Rektor Unusida menjadi pemateri dalam Forum “Meningkatkan Kerjasama Rentas Sempadan Dalam Pendidikan Tinggi: Strategi untuk Inovasi dan Kemampanan” di UiTM Malaysia (Foto: Humas Unusida)

Rektor UNUSIDA Jelaskan Pemanfaatan AI dalam Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi di UiTM Malaysia

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), Assoc. Profesor Dr. Fatkul Anam, M.Si menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam forum diskusi dengan jajaran untuk memperkuat bidang transformasi teknologi dan digitalisasi.

Dalam forum tersebut, Rektor UNUSIDA menjadi narasumber yang membahas tentang Meningkatkan Kerjasama Rentas Sempadan dalam Pendidikan Tinggi: Strategi untuk Inovasi dan Kemampanan di UiTM Malaysia yang disiarkan secara langsung di TV Rembau.

Selain itu, juga menjadi panelis, Sekretaris Lembaga Pendidikan Tinggi Universiti Nadhatul Ulama, Indonesia Dr. Rer. Pol. H.M. Faishal Aminuddin dan Rektor UiTM, Cawangan Negeri Sembilan, Malaysia Profesor Dr. Yamin Yasin.

Ia menjelaskan 5 bentuk kerja sama dalam pemanfaatan dalam pengembangan Artificial Intellegence (AI) yang mungkin dilakukan dalam perkembangan perguruan tinggi saat ini, yaitu pertukaran pengetahuan dan riset bersama, penelitian kolaboratif, Program pelatihan dan sertifikasi, pembangunan infrastruktur AI, serta pertukaran mahasiswa dan staf.

“Melalui pertukaran dosen dan peneliti, kedua pihak dapat mempelajari praktik terbaik, metode, dan teknologi terbaru dalam pengembangan AI. Ini akan membantu memperkaya kurikulum pendidikan dan penelitian di kedua institusi,” ujarnya saat menyampaikan dalam Forum Kerja Sama Pendidikan Tinggi di UiTM Malaysia, Rabu (10/07/2024).

Informasi pendaftaran mahasiswa baru di PMB UNUSIDA

Sementara dalam penelitian kolaboratif dapat mencakup pengembangan algoritma baru, aplikasi AI. dalam pendidikan, atau penggunaan AI. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Untuk menghasilkan penemuan yang signifikan dan berkontribusi pada perkembangan AI dalam bidang pendidikan.

Program selanjutnya adalah pelatihan dan sertifikasi untuk mahasiswa, dosen, dan profesional di kedua institusi, mencakup pelatihan praktis dalam pengembangan AI, pemahaman konsep-konsep dasar AI, dan penerapan AI dalam konteks pendidikan.

Dalam pembangunan infrastruktur AI, dilakukan pengembangan pusat riset AI, laboratorium AI, dan pengadaan peralatan dan perangkat lunak terkait AI.

“Kegiatan terakhir yang saya usulkan adalah pertukaran mahasiswa dan staf. Kegiatan ini untuk mendapatkan pengalaman belajar dan kerja di lingkungan yang berbeda, yang akan meningkatkan pemahaman mereka tentang A.I. dan pendidikan,” jelasnya.

 

(my)

Rektor Unusida H Fatkul Anam bersama Rektor UiTM, Prof. Datuk DR Shahrin bin Sahib (Foto: Humas Unusida)

Perkuat Bidang Akedemik dan Penelitian, Unusida Jalin Kerja Sama dengan UiTM Malaysia

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) terus memperluas jejaring kerja sama internasional. Kali ini Unusida kembali menjalin kerja sama internasional dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Selasa (09/07/2024).

Rektor UiTM, Prof. Datuk DR Shahrin bin Sahib menyambut baik nota kesepahaman ini. Ia mengaku sangat terbuka untuk melakukan kerja sama dengan negara serumpun dalam mengembangkan perguruan tinggi masing-masing.

“UiTM membuka ruang seluas-luasnya kerja sama sesama saudara serumpun, sesama negara Islam,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof Shahrin mengatakan, UiTM mempunyai 34 kampus di seluruh Malaysia. Kerjasama dapat dilakukan dengan semua kampus UiTM tersebut dalam berbagai bidang, seperti bidang kajian islam, bidang akademik, penelitian, pertukaran mahasiswa, bidang kesenian, pengembangan batik dan songket.

