Posts

Hadirnya Kreativitas dalam E-Learning di Tengah Badai Covid 19.

Timbulnya kreativitas dan inovasi guru dan dosen dalam pendidikan umumnya disebabkan oleh adanya persoalan dan tantangan yang perlu dipecahkan dengan pemikiran baru yang mendalam dan progresif. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Guru dan dosen yang kreatif menyadari bahwa kreativitas merupakan hal yang universal karena semua kegiatan ditopang, dibimbing dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Gurudandosen adalah seorang kreator dan motivator yang berada dalam pusat proses pendidikan. Kreativitas guru dan dosen menunjukkan bahwa apa yang dikerjakan oleh guru dan dosen sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya. Dan apa yang dikerjakan guru dan dosen di masa mendatang lebih baik dari sekarang.

Guru dan dosen dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas. Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Hal tersebut akhir-akhir ini menjadi sangat menarik dalam pembelajaran daring di tengah badai Covid 19.

 Ada sisi-sisi lain yang menarik untuk diamati selama pandemic Covid 19 ini. Ada kekacauan, kelucuan, kegelisahan, keribetan, dan berbagai situasi lainnya yang sebelumnya mungkin tidak terbayangkan. Dan itu dialami oleh para pelaku pembelajaran, baik oleh siswa, guru, dosen dan mahasiswa. Dalam kondisi yang serba terbatas ini, ada sisi-sisi positif yang muncul, yaitu sebuah kreativitas baik bagi guru dan dosen maupun oleh siswa dan mahasiswa.

Guru dan dosen berusaha keras berkreasi supaya materi pembelajaran dan tugas-tugas untuk peningkatan kompetensi siswa dan mahasiswa tetap dapat diperoleh. Desain pembelajaran dibuat menjadi lebih menarik, lebih mudah dipahami, mudah diakses dan mudah untuk membantu siswa dan mahasiswa belajar.

Sementara dari sisi siswa dan mahasiswa, mereka berusaha untuk mengakses pembelajaran, bahan ajar, juga tugas-tugas yang harus dikerjakan. Mereka juga berusaha menunjukan bahwa mereka telah belajar dan memperoleh kemajuan yang harus ditunjukkan kepada guru dan dosen mereka. Kedua belah pihak saling mencoba menampilkan peran masing-masing dengan baik, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan tetap menghasilkan kemajuan dalam pemahaman akan pelajaran yang sedang digeluti.

Hubungan personal dalam kondisi darurat ini, ternyata telah menghasilkan hubungan personal yang baik antara guru dan dosen dengan para siswa dan mahasiswa. Sepintas terlihat dan dirasakan komunikasi yang terjadi makin intim secara personal. Bila komunikasi ini tidak berjalan baik, maka siswa atau mahasiswa takut tertinggal dalam pelajaran. Atau guru dan dosen tidak dapat memantau perkembangan siswa dan mahasiswanya. Dalam kondisi normal, mungkin relasi personal ini bagi sebagian orang menjadi barang langka atau mewah sehingga tidak mudah diperoleh. Mudah-mudahan pengamatan ini benar, bahwa pembelajaran daring yang dilakukan selama pandemic Covid 19 ini telah menghasilkan hubungan yang erat antara guru dan murid.

Demikian juga keterlibatan orangtua memantau putera dan puterinya dalam belajar secara online, ternyata juga makin erat. Sebagian orangtua yang bekerjaan dari rumah (Work from Home) telah bergabung dengan anak-anak mereka yang sedang belajar. Hal ini  terutama orangtua yang masih memiliki anak yang sekolah di pendidikan dasar. Orangtua telah mengambil bagian menjadi perantara guru dan murid untuk belajar. Di antara tugas-tugas yang diberikan guru melalui grup orangtua kemudian disampaikan kepada putera dan puteri mereka. Orangtua tidak hanya membantu tetapi juga memantau anak-anak belajar di rumah. Selanjutnya orangtua membantu menyampaikan tugas yang telah dikerjakan kepada gurunya. Hubungan yang sangat dekat dan saling memberikan perhatian ini sangat penting bagi perkembangan anak-anak mereka. Hal yang sangat positif adalah sebagian orangtua lebih giat belajar dan mengerjakan tugas sekolah daripada anaknya sendiri.

