Posts

Seminar Nasional Pra Kongres Pendidikan NU di Unusida (Foto: Humas Unusida)

Seminar Nasional Pra Kongres Pendidikan NU di Unusida, Bahas Format PTNU yang Ideal

Lembaga Pendidikan Tinggi (LPT) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menggelar kongres pendidikan Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Januari mendatang.

Dalam rangka menyambut agenda tersebut, terdapat sejumlah acara prakongres di antaranya adalah dengan menggelar sejumlah seminar nasional di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) yang dipusatkan di Ballroom PCNU Sidoarjo, Rabu (08/01/2025).

Dalam seminar nasional pra-kongres seri 2 di Unusida kali ini mengusung tema ‘Mencari Format Pendidikan Tinggi NU yang Ideal’ menjadi bahasan utama yang disampaikan oleh 3 narasumber. Yaitu Dosen Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan Tim Ahli Kurikulum Dr. Ir. Syamsul Arifin, M.T, dengan tema ‘Transformasi Kurikulum Berbasis Keunggulan’, Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Dr. Ojat Darojat, M. Bus, Ph.D, dengan tema ‘ Transformasi Strategis Perguruan Tinggi NU’, dan Prof. Masdar Hilmy, S.Ag, MA, Ph.D, dengan tema pembahasan ‘Redesain Kurikulum untuk Pendidikan Masa Depan’.

Dalam sambutannya, Sekretaris Lembaga Perguruan Tinggi (LPT-PBNU), M. Faishal Aminuddin menyampaikan 2 hal penting dalam pengembangan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU).

Pertama, terkait dengan pengelolaan pendidikan tinggi di NU. Ia menyoroti bahwa meskipun NU memiliki banyak sumber daya manusia (SDM), masih ada tantangan serius, terutama dalam hal kualifikasi dosen. Sebanyak 79,8% dosen di perguruan tinggi NU hanya memiliki gelar S2, padahal untuk menjadi kiai (guru besar) di perguruan tinggi idealnya memiliki gelar S3. Hal ini penting karena S3 berfokus pada riset yang dapat menghasilkan ilmu pengetahuan baru, bukan sekadar mengajarkan materi lama.

Kedua, Faishal menyampaikan pentingnya infrastruktur pendidikan, mengingat mahasiswa kini sering kali menilai sebuah kampus berdasarkan fasilitas fisik seperti gedung. Namun, beliau juga menekankan bahwa opsi pendidikan online bisa menjadi alternatif untuk mengurangi biaya perawatan gedung yang besar.

Lebih lanjut, beliau mengungkapkan bahwa pengelolaan pendidikan tinggi NU masih terpisah-pisah dan kurang terkoordinasi. Sistem yang ada terlalu bergantung pada figur individu, sehingga ada kebutuhan mendesak untuk membangun sistem pengelolaan yang lebih kuat dan berkelanjutan, yang dapat berjalan dengan baik meskipun ada pergantian pengelola.

Faishal juga menyinggung pentingnya merumuskan format pendidikan tinggi NU yang ideal, dengan mempertimbangkan model seperti boarding school yang menggabungkan pendidikan akademik dan pondok pesantren. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang benar-benar mencerminkan produk pendidikan NU, mirip dengan sistem pendidikan di universitas-universitas tradisional di luar negeri.

“Hasil diskusi dalam seminar nasional ini dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan tinggi NU, yang juga akan dibahas dalam Kongres yang akan datang, yang mencakup seluruh jenjang pendidikan dari prasekolah hingga perguruan tinggi di bawah Nahdlatul Ulama,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rektor Unusida mengatakan, seminar pra-kongres pendidikan sesi 2 di Unusida akan membahas tentang pengembangan kurikulum pendidikan NU pembelajaran berbasis IT dan penguatan ciri khas Ke NU-an.

Menurutnya, pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam perjuangan Nahdlatul Ulama yang tidak hanya bertujuan mencetak generasi berilmu, tetapi juga generasi yang berakhlak, berkarakter dan mampu menjawab tantangan zaman di era yang penuh dengan dinamika seperti sekarang ini.

“Kita menghadapi tantangan besar mulai dari digitalisasi perubahan sosial hingga tantangan moral dan spiritual. Oleh karena itu melalui Seminar ini kita berharap dapat merumuskan satu strategi transformasi pendidikan NU agar relevan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai – nilai ahlusunah wal jamaah,” jelasnya.

Salah satu narasumber, Syamsul Arifin menerangkan tentang pentingnya memahami peran pendidikan tinggi dalam mempersiapkan lulusan yang memiliki kemampuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu pendekatan yang sedang banyak dibicarakan adalah Outcome-Based Education (OBE), yang menekankan bahwa lembaga pendidikan harus fokus pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan agar dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Melalui pengajaran dan kurikulum yang berbasis pada Outcome-Based Education, dosen dan guru diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap dan mampu mengatasi tantangan di masyarakat. Dengan demikian, pendidikan tinggi harus memastikan bahwa setiap lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia nyata, agar proses pendidikan tidak hanya untuk menghasilkan angka atau sertifikat, tetapi untuk memberi manfaat yang lebih luas.