Sementara itu, Rektor Unusida Dr. H. Fatkul Anam, menjelaskan manfaat yang dapat diharapkan dari kolaborasi antara UiTM dan Unusida, diantaranya yaitu pertukaran pengetahuan dan pengalaman.

“Melalui kolaborasi ini, dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dalam bidang akademik dan penelitian untuk meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan,” jelasnya.

Selain itu, masing-masing pihak dapat saling berkontribusi dalam pengembangan  kurikulum yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri. Kedua belah pihak juga melakukan penelitian bersama yang dapat memberikan wawasan baru dan solusi untuk masalah yang dihadapi di bidang studi yang relevan. Penelitian bersama ini dapat meningkatkan reputasi kedua institusi di dunia akademik nantinya.

“Kolaborasi antara UiTM dan Unusida dapat membuka pintu untuk peluang bisnis dan kerjasama dengan industri, membantu dalam mempromosikan inovasi, transfer teknologi, dan pengembangan ekonomi di kedua belah pihak,” pungkasnya.

 

(my)

Rektor Unusida bersama Rektor UYR saat berkunjung di Universitas Yala Rajabhat (UYR) Thailand (Foto: Humas Unusida)

Unusida Bangun Kerja Sama dengan Yala Rajabat University Thailand

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menjalin kerja sama dengan Univeristas Yala Rajabat (UYR) Thailand, Jum’at (05/07/2024). Kerja sama itu ditandai dengan kunjungan Rektor Unusida dalam rangkaian kunjungan internasional LPT-PBNU.

Diketahui, UYR Thailand resmi berdiri sebagai universitas pada tahun 2004. Namun UYR sebenarnya berdiri sejak tahun 1963 dengan nama Sekolah Pelatihan Guru yang mempersiapkan guru-guru yang memenuhi syarat untuk sekolah dasar dan menengah di provinsi perbatasan selatan Thailand.

UYR memiliki satu kampus utama dengan memiliki empat fakultas utama termasuk pendidikan, humaniora dan ilmu sosial, ilmu teknologi dan pertanian, dan ilmu manajemen, dan menawarkan program studi termasuk: pendidikan dasar, ilmu politik, seni dan desain, mikrobiologi, pertanian, dan akuntansi.

H Fatkul Anam menjelaskan, kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan jejaring internasional Unusida. Dalam kerja sama tersebut, Unusida akan fokus kerjasama untuk pertukaran mahasiswa, kuliah tamu, kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat, publikasi bersama, serta percepatan akreditasi internasional.

“Beberapa program studi di Unusida dapat terlibat dalam kerja sama ini, antara lain Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Desain Komunikasi Visual (DKV), Akuntansi, dan beberapa Prodi di Fakultas Teknik,” jelasnya.

Menurutnya, kerja sama ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa NU untuk belajar di luar negeri. Dengan begitu, mahasiswa NU memiliki bekal ilmu dan pengalaman bersaing di lingkup internasional nantinya.

“Momentum ini adalah untuk mengenalkan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa NU mendunia. Dengan menyalurkan berbagai ide, inovasi serta prestasi,” pungkasnya.

 

(my)

Rektor Unusida H Fatkul Anam bersama Rektor Universiti Malaysia Kelantan, Prof. Dato’ D.r Razil bin Che Razak (Foto: Humas Unusida)

Unusida bersama 19 PTNU jalin kerjasama dengan Universiti Malaysia Kelantan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali menjalin kerja sama internasional. Kali ini, Unusida bersama 19 Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) di bawah naungan Lembaga Pendidikan Tinggi (LPT) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universiti Malaysia Kelantan, Senin (08/07/2024).

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Ketua LPT PBNU, Prof. Ainun Na’im, Ph.D dengan Rektor Universiti Malaysia Kelantan, Prof. Dato’ D.r Razil bin Che Razak. Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan di tengah kunjungan Rektor Unusida bersama LPTNU ke Thailand-Malaysia selama seminggu yang lalu, Kamis-Rabu (04-10/07/2024).

Dalam kesempatan itu, ketua LPT-PBNU, Prof Ainun Na’im menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan  Tridharma Perguruan Tinggi serta untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama.

Ia berharap semoga dengan menjalin kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam peningkatan kualitas 19 PTNU yang ikut bersama-sama kunjungan ke Malaysia.

“Sebagaimana diketahui UMK mempunyai 3 kampus utama yaitu kampus kota yang terletak di Pengkalan Chepa, Bachok dan Jeli. Hal ini yang dapat melecut semangat kita dalam mengembangkan kualitas PTNU di Indonesia,” ujarnya.