            Hal ini dapat dipahami dan sangat manusiawi karena orangtua tidak ingin anaknya mendapat nilai kurang baik. Guru dan dosen berusaha keras mengubah materi pembelajaran menjadi berbagai bentuk tampilan yang menarik. Tidak hanya tampilan umum berupa pemberikan hand out, diktat atau modul pembelajaran kepada siswa dan mahasiswa. Tetapi banyak juga diantaranya yang mengubah menjadi berbagai bentuk yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa dan mahasiswa. Misalnya dalam bentuk video tutorial yang dikirimkan melalui berbagai media seperti WA Group, Line Group, email, Youtube, Zoom, dan lainnya.

            Semoga ke depan hubungan personal yang terjalin selama kondisi darurat ini terus berlanjut, dengan menghasilkan hubungan personal yang baik antara guru dan dosen dengan para siswa dan mahasiswa. Demikian juga hubungan personal antara orangtua dan anak, antara orangtua dan guru juga terjalin dengan baik.

*) Pembina Komunitas GBL to SGM2

Forum Wartawan Sidoarjo Bekali Mahasiswa Unusida Kemampuan Jurnalistik

Forum Wartawan Sidoarjo Bekali Mahasiswa Unusida Kemampuan Jurnalistik

M. Taufiq saat menyampaikan materi.

Memperingati Hari Pers Nasional 2020, jurnalis Sidoarjo, Jawa Timur yang tergabung dalam Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas), membekali puluhan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) ilmu jurnalistik.

Kegiatan yang dipusatkan di aula SMK Plus NU Sidoarjo pada Ahad (9/2) tersebut, diikuti puluhan peserta. Dua anggota Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas) yakni Muhammad Taufik dari Harian Surya dan Satria Nugraha fotografer jurnalistik, membekali mahasiswa Unusida tentang cara mengumpulkan data. Kemudian membuat judul, lead berita hingga menulis berita dengan baik, benar, dan sesuai fakta yang ada di lapangan.

Mahasiswa juga dibekali cara pengambilan gambar atau foto yang bagus dan mendapatkan angle atau sudut pandang yang cantik. Karena foto itu fungsinya menggambarkan tentang berita, serta bermedia sosial dengan bijak.

Ketua Forwas Eko Yudho mengatakan, pihaknya bersama anggota Forwas sengaja memberikan ilmu jurnalistik kepada mahasiswa Unusida karena maraknya berita hoaks yang beredar di media sosial belakangan ini.

Diharapkan, mahasiswa mampu membuat berita dan menerangi jagat maya dengan berita yang benar dan sesuai dengan fakta.  “Bermedia sosial yang bijak tentu akan terhindar dari hukum. Karena berita atau informasi yang beredar di media sosial rentan dengan hukum. Oleh sebab itu kami berikan pemahaman kalau profesi wartawan dilingdungi undang-undang pers, sementara bermedia sosial tidak dilindungi oleh undang-undang. Maka, gunakanlah media sosial dengan baik,” kata Eko yang juga jurnalis SCTV/ Indosiar itu.

Sementara Ketua BEM Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Unusida, Tita Lailatun Nisa mengaku belum pernah diadakan pelatihan. Usai pelatihan jurnalistik ini, pihaknya berharap ke depan mahasiswa mampu menulis berita dan bisa memberitakan setiap kegiatan yang ada di kampus.

“Pelatihan jurnalistik ini tidak kali ini saja, ke depan kami akan rutin mengadakannya. Karena pada akhir semester nanti Filkom akan membuat majalah. Dan bertepatan Hari Pers Nasional ini, kami sengaja melakukan deklarasi Interkom,” kata Tita.