“Pentingnya amanah yang diemban oleh pendidik baik dosen atau guru untuk mencetak generasi yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki kontribusi positif untuk masyarakat. Oleh karena itu, sebagai seorang dosen, penting untuk menyampaikan materi yang jelas manfaatnya bagi mahasiswa,” katanya.

Dosen ITS tersebut menjelaskan format pendidikan NU ideal harus berfokus pada pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, dengan perhatian khusus pada peran NU dalam memberikan kontribusi terhadap sistem pendidikan yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya kualitas pendidikan yang dapat dibuktikan dengan evidence yang kuat. Dengan kualitas pendidikan di setiap jenjang pendidikan tinggi.

“Pertanyaan asesor pendidikan memang sangat tajam, yang membutuhkan jawaban konkret atau pembuktian dengan argumen yang jelas, sementara pertanyaan malaikat langsung menguji nilai amal tanpa bukti fisik. Artinya keberadaan PTNU harus memberikan manfaat yang konkret bagi masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, Prof Ojat sebagai narasumber 2 menjelaskan pentingnya transformasi digital dalam pendidikan tinggi, khususnya dalam menghadapi perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), yang dapat membantu memberikan kuliah jarak jauh tanpa kehadiran fisik dosen. Ia mengaitkan hal ini dengan fenomena pembelajaran daring, yang semakin diminati oleh generasi muda, terutama pasca pandemi COVID-19. Pendidikan jarak jauh juga memiliki potensi untuk mendapatkan manfaat dari peningkatan signifikan jumlah mahasiswa yang dapat dilayani melalui pembelajaran daring.

Ia mencontohkan Universitas Terbuka (UT) yang mengalami peningkatan jumlah mahasiswa dengan menerapkan pembelajaran jarak jauh. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di negara lain, seperti Open University of China yang menangani 5 juta mahasiswa, IGNOU di India dengan 4 juta mahasiswa, dan Allama Iqbal Open University di Pakistan dengan 2 juta mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh bisa menjadi solusi yang efektif dan efisien dalam menghadapi jumlah mahasiswa yang besar.

Prof Ojat berharap bahwa teknologi pendidikan, terutama online learning, dapat diterapkan secara lebih luas, tidak hanya di UT, tetapi juga di LPTNU di Indonesia, sehingga pendidikan tinggi dapat lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan di masa depan.

Tak kalah pentingnya pengembangan infrastruktur digital juga harus disiapkan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh yang efektif, termasuk penyediaan data center dan cloud computing untuk menyimpan data dan mendukung kegiatan pembelajaran online.

Selanjutnya, Prof Masdar yang menjadi narasumber ketika menyebutkan poin penting yang disampaikan adalah bahwa pendidikan yang berbasis Aswaja seharusnya tidak dipahami secara kaku atau ideologis tertutup. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), kurikulum Aswaja harus tetap fleksibel dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masa depan. Ia juga mengingatkan bahwa profesi yang ada saat ini, seperti dosen, bisa terancam oleh profesi baru, seperti kurir yang berkembang seiring kemajuan teknologi.

Menurutnya, Aswaja bukan hanya milik NU, karena kelompok lain juga mengadopsi prinsip serupa, namun yang membedakan adalah interpretasi dan implementasi yang lebih sesuai dengan konteks dan tantangan masyarakat Nahdliyin. Ia juga mengungkapkan tantangan di dunia pendidikan, terutama dengan banyaknya kelompok-kelompok yang mengklaim Aswaja versi mereka, termasuk kelompok Salafi yang sering kali dianggap lebih otentik dalam mengutip Al-Qur’an dan Hadis. Prof Masdar menyoroti bahwa banyak kaum urban kelas menengah yang merasa bingung dan bisa beralih ke kelompok-kelompok tersebut jika tidak ada pendekatan yang tepat.

“Dalam konteks pendidikan, penting untuk menanamkan pemahaman yang mendalam mengenai Aswaja ala Nahdiyah, agar tidak hanya menjadi doktrin normatif, melainkan juga sebagai solusi yang adaptif terhadap tantangan zaman. Kurikulum Aswaja yang fleksibel dan bisa mengakomodasi perkembangan nilai-nilai baru akan sangat relevan untuk pendidikan masa depan,” ulasnya.

Prof Masdar juga menekankan pentingnya pendidikan karakter dan pendekatan intelektual yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga relevan dengan pengalaman nyata, baik di dunia pendidikan formal maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih terbuka dan dialogis, pendidikan kaum Nahdliyin bisa menjadi lebih solutif dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Direktur Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut menerangkan dalam materi tentang ‘Redesain Kurikulum untuk Pendidikan Masa Depan’ untuk mengutamakan pentingnya integrasi Aswaja dalam kurikulum pendidikan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Ia menggarisbawahi bahwa ideologi Aswaja harus tetap menjadi otoritatif bagi kaum Nahdliyin, namun dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan dinamika zaman. Tantangan utamanya adalah menjaga agar ideologi ini tidak direbut oleh kelompok lain yang mungkin memiliki interpretasi yang sangat berbeda atau bahkan tidak sejalan dengan profil Aswaja yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama (NU).

