rutin.

“Sebab, kesinambungan program dan adanya alat ini sangat bergantung dengan partisipasi masyarakat. Sebuah alat tidak akan berfungsi dengan maksimal hingga mengalami kerusakan bila tidak dilakukan maintenance (dirawat) dengan baik,” tegasnya.

Selain program utama pemenuhan air bersih, tim PPK BEM Fakultas Teknik juga mendorong dalam meningkatkan ekonomi ibu-ibu nelayan mendirikan usaha bersama. Seperti dengan menggelar pelatihan pengolahan hasil laut menjadi olahan pangan, hingga pelatihan pengemasan dan pemasaran produk.

“Potensi Tlocor sebagai daerah pesisir sangat besar karena dekat dengan tempat Wisata Bahari Tlocor (WBT) yang salah satu destinasi wisata di Kabupaten Sidoarjo. Potensi tersebut yang harus dimanfaatkan oleh warga dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.

Wakil Rektor 3 Unusida, Ali Masykuri menyampaikan, pihaknya siap memfasilitasi dalam mengawal keberlanjutan program yang diusung mahasiswa, lebih-lebih tentang pengabdian masyarakat.

“Program yang diusung oleh BEM Fakultas Teknik ini sangat komplit karena mewakili seluruh Fakultas dan Program Studi di Unusida. Jadi selain menerapkan keteknikannya dalam merancang sebuah alat, juga memberikan pengetahuan tentang pengolahan hasil laut ke masyarakat. Ini mewakili Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Juga mewakili Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi dalam hal pengemasan dan pemasaran produk yang diajarkan ke masyarakat kelompok nelayan,” urainya.

Sementara itu, Sekretaris Kelompok Nelayan Putra Mutiara, Sundianto merasa sangat senang karena dibantu untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Ia dan warga nelayan selama ini mendambakan solusi terhadap masalah kekurangan air bersih di daerah dekat laut.

“Adanya solusi air bersih ini sangat kami harapkan warga sejak lama. Tentu hal ini sangat membantu warga sehingga tidak lagi mengandalkan air bersih dari PDAM yang mengharuskan kami menempuh jarak yang cukup jauh untuk menjangkaunya. Selain itu, program peningkatan ekonomi bagi ibu-ibu dengan pelatihan-pelatihan juga akan membuka peluang usaha yang luas serta ekonomi warga juga akan tumbuh,” terangnya.

Penyerahan hibah alat tersebut diberikan secara simbolis oleh Wakil Rektor 3 Unusida, Ali Masykuri, M. Pd. I kepada sekretaris kelompok nelayan Putra Mutiara, Sundianto. Tampak hadir juga kepada bidang kemahasiswaan Unusida, Mahfudzil Asror, Pembimbing Tim PPK BEM Fakultas Teknik Unusida, Zahrotul Azizah, Kepala Program Studi Teknik Indutri Unusida, Rina Sri Wulandari serta masyarakat setempat.

(my/my)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][thim-multiple-images image=”21314,21315,21316,21317,21318″ column=”2″][/vc_column][/vc_row]