Posts

Suasana Megengan di UNUSIDA (Foto: Humas Unusida)

UNUSIDA Gelar Megengan, Sambut Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar kegiatan tradisi Megengan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh civitas academica, mulai dari rektorat, dosen, tenaga kependidikan (Tendik), mahasiswa, hingga security, OB, dan driver di lingkungan UNUSIDA.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengkajian Islam dan Keaswajaan (PIK) tersebut diawali dengan pembacaan sholawat oleh UKM Nahdlatus Syubban, Pembacaan Tahlil, serta ceramah agama oleh ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo Dr. H. Sholehuddin, M. Pd. I.

Dalam tausiahnya, Sholehuddin menerangkan tentang 3 istilah yang umumnya digunakan dalam menyambut bulan Suci Ramadan. Di antaranya, Roh bun yang berarti lapang dada, Targhib yang artinya sikap bungah atau bahagia akan datangnya suatu kenikmatan atau kebaikan, serta istilah Megengan (menahan diri) yang menjadi budaya masyarakat Jawa dalam menyambut bulan suci Ramadan.

“Semua istilah itu benar, yang salah adalah orang tidak berpuasa dan tidak merasa senang akan datangnya bulan suci Ramadan,” terangnya saat menyampaikan tausiah dalam acara Megengan di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Kamis (27/02/2025).

Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) UNUSIDA tersebut menjelaskan, Roh bun yang berarti berlapang dada, maknanya senang akan datangnya bulan suci Ramadan. Layaknya jika ada tamu yang datang maka harus disambut dengan baik, maka akan membuahkan kesan bahagia. Maka ucapan selamat datang Ramadan adalah ucapan bahagia dan bersyukur karena datangnya bulan suci Ramadan.

“Maka seandainya ada tamu, tandanya senang adalah gupuh, lungguh, suguh. Begitu juga sikap kita sebagai tuan rumah yang merasa senang karena datangnya tamu mulia, yaitu bulan suci Ramadan,” terangnya.

Yang kedua terkait istilah Targhib dari asal kata Roh bun, maknanya mendorong atau memotivasi diri untuk mencintai kebaikan, atau membuat senang terhadap sesuatu yang baik. Bulan suci Ramadan mengajarkan untuk menumbuhkan rasa cinta pada kebaikan adalah kunci untuk meraih ketenangan dan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Ia mengajak untuk menyambut bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan. Dengan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebaikan, dapat lebih mendekatkan dengan tujuan hidup yang lebih mulia dan penuh kedamaian. Menurutnya, bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik, memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama, serta membuka hati untuk menerima semua berkah yang datang.

“Seperti dalam sebuah Hadits, barang siapa yang merasa senang sunnahku, maka akan menjadi golonganku,” katanya.

Yang ketiga adalah istilah Megengan, sebagai simbol dan makna budaya Jawa yang digunakan dalam menyambut bulan suci Ramadan. Artinya bulan suci Ramadan harus dapat menahan diri dan mengendalikan nafsu negatif dengan memperbanyak beraktivitas positif, bukan bermalas-malasan.

“Saya mengajak untuk memaksimalkan bulan suci Ramadan sebagai momen refleksi dan evaluasi diri, mari sukseskan bersama dengan memperbanyak alam ibadah serta menjadi orang yang bertakwa,” pungkasnya.

Kegiatan Megengan kali ini juga disertai dengan pemberian bingkisan kepada security, OB dan driver di lingkungan UNUSIDA yang merupakan program Berbungah Menjelang Ramadan oleh Jaringan Pengelola Zakat Infak dan Shodaqoh (JPZIS) UNUSIDA.

Tampak hadir, Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, Ketua BPP UNUSIDA KH Arly Fauzi, dan seluruh Wakil Rektor, Dekan Fakultas, dan Kepala Program Studi di lingkungan UNUSIDA.

 

(my)

Prof. Dr. Nangkula Utaberta saat menyampaikan materi dalam Guest Lecturer (Foto: Humas Unusida)

Guest Lecturer UNUSIDA dan UCSI Malaysia, Prof Nangkula Utaberta Bagikan Strategi Sukses Publikasi Internasional

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar kegiatan Guest Lecturer atau Kuliah Tamu dengan mendatangkan narasumber dari Universitas College Sedaya International (UCSI) Malaysia, Prof Nangkula Utaberta. Kegiatan yang mengusung tema ‘Mastering International Journal Writing: Strategies for High Impact Publication’ ini dipusatkan di Hall Kampus 2 Unusida, Selasa (25/02/2025).

Dalam kesempatan tersebut, rof. Dr. Nangkula Utaberta, seorang profesor dan peneliti senior dari UCSI Malaysia, memberikan paparan mengenai strategi-strategi penulisan artikel untuk jurnal internasional yang berdampak besar. Ia memaparkan bagaimana memilih jurnal yang tepat, cara menulis abstrak yang menarik, serta pentingnya melakukan peer review yang konstruktif.

Sebagai seorang cendekiawan yang telah menulis banyak karya ilmiah, Prof Nangkula menerangkan, jurnal akademik atau ilmiah adalah terbitan berkala yang memuat keilmuan yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu.

Jurnal akademik menerbitkan artikel ilmiah yang ditinjau oleh rekan sejawat yang ditulis oleh para ahli. Tujuan dari jurnal akademis adalah untuk memberikan para peneliti tempat untuk mentransfer pengetahuan mereka satu sama lain, dan menyumbangkan apa yang mereka bisa untuk rancangan besar untuk meningkatkan pengetahuan alam, dan menyempurnakan semua Seni Filsafat, dan Sains.