Diketahui, pendirian Universitas Negeri di Kelantan diumumkan oleh Perdana Menteri Kelima Malaysia, Tun Abdullah Ahmad Badawi pada tanggal 31 Maret 2006 setelah mendapat persetujuan Kabinet pada bulan Juni 2006.

UMK dikategorikan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi sebagai Universitas yang berfokus dan mengedepankan kewirausahaan di kalangan mahasiswanya tanpa memandang disiplin ilmu dan bidangnya melalui moto ‘Entrepreneurship is Our Core’.

Sementara itu, Rektor Unusida, H Fatkul Anam, yang menjadi salah satu delegasi dalam kunjungan ini menjelaskan bahwa ada beberapa poin kesepakatan. Di antaranya adalah pertukaran mahasiswa, kuliah tamu, joint research, kerjasama publikasi, pertukaran review jurnal untuk bidang ilmu yang sejenis, dan lain.

“Dalam waktu dekat MoU ini akan ditindaklanjuti dengan pembahasan teknis masing-masing perguruan tinggi,” jelasnya.

Ketua Forum Rektor PTNU tersebut menyampaikan bahwa melalui kerja sama ini PTNU dapat mengadopsi filosofi perguruan tinggi yang berfokus Kewirausahaan dan Bisnis, Teknologi Kreatif dan Warisan, dan Agroindustri dan Ilmu Sumber Daya Alam seperti yang diterapkan di UMK. Juga dapat membuka peluang bagi PTNU untuk meningkatkan jejaring di luar negeri.

Selain ketiga bidang studi tersebut, di UMK juga diberikan penekanan pada perolehan bahasa dan soft skill. Juga disertai wawasan dan pengalaman yang mumpuni dalam bidangnya.

“Di Unusida sendiri contohnya, kami memiliki Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik yang dapat saling bertukar ilmu dan pengalaman yang akan bermanfaat bagi kedua belah pihak,” ungkapnya.

 

(my)

Rektor Unusida Dr. H. Fatkul Anam, M.Si bersama Mr Phinya Rattanaworachat, Direktur Kantor Wilayah Layanan Pendidikan Dasar Provinsi Narathiwat (Foto: Humas Unusida)

Unusida Jalin Kerja Sama dengan OPEC Thailand, Buka Peluang PPL Internasional bagi Mahasiswa

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) terus melangkah untuk mengembangkan jejaring internasional. Di antaranya dalam program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Internasional bagi mahasiswa Prodi pendidikan, Unusida resmi menjalin kerja sama dengan Office of the Private Education Commision (OPEC) Narathiwat Province, Thailand, Ahad (07/07/2024).

Tanda tangan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Rektor Unusida Dr. H. Fatkul Anam, M.Si bersama Mr Phinya Rattanaworachat (Direktur Kantor Wilayah Layanan Pendidikan Dasar Provinsi Narathiwat) didampingi Mr Rusman Niheng (Wakil Direktur Kantor Wilayah Layanan Pendidikan Dasar Provinsi Narathiwat). Kegiatan tersebut digelar di ruang pertemuan Southern View Hotel, Pattani, Kecamatan Rusamilae, Kabupaten Mueang Pattani, Provinsi Pattani, Thailand.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unusida, H Fatkul Anam mengatakan bahwa kerja sama ini sangat bermakna dan bermanfaat bagi Unusida yang memiliki 4 Prodi kependidikan, yaitu Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

“Kerja sama ini dapat membuka peluang bagi mahasiswa Prodi pendidikan untuk mengikuti program PPL Internasional nantinya,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa tindak lanjuti kerja sama ini adalah dengan pengiriman mahasiswa Unusida untuk kegiatan program pengalaman lapangan internasional untuk program studi kependidikan di Indonesia. Menurutnya, kerja sama ini menjadi salah satu upaya untuk menyiapkan akreditasi Internasional bagi program studi pendidikan di Unusida.

“Hal ini sekaligus sebagai salah satu upaya untuk menyiapkan akreditasi internasional bagi program studi pendidikan di Unusida,” katanya dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Direktur Kantor Wilayah Layanan Pendidikan Dasar Provinsi Narathiwat, Mr Phinya mengungkapkan bahwa pihaknya sangat senang dan menyambut baik akan kerja sama dengan Unusida. Menurutnya, Unusida menjadi salah satu Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) di Indonesia yang baik.