Dari pantauan NU Online, puluhan mahasiswa yang mengikuti pelatihan sangat antusias. Bahkan mereka melontarkan beberapa pertanyaan kepada pemateri tentang tugas dan fungsi wartawan. Juga cara membuat judul, lead berita dengan baik dan cepat serta bagaimana menjadi jurnalis pemula.

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/116515/forum-wartawan-sidoarjo-bekali-mahasiswa-unusida-kemampuan-jurnalistik

Anak Muda Harus Hadir sebagai Penentu Kebijakan Ekonomi

Anak Muda Harus Hadir sebagai Penentu Kebijakan EkonomiFakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Jawa Timur menutup kegiatan tahunan dengan menggelar seminar bertajuk ‘Ekonomi Outlook dan Pembentukan Karakter Generasi Milenial’. Acara diikuti seluruh mahasiswa ekonomi dan fakultas lain di kampus setempat.

Dekan FE Unusida, Zulifah Chikmawati mengatakan bahwa seminar yang digelar sangat penting sebagai refleksi atas sejumlah peristiwa dan dinamika yang melingkupi tahun ini. Juga tentu saja memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam membincang ekonomi yang ada.   “Seminar ini untuk merefleksikan berbagai macam hal yang terjadi di tahun lalu, serta sebagai tambahan wawasan bagi mahasiswa untuk menyongsong tahun depan,” katanya, Rabu (18/12).

Tidak berhenti sampai di situ, diharapkan dengan belajar dinamika yang melingkupi perjalanan dalam setahun terakhir, peserta khususnya mahasiswa bisa memberikan proyeksi bagi perkembangan ekonomi di tahun berikutnya.

“Seminar akhir tahun sebagai media evaluasi sekaligus mempersiapkan bagaimana mahasiswa memproyeksikan perkembangan ekonomi tahun depan,” kata Zulifah di Fave Hotel Sidoarjo, lokasi seminar.

Dirinya sangat berharap mahasiswa ekonomi memiliki kepekaan lebih dalam melihat peluang berdasarkan analisa dan data yang ada.   “Seminar juga membahas berbagai macam peluang ekonomi yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa. Hal itu dapat dibuktikan dengan bermunculannya jutawan-jutawan muda di era ini,” jelasnya.

Sementara Ketua Asosiasi Dosen Kewirausahaan, M Khoirul Anwarodin yang juga menjadi narasumber menyatakan bahwa ada perubahan karakter orang kaya zaman dulu dengan sekarang.

“Kalau dulu orang kaya identik tua, perut gendut, dan botak. Tapi sekarang banyak orang kaya di usia muda,” kata Khoirul.

Pergeseran itu disebabkan oleh perkembangan teknologi yang memberikan peluang bagi siapapun tanpa ada batasan usia, ruang, dan waktu.    “Sehingga, membuka peluang bagi mereka yang aktif dan kreatif,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, narasumber berikutnya, Hj Anik Maslachah menekankan kepada mahasiswa yang hadir untuk membuang kebiasaan bahwa usia muda cenderung lebih senang jalan-jalan daripada menabung.

Dalam pandangan anggota DPRD Jawa Timur ini, generasi muda harusnya juga bisa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menghasilkan keuntungan, bukan semata menghabiskan uang.

“Usia muda juga lebih berani dalam mengambil tindakan, dan keberanian itu bisa menjadi modal dalam menentukan masa depan. Juga tidak hanya menjadi pelaku usaha, tetapi pemegang kebijakan ekonomi di masa depan,” pungkasnya.

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/114704/anak-muda-harus-hadir-sebagai-penentu-kebijakan-ekonomi

Wakil Bupati Sidoarjo Semangati Mahasiswa Baru Unusida

Wakil Bupati Sidoarjo Semangati Mahasiswa Baru Unusida 

Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin saat memberikan sambutan.