“Fungsi jurnal adalah menyebarkan ilmu, bukan mencari uang bagi penerbitnya,” imbuhnya.

Menurutnya, pentingnya seorang dosen, mahasiswa, serta para peneliti agar dapat mengembangkan kemampuan dalam menulis jurnal internasional. Kemampuan menulis jurnal internasional sangat penting untuk meningkatkan kualitas penelitian, memperluas jaringan akademik, dan memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan dunia ilmiah. Oleh karena itu harus terus mengembangkan kemampuan ini demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Publikasi internasional merupakan salah satu cara terbaik untuk membuat penelitian kita dikenal di kancah global, tetapi kualitas dan dampak dari artikel yang kita tulis juga sangat penting,” terangnya.

Prof Nangkula berharap, UNUSIDA dan UCSI Malaysia dapat bekerja sama memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi peserta untuk menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berdampak positif di tingkat internasional.

Ia yakin dosen dan mahasiswa UNUSIDA dapat juga berkontribusi dan mengambil peran terhadap permasalahan di sekitar. Dengan dedikasi, kreativitas, dan semangat penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang tinggi akan mampu menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya memenuhi standar global, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan dunia akademik.

“Saya yakin bahwa mahasiswa UNUSIDA memiliki potensi luar biasa untuk menghasilkan jurnal internasional berkualitas,” pungkasnya.

 

(my)

Kepala Program Studi Teknik Informatika, Dr. Arda Surya Editya (Foto: Istimewa)

Kaprodi Teknik Informatika Beberkan Kunci Sukses Transformasi Digital di UNUSIDA

Kaprodi Teknik Informatika Arda Surya Editya, menyampaikan tentang program transformasi digital yang sudah diterapkan di UNUSIDA dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Arda menegaskan bahwa program tersebut juga dapat diterapkan di seluruh PTNU seluruh Indonesia.

“UNUSIDA telah mengembangkan 26 sistem informasi yang saling terhubung, mencakup berbagai aspek seperti administrasi mahasiswa dan pengelolaan karier dosen. Dengan sistem ini, dokumen-dokumen penting, seperti pengajuan jabatan fungsional dosen, bisa diakses secara digital tanpa perlu mencari dokumen fisik,” terangnya dalam sesi diskusi bersama Rektor UNUSIDA, H Fatkul Anam di salah satu stasiun TV, Rabu (12/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Arda yang baru menyelesaikan studi S3 nya tersebut membeberkan kunci sukses transformasi digital yang diterapkan di UNUSIDA. Mulai dari pendirian data center dan penggunaan teknologi canggih yang dapat menghubungkan seluruh PTNU. Dengan menggunakan teknologi seperti big data, ekosistem ini dapat mendukung pemrosesan data yang lebih efisien dan membantu PTNU bersaing di tingkat global.

“Kami juga menyusun strategi pengembangan infrastruktur digital yang mencakup penguatan infrastruktur fisik, seperti server dan jaringan internet yang cepat serta stabil. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kelancaran proses pembelajaran dan administrasi di era digital,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan pentingnya literasi digital bagi dosen dan mahasiswa di PTNU, yang diharapkan memiliki literasi digital yang memadai untuk menghadapi pendidikan berbasis teknologi. Pengoptimalan LMS dan teknologi pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa memilih mata kuliah, mengakses bahan ajar, dan mengikuti ujian secara online atau tatap muka. Selain itu, teknologi seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Artificial Intelligence (AI) juga digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar, contohnya dalam pembelajaran teknik lingkungan atau sejarah.

Meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja melalui transformasi digital di PTNU bertujuan agar lulusan siap menggunakan teknologi terbaru. Mulai dari mahasiswa dilatih dengan teknologi digital yang membantu mereka membuat portofolio digital yang dapat digunakan saat melamar pekerjaan. Keahlian dalam menggunakan AI dan teknologi lainnya juga menjadi nilai tambah.

Pembiayaan berkelanjutan untuk transformasi digital dapat memulai dengan pembiayaan mandiri dan berencana untuk menggunakan hibah, CSR, serta model pembiayaan berkelanjutan lainnya. Sebuah roadmap telah dibuat untuk menentukan prioritas teknologi dan infrastruktur yang perlu dikembangkan setiap tahunnya.

Implementasi teknologi yang memudahkan aktivitas kampus dengan sistem digital yang telah diterapkan. Melalui pemanfaatan teknologi dapat memudahkan mahasiswa untuk melaporkan masalah seperti AC rusak melalui scan barcode di setiap ruang kuliah. Selain itu, di kantin dan area lainnya, mahasiswa dapat mengakses buku dari perpustakaan melalui barcode. Dengan cara ini, setiap PTNU dapat mengoptimalkan teknologi untuk mendukung kegiatan akademik, meskipun dengan investasi yang bertahap.

Integrasi nilai-nilai Aswaja dalam transformasi digital tetap mengutamakan nilai-nilai dasar NU, seperti toleransi dan karakter. Meskipun teknologi digunakan untuk mempermudah proses belajar, nilai-nilai ini tetap terjaga melalui kebiasaan di kampus, seperti membaca Al-Qur’an setiap hari setelah absensi. Teknologi digunakan untuk mendukung, bukan menggantikan, nilai-nilai tersebut.