“Terima kasih, menjadi suatu kehormatan bagi kami untuk menerima mahasiswa Unusida dalam program PPL nantinya. Ini dapat kita tindaklanjuti dengan Program penyusunan kurikulum  bersama, pelatihan bagi calon guru, dan  program praktik pengalaman lapangan, dan lain-lain,” ungkapnya.

 

(my)

Rektor Unusida Dr. Fatkul Anam M. Si. bersama KH. Alee Mateh Ketua Majlis Agama Islam Wilayah Yala yang juga Ketua Pengurus Cabang Istimewa NU Thailand (Foto: Humas Unusida)

Unusida Komitmen Berikan Beasiswa bagi Pelajar di Thailand

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) bersama sejumlah Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) berkomitmen untuk memberikan beasiswa kepada pelajar-pelajar di Thailand jika melanjutkan studi pada PTNU di Indonesia.

Komitmen itu disampaikan oleh Ketua Forum Rektor PTNU se-Indonesia Dr. H Fatkul Anam, M.Si, di hadapan Majlis Agama Islam Wilayah Yala dan juga Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Thailand, Sabtu (06/07/2024).

“Kami dari Unusida siap memberikan beasiswa kepada mahasiswa muslim Thailand melalui PCINU untuk melanjutkan studi di kampus kami,” katanya saat menemui KH Alee Mateh Ketua Majlis Agama Islam Wilayah Yala yang juga Ketua PCINU Thailand.

Komitmen yang sama juga di sampaikan hampir semua Rektor PTNU yang ikut bersama-sama dalam kunjungan Pengurus Pusat LPTNU bersama 19 Pimpinan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) melakukan lawatan ke sejumlah perguruan tinggi dan Majlis Agama Islam ke Thailand dan Malaysia, pada tanggal 4-10 Juli 2024.

Ia berharap, melalui program beasiswa bagi pelajar muslim untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Hal tersebut dapat menarik minat pelajar asing untuk mengenalkan PTNU di Indonesia, khususnya Unusida.

“Unusida selalu terbuka bagi kader NU yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi. Unusida berkomitmen untuk menyediakan pendidikan tinggi bagi generasi muda NU,” jelasnya.

Informasi pendaftaran Unusida di PMB Unusida

Pengurus Pusat LPT PBNU, Ruchman Basori yang juga Pimpinan Delegasi mengatakan bahwa jaringan kerjasama dan kolaborasi antar negara sangat penting agar PTNU semakin bermutu dan berdaya saing.

“Pemberian beasiswa yang dilakukan oleh PTNU menjadi cermin Nahdlatul Ulama dan Indonesia dalam membangun peradaban global, sekaligus komunikasi produktif antar dua belah pihak,” lanjut Ruchman.

Ruchman sangat mengapresiasi keinginan PCI NU Thailand yang akan mendirikan Perguruan Tinggi NU di Thailand, sekaligus berkeinginan untuk bekerjasama dengan PTNU.

Sementara itu, ketua PCI NU Thailand KH Alee Mateh menyampaikan bahwa kunjungan LPTNU bersama sejumlah Rektor PTNU sangat penting bagi kami dalam membangun semangat dan motivasi terutama membangun SDM melalui pendidikan.

Alee Mateh menuturkan bahwa Majlis Agama Islam Wilayah Yala membina 627 masjid sebagai tempat pendidikan Islam, yang merupakan kewajiban sebagai pusat belajar Islam Ahlussunah wal Jamaah An Nahdliyah di Thailand.

“Kedatangan bapak dan ibu menambah motivasi kami berjuang dan kami berterima kasih atas pelbagai tawaran beasiswa untuk anak-anak kami”, pungkasnya.

 

(my)

Doa Bersama 1 Dekade Unusida (Foto: Humas Unusida)

1 Dekade Unusida, Transformasi PTNU yang Berprestasi dan Berdaya Saing

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) memperingati Hari Lahir (Harlah) yang genap berusia 10 Tahun atau 1 Dekade pada Kamis (04/06/2024). Dalam peringatan Harlah 1 Dekade kali ini, Unusida mengusung tema ’Dedikasi untuk Negeri dalam Prestasi dan Inovasi’.

Adapun, beberapa kegiatan juga turut memeriahkan agenda tersebut, di antaranya riyadhoh ke sejumlah muassis dan ulama, Doa Bersama, Kegiatan Event Mahasiswa hingga Jalan Sehat bersama seluruh Civitas Akademika Unusida.

