Posts

Himpunan Prodi Akuntansi UNUSIDA Gelar Workshop AccurateDorong Mahasiswa Menuju Akuntansi Cerdas 1

Himpunan Prodi Akuntansi UNUSIDA Gelar Workshop AccurateDorong Mahasiswa Menuju Akuntansi Cerdas

Sidoarjo, 19 Juni 2025 — Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) sukses menggelar Workshop Accurate bertema “Langkah Awal Menuju Akuntansi yang Lebih Cerdas” pada Selasa, 19 Juni 2025, di Lantai 4 UNUSIDA. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis dalam memperkenalkan mahasiswa pada dunia digitalisasi akuntansi serta pemanfaatan teknologi berbasis software akuntansi dalam praktik kerja nyata.

Workshop ini merupakan hasil kolaborasi antara Himpunan Mahasiwa Program Studi Akuntansi UNUSIDA dengan PT. Telkom Indonesia (Branch Sidoarjo). Dengan menghadirkan pemateri utama Achmad Wicaksono, S.Ak., M.Ak., workshop ini menyasar lebih dari 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa Prodi Akuntansi, dosen, dan pelaku UMKM binaan kampus. “Tujuan utama kegiatan ini adalah memberi bekal praktis kepada mahasiswa agar tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu menggunakan tools digital akuntansi yang saat ini telah menjadi standar di industri,” ungkap Vina Gayuh Asih, Ketua Pelaksana Workshop. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan awal dari rangkaian pelatihan lanjutan yang akan mengantarkan mahasiswa menuju sertifikasi Accurate sebagai bentuk kompetensi tambahan yang diakui di dunia kerja.

Dekan Fakultas Ekonomi UNUSIDA, Dr. Hj Muhafidhah Novie, S.E., M.M., dalam sambutannya menekankan pentingnya peningkatan literasi digital mahasiswa, khususnya di bidang akuntansi. “Kampus harus menjadi jembatan antara teori dan praktik. Workshop ini adalah bentuk komitmen kami dalam menyiapkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan industri, terlebih di era akuntansi digital seperti saat ini,” ujarnya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari pihak industri, salah satunya Telkom Indonesia yang turut hadir dan memberikan motivasi kepada mahasiswa. Ferdian Ramadhan Suria, Manager Mobile Consumer Branch Sidoarjo, menyampaikan bahwa dunia kerja saat ini sangat membutuhkan talenta muda yang melek teknologi. “Kami melihat kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri harus terus diperkuat. Telkom Indonesia siap mendukung langkah UNUSIDA dalam transformasi digital, khususnya di sektor edukasi dan literasi digital mahasiswa,” ujar Ferdian.

Sesi utama workshop diisi oleh Achmad Wicaksono, S.Ak., M.Ak., yang merupakan praktisi sekaligus trainer resmi Accurate. Dalam materinya, ia menyampaikan pentingnya menguasai software akuntansi dalam dunia kerja modern. “Software akuntansi seperti Accurate bukan hanya alat bantu, tapi juga menjadi core system dalam manajemen keuangan bisnis. Penguasaan software ini akan membuka banyak peluang karier, baik di perusahaan maupun sebagai konsultan keuangan independen,” paparnya. Achmad juga memandu peserta dalam praktik langsung input transaksi, pembuatan laporan keuangan, serta analisis kinerja keuangan menggunakan Accurate versi desktop dan cloud.

Dampak yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja yang serba digital, khususnya dalam bidang akuntansi dan keuangan. Selain itu, kegiatan ini juga ditargetkan mendorong mahasiswa untuk mengikuti ujian sertifikasi Accurate demi memperkuat daya saing lulusan. Fakultas Ekonomi UNUSIDA berencana menjadikan penguasaan software akuntansi sebagai salah satu keunggulan kompetitif lulusan Prodi Akuntansi ke depan.

“Kami berharap mahasiswa tidak hanya hadir sebagai peserta, tapi juga mampu melanjutkan pembelajaran secara mandiri dan aktif mengikuti program sertifikasi. Ini menjadi langkah awal menuju akuntansi yang lebih cerdas dan profesional,” tambah Vina Gayuh Asih.