Dengan adanya upaya-upaya ini, diharapkan PTNU dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat daya saing global, dan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia digital dan dunia kerja.

Ia berharap transformasi digital di PTNU akan memberikan kemudahan dalam pengelolaan perguruan tinggi dan pembelajaran. Ke depan, diharapkan mahasiswa PTNU menguasai teknologi dan juga tetap menjunjung tinggi nilai-nilai NU, agar siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin digital.

Arda berpesan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak. AI dan alat digital lainnya harus digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai cita-cita, namun tetap menguasai dasar keilmuan. Teknologi, menurutnya, adalah alat yang mendukung pencapaian, tetapi tetap perlu didasari dengan pemahaman yang baik tentang ilmu yang dipelajari.

“Secara keseluruhan, digitalisasi adalah langkah penting bagi PTNU dalam menghadapi tantangan globalisasi dan revolusi industri. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada dan mengimplementasikannya dalam pendidikan, PTNU dapat memastikan relevansi dan daya saingnya di masa depan,” pungkasnya.

 

(my)

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si (Foto: Istimewa)

Rektor Unusida: Transformasi Digital di PTNU, Kunci Sukses Menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), Dr. H. Fatkul Anam menjelaskan bahwa transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan sebuah kewajiban untuk perguruan tinggi, agar tetap relevan dan berdaya saing di era digital. Transformasi ini diperlukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Menurutnya transformasi digital sangat penting untuk mulai diterapkan di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, di mana masyarakat harus berkolaborasi dengan teknologi, perguruan tinggi harus siap mengimplementasikan digitalisasi dalam berbagai aspek, seperti pembelajaran, administrasi, dan pelayanan kepada mahasiswa. Juga digitalisasi juga penting dalam membekali generasi Z dan selanjutnya yang sudah sangat akrab dengan teknologi.

“Melalui transformasi digital, pendidikan tinggi dapat terus berkembang, mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi generasi yang siap berkolaborasi dengan teknologi, serta menghadapi tantangan global di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0,” terangnya dalam sesi diskusi di salah satu stasiun TV, Rabu (12/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, ia menceritakan pengalaman dalam mengimplementasikan sistem teknologi di UNUSIDA. Di mana digitalisasi sudah dimulai sejak 2020, dengan penerapan platform digital untuk memudahkan pembelajaran dan administrasi. Contohnya adalah perpustakaan digital yang memungkinkan mahasiswa mengakses buku secara online tanpa harus datang ke perpustakaan fisik. Selain itu, platform Learning Management System (LMS) digunakan untuk memudahkan proses pembelajaran dengan mengintegrasikan materi, tugas, dan penilaian dalam satu sistem.

UNUSIDA telah mengembangkan 26 sistem informasi yang saling terhubung, mencakup berbagai aspek seperti administrasi mahasiswa dan pengelolaan karier dosen. Dengan sistem ini, dokumen-dokumen penting, seperti pengajuan jabatan fungsional dosen, bisa diakses secara digital tanpa perlu mencari dokumen fisik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga menyusun strategi pengembangan infrastruktur digital Untuk mendukung transformasi digital, pengembangan infrastruktur fisik seperti server dan jaringan internet yang cepat dan stabil sangat penting. Namun, ia menekankan bahwa sekarang banyak alternatif penyedia layanan yang menawarkan solusi infrastruktur dengan biaya lebih terjangkau, seperti penyewaan server, sehingga perguruan tinggi dapat fokus pada implementasi teknologi tanpa khawatir biaya tinggi.

“Kami juga menyusun strategi pengembangan infrastruktur digital yang mencakup penguatan infrastruktur fisik, seperti server dan jaringan internet yang cepat serta stabil. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kelancaran proses pembelajaran dan administrasi di era digital,” jelasnya.

Ketua Forum Rektor PTNU tersebut menjelaskan tantangan dan harapan ke depan, meskipun digitalisasi memberikan banyak kemudahan, perguruan tinggi perlu memastikan bahwa teknologi ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan. Dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran dan tata kelola, PTNU diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan layanan pendidikan yang lebih baik di era digital ini.

“Secara keseluruhan, semua PTNU sedang berusaha memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan. Dengan pendekatan yang hati-hati dan terencana, oleh karena itu saya harap dapat memajukan pendidikan berbasis teknologi tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur yang diusung oleh NU,” pungkasnya.

 

(my)

Dosen PBI Unusida Ruri Fadhilah Kurniati, S.Hum., M.Pd (Foto: Humas Unusida)

Dosen PBI UNUSIDA Berikan Tips Belajar Bahasa Inggris, Sukses Ujian TOEFL

Dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), Ruri Fadhilah Kurniati, S.Hum., M.Pd memberikan tips dan trik sukses dalam ujian TOEFL adalah dengan mempelajari bahasa Inggris secara keseluruhan. Tidak bisa secara parsial maupun secepat kilat.

Menurutnya, belajar bahasa Inggris merupakan proses yang cukup panjang. Tidak ada jalan pintas dalam mempelajari bahasa Inggris, apalagi untuk ujian TOEFL. Seseorang harus memahami bahasa Inggris secara keseluruhan, mulai dari grammar, vocabulary, listening, hingga speaking. Mengandalkan metode yang tergesa-gesa atau hanya fokus pada satu aspek saja tidak akan membawa hasil yang maksimal.

