Ormawa Fakultas Teknik UNUSIDA Gelar Seminar Entrepreneur, Dorong Mahasiswa Temukan Passion dan Profit
Semangat kewirausahaan kembali digaungkan di lingkungan Fakultas Teknik (FT) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA). Melalui kolaborasi Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang kompak menggelar kegiatan Seminar Entrepreneur dengan mengusung tema ‘Beyond Academic: Menemukan Passion dan Profit dalam Dunia Entrepreneur’.
Kegiatan yang dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA, Ahad (22/6/2025) ini sukses mendapatkan atensi dari berbagai pihak. Sebab, diselenggarakan oleh kolaborasi antar Ormawa, mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik, Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima Prodi) Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) UNUSIDA.
Ketua BEM FT UNUSIDA, Erlangga Abiartha Nugraha mengatakan, kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi positif antar lembaga kemahasiswaan. Menurutnya, kegiatan ini menjadi upaya dalam mendorong mahasiswa untuk berpikir visioner dan berani mengambil langkah di luar zona akademik.
“Seminar entrepreneur ini bukan hanya tentang teori bisnis, tapi juga menjadi upaya konkret dalam mendorong mahasiswa untuk berpikir visioner dan berani mengambil langkah di luar zona akademik,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, Seminar Entrepreneur ini menjadi langkah konkret UNUSIDA dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan dunia nyata melalui jalur entrepreneurship.
Acara ini menghadirkan dua narasumber inspiratif: Fitria Anggraeni, Owner PT. AJT Greenbag, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kemasan ramah lingkungan, serta Lazuardi Nugraha, CEO CV. Garuda Jaya Garment, seorang pengusaha muda yang telah membuktikan bahwa passion bisa menjadi sumber profit yang berkelanjutan.
Dalam pemaran materi, Fitria menekankan bahwa kemasan produk bukan sekadar pembungkus, melainkan aset strategis yang mampu memengaruhi citra, nilai, dan penjualan produk itu sendiri. Ia juga menyoroti pentingnya memahami elemen-elemen desain kemasan yang tidak hanya menarik secara visual, namun juga sesuai dengan regulasi perizinan di Indonesia.
“Kemasan adalah komunikasi pertama antara produk dan konsumen. Desain yang tepat bisa menambah daya tarik sekaligus membentuk persepsi positif terhadap produk,” jelasnya.
Sementara itu, Lazuardi membakar semangat peserta dengan ajakan untuk menemukan passion pribadi sebagai jalan awal membangun usaha. Dalam kesempatan tersebut, ia juga membagikan strategi memulai bisnis dengan low budget, mulai dari menjadi reseller, affiliator, hingga makelar. Tak ketinggalan, ia menekankan pentingnya memanfaatkan alat digital seperti Tik Tok, Instagram, Canva, ChatGPT, Shopee, dan Cap Cut sebagai media pertumbuhan bisnis masa kini.
“Hal terbaik untuk bisnismu adalah sesuatu yang kamu nikmati untuk dilakukan,” katanya.
Lebih lanjut, Ketua Pelaksana Mochammad Akmal Firmansyah, yang juga merupakan Koordinator Departemen Ekonomi Kreatif Himaprodi Teknik Industri UNUSIDA, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia mengutip pesan inspiratif dari KH. M. Anwar Manshur, pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri. “Nasibmu ora tergantung nasabmu” Yang berarti, masa depan seseorang tidak ditentukan oleh keturunan, tetapi oleh kerja keras dan tekad untuk terus belajar dan berkembang.
“Saya percaya bahwa seminar ini akan memberikan manfaat besar bagi semua peserta. Oleh karena itu, saya mengajak semuanya untuk aktif dalam berdiskusi dan memanfaatkan momen ini sebagai wadah memperluas pengetahuan dan jaringan,” tutur Akmal penuh semangat.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai program studi di UNUSIDA serta peserta umum yang memiliki minat pada dunia entrepreneur. Tak hanya sekadar duduk dan mendengar, para peserta tampak antusias dalam sesi diskusi dan tanya jawab, menjadikan acara ini lebih hidup dan aplikatif.
Penulis: Muchammad Waziruddin (MY)