Di akhir acara, panitia membagikan sertifikat kepada seluruh peserta dan menyediakan forum diskusi bersama pemateri. Mahasiswa terlihat antusias selama sesi praktik, terlebih saat mereka berhasil menyusun laporan laba rugi secara otomatis dengan Accurate.

Workshop Accurate ini menjadi bukti nyata komitmen UNUSIDA dalam menjawab tantangan zaman dan memperkuat kompetensi mahasiswa dengan pendekatan yang adaptif, aplikatif, dan kolaboratif.

BEM FKIP UNUSIDA Gelar GARASI Vol. 2 sebagai Wadah Aspirasi dan Kolaborasi 2

BEM FKIP UNUSIDA Gelar GARASI Vol. 2 sebagai Wadah Aspirasi dan Kolaborasi

Sidoarjo, 12 Juni 2025 — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menyelenggarakan kegiatan bertajuk GARASI (Gapai Aspirasi) Vol. 2 pada Kamis, 12 Juni 2025. Mengangkat tema “Dari Suara Menjadi Aksi: Aspirasi untuk Perubahan,” kegiatan ini menjadi forum strategis lanjutan dari edisi pertama yang telah sukses diselenggarakan sebelumnya. Acara ini ditujukan untuk menampung suara dan gagasan mahasiswa FKIP secara terbuka, serta memperkuat peran mereka dalam proses pembangunan dan perbaikan tata kelola fakultas melalui pendekatan kolaboratif dan partisipatif.

GARASI Vol. 2 digelar di Aula Fakultas FKIP dan dihadiri oleh unsur pimpinan fakultas, dosen, perwakilan mahasiswa dari setiap angkatan dan program studi, serta pengurus organisasi mahasiswa internal fakultas. Acara dibuka dengan sesi dialog terbuka antara mahasiswa dan pimpinan fakultas, dilanjutkan dengan pemaparan hasil aspirasi yang telah dihimpun melalui survei dan diskusi sebelumnya. Dalam forum ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan keluhan, usulan program, serta ide-ide perbaikan layanan akademik dan non-akademik. Dialog berlangsung dinamis, disertai dengan suasana terbuka dan konstruktif yang menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap kemajuan FKIP.

Dalam sambutannya, Dekan FKIP UNUSIDA, Ibu Muawwinatul Laili, M.Pd., menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa yang terus aktif menyuarakan aspirasi mereka. “GARASI bukan hanya forum penyampaian keluhan, tapi juga wadah penyampaian solusi. Mahasiswa adalah mitra strategis fakultas. Oleh karena itu, suara mereka harus dihargai dan ditindaklanjuti secara nyata,” ujarnya. Ia juga menegaskan komitmen fakultas untuk selalu membuka ruang dialog sebagai bagian dari budaya akademik yang sehat.

Kharisma, selaku Ketua Pelaksana GARASI Vol. 2, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai media penyampaian aspirasi, tetapi juga sebagai ruang belajar mahasiswa untuk mengelola gagasan dan menyampaikannya secara terstruktur. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya menyuarakan keinginan, tapi juga terlibat dalam merumuskan solusi. GARASI adalah tempat lahirnya ide-ide aksi nyata dari mahasiswa untuk mahasiswa,” kata Kharisma.

Sementara itu, Najwa, Gubernur BEM FKIP UNUSIDA, menyampaikan bahwa GARASI Vol. 2 menjadi bukti bahwa BEM FKIP konsisten memperjuangkan aspirasi mahasiswa secara inklusif dan bertanggung jawab. “Ini bukan sekadar forum tanya jawab, tapi bentuk tanggung jawab kami sebagai pengurus mahasiswa. Kami berharap setelah ini ada langkah lanjut dari fakultas untuk merealisasikan harapan-harapan yang telah disampaikan,” jelasnya.

Kegiatan GARASI Vol. 2 diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam membangun kultur akademik yang terbuka, demokratis, dan kolaboratif di lingkungan FKIP UNUSIDA. Output dari kegiatan ini akan dirangkum dalam bentuk dokumen aspirasi dan rekomendasi mahasiswa yang akan diserahkan secara resmi kepada pihak dekanat. Beberapa isu yang menjadi sorotan dalam forum ini meliputi peningkatan kualitas layanan akademik, transparansi informasi, pengembangan program pelatihan calon guru, serta pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran.