Tak hanya itu, pentingnya dalam memiliki motivasi kuat dan kegigihan, misalnya untuk mendaftar beasiswa atau melamar kerja. Semua bisa dipelajari dengan mudah dan cepat, Tergantung kemampuan masing-masing orang.

“Jadi kalau menurut saya pribadi, tidak ada tips dan trik khusus (apalagi instan) untuk mempelajari TOEFL karena materi-materi yang diujikan dalam TOEFL adalah bahasa Inggris secara umum. Terkait memahami percakapan berbahasa Inggris (part listening), memahami struktur bahasa Inggris (part structure and written expression), dan memahami bacaan berbahasa Inggris (part reading),” terangnya.

Alumni Universitas Airlangga (Unair) tersebut menerangkan, TOEFL adalah test of English as a foreign language. Tes yg digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris orang-orang dari non English-speaking countries.

Ia menyebutkan bahwa tips dan trik mengerjakan soal TOEFL memang sudah ada dan dapat ditemukan di mana saja. Akan tetapi tidak bisa dijadikan tolak ukur ataupun acuan utama, bisa digeneralisasi untuk semua soal. Idealnya, selain motivasi dan tekad yang kuat dalam mempelajari bahasa, waktu menjadi faktor penentu dalam memulai belajar bahasa Inggris tahun awal kehidupan (sejak kecil) sampai usia remaja sebagai optimal timenya menyerap pembelajaran suatu bahasa,

“Jadi sing paling benar ya memang harus belajar konsep dasar bahasa Inggrisnya,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia menekankan, konsep awal dalam belajar adalah konsep berbahasa Inggris, bukan belajar TOEFL. Sebab, bahasa Inggris merupakan bahasa yang menyatukan, penting untuk berkomunikasi dengan orang asing yang banyak digunakan di internasional.

“Saya kurang setuju dengan istilah mempelajari TOEFL. Yang lebih pas ya mempelajari bahasa Inggris,” imbuhnya.

Selain itu, belajar suatu bahasa dapat dipelajari secara mandiri atau ditemani seorang praktisi, juga menentukan cara belajar TOEFL yang menyenangkan adalah dengan menentukan topik dan lingkungan yang sesuai dengan pasion sehingga dapat menikmati proses belajar, tanpa beban apa pun.

“Tips yang dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan TOEFL adalah dengan rutin berlatih mendengarkan audio bahasa Inggris, membaca teks dalam bahasa Inggris, serta berlatih berbicara dengan teman atau dosen. Selain itu, jangan lupa untuk mempelajari berbagai jenis soal TOEFL, agar familier dengan format dan waktu ujian,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan manfaat belajar bahasa Inggris memiliki manfaat yang sangat banyak. Khususnya bagi mahasiswa, menguasai bahasa Inggris memberikan berbagai manfaat yang sangat signifikan baik di dunia akademis maupun profesional.

“Misalnya untuk perkuliahan, sekarang banyak referensi dan jurnal internasional yang berbahasa Inggris, dengan menguasai Bahasa Inggris mahasiswa bisa lebih paham dan luas dalam mencari referensi,” katanya.

 

(my)

 

Sosialisasi Tenaga Kependidikan Unusida Dari Superman menjadi Super Team oleh BPSDM (Foto: Humas Unusida)

BPSDM UNUSIDA Kenalkan SIMPEG dan Usung Program Sehari Berbahasa Inggris bagi Tenaga Kependidikan

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar Sosialisasi Kinerja Tenaga Kependidikan (Tendik) dengan mengusung tema ‘Dari Superman Menjadi Super Team’. Kegiatan yang bertujuan untuk membangun semangat kerja tim dan meningkatkan sinergi antara seluruh elemen tenaga kependidikan ini dipusatkan di Hall Kampus 2 UNUSIDA, Kamis, (6/2/2025).

Wakil Rektor II UNUSIDA, Lukman Hakim, menyampaikan bahwa inti dari acara ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kependidikan dengan memanfaatkan teknologi, khususnya melalui peluncuran sistem informasi manajemen kepegawaian yang baru atau yang disebut SIMPEG. Tak hanya itu, ke depan program wajib berbahasa Inggris bagi Tendik UNUSIDA akan diterapkan dengan pelatihan dan bimbingan untuk memperkuat fondasi sebagai perguruan tinggi Go Internasional.

“Hari ini, kita meluncurkan sistem informasi manajemen kepegawaian yang akan membantu mempermudah semua proses administrasi tenaga kependidikan. Sistem ini harus dirancang dengan baik dan terukur agar asas keadilan bisa tercapai, dan kita bekerja sama dengan UPT TI untuk mewujudkan ini,” ungkapnya.

Dosen Teknik Industri tersebut berharap, melalui program-program yang telah disusun oleh bagian BPSDM UNUSIDA, menjadi momentum bagi tenaga kependidikan UNUSIDA untuk semakin memperkuat sinergi dalam menjalankan tugas, serta memanfaatkan sistem yang ada untuk mempermudah pekerjaan. Diharapkan dengan adanya peningkatan sistem dan kompetensi, UNUSIDA akan semakin bersaing dan berprestasi di kancah nasional maupun internasional.

“Dengan  adanya peningkatan sistem dan kompetensi dari pegawai, UNUSIDA akan semakin bersaing dan berprestasi di kancah nasional maupun internasional. Mari kita terus berkomitmen untuk bekerja lebih baik lagi, agar UNUSIDA semakin unggul dan berjaya di masa depan,” tandasnya.