“Tujuan utama dari pendidikan berbasis Aswaja adalah untuk membentuk individu yang beriman, berilmu, berakhlak mulia, serta memiliki komitmen kebangsaan yang kuat. Hal tersebut yang harus diterapkan dalam kurikulum PTNU nantinya,” pungkasnya.

 

(my)

Flyer Seminar Nasional (Foto: Istimewa)

Seminar Nasional Pra-Kongres Pendidikan NU Seri 2 di Unusida

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) siap menjadi tuan rumah Seminar Nasional Pra-Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama (NU) yang akan digelar pada Rabu (08/01/2025) mendatang. Seminar dengan tema ‘Mencari Format Pendidikan NU yang Ideal’ ini akan menjadi ajang penting bagi para akademisi, praktisi pendidikan tinggi NU di wilayah Jawa Timur untuk berdiskusi dan mencari solusi terkait pengembangan sistem pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.

Berita tersebut pertama kali diketahui melalui notulen rencana seminar Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Pra Kongres Pendidikan NU yang menunjuk Unusida sebagai salah satu tuan rumah yang akan menggelar seminar nasional dalam waktu dekat. Seminar tersebut akan dilaksanakan secara Hybrid, dapat diikuti secara offline di Aula Kantor PC NU Sidoarjo, dan dapat diikuti secara online melalui Zoom Meeting dan Live Streaming Unusida TV.

Berikut link pendaftaran dan zoom meeting Klik disini

Atau bergabung melalui
Metting ID: 899 2594 1808
Password: SCXcUi

Berikut alamat lokasi acara: Kantor PC NU Sidoarjo Klik disini 

Rektor Unusida, H Fatkul Anam, menyatakan bahwa pihaknya sangat menyambut baik atas kepercayaan terhadap Unusida untuk menggelar seminar nasional yang menjadi rangkaian kegiatan Pra Kongres LPT-PBNU nantinya.

“Mari bersama-sama kita siapkan kegiatan tersebut dengan baik. Kita tunjukkan Unusida, PCNU, PC Muslimat Sidoarjo pelopor kebangkitan NU di abad kedua. Kepercayaan yang harus kita jawab dengan kerja profesional,” tulisnya saat menyampaikan pesan tersebut pertama kali melalui grup WhatsApp.

Ketua forum Rektor PTNU tersebut menjelaskan, acara ini bertujuan untuk menggali pemikiran dan inovasi dalam upaya membangun format pendidikan NU yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mencerminkan prinsip-prinsip ajaran Aswaja An Nahdliyah yang moderat, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Ia juga berharap seminar ini dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan rekomendasi yang akan dibawa ke dalam Kongres Pendidikan NU yang akan datang.

“Sebagai bagian dari keluarga besar NU, Unusida merasa terhormat dan siap untuk berperan aktif dalam menyukseskan agenda besar ini. Kami percaya, pendidikan yang ideal bagi umat ini adalah pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai kearifan lokal, keislaman yang moderat, serta mampu menghadapi tantangan global,” terangnya.

Seminar Nasional Pra-Kongres ini akan menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten di bidang pendidikan, baik dari kalangan internal NU maupun pakar pendidikan nasional. Yaitu Dr. Ir. Syamsul Arifin, M.T dengan tema ‘Transformasi Kurikulum Berbasis Keunggulan’, Prof. Dr. Ojat Darojat, M. Bus, Ph.D dengan tema ‘ Transformasi Strategis Perguruan Tinggi NU’, dan Prof. Masdar Hilmy, S.Ag, MA, Ph.D dengan tema pembahasan ‘Redesain Kurikulum untuk Pendidikan Masa Depan’.

Ketua Panitia, M Mansur Yafi menyebutkan, pihaknya akan mengundang 104 Perguruan Tinggi NU di Wilayah Provinsi Jawa Timur. Dalam seminar tersebut, delegasi dari setiap PTNU dapat memberikan pandangan serta usulan terkait kurikulum, metode pengajaran, dan integrasi antara pendidikan agama dan ilmu pengetahuan yang bisa diterapkan di lembaga pendidikan NU di seluruh Indonesia.

Seminar ini juga akan menjadi ruang dialog yang konstruktif untuk merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat diwujudkan dalam praktek pendidikan sehari-hari, serta menghasilkan rekomendasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern yang membutuhkan pendidikan yang tidak hanya mengutamakan aspek intelektual, tetapi juga nilai moral dan spiritual.

“Kami mengundang seluruh PTNU se-Jawa Timur untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam seminar ini. Melalui seminar ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal dalam mewujudkan pendidikan NU yang ideal, berkelanjutan, dan berkualitas tinggi,” jelasnya.