“Setiap suara mahasiswa adalah data dan arah. Dari GARASI ini, kami ingin fakultas tidak hanya mendengar, tapi juga melangkah bersama kami,” ujar Najwa dalam penutupan acara.

Dengan penyelenggaraan GARASI Vol. 2, BEM FKIP UNUSIDA membuktikan bahwa peran mahasiswa dalam pembangunan institusi bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai aktor aktif yang memiliki visi dan kontribusi. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan penandatanganan komitmen bersama antara mahasiswa dan pihak fakultas untuk terus menjaga komunikasi dan kolaborasi demi kemajuan FKIP UNUSIDA.

Dekan Fakultas Teknik sekaligus Dosen Teknik Lingkungan Unusida, Listin Fitrianah, S.P,. M.Si (Foto: BEM FT Unusida)

Waspada Puncak Musim Hujan, Dosen Teknik Lingkungan UNUSIDA Berikan Tips Mitigasi Banjir Sejak Dini

Menjelang akhir tahun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah Pulau Jawa telah memasuki puncak musim hujan. Dengan meningkatnya intensitas curah hujan, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

Menyikapi hal tersebut, Dosen Teknik Lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), Listin Fitrianah, S.P, M.Si memberikan tips mitigasi banjir sejak dini. Menurutnya, solusi untuk mengurangi banjir di wilayah Sidoarjo khususnya, dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yang dapat dikerjakan bersama dari beberapa unsur penting untuk mencapai solusi yang efektif dan berkelanjutan.

“Pendekatan itu di antaranya dapat menggunakan kolaborasi pentahelix dapat mengurangi banjir dengan melibatkan beberapa elemen penting, yaitu pemerintah, pengusaha, masyarakat, akademisi dan media,” jelasnya pada Kamis (19/12/2024).

Dekan Fakultas Teknik UNUSIDA tersebut menyebutkan, wilayah Sidoarjo jika musim hujan beberapa daerah mengalami banjir. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti buruknya sistem drainase hingga aliran sungai yang tersumbat.

Selain itu, faktor utamanya adalah wilayah Sidoarjo memiliki tanah yang cenderung mudah terendam air, yang biasa disebut wilayah delta. Yang merupakan daerah daratan rendah di muara sungai dan rawa. Faktor lain terkait banjir rob dan curah hujan dengan intensitas tinggi dalam kurun beberapa hari.

“Kaitannya banjir rob menjadi salah satu faktor banjir adalah terjadi pasang surut air laut yang lebih tinggi dari pada biasanya, dan Sidoarjo terletak di pesisir utara Jawa Timur artinya sering banjir rob terutama pada musim penghujan atau saat terjadi pergerakan air laut yang signifikan,” terangnya.

Lebih lanjut, Listin mengungkapkan fenomena banjir di beberapa wilayah di Sidoarjo saat ini banyak diakibatkan oleh banjir rob. Jika melihat data BMKG di Stasiun Metrologi Maritim Tanjung Perak Surabaya ada data pasang surut Sidoarjo pada bulan Desember. Pada data pasang memang di beberapa hari terakhir cukup tinggi khususnya di tanggal 11-15 Desember terjadi pasang.

“Pada tanggal 15 Desember ketinggian pasang air laut mencapai titik maksimal, artinya peningkatan air hujan ke permukaan cukup tinggi jika dibanding sebelumnya,” katanya.

Faktor lain yang menyebabkan banjir yaitu sistem drainase yang kurang memadai dan tidak berfungsi maksimal. Hal tersebut yang menyebabkan air laut dari banjir rob dan air hujan tidak dapat mengalirkan air dengan maksimal yang memperburuk banjir yang terjadi di beberapa titik di Sidoarjo.

Kondisi tersebut diperparah oleh penyumbatan saluran air pada sistem drainase yang sering kali terhambat oleh sampah dan limbah. Hal ini disebabkan oleh pembuangan sampah yang sembarangan yang memperburuk dari kapasitas drainase sehingga menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi permukaan.