Sementara itu, Rektor UNUSIDA H Fatkul Anam sangat apresiasi atas kinerja seluruh jajaran Tendik UNUSIDA dalam mencapai prestasi luar biasa yang telah diraih oleh UNUSIDA, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Sebagai kampus yang masih terbilang baru, capaian UNUSIDA di usia 10 tahun sangat luar biasa. Banyak prestasi yang tak terhitung lagi, dan itu adalah hasil dari kerja keras semua elemen yang terlibat,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari sistem manajemen yang diterapkan di UNUSIDA. Sistem yang lebih modern dan efisien menjadi kunci agar semua kegiatan organisasi tetap berjalan dengan baik dalam mencapai target yang ditargetkan. “Kami berusaha agar sistem manajemen yang ada mempermudah organisasi berjalan dengan baik, karena keberhasilan ini adalah hasil kerja tim, bukan hanya satu bagian saja,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (FR PTNU), mengungkapkan bahwa keberhasilan dosen dan mahasiswa dalam melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mulai dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di UNUSIDA telah menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain yang mencoba meniru model-model yang diterapkan di UNUSIDA.

“Kita sangat bersyukur kondisi kita lebih baik, karena didukung oleh kerja sama semua elemen. Transformasi perguruan tinggi berbasis digital juga menjadi salah satu langkah maju bagi UNUSIDA,” jelasnya.

Melalui tema yang diusung ‘Dari Superman Menjadi Super Team’, ia mengingatkan pentingnya keberhasilan tim yang solid dan terus bekerja dengan baik. Dalam waktu dekat, pihaknya menyebutkan bahwa perlu penyesuaian terhadap perubahan statuta UNUSIDA, Re-akreditasi dua program studi, serta penambahan program studi baru, yakni S1 Pendidikan Profesi Guru dan S1 Digital Marketing, hingga persiapan penambahan Fakultas Kesehatan.

“Tim yang kuat dan kompak adalah kunci untuk terus berkembang, dan kita perlu terus meningkatkan kompetensi kita agar lebih baik lagi. Kami berupaya agar UNUSIDA tetap relevan dan dapat bersaing di kancah perguruan tinggi. Oleh karena itu, perubahan ini penting untuk memperkuat keberadaan kita,” tuturnya.

Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jawa Timur tersebut juga mengingatkan seluruh tenaga kependidikan untuk terus berikhtiar baik secara lahir maupun batin, dengan berharap agar semua harapan dan rencana dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. “Komunikasi yang baik antara kita semua menjadi kunci keberhasilan. Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPSDM UNUSIDA Jeziano Rizkita Boyas SIMPEG baru akan mempermudah proses pengelolaan data pegawai dan memberikan transparansi dalam berbagai aspek kepegawaian. Dengan begitu, para Tendik di UNUSIDA semakin semangat dan produktif dalam menjalankan tugas di setiap bidang masing-masing.

“Dengan sistem yang lebih terintegrasi, kami berharap pelayanan kepada pegawai dapat lebih cepat dan akurat,” ujarnya.

Selain itu, Dosen Manajemen tersebut menekankan pentingnya disiplin dalam hal berpakaian dan ketepatan waktu bagi seluruh pegawai. Ia mengingatkan agar Tendik di UNUSIDA dapat menjadi contoh yang baik bagi mahasiswa maupun tamu yang berkunjung.

“Sebagai bagian dari profesionalisme di lingkungan kampus, setiap pegawai diharapkan untuk selalu menjaga penampilan dan tepat waktu dalam menjalankan tugas,” tegasnya.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh tenaga kependidikan UNUSIDA, termasuk staf administrasi dan tenaga pendukung lainnya. Pembaruan SIMPEG dan penerapan disiplin waktu serta penampilan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan kerja yang lebih produktif dan terorganisir di UNUSIDA.

 

(my)

Fakultas Ekonomi Unusida Gelar Research Camp 2025 (Foto: Humas Unusida)

Fakultas Ekonomi UNUSIDA Gelar Research Camp 2025, Bekali Mahasiswa Cara Menulis Artikel Ilmiah

Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar acara Research Camp 2025 yang bertajuk ‘Exploring Research Potential Contributing to Society’. Acara ini dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA, Selasa (4/2/2025) yang diikuti puluhan mahasiswa dari Program Studi Akuntansi dan Manajemen angkatan 2021.

Kegiatan ini juga disertai dengan penandatanganan kerja sama antara Fakultas Ekonomi UNUSIDA dengan sejumlah mitra, di antaranya Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo, Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemnaker RI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur, dan dengan Kepala Desa Gempol Klutuk Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi UNUSIDA, Laili Muzdalifah, menyampaikan bahwa acara ini dirancang khusus untuk mahasiswa semester akhir, yang sedang mempersiapkan diri dalam menyelesaikan penulisan artikel ilmiah.

Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi penelitian dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat nantinya. Ia mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat untuk menciptakan solusi berbasis riset dari hasil artikel ilmiah mahasiswa.

“Kami menyadari bahwa tantangan utama bagi mahasiswa semester akhir adalah bagaimana menulis artikel ilmiah yang tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini menjadi sarana penting untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan riset dan menghasilkan karya yang aplikatif,” ujarnya.