 

(my)

Refleksi Akhir Tahun 2024 Civitas Akademika Unusida (Foto: Humas Unusida)

Refleksi Akhir Tahun 2024, Pembuktian Unusida Sebagai Kampus Berprestasi

Tahun 2024 menjadi pembuktian bagi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida). Di usia yang ke 10 tahun, Unusida telah meraih banyak prestasi sepanjang tahun 2024. Dengan total capaian prestasi sebanyak 99 dalam berbagai bidang, Unusida telah menunjukkan komitmen dan kemampuan luar biasa dalam memberikan kontribusi terbaik untuk dunia pendidikan dan penelitian.

Unusida berhasil meraih berbagai prestasi yang membanggakan di tingkat regional, nasional, dan internasional sepanjang tahun 2024. Rincian prestasi yang berhasil diraih diantaranya yaitu 13 Prestasi Regional, 74 Prestasi Nasional, dan 12 Prestasi Internasional.

Rektor Unusida, H Fatkul Anam menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga besar Civitas Akademika Unusida yang telah memberikan dedikasi, kerja keras, dan doa yang tiada henti. Tahun 2024 menjadi tahun penuh tantangan, namun juga membawa capaian yang luar biasa.

“Terima kasih atas kerja keras dan doa seluruh keluarga besar Unusida. Kita berhasil menghadapi berbagai rintangan dan melangkah jauh menuju prestasi yang gemilang,” katanya saat menyampaikan selayang pandang dalam kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2024, Senin (30/12/2024).

Lebih lanjut, ketua Forum Rektor Seluruh Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) tersebut menyebutkan salah satu puncak prestasi yang menjadi pencapaian terbesar yang patut dibanggakan pada tahun 2024 adalah Unusida berhasil naik ke Klaster Utama pada Klasterisasi Perguruan Tinggi 2024. Pencapaian ini merupakan hasil dari upaya bersama yang tiada henti dalam meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi di Unusida.

“Kami percaya bahwa keberhasilan ini bukan hanya milik Unusida, tetapi juga milik seluruh elemen yang terlibat, mulai dari dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, hingga seluruh mitra yang telah mendukung kami,” tuturnya.

Ia berharap, melalui semangat dan keberhasilan yang telah kita capai di tahun 2024 dapat menjadi pijakan yang lebih kokoh untuk melangkah lebih jauh di tahun 2025. Sebagai refleksi atas prestasi yang telah diraih, Unusida berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas dalam segala aspek.

Keberhasilan tahun 2024 ini dapat menjadi pijakan yang kokoh untuk meraih lebih banyak prestasi di tahun yang akan datang. Mari terus bekerja keras, berinovasi, dan berdoa bersama agar Unusida semakin berjaya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, bangsa, dan dunia.

“Selamat menyambut tahun baru, semoga tahun 2025 membawa keberkahan dan kesuksesan yang lebih besar. Unusida siap melesat dan terus maju bersama. Terima kasih atas semua kerja keras dan doa yang telah diberikan sepanjang tahun 2024,” pungkasnya.

 

(my)

Flyer Unusida Klaster Utama 2024 (Foto: istimewa)

Alhamdulillah, Unusida Unusida Masuk Klaster Utama dalam Klasterisasi Perguruan Tinggi 2024

Satu lompatan besar diraih Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) di akhir tahun 2024. Di usia yang ke-10, klaster Unusida melejit dan menempati Klaster Utama dalam Klasterisasi Perguruan Tinggi tahun 2024 bersama 194 Perguruan Tinggi lain di Indonesia. Klasterisasi ini didasarkan pada hasil olahan data kinerja perguruan tinggi berbasis SINTA dalam periode tahun 2020 hingga 2022.

Data kinerja yang diperhitungkan merupakan data yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh verifikator Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi meliputi data penulis (author), afiliasi (affiliation), artikel (article), penelitian (research), pengabdian kepada masyarakat (community service), kekayaan intelektual (intellectual property rights), dan buku (book).

Diketahui, klasterisasi ini bukanlah pemeringkatan, namun merupakan pengelompokan perguruan tinggi sesuai dengan kualifikasi kinerja perguruan tinggi sebagai dasar penyusunan peta jalan riset dan rencana strategis, serta sebagai landasan penentuan kewenangan pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi.

Perguruan Tinggi di Indonesia dikelompokkan menjadi lima klaster, yaitu Mandiri, Utama, Madya, Pratama, dan Binaan. Klasterisasi perguruan tinggi ini sebagai metode dalam mengidentifikasi, mengukur kinerja, dan mengelompokkan perguruan tinggi diharapkan dapat mengakselerasikan kinerja perguruan tinggi melalui skema-skema kolaborasi nantinya. Dimana untuk menyatukan dan mensinergikan potensi-potensi kerja sama perguruan tinggi lintas klaster dalam peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) Unusida H Arly Fauzi sangat mengapresiasi kinerja seluruh civitas akademika yang salalu memberikan yang terbaik. Menurutnya, capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh civitas akademika, baik dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan yang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pelayanan kepada masyarakat.

“Semoga kita tidak terlena dengan capaian ini. Kita akan terus memacu kinerja di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, serta bidang-bidang lain, demi mewujudkan Unusida sebagai perguruan tinggi unggul,” tuturnya.