Di usia yang sudah menginjak 1 Dekade saat ini, Rektor Unusida Dr. H. Fatkul Anam, M.Si mengungkapkan jerih payah perjalanan Unusida di awal berdiri yang dimulai dari titik nol. Namun, semangat dalam menghadirkan pendidikan tinggi di kalangan masyarakat menjadi kekuatan tersendiri.

Ia menyampaikan bahwa dalam rencana induk pengembangan Unusida, pihaknya bersama BPP Unusida telah menyusun tahapan-tahapan (mile stone) setiap 5 tahun. Pada 5 tahun pertama, Unusida mengusung semangat dalam membangun Perguruan Tinggi dengan tata kelola baik.

“Alhamdulillah, tahapan pengembangan Unusida pada 5 tahun pertama dengan menempati urutan pertama dari sembilan kampus NU terbaik yang berbadan hukum perkumpulan (BHP) NU dari Lembaga Pendidikan Tinggi NU (LPTNU) tahun 2020 lalu,” terangnya.

Lebih lanjut, ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) tersebut mengatakan bahwa mile stone Unusida di 5 tahun ke 2 adalah menjadi Perguruan Tinggi yang sehat secara fasilitas dan finansial. Terbukti, dalam 5 tahun terakhir capaian prestasi yang diperoleh Unusida meningkat, baik prestasi dari mahasiswa, tenaga pendidik, kelembagaan, serta unit-unit kerja.

Seperti prestasi bidang kemahasiswaan di periode 2020-2024 terdapat prestasi non akademik sejumlah 43 prestasi. Prestasi bidang akademik, prestasi mahasiswa terdapat 23 prestasi, 10 hibah penelitian dan kreativitas mahasiswa, hingga 6 prestasi di tingkat internasional.

Tak hanya itu, capaian prestasi di bidang kelembagaan, Unusida telah memperoleh banyak capaian, seperti memperoleh hibah program kompetisi MBKM, hibah praktisi mengajar, kampus mengajar, magang dan studi independen bersertifikat, serta hibah asistensi mengajar MBKM mandiri.

Capaian-capaian tersebut membuat rangking kemahasiswaan Unusida menempati posisi 171 dari 4600 perguruan tinggi negeri dan swasta secara nasional.

“Alhamdulillah perjalanan Unusida di usia 1 dekade ini juga dibarengi oleh banyak meraih prestasi-prestasi di tingkat Nasional dan Internasional, seperti mendapatkan hibah penelitian maupun prestasi non akademik,” ujarnya.

Selain itu, akreditasi program studi di Unusida juga mengalami peningkatan. Dari 10 program studi yang telah terakreditasi, hasilnya 1 program studi Unggul, 1 Baik Sekali serta 8 program studi sisanya telah terakreditasi Baik.

“Capaian tersebut membuat Unusida memperoleh hibah dari Direktorat Belmawa untuk menyelenggarakan program studi memenuhi standar mutu Internasional untuk program studi PGSD,” jelasnya.

Selanjutnya, dalam kurun 2022-2024, Unusida ditunjuk oleh LPT PBNU menjadi pusat percontohan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) tata kelola dan pelaksanaan Good University Governance di seluruh PTNU. Serta menjadi fasilitator untuk penyusunan akreditasi di sejumlah kampus NU di bawah naungan Lembaga Perguruan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT-PBNU).

“Jadi, civitas akademika Unusida saat ini sedang menebar manfaat untuk mendampingi pengembangan kampus NU,” ucapnya.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, Pengurus Forum Rektor Indonesia (FRI) tersebut menyebutkan, capaian dosen Unusida mengalami tren yang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan 10 hibah penelitian, 7 hibah pengabdian masyarakat dan 56 publikasi Internasional. Hal tersebut yang membuat peringkat Sains dan Teknologi Indeks menempati posisi 96 secara nasional dan 11 di Jawa Timur.

Puncak dari seluruh prestasi yang telah di capai Unusida adalah memperoleh Gold Winner Anugerah Dikti Ristek tahun 2023 kategori pengabdian kepada masyarakat (Bima Award) untuk perguruan tinggi klaster madya/pratama dengan skor tertinggi periode 2020-2022.

“Hal ini menunjukkan tren performa yang cukup tinggi dari seluruh civitas akademika Unusida, mulai dari Dosen, Tenaga Pendidik, Mahasiswa serta Alumni,” imbuhnya.