Laili Muzdalifah juga mengungkapkan bahwa hasil survei internal menunjukkan 90% mahasiswa yang mengikuti acara ini memiliki minat besar untuk melakukan riset yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Kami sangat senang melihat antusiasme mahasiswa dalam penelitian yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam memecahkan masalah sosial-ekonomi. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi UNUSIDA sudah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan masyarakat melalui riset yang mereka lakukan,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UNUSIDA, H Fatkul Anam, dalam kesempatan yang sama memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, melalui kegiatan ini dapat memberikan gambaran tentang cara menulis artikel ilmiah yang baik. Serta dapat menjadi ajang untuk menggali potensi riset yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang ada di masyarakat.

“Kegiatan Research Camp 2025 ini merupakan terobosan baru yang sangat penting bagi mahasiswa. Karena dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa untuk menghasilkan karya ilmiah yang solutif bagi masyarakat,” terangnya.

Ia berharap mahasiswa UNUSIDA dapat menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik, tetapi juga berfokus pada pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat, serta memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.

Ia yakin melalui kegiatan ini dapat menjadi langkah penting dalam menumbuhkan budaya riset yang aplikatif, inovatif, dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Sebab, mahasiswa FE UNUSIDA terbukti dapat berprestasi Internasional di ajang Bussiness Plan Competition berkat inovasi bisnis yang menarik dan membangun. Prestasi ini membuktikan bahwa UNUSIDA telah berhasil menempatkan diri sebagai perguruan tinggi yang berkompeten dalam menghasilkan penelitian yang berpengaruh.

“Saya sangat bangga dengan prestasi internasional yang sudah diraih oleh Fakultas Ekonomi UNUSIDA. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan riset yang relevan dan bermanfaat.” harapnya.

Dalam kegiatan tersebut, menghadirkan dua narasumber yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi UNUSIDA, yaitu Achmad Zaki, S.E., M.M., dan Muhammad Taufiq, M.Pd yang membahas berbagai topik tentang pengembangan penelitian serta aplikasi hasil penelitian untuk menyelesaikan masalah sosial-ekonomi di Indonesia.

Dosen Manajemen, Achmad Zaki menjelaskan bahwa ide riset yang inovatif bukan hanya soal mencari topik yang belum pernah diteliti sebelumnya, tetapi juga bagaimana menemukan solusi baru untuk masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

“Inovasi dalam riset dimulai dengan kemampuan untuk melihat permasalahan dari perspektif yang berbeda dan mencari cara baru untuk menyelesaikannya. Hal ini sangat penting untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat,” terangnya.

Ia menerangkan pentingnya riset dalam menciptakan inovasi yang dapat diimplementasikan secara langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan ini tidak hanya fokus pada pengembangan kemampuan menulis artikel ilmiah, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk berpikir lebih luas tentang bagaimana riset mereka dapat memberikan solusi konkret dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Penelitian bukan hanya untuk meningkatkan pemahaman akademik, tetapi lebih dari itu, riset dapat memberikan dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam bidang ekonomi. Kami perlu menggali lebih dalam bagaimana hasil riset dapat diimplementasikan di lapangan,” pungkasnya.

 

(my)

Sahitya Samgama, Cara Mahasiswa PGSD Unusida Tampilkan Pagelaran Kreativitas Seni Budaya (Foto: Humas Unusida)

Sahitya Samgama, Cara Mahasiswa PGSD UNUSIDA Tampilkan Pagelaran Kreativitas Seni Budaya

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) angkatan 2022 berhasil menyuguhkan penampilan yang memukau dalam Pagelaran Kreativitas Seni Budaya bertajuk ‘Sahitya Samgama’ yang dilaksanakan di Hall Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA, Sabtu (28/01/2025). Acara ini menampilkan karya-karya yang merupakan hasil dari project 2 mata kuliah, yaitu seni musik dan tari, yang dikemas dalam bentuk drama musikal yang diperankan dengan inovatif dan penuh semangat.

Sahitya Samgama menjadi ajang bagi para mahasiswa PGSD untuk menunjukkan kreativitas dan kolaborasi mereka dalam menggabungkan seni musik, tari, dan drama. Setiap penampilan dikemas sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman yang mengesankan, dengan alur cerita yang memadukan seni pertunjukan tradisional dan modern, menciptakan nuansa yang segar dan penuh energi.

Pagelaran ini tidak hanya mengedepankan kualitas seni, tetapi juga mencerminkan semangat dan inovasi yang tinggi. Dalam acara tersebut, mahasiswa PGSD angkatan 2022 berusaha menyajikan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi penonton untuk lebih mencintai seni dan budaya Indonesia. Dengan penuh antusiasme, mereka ingin menunjukkan bahwa seni bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan yang mendalam serta menggugah semangat kebersamaan dan kreativitas.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNUSIDA, Nurul Aini, memberikan apresiasi yang tinggi kepada mahasiswa Program Studi PGSD angkatan 2022 atas upaya dalam menyukseskan kegiatan tahunan ini, Menurutnya, mahasiswa dalam melatih diri dalam memanajemen dan menyelenggarakan acara seni budaya dengan inovasi kekinian sehingga menarik bagi penonton.

“Ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa kita tidak hanya belajar menjadi pengajar di kelas, tetapi juga mempelajari kemampuan manajerial yang sangat penting dalam dunia pendidikan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pertunjukan ini menjadi bahan penilaian semester, dengan menggabungkan berbagai elemen seni dalam satu kesatuan yang harmonis. Sahitya Samgama diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi para mahasiswa untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi seni mereka dalam perjalanan menjadi pendidik yang kreatif dan berbakat.