Wakil Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, H Nur Ahmad Syaifuddin secara resmi membuka Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2019 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Selasa (3/9).

Kegiatan dipusatkan di gedung Rahmatul Ummah. Pada kegiatan yang mengambil tema Rekonstruksi Karakter di Era Revolusi Industri 5.0 Civil Society tersebut, wakil bupati menyampaikan kepada mahasiswa baru bahwasannya segala sesuatu yang baik harus diawali dengan optimis dan semangat.

Cak Nur, sapaan wakil bupati turut mengapresiasi keberadaan Unusida. Walaupun baru berusia lima tahun sudah mengalami banyak perubahan, termasuk sudah banyak menorehkan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. “Dengan hasil yang luar biasa tersebut berarti kepercayaan masyarakat kepada kampus ini sudah semakin meningkat,” katanya.

Dirinya juga juga mengimbau agar menjaga amanat yang telah dipercayakan oleh masyarakat itu dengan baik dan bertanggungjawab.  Salah satunya adalah dengan mengelola lembaga sebaik mungkin. “Ini tantangan bagi pengelola pendidikan di lingkungan warga NU untuk dikelola dengan menejemen yang baik pula agar masyarakat umumnya dan warga NU khususnya tidak mencari pendidikan lain,” ungkapnya.

Kepada 561 mahasiswa, dirinya mengemukkaan bahwa kuliah di Unusida adalah pilihan tepat. “Yakinkan diri kalian dan keluarga bahwa kalian memilih di tempat yang terbaik dan berada pada pilihan tepat yang akan mengantarkan kepada hidup yang lebih baik,” tegasnya.

Namun demikian, Cak Nur turut mengingatkan bahwa saat ini tengah berada di zaman yang perubahannya demikian cepat serta sarat kompetisi. “Sekarang harus bersaing dan berlomba untuk bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita bisa menjadi yang terbaik,” tandasnya.

Selain membuka secara resmi kegiatan PKKMB 2019, dengan didampingi Komandan Kodim 0816 dan Rektor Unusida, wakil bupati juga memberikan penghargaan atas prestasi yang telah diraih mahasiswa. Di antara mereka Qomarul Alam, peraih medali perak pada kejuaraan pencak silat di Bali, Heriyanto meraih juara pertama kejuaraan pencak silat internasional di Bali. Juga Andre Septianto dan Mega Firdaus yang mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri.

Prestasi yang tidak kalah membanggakan atas keberhasilan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Unusida sebagai penerima bantuan program hibah bina desa 2019 dari Kemenristekdikti dengan judul Sistem Manajemen Sampah dengan Menggunakan Senerator Pintar (Simata) di Desa Ketegan Kecamatan Tanggulangin.

Rektor Unusida, Fatkul Anam menyampaikan dengan masa pengenalan kampus ini nantinya mahasiswa akan diberikan materi yang terkait dengan radikalisme serta bahaya narkoba dengan menggandeng Polresta dan Kodim 0816 Sidoarjo. “Karena sejak awal, kami ingin memfilter mahasiswa menindaklanjuti dengan pembudayaan kultur Aswaja dalam mata kuliah yang akan diajarkan dalam tiap semester,” katanya.

Di akhir sambutan, rektor juga mengingatkan mahasiswa baru bahwa selama perkuliahan berlangsung anntinya juga akan lebih ditanamkan wawasan keislaman yang dibalut kebangsaan. “Kecintaan pada tanah air dan kecintaan pada NKRI itu yang akan kami tumbuhkan pada setiap diri Mahasiswa,” pungkasnya.

Sebanyak 561 mahasiswa baru mengikuti PKKMB yang akan berlangsung selama tiga hari ke depan mulai Selasa hingga Kamis (3-5/9).

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/110570/wakil-bupati-sidoarjo-semangati-mahasiswa-baru-unusida-