Ia bertekad, 1 Dekade Unusida menjadi  semangat tersendiri untuk transformasi PTNU yang bertabur prestasi dan memiliki daya saing, baik di tingkat regional, nasional, hingga internasional. Sehingga, keberadaan PTNU di tengah masyarakat dapat diperhitungkan karena memberikan dampak positif dan kebermanfaatan di seluruh bidang di masyarakat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mile stone Unusida untuk 5 tahun ke 3 yaitu menjadi Perguruan Tinggi yang berdaya Saing Nasional dalam rencana induk pengembangan periode 2024-2029. Kemudian di tahun 2034, Unusida mencanangkan untuk menjadi Perguruan Tinggi berdaya saing Asia. Hingga di tahun 2039 menjadi perguruan tinggi yang berdaya saing Internasional.

Goal yang ingin kita tuju adalah menjadikan Unusida menjadi Riset Preneur University pada tahun 2039,” tegasnya.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk gotong royong dalam mengembangkan Unusida. Khususnya bagi elemen NU agar dapat saling berkolaborasi dan mendukung program-program Unusida sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM NU.

“Mohon doa restu, ari bersama bahu-membahu membangun Unusida, masih banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan dan lakukan,” tuturnya.

 

(my)

Penandatanganan MoU antara Rektor UNU Sumatera Barat dan Unusida (Foto: Humas Unusida)

Kembangkan Merdeka Belajar, UNU Sumatera Barat Jalin Kerja Sama dengan Unusida

Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumatera Barat menjalin kerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida). Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak dilaksanakan di Hall Kampus 2 Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo, Selasa (25/06/2024).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk melakukan kerja sama tentang Pengembangan Tri Darma Perguruan Tinggi dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu dan relevansi pelaksanaan Program Mahasiswa MBKM.

Rektor UNU Sumatera Barat, Prof Dr Yunia Wardi Drs, M.Si, mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk iktikad kami untuk belajar dari Unusida, baik secara fisik maupun non fisik dari segi akademik, khususnya di Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Ia mengungkapkan bahwa alasannya memilih Unusida diantaranya adalah Prodi PGSD di Unusida telah terakreditasi Baik Sekali. Selain itu, Unusida juga menjadi PTNU dengan jumlah mahasiswa yang banyak mengikuti program MBKM.

“Saya anggap Unusida sudah seperti Universitas Negeri Padang jika di Sumatera Barat, perkembangannya sungguh luar biasa. Oleh karena itu, kami ingin belajar banyak dari Unusida,” ungkapnya

Prof Wardi menuturkan, bahwa pihaknya mencoba membuka diri untuk dapat menjalin kerja sama dengan Unusida, tentunya juga menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan dari UNU Sumatera Barat sendiri.

“Kami sangat terbuka untuk menerima ilmu dan pengetahuan dari Unusida untuk diterapkan di UNU Sumbar. Jadi, tidak hanya merdeka belajar yang ingin kami pelajari dari Unusida, bisa juga belajar di bidang lain, seperti Penelitian dan Publikasi Ilmiah,” paparnya.

Menurutnya, pengalaman Unusida patut ditiru oleh UNU Sumatera Barat. Ia sangat mengapresiasi kinerja dari Rektor dan Seluruh jajaran civitas akademika di Unusida. Oleh karena itu, tak salah dan sangat tepat Rektor Unusida ditunjuk sebagai ketua Forum Rektor PTNU untuk menularkan semangat dan prestasi dalam membangun Perguruan Tinggi NU lainnya.

“Semoga dapat melaksanakan apa yang sudah dilaksanakan oleh Unusida untuk diterapkan di UNU Sumatera Barat, seperti sistem digitalisasi yang idealnya sangat mempresentasikan perguruan tinggi masa depan,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor Unusida, Dr H Fatkul Anam, M.Si manyampaikan, pihaknya sangat menyambut baik kedatangan UNU Sumatera Barat sebagai upaya pengembangan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), khususnya di bidang Merdeka Belajar.

“Silahkan jika ada yang bisa dikloning dari Unusida dan diboyong ke UNU Sumatera Barat, kami hanya mengharapkan keberkahan ilmu untuk seluruh PTNU,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Ketua Forum Rektor PTNU tersebut mengatakan, Unusida saat ini memiliki 21 sistem digitalisasi terpadu, mulai dari mahasiswa awal masuk kuliah, proses perkuliahan, prestasi, nilai mata pelajaran, perpustakaan, informasi terbaru, keuangan, data dosen dan tenaga pendidik, dll.