Tak hanya itu, pihaknya juga mendukung dalam pengembangan kualitas pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada aspek pengembangan karakter, kreativitas, dan keterampilan manajerial yang akan sangat berguna bagi para mahasiswa dalam perjalanan mereka sebagai calon pendidik.

“Sebagai calon guru, mereka juga perlu memiliki keterampilan untuk mengorganisir berbagai kegiatan di sekolah, seperti pagelaran seni budaya ini. Hal ini sangat relevan dengan tugas mereka nanti di sekolah untuk mengembangkan potensi siswa tidak hanya di bidang akademis, tetapi juga dalam aspek kreatif dan kultural,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan output dari mata pelajaran Kreativitas Seni Budaya yang mereka pelajari selama kuliah, bukan hanya berfokus pada pembelajaran seni, tetapi juga memberikan bekal keterampilan untuk mengelola dan mengorganisir acara-acara yang berkaitan dengan seni dan budaya di sekolah. Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga belajar bagaimana memanajerial sebuah acara yang melibatkan banyak pihak dan elemen seni yang berbeda.

“Saya berharap agar kegiatan Sahitya Samgama ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa PGSD dalam mempersiapkan diri mereka sebagai pendidik yang kreatif dan mampu membawa perubahan positif di dunia pendidikan, terutama dalam mengembangkan seni dan budaya di sekolah-sekolah dasar nantinya,” harapnya.

 

(my)

Rektor Unusida, H Fatkul Anam saat menerima Anugerah Pendidikan NU 2025 (Foto: TVNU)

UNUSIDA Bangga Raih Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama 2025, Bukti Dedikasi dalam Dunia Pendidikan

Di usia ke 10 Tahun, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) dikenal menjadi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) dengan segudang prestasi, baik di kancah regional, nasional, hingga internasional. Kali ini UNUSIDA kembali memantapkan diri sebagai salah satu kampus NU terbaik setelah meraih Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama 2025 untuk Kategori Pendidikan Tinggi. Pemberian penghargaan itu masih dalam rangkaian dari agenda Kongres Pendidikan NU di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (23/01/2025).

Rektor UNUSIDA, H Fatkul Anam yang juga turut hadir dan mengikuti Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama 2025, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan tersebut. Ia menyebutkan bahwa terdapat tiga PTNU yang mendapat Anugerah Pendidikan NU 2025. Selain UNUSIDA yang menjadi satu-satunya di Pulau Jawa, dua PTNU lainnya yang menerima penghargaan serupa yaitu Universitas Nahdlatul Ulama NTB, dan Universitas Maarif NU Lampung.

“Bagi UNUSIDA Capaian ini sungguh sangat membanggakan. Ini sekaligus menambah deretan prestasi lainnya sepanjang 2024, di antaranya UNUSIDA naik ke Klaster Utama dalam Klasterisasi PT penyelenggara pendidikan akademik,” terangnya.

Lebih lanjut, ketua Forum Rektor PTNU tersebut menyampaikan komitmen UNUSIDA melalui berbagai program pendidikan yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter mahasiswa.

Ia mengatakan, penghargaan ini dapat semakin melecut semangat UNUSIDA untuk terus berkiprah dan berkontribusi dalam mempersiapkan generasi muda yang berkompeten dan berdaya saing global.

Selain itu, penghargaan ini menjadi bukti bahwa pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai Aswaja dan kebangsaan yang diterapkan di UNUSIDA sangat relevan dalam menciptakan SDM yang unggul dan siap menghadapi tantangan global.

“Penghargaan ini saya persembahkan untuk seluruh civitas akademika UNUSIDA yang telah bekerja keras dalam menciptakan pendidikan berkualitas dan berdaya saing. Kami akan terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan di UNUSIDA, serta memberi kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” ujarnya.

Ketua BPP UNUSIDA, KH Arly Fauzi mengungkapkan rasa bangga dan mengapresiasi seluruh civitas akademika atas prestasi ini. “Alhamdulillah, Allahu Akbar ini hasil kerja keras seluruh civitas akademika UNUSIDA. Juga berkat doa para kiai hingga menjadikan UNUSIDA kebanggaan warga NU Sidoarjo,” katanya melalui pesan WhatsApp.

Tidak kalah bangganya, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU Sidoarjo), KH Zainal Abidin juga sangat menyambut dengan bangga capaian ini. Ia berharap UNUSIDA dapat menjadi contoh bagi PTNU lain untuk terus berinovasi dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik dan berdaya saing, serta menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur NU.

“Setahap demi setahap UNUSIDA melangkah pasti dengan menunjukkan capaian dan prestasi yang membanggakan. PCNU akan terus mendorong agar UNUSIDA terus menunjukkan progres menuju perguruan tinggi yang unggul,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Kongres Pendidikan NU 2025, Prof H Mohammad Mukri, yang dalam laporannya diwakili Gus Ulil Abshar Abdalla menjelaskan bahwa terdapat beragam kriteria dalam Penghargaan Anugerah Pendidikan NU 2025.

Gus Ulil menjelaskan penentuan penghargaan kepada lembaga dan tokoh yang layak mendapatkan penghargaan yang ditentukan oleh Tim Tujuh yakni Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan KH Ahmad Suaedy, Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo, Ketua RMI PBNU KH Hodri Arif, dan Wakil Sekretaris PBNU Sidrotun Naim.