Rektor Unusida, H Fatkul Anam mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian Unusida masuk pada Klaster Utama ini. Tentunya ini akan semakin memperkuat posisi dan reputasinya sebagai Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) unggul yang terus berinovasi.

“Capaian ini menunjukkan bahwa kinerja penelitian  dan pengabdian masyarakat Unusida cukup tinggi dan membanggakan. Di tahun 2023 kita masih di Klaster Madya, tahun 2024 ini kita naik kelas di Klaster Urama,” ungkapnya.

Ketua Forum Rektor Seluruh PTNU ini selalu menekankan untuk senantiasa meningkatkan kinerja akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat setiap saat. Sebab, penilaian dalam klasterisasi perguruan tinggi ini melibatkan berbagai indikator, seperti kualitas sumber daya manusia, kualitas pendidikan, penelitian, inovasi, dan kontribusi terhadap pembangunan nasional.

“Dengan semangat kolaborasi dan dedikasi, kita bersama-sama mewujudkan Unusida sebagai perguruan tinggi yang unggul dan berdampak positif bagi kemajuan bangsa,”ujarnya

Adapun, hasil pengukuran data kinerja perguruan tinggi untuk klasterisasi perguruan tinggi tahun 2024 dapat dilihat pada menu (tab) Metrics Cluster pada profil perguruan tinggi melalui laman berikut ini atau pada menu operator klik disini.

 

(my)

Wisuda 8 Unusida (Foto: Humas Unusida)

Wisuda VIII Unusida, Alumni Diharapkan Siap Berkhidmah di Masyarakat

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Wisuda ke 8 di Hotel Utami, Jl Raya Juanda Sidoarjo, Sabtu (14/09/2024). Wisuda tersebut diikuti sebanyak 322 Wisudawan/wisudawati dari 4 Fakultas, yaitu Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Komputer (Filkom), Fakultas Ekonomi (FE), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Rektor Unusida, H Fatkul Anam menyampaikan bersyukur dan bangga terhadap mahasiswa Unusida yang telah banyak menorehkan banyak tinta emas berupa prestasi tingkat nasional dan internasional.

Ia berpesan agar para alumni dapat siap berkhidmah dan menunjukkan kemampuan terbaiknya ketika kembali ke masyarakat. Mendapatkan pekerjaan yang diidamkan serta mampu untuk membuktikan akan budaya kerja yang kreatif dan inovatif kepada pimpinan di tempat kerja.

“Sambut wisuda dengan hati yang gembira, kami seluruh pimpinan berharap kepada wisudawan dapat siap berkhidmah di tengah masyarakat dan dapat menyusun karir yang diimpikan,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Fatkul Anam mengingatkan, bahwa masih banyak tantangan yang sudah menanti setelah lulus dari perguruan tinggi. Maka alumni Unusida yang telah dibekali dengan ilmu pengetahuan dan karakter yang baik harus dapat menjadi pengaruh baik di tengah masyarakat.

“Hadapi semua tantangan dengan hati yang tulus dan tekun, maka insyaallah akan mendapatkan jalan yang terbaik,” katanya.

Ke depan, Unusida harus terus berbenah untuk menjadi kampus yang profesional dalam hal pelayanan dan lembaga pendidikan yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ketua Forum Rektor PTNU tersebut menyebutkan, Unusida telah banyak meraih banyak prestasi, sehingga dinobatkan sebagai perguruan tinggi baru dengan segudang prestasi Nasional dan Internasional olah salah satu media ternama di Jawa Timur. Melalui sederet prestasi yang telah dicapai oleh Unusida menjadi bukti telah mampu bersaing dengan perguruan tinggi yang lain, serta menjadi pusat percontohan bagi di internal PTNU.

“Capaian prestasi menjadi penyemangat bagi kita untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan kebanggaan Nahdlatul Ulama,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja seluruh civitas akademika, khususnya para dosen yang telah berhasil membimbing ratusan mahasiswa untuk lulus setiap tahunnya. Ia yakin bahwa Unusida akan terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik dan lebih unggul. Dengan didukung banyaknya alumni yang memiliki potensi dan tersebar di seluruh masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi dosen dan mahasiswa yang memiliki spirit yang kuat dan luar biasa untuk membangun Unusida dengan baik,” imbuhnya

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)  Sidoarjo, KH Zainal Abidin menjelaskan bahwa wisuda bukan akhir dari sebuah pembelajaran. Akan tetapi momen untuk membranding diri untuk lebih semangat belajar dan berprestasi lagi ke depannya.

“Setiap kita pasti menginginkan status sosial yang baik, kuncinya adalah dengan iman dan ilmu, jangan berhenti untuk mencari ilmu dan menjadi alumni Unusida yang luar biasa,” terangnya.

Kiai Zainal menuturkan, mahasiswa Unusida telah dibekali ilmu pengetahuan dan pembelajaran etika yang baik untuk menjadi contoh ketika kembali di tengah masyarakat.

Ia berpesan, alumni menjadi ujung tombak dalam berkompetisi dengan perguruan tinggi yang lain. Oleh karena itu, alumni Unusida dapat berperan sebagai duta besar bagi kampus tercinta di daerah masing-masing.