“Contoh sampah yang sering ditemukan di sungai atau selokan adalah pampers yang menjadi momok bagi kita. Masyarakat masih banyak membuang sampah karena kebiasaan atau mitos yang dipercaya secara turun temurun,” sebutnya.

Oleh karena itu, Ia menjelaskan bahwa penanganan banjir menjadi tanggung jawab bersama. Dibutuhkan Peran dari beberapa elemen pentahelix, yang dimulai dari elemen pemerintah dengan merumuskan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko banjir. Pemerintah juga bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara infrastruktur pengendalian air di permukiman masyarakat.

Setelah itu, diperlukan peran serta masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah, di antaranya dengan menjaga kebersihan saluran air, menghindari bangunan liar dan melakukan penghijauan di lingkungan sekitar permukiman. Juga saling mengedukasi satu sama lain untuk menumbuhkan kesadaran dalam memahami pentingnya pengelolaan sampah, menjaga kualitas lingkungan dan merespons peringatan dini banjir dengan tepat.

“Dan di sini tugas menanggulangi banjir tidak hanya tugas pemerintah, tetapi kita secara bersama-sama berkolaborasi dan menumbuhkan kesadaran bagaimana mengurangi potensi banjir di wilayah Sidoarjo,” tandasnya.

Alumni pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut menerangkan peran akademisi yang dianggap sebagai cendekiawan adalah dengan melakukan penelitian dan pengembangan. “Jadi akademisi juga dapat berperan dengan melakukan riset dengan penyebab banjir, dampak perubahan iklim serta teknologi baru terkait mitigasi pencegahan banjir, seperti di Fakultas Teknik UNUSIDA yang membidangi penelitian dan pengembangan pada riset tersebut,” terangnya.

Tak hanya itu, seorang akademisi juga dapat memberikan edukasi dan pelatihan ke masyarakat sejak dini, terkait mengantisipasi dan mengurangi dampak banjir. “Yang mana dapat mengantisipasi bagaimana teknik mitigasi dan adaptasi ketika ada banjir, serta hal-hal yang dapat mencegah banjir tersebut, seperti pengelolaan sampah dan perawatan drainase masing-masing di sekitar kita,” ujarnya.

Selain itu, peran elemen pengusaha atau pihak swasta dapat berinvestasi pada proyek-proyek infrastruktur hijau sepeti pembangunan taman kota, penanaman pohon dan juga bisa membuat resapan air untuk mengurangi beban sistem drainase kota, atau bisa dari segi inovasi teknologi. Perusahaan swasta dapat mengembangkan teknologi ramah lingkungan dan solusi digital seperti sistem peringatan dini yang berbasis sensor atau aplikasi.

Tak kalah penting, peran elemen media adalah dengan penyuluhan dan edukasi dengan konten-konten di sosial media. Peran media saat ini menjadi kunci untuk menyampaikan informasi risiko banjir, kebijakan pemerintah terkait mitigasi banjir serta solusi yang diambil dari berbagai pihak untuk mengurangi banjir.

“Media berperan dalam penyebaran informasi dianggap sangat penting untuk mendidik masyarakat dalam edukasi dengan membuat konten tidak membuang sampah sembarangan atau dapat mendukung program penghijauan,” pungkasnya.

 

(my)

Fakultas Ekonomi Unusida Gelar Talkshow di Transmart Sidoarjo, Tampilkan Produk UMKM Mahasiswa 3

Fakultas Ekonomi Unusida Gelar Talkshow di Transmart Sidoarjo, Tampilkan Produk UMKM Mahasiswa

Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar kegiatan bertajuk Talkshow yang membahas tentang ‘Legalitas Digital Marketing & Laporan Keuangan UMKM Berbasis Eksport’. Kegiatan tersebut dipusatkan di Transmart Sidoarjo, Kamis (07/12/2023).

Talkshow tersebut menghadirkan 2 Dosen Fakultas Ekonomi Unusida sebagai narasumber, yaitu Chairil Anwar, S.P., M.Ak dan Achmad Wicaksono, M.Ak serta mahasiswa Fakultas Ekonomi Tantri Risda Zubaidah.