“Sistem digitalisasi sedang berjalan di Unusida saat ini, hal ini penting untuk menunjang percepatan informasi kepada mahasiswa maupun wali mahasiswa,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwak pihaknya telah menciptakan sistem Key Performance Indikator (KPI) bagi tenaga pendidik guna mengukur efisiensi kerja. Sistem ini digunakan untuk meningkatkan kualitas kerja dan terukur bagi seluruh civitas akademika.

Selain itu, pihaknya juga tengah mengupayakan dan memfasilitasi dosen-dosen NU untuk melanjutkan studi lanjut. Upaya tersebut dalam rangka membangun SDM agar banyak Doktor-doktor baru di Unusida.

“Yang kita cita-citakan adalah dapat berkembang bersama. Perkembangan PTNU menjadi cita-cita dan khidmah Nahdlatul Ulama kepada masyarakat di bidang pendidikan tinggi,” imbuhnya.

Unduh Logo Resmi Harlah ke-10 Universitas NU Sidoarjo - 1 Dekade di Sini 1

Unduh Logo Resmi Harlah ke-10 Universitas NU Sidoarjo – 1 Dekade di Sini

Logo Hari Lahir ke-10 Unusida – 1 Dekade

Unduh Logo Resmi Harlah ke-10 Universitas NU Sidoarjo - 1 Dekade di Sini 2 Unduh Logo Resmi Harlah ke-10 Universitas NU Sidoarjo - 1 Dekade di Sini 3

Filosofi dan Makna

Satu dekade berkarya, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo memancarkan sinar gemilang melalui logo Hari Lahirnya yang ke-10. Perpaduan warna hijau dan kuning bagaikan simfoni optimisme, melambangkan pertumbuhan yang tak henti dan semangat juang yang tak kunjung padam.

Bentuk lingkaran mencerminkan kesatuan dan kebersamaan civitas academica, bersatu padu membangun peradaban ilmu yang berlandaskan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Logo ini merupakan perwujudan visi dan misi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo untuk terus berkembang dan maju. Warna hijau dan kuning menyimbolkan pertumbuhan dan optimisme Unusida untuk masa depan yang gemilang ✨

Download logo resmi Harlah ke-10 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo selengkapnya di: 👉👉 unusida.id/LogoHarlahUnusida10

 

#HarlahUnusida10
#1DekadeUnusida
#UniversitasNahdlatulUlamaSidoarjo
#ReligiousCampusWithEntrepreneurSpirit

Khilyatul Afkar, Laboran Fakultas Teknik Unusida (Foto: Humas Unusida)

Laboran Fakultas Teknik Unusida Ciptakan Inovasi dalam Pengolahan Limbah Cair Laboratorium

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) memiliki Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan dan Teknik Kimia yang mana kedua Prodi tersebut dilengkapi dengan kegiatan praktikum untuk memahami konsep teoritis guna menunjang pembelajaran. Namun, praktikum juga berpotensi menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan jika tidak diolah dengan benar.

Hal tersebut yang disikapi oleh Laboran (Tenaga Kerja di Laboratorium) Fakultas Teknik (FT) Unusida, Khilyatul Afkar, S. T. Ia mencoba menciptakan pengolahan limbah cair laboratorium dengan menggunakan teknologi fotokatalis. Teknologi tersebut menggunakan cahaya tampak untuk menghasilkan radikal hidroksil yang dapat mendegradasi limbah cair.

Khilya bersama kepala Laboratorium Unusida, Muchammad Tamyiz yang juga sebagai pembimbing mencoba menciptakan solusi dari masalah sebagai konsekuensi dari aktivitas praktikum di laboratorium, yaitu dua limbah cair hasil dari aktivitas di laboratorium.

Di mana limbah cair tersebut mengandung berbagai senyawa berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak diolah dengan baik dan benar. Limbah cair laboratorium mengandung senyawa organik maupun anorganik.

Menurutnya, limbah cair laboratorium yang dikumpulkan dalam kurun waktu yang lama akan mencemari lingkungan jika langsung dibuang ke lingkungan sehingga merusak struktur tanah, membahayakan kelangsungan hidup ekosistem air maupun darat, serta berdampak bagi kesehatan manusia. Berdasarkan hal tersebut, limbah cair laboratorium perlu diolah agar tidak mencemari lingkungan.