“Lulusan Unusida harus memiliki akhlakul karimah dan insyaallah menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat,” tuturnya.

Sementara itu, Plt Bupati Sidoarjo, H Subandi sangat mengapresiasi capaian dan kinerja Unusida dalam berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Pihaknya yakin Unusida dapat menjadi kampus kebanggaan bagi Kabupaten Sidoarjo.

“Selamat kepada para wisudawan, tetap semangat dan tanamkan rasa bangga dalam menjalankan kehidupan baru. Jadilah generasi yang kreatif dan inovatif yang membawa perubahan yang baik bagi Unusida,” pungkasnya.

 

(my)

Direktur Radar Surabaya Lilik Widyantoro saat memberikan penghargaan Radar Surabaya Award kepada Rektor Unusida H Fatkul Anam (Foto: Humas Unusida)

Unusida Raih Radar Surabaya Award 2024, Kategori Pendidikan: Kampus Baru Segudang Prestasi

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Kali ini Unusida memperoleh Radar Surabaya Awards 2024 untuk Kategori Bidang Pendidikan: Kampus Baru dengan Segudang Prestasi Nasional dan Internasional.

Pemberian Radar Surabaya Awards 2024 Bidang Pendidikan tersebut diberikan secara langsung oleh Direktur Radar Surabaya Lilik Widyantoro kepada Rektor Unusida Dr. H Fatkul Anam, M. Si, di Ballroom Vasa Hotel Surabaya, Jumat (12/07/2024).

Unusida yang berdiri sejak tahun 2014, telah memantapkan diri sebagai kampus baru dengan segudang prestasi yang membanggakan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan bekal Visi ‘Menjadi Universitas Islam yang Unggul dan Berdaya Saing Global Berlandaskan Nilai-nilai Aswaja’, UNUSIDA terus berkarya melahirkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan siap berkontribusi bagi bangsa.

Penganugerahan tersebut bukan tanpa alasan, di kancah nasional, Unusida telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, seperti menjadi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Perkumpulan Terbaik Peringkat 1, memperoleh GOLD WINNER Anugerah Riset Dikti untuk Bidang Pengabdian kepada Masyarakat kategori Pengabdian Masyarakat (Bima Award) tahun 2023, Akreditasi Institusi Baik Sekali dari BAN-PT, dan  Akreditasi Unggul dan Baik Sekali untuk beberapa Prodi.

Tak hanya itu, Unusida juga menorehkan prestasi di kancah Internasional. Mahasiswa UNUSIDA berhasil meraih medali emas Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2023, Juara 3 Korea International Women’s Invitation Exposition 2023 (KIWIE), Juara 1 Internasional Competition of Research Idea and Innovation on Teaching and Learning 2023 di Malaysia, dan Medali emas E-nnovate 2024 International Summit di Polandia.

“Capaian ini sungguh sangat membanggakan, sekaligus sebagai hadiah 1 dekade Unusida. Kerja keras semua warga Unusida dari dosen, karyawan, dan mahasiswa telah memberikan hasil yang sangat luar biasa,” jelasnya.

Lebih lanjut, alumni Doktor Manajemen Pendidikan tersebut, menjelaskan bahwa tantangan ke depan jauh lebih berat. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis dan inovasi dalam menjadikan Unusida yang berdaya saing Asia.

“Untuk itu kita dituntut untuk selalu berkolaborasi, bersinergi dan berinovasi baik dengan seluruh warga Unusida maupun dengan kampus lain. Dengan cara itu kita dapat menjadi pemenang di tengah-tengah persaingan global,” imbuhnya.

 

(my)

Rektor Unusida menjadi pemateri dalam Forum “Meningkatkan Kerjasama Rentas Sempadan Dalam Pendidikan Tinggi: Strategi untuk Inovasi dan Kemampanan” di UiTM Malaysia (Foto: Humas Unusida)

Rektor Unusida Jelaskan Pemanfaatan AI dalam Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi di UiTM Malaysia

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Assoc. Profesor Dr. Fatkul Anam, M.Si menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam forum diskusi dengan jajaran untuk memperkuat bidang transformasi teknologi dan digitalisasi.

Dalam forum tersebut, Rektor Unusida menjadi narasumber yang membahas tentang Meningkatkan Kerjasama Rentas Sempadan dalam Pendidikan Tinggi: Strategi untuk Inovasi dan Kemampanan di UiTM Malaysia yang disiarkan secara langsung di TV Rembau.

Selain itu, juga menjadi panelis, Sekretaris Lembaga Pendidikan Tinggi Universiti Nadhatul Ulama, Indonesia Dr. Rer. Pol. H.M. Faishal Aminuddin dan Rektor UiTM, Cawangan Negeri Sembilan, Malaysia Profesor Dr. Yamin Yasin.