Dekan Fakultas Ekonomi Unusida, Muhafidhah Novie, M.M berharap dari kegiatan talkshow ini dapat menumbuhkan jiwa entrepreneur bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar. Menurutnya, jiwa entrepreneur bukan hanya tentang berwirausaha, tetapi juga sikap kreatif dan mandiri dalam menangani sebuah permasalahan.

“Mahasiswa harus memiliki jiwa entrepreneur. Apa pun profesi kita, jiwa entrepreneur harus tetap ada. Jika seseorang memiliki jiwa entrepreneur, maka akan muncul juga kreativitas dan kemandirian dalam menghadapi sebuah masalah, hal itu yang harus lebih ditekankan,” ujarnya.

Wakil Dekan Fakultas Ekonomi, Laily Muzdalifah, S.Pd., M.M mengungkapkan bahwa bazar UMKM yang ditampilkan merupakan produk mahasiswa yang telah melalui proses pembinaan.

“Selain menjadi output dari mata kuliah basic entrepreneur, dalam talk show kali ini juga kita tampilkan produk mahasiswa binaan Fakultas Ekonomi yang sudah mempunyai produk sendiri,” ungkapnya.

Fakultas Ekonomi Unusida Gelar Talkshow di Transmart Sidoarjo, Tampilkan Produk UMKM Mahasiswa 4

Bazar UMKM Mahasiswa saat Talkshow Fakultas Ekonomi Unusida di Transmart Sidoarjo (foto: Unusida)

Adapun produk yang ditampilkan adalah beberapa olahan kripik pisang dengan berbagai rasa, nasi coklat dengan beberapa olahan ikan yang cocok untuk sarapan orang yang diet, dimsum yang tanpa pengawet dan micin sehingga baik untuk kesehatan, sari kedelai, parfum, kopi dan kerajinan tangan mahasiswa.

Selain Talkshow dan Bazar UMKM, kegiatan tersebut juga diwarnai dengan tampilan kreasi mahasiswa seperti Wushu, Pencak Silat, Al Banjari, Tari Tradisional, dan beberapa kreasi musik.

“Alhamdulillah, kegiatan kali ini berjalan dengan meriah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan Fakultas Ekonomi Unusida, produk dan kreativitas kreasi mahasiswa,” tandasnya.

Sementara itu, Chairil Anwar menjelaskan bahwa mahasiswa dapat memulai usaha sesuai dengan hobi dan kegemaran masing-masing mahasiswa. Dengan begitu kita mampu menciptakan suasana hati yang menyenangkan dalam menjalankan sebuah bisnis.

“Saat ini banyak cerita sukses yang berawal dari sebuah hobi. Dari sebuah hobi dapat menjadi suatu hal yang menguntungkan. Seperti hobi memasak, lalu kemudian dapat mendirikan bisnis kuliner,” terangnya.

Setelah memiliki usaha, langkah selanjutnya adalah memiliki legalitas usaha. Hal ini ditujukan untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan, mitra bisnis, dan investor bahwa bisnis dijalankan dengan integritas dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

“Memiliki legalitas usaha yang sah bukan hanya memenuhi persyaratan hukum, tetapi juga membawa berbagai manfaat dan keuntungan bagi pengusaha. Legalitas usaha dapat membuka akses ke pasar yang lebih luas dan peluang bisnis baru,” jelas Dosen Akuntansi Unusida tersebut.

“Saran saya, kalian harus jadi pengusaha yang profesional, punya usaha tapi juga kerja. Dengan begitu, kalian dapat menentukan prioritas dan menyiapkan investasi atau tabungan untuk masa depan,” imbuhnya.

Dalam kegiatan tersebut, Fakultas Ekonomi juga berkesempatan menjalin kerja sama dan melakukan MoU dan MoA dengan PT Mega Akbar Superindo (MEGAS) dan Transmart Sidoarjo. Kerja sama tersebut meliputi pengembangan dalam pengelolaan lembaga di semua bidang layanan dan sebagai mitra kerja dalam menyediakan peluang kerja dan belajar.

(my/ak)