Kriteria penghargaan ini mencakup lembaga-lembaga pendidikan yang bekerja secara tim, seperti madrasah dan sekolah-sekolah yang dikelola dengan baik dan terakreditasi. Di antaranya mulai di tingkat universitas, Madrasah Aliyah (MA), atau lembaga pendidikan lainnya yang berafiliasi terhadap NU.

“Insyaallah, penghargaan ini akan diberikan dalam lima kategori yang telah disebutkan: RA/TK, LP Ma’arif NU, RMINU, LPTNU, dan pondok pesantren. Semua penghargaan ini akan diberikan kepada lembaga-lembaga di bawah NU,” jelasnya.

Terkait kriteria lembaga, Prof Mukri menegaskan bahwa fokus pada lembaga-lembaga yang tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki nilai tambah dalam pengelolaan lingkungan, keberlanjutan, atau sistem pendidikan yang terstruktur dengan baik.

 

(my)

Penandatanganan MOU antara Filkom Unusida, Lenovo Unusida, dan PT Asia Emas Group (Foto: Humas Unusida)

Filkom UNUSIDA Jalin Kerja Sama dengan Lenovo Indonesia, Kenalkan Manfaat AI di Perguruan Tinggi

Dalam rangka mengenalkan lebih dalam mengenai Artificial Intelligence (AI), Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) mengadakan workshop bertajuk ‘Mengenal Lebih Dekat tentang AI’ di Hall Kampus 2 UNUSIDA, Selasa (21/01/2025). Workshop ini diselenggarakan berkat kerja sama antara Filkom UNUSIDA, Lenovo Indonesia, dan PT Asia Emas Group.

Wakil Rektor 1 UNUSIDA, Hadi Ismanto, sangat mengapresiasi atas upaya Filkom UNUSIDA dalam menjalin kerja sama sebagai upaya meningkatkan sistem pembelajaran berbasis teknologi. Sebab, sangat penting untuk membuka wawasan mahasiswa mengenai bagaimana AI dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Sebagai akademisi, mahasiswa juga harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam menunjang proses pembelajaran, meningkatkan efisiensi, dan membantu mahasiswa dalam memecahkan masalah dengan cara yang lebih cepat dan akurat.

“Kita harus bersyukur karena Filkom terus bersinergi untuk meningkatkan softskill mahasiswa, mengingat perkembangan teknologi informasi yang jauh melampaui kurikulum yang sudah ditetapkan. Sinergi ini penting, agar mahasiswa UNUSIDA dapat tetap bersaing di tingkat global,” katanya.

Ia berharap kegiatan ini menjadi pemantik bagi program-program lain yang terkait dengan penggunaan AI dan teknologi yang dapat mendukung proses kuliah di kampus. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan akademik dan profesional mahasiswa.

“Semoga kegiatan workshop ini dapat berkelanjutan dan menjadi bagian dari upaya UNUSIDA untuk terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi, serta menghasilkan mahasiswa yang siap menghadapi tantangan global,” harapnya.

Sementara itu, Dekan Filkom UNUSIDA, Son Haji Arif menegaskan pentingnya pemanfaatan AI dalam dunia pendidikan. Menurutnya, adanya AI bukan untuk menggantikan tugas sebagai manusia, tetapi sebagai alat penunjang dalam proses kuliah dan pekerjaan sehari-hari.

“Namun, kita harus ingat bahwa AI bukan untuk menggantikan peran manusia, melainkan untuk memperkuat kemampuan kita dalam mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di era digital saat ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Regional Sales Manager Lenovo Indonesia, Daud juga menyampaikan materi tentang dampak penggunaan AI di perguruan tinggi Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa penggunaan AI di perguruan tinggi Indonesia akan memberikan dampak yang sangat signifikan dalam jangka panjang.

“AI berpotensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan alat bantu yang lebih canggih dalam proses pembelajaran, penelitian, dan pengembangan. Dalam jangka panjang, perguruan tinggi yang mengadopsi teknologi AI akan menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan global dan dapat berkompetisi di pasar kerja yang semakin bergantung pada teknologi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Daud menekankan bahwa AI dapat mengoptimalkan berbagai aspek dalam pendidikan, mulai dari pengelolaan administrasi hingga metode pembelajaran yang lebih personalized, yang memungkinkan setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.

Terkait dengan kerja sama antara Lenovo dan UNUSIDA, pihaknya juga akan berupaya untuk menggandeng Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) di Indonesia. Daud mengatakan, kolaborasi ini tidak hanya untuk mengenalkan teknologi terbaru yang mendukung pembelajaran berbasis AI, tetapi juga dalam menciptakan ekosistem teknologi yang memadai untuk memfasilitasi mahasiswa dan dosen dalam memanfaatkan potensi AI secara maksimal.

“Saya yakin, kerja sama yang dimulai dari UNUSIDA dapat menjadi pijakan awal kampus NU menuju transformasi perguruan tinggi yang inovatif dan siap bersaing di tingkat global,” ujarnya.

Kerja sama antara Lenovo dan UNUSIDA diharapkan menjadi langkah awal yang membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia, dengan menciptakan generasi muda yang kompeten dalam bidang teknologi dan siap menghadapi masa depan yang semakin digital.

“Kami berharap, dengan adanya kerja sama ini dapat menarik kerja sama PTNU di Indonesia terkait penggunaan teknologi masa depan di dunia pendidikan,” ungkapnya.

 

(my)