Ia menjelaskan 5 bentuk kerja sama dalam pemanfaatan dalam pengembangan Artificial Intellegence (AI) yang mungkin dilakukan dalam perkembangan perguruan tinggi saat ini, yaitu pertukaran pengetahuan dan riset bersama, penelitian kolaboratif, Program pelatihan dan sertifikasi, pembangunan infrastruktur AI, serta pertukaran mahasiswa dan staf.

“Melalui pertukaran dosen dan peneliti, kedua pihak dapat mempelajari praktik terbaik, metode, dan teknologi terbaru dalam pengembangan AI. Ini akan membantu memperkaya kurikulum pendidikan dan penelitian di kedua institusi,” ujarnya saat menyampaikan dalam Forum Kerja Sama Pendidikan Tinggi di UiTM Malaysia, Rabu (10/07/2024).

Informasi pendaftaran mahasiswa baru di PMB Unusida

Sementara dalam penelitian kolaboratif dapat mencakup pengembangan algoritma baru, aplikasi AI. dalam pendidikan, atau penggunaan AI. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Untuk menghasilkan penemuan yang signifikan dan berkontribusi pada perkembangan AI dalam bidang pendidikan.

Program selanjutnya adalah pelatihan dan sertifikasi untuk mahasiswa, dosen, dan profesional di kedua institusi, mencakup pelatihan praktis dalam pengembangan AI, pemahaman konsep-konsep dasar AI, dan penerapan AI dalam konteks pendidikan.

Dalam pembangunan infrastruktur AI, dilakukan pengembangan pusat riset AI, laboratorium AI, dan pengadaan peralatan dan perangkat lunak terkait AI.

“Kegiatan terakhir yang saya usulkan adalah pertukaran mahasiswa dan staf. Kegiatan ini untuk mendapatkan pengalaman belajar dan kerja di lingkungan yang berbeda, yang akan meningkatkan pemahaman mereka tentang A.I. dan pendidikan,” jelasnya.

 

(my)

Rektor Unusida H Fatkul Anam bersama Rektor UiTM, Prof. Datuk DR Shahrin bin Sahib (Foto: Humas Unusida)

Perkuat Bidang Akedemik dan Penelitian, Unusida Jalin Kerja Sama dengan UiTM Malaysia

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) terus memperluas jejaring kerja sama internasional. Kali ini Unusida kembali menjalin kerja sama internasional dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Selasa (09/07/2024).

Rektor UiTM, Prof. Datuk DR Shahrin bin Sahib menyambut baik nota kesepahaman ini. Ia mengaku sangat terbuka untuk melakukan kerja sama dengan negara serumpun dalam mengembangkan perguruan tinggi masing-masing.

“UiTM membuka ruang seluas-luasnya kerja sama sesama saudara serumpun, sesama negara Islam,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof Shahrin mengatakan, UiTM mempunyai 34 kampus di seluruh Malaysia. Kerjasama dapat dilakukan dengan semua kampus UiTM tersebut dalam berbagai bidang, seperti bidang kajian islam, bidang akademik, penelitian, pertukaran mahasiswa, bidang kesenian, pengembangan batik dan songket.

Sementara itu, Rektor Unusida Dr. H. Fatkul Anam, menjelaskan manfaat yang dapat diharapkan dari kolaborasi antara UiTM dan Unusida, diantaranya yaitu pertukaran pengetahuan dan pengalaman.

“Melalui kolaborasi ini, dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dalam bidang akademik dan penelitian untuk meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan,” jelasnya.

Selain itu, masing-masing pihak dapat saling berkontribusi dalam pengembangan  kurikulum yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri. Kedua belah pihak juga melakukan penelitian bersama yang dapat memberikan wawasan baru dan solusi untuk masalah yang dihadapi di bidang studi yang relevan. Penelitian bersama ini dapat meningkatkan reputasi kedua institusi di dunia akademik nantinya.

“Kolaborasi antara UiTM dan Unusida dapat membuka pintu untuk peluang bisnis dan kerjasama dengan industri, membantu dalam mempromosikan inovasi, transfer teknologi, dan pengembangan ekonomi di kedua belah pihak,” pungkasnya.

 

(my)

Rektor Unusida H Fatkul Anam bersama Rektor Universiti Malaysia Kelantan, Prof. Dato’ D.r Razil bin Che Razak (Foto: Humas Unusida)

Unusida bersama 19 PTNU jalin kerjasama dengan Universiti Malaysia Kelantan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali menjalin kerja sama internasional. Kali ini, Unusida bersama 19 Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) di bawah naungan Lembaga Pendidikan Tinggi (LPT) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universiti Malaysia Kelantan, Senin (08/07/2024).

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Ketua LPT PBNU, Prof. Ainun Na’im, Ph.D dengan Rektor Universiti Malaysia Kelantan, Prof. Dato’ D.r Razil bin Che Razak. Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan di tengah kunjungan Rektor Unusida bersama LPTNU ke Thailand-Malaysia selama seminggu yang lalu, Kamis-Rabu (04-10/07/2024).

Dalam kesempatan itu, ketua LPT-PBNU, Prof Ainun Na’im menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan  Tridharma Perguruan Tinggi serta untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama.