“Keunggulan teknologi ini adalah mineralisasi total terhadap polutan organik, proses yang cepat, tanpa racun, dan memiliki kemampuan penggunaan jangka panjang,” terangnya, Kamis (20/06/2024).

Melalui Inovasi pengolahan limbah tersebut, ia menjadi penerima Hibah Karya Inovasi Laboran (KILab) 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Dalam penelitiannya, ia mengangkat topik Pengembangan Teknologi Fotokatalis dengan judul ‘Sintesis Komposit Karbon Nitrida Grafit (g-C3N4) dan Hydrochar Tempurung Kelapa Sebagai Fotokatalis untuk Mendegradasi Limbah Cair Sisa Praktikum di Laboratorium Kualitas Lingkungan’.

Alumni Teknik Lingkungan Unusida tersebut menjelaskan, teknologi fotokatalis memanfaatkan cahaya menjadi energi kimia yang dapat menghasilkan radikal hidroksil dan akan bereaksi redoks terhadap senyawa polutan, sehingga dapat meningkatkan kualitas air karena telah terdegradasi.

Bahan fotokatalis yang digunakan adalah g-C3N4 yang disintesis dari urea, sedangkan Hydrochar disintesis dari limbah tempurung kelapa yang akan dilakukan pengujian menggunakan FTIR, XRD, dan SEM untuk mengidentifikasi senyawa organik, analisis struktur kristal, dan struktur morfologi komposit tersebut.

“Jadi, saya mencoba untuk mengurangi polutan yang terkandung di dalam limbah cair dari hasil penelitian mahasiswa yang menumpuk dengan berfokus pada penggabungan metode adsorpsi dan fotodegradasi menggunakan g-C3N4 dan Hydrochar untuk memaksimalkan degradasi limbah cair laboratorium,” terangnya.

Khilya menjelaskan, selain bahan seperti urea dan tempurung mudah didapat karena jumlahnya melimpah di alam, alasannya melakukan penelitian dengan sintesis ini karena dapat menghasilkan kuantum yang sangat tinggi di bawah cahaya tampak (LED Blue), besarnya lebih tinggi dari hasil sebelumnya untuk evolusi hidrogen dengan g-C3N4.

Dengan begitu, limbah cair laboratorium yang semula mengandung kadar polutan (sesuatu yang mencemari tanah dan air di dalam tanah) yang tinggi dapat dinetralisir untuk mencegah pencemaran lingkungan.

“Melalui proses ini dapat mengurangi kadar BOD, COD, TSS, TDS, Logam, Pb dan Cd sebesar 40% kadar polutan pada limbah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Khilya menyebutkan bahwa penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan material yang dapat digunakan di masa depan. Seperti dengan mengembangkan material komposit aktif agar lebih kuat untuk mendegradasi kadar polutan dalam limbah hingga mencapai kadar aman.

Ia bertekad untuk menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Sebab, melalui inovasi pengolahan limbah cair laboratorium ini juga dapat mengurangi biaya dalam melakukan penampungan.

“Rencana jangka pendek selanjutnya adalah menyelesaikan penelitian ini dengan maksimal. Sudah seharusnya limbah yang bersifat toxic atau beracun lebih baik ditampung terlebih dahulu, untuk kebaikan lingkungan dan manusia,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan bahwa inovasi yang didapatkan dari materi kuliah Teknik Lingkungan. Ia memiliki keinginan untuk menyelesaikan permasalahan limbah di laboratorium, dengan memberikan pandangan bagi mahasiswa tentang pengolahan limbah yang baik dan benar juga dapat menghemat biaya.

“Terima kasih kepada dosen pembimbing, bapak Muchammad Tamyiz, M. Si., Ph. D dan semua pihak yang selalu mendukung penelitian. Saya sangat senang dan bersyukur karena bisa lolos pendanaan dan berkontribusi untuk UNUSIDA dan lingkungan sekitar khususnya di bidang sains dan teknologi” ungkapnya.

Diketahui, program KILab tersebut resmi diluncurkan oleh Direktorat Sumber Daya pada Tahun 2023 lalu yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan layanan di perguruan tinggi. Juga untuk memfasilitasi hasil karya inovatif yang bermanfaat bagi perguruan tinggi pengusul.

Program ini dirancang untuk mendorong peningkatan mutu layanan di laboratorium, pengembangan kompetensi dan profesi para Penyelenggara Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Laboran, serta mendiseminasikan pemanfaatan hasil karya inovatif mereka.

 

(my)