Ia berharap semoga dengan menjalin kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam peningkatan kualitas 19 PTNU yang ikut bersama-sama kunjungan ke Malaysia.

“Sebagaimana diketahui UMK mempunyai 3 kampus utama yaitu kampus kota yang terletak di Pengkalan Chepa, Bachok dan Jeli. Hal ini yang dapat melecut semangat kita dalam mengembangkan kualitas PTNU di Indonesia,” ujarnya.

Diketahui, pendirian Universitas Negeri di Kelantan diumumkan oleh Perdana Menteri Kelima Malaysia, Tun Abdullah Ahmad Badawi pada tanggal 31 Maret 2006 setelah mendapat persetujuan Kabinet pada bulan Juni 2006.

UMK dikategorikan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi sebagai Universitas yang berfokus dan mengedepankan kewirausahaan di kalangan mahasiswanya tanpa memandang disiplin ilmu dan bidangnya melalui moto ‘Entrepreneurship is Our Core’.

Sementara itu, Rektor Unusida, H Fatkul Anam, yang menjadi salah satu delegasi dalam kunjungan ini menjelaskan bahwa ada beberapa poin kesepakatan. Di antaranya adalah pertukaran mahasiswa, kuliah tamu, joint research, kerjasama publikasi, pertukaran review jurnal untuk bidang ilmu yang sejenis, dan lain.

“Dalam waktu dekat MoU ini akan ditindaklanjuti dengan pembahasan teknis masing-masing perguruan tinggi,” jelasnya.

Ketua Forum Rektor PTNU tersebut menyampaikan bahwa melalui kerja sama ini PTNU dapat mengadopsi filosofi perguruan tinggi yang berfokus Kewirausahaan dan Bisnis, Teknologi Kreatif dan Warisan, dan Agroindustri dan Ilmu Sumber Daya Alam seperti yang diterapkan di UMK. Juga dapat membuka peluang bagi PTNU untuk meningkatkan jejaring di luar negeri.

Selain ketiga bidang studi tersebut, di UMK juga diberikan penekanan pada perolehan bahasa dan soft skill. Juga disertai wawasan dan pengalaman yang mumpuni dalam bidangnya.

“Di Unusida sendiri contohnya, kami memiliki Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik yang dapat saling bertukar ilmu dan pengalaman yang akan bermanfaat bagi kedua belah pihak,” ungkapnya.

 

(my)

Rektor Unusida Dr. H. Fatkul Anam, M.Si bersama Mr Phinya Rattanaworachat, Direktur Kantor Wilayah Layanan Pendidikan Dasar Provinsi Narathiwat (Foto: Humas Unusida)

Unusida Jalin Kerja Sama dengan OPEC Thailand, Buka Peluang PPL Internasional bagi Mahasiswa

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) terus melangkah untuk mengembangkan jejaring internasional. Di antaranya dalam program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Internasional bagi mahasiswa Prodi pendidikan, Unusida resmi menjalin kerja sama dengan Office of the Private Education Commision (OPEC) Narathiwat Province, Thailand, Ahad (07/07/2024).

Tanda tangan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Rektor Unusida Dr. H. Fatkul Anam, M.Si bersama Mr Phinya Rattanaworachat (Direktur Kantor Wilayah Layanan Pendidikan Dasar Provinsi Narathiwat) didampingi Mr Rusman Niheng (Wakil Direktur Kantor Wilayah Layanan Pendidikan Dasar Provinsi Narathiwat). Kegiatan tersebut digelar di ruang pertemuan Southern View Hotel, Pattani, Kecamatan Rusamilae, Kabupaten Mueang Pattani, Provinsi Pattani, Thailand.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unusida, H Fatkul Anam mengatakan bahwa kerja sama ini sangat bermakna dan bermanfaat bagi Unusida yang memiliki 4 Prodi kependidikan, yaitu Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

“Kerja sama ini dapat membuka peluang bagi mahasiswa Prodi pendidikan untuk mengikuti program PPL Internasional nantinya,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa tindak lanjuti kerja sama ini adalah dengan pengiriman mahasiswa Unusida untuk kegiatan program pengalaman lapangan internasional untuk program studi kependidikan di Indonesia. Menurutnya, kerja sama ini menjadi salah satu upaya untuk menyiapkan akreditasi Internasional bagi program studi pendidikan di Unusida.

“Hal ini sekaligus sebagai salah satu upaya untuk menyiapkan akreditasi internasional bagi program studi pendidikan di Unusida,” katanya dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Direktur Kantor Wilayah Layanan Pendidikan Dasar Provinsi Narathiwat, Mr Phinya mengungkapkan bahwa pihaknya sangat senang dan menyambut baik akan kerja sama dengan Unusida. Menurutnya, Unusida menjadi salah satu Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) di Indonesia yang baik.

“Terima kasih, menjadi suatu kehormatan bagi kami untuk menerima mahasiswa Unusida dalam program PPL nantinya. Ini dapat kita tindaklanjuti dengan Program penyusunan kurikulum  bersama, pelatihan bagi calon guru, dan  program praktik pengalaman lapangan, dan lain-lain,” ungkapnya.

 

(my)