Unusida Targetkan Jadi Kampus Kebanggaan Jelang 1 Abad NU

Unusida Targetkan Jadi Kampus Kebanggaan Jelang 1 Abad NU Perbaikan dan peningkatan kualitas layanan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) diharapkan menjadi tumpuan dalam penjaringan mahasiswa baru tahun depan.

Pasalnya, pihak pemilik yakni Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo berharap Unusida tidak hanya sebagai pusat kajian dan penelitian, tetapi juga pusat pergerakan Islam Ahlussunah wal Jamaah. Minimal perbaikan dan pengembangan pengelolaan aset-aset yang dimiliki NU. Terutama menyongsong 1 abad NU pada 2026 mendatang.

“Saat ini pun Unusida bersama perguruan tinggi NU lainnya juga harus siap menghadapi revolusi industri 4.0. Terutama santri milenial yang tidak hanya memiliki akhlak tetapi juga berbekal penguasaan teknologi,” kata ketua panitia wisuda Ali Maskuri di sela-sela acara Wisuda ke-2 Unusida yang dilaksanakan di Hotel Utami Sidoarjo, Sabtu (21/12).

Menurutnya, kepercayaan masyarakat kepada Unusida mulai tampak dengan bertambahnya mahasiswa baru setiap tahun. Terutama para santri pondok pesantren. Mahasiswa dari luar kota Sidoarjo pun mulai berdatangan mendaftarkan diri menjadi mahasiswa Unusida. Angkatan 2019 ini tercatat ada yang berasal dari Riau.

“Jumlah itu menunjukkan adanya peningkatan jumlah mahasiswa angkatan pertama dan kedua. Mulai tahun ini tidak hanya kualitas pelayanan kampus yang digenjot, tetapi juga penataan prestasi mahasiswa,” tegas Ali.

Hampir semua mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi diwajibkan mengikuti program kreatifitas mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kementerian Ristekdikti. Tahun ini pula Program Hibah Bina Desa (PHBD) Ristekdikti didapatkan Unusida untuk ke-2 kalinya.

Lebih lanjut Ali menyatakan, wisuda ke-2 Unusida tahun ini meluluskan 169 mahasiswa. Jumlah tersebut terdiri dari mahasiswa angkatan 2015 dan beberapa mahasiswa angkatan 2014.

Sementara Rektor Unusida, Fatkul Anam pun mengklaim bahwa akan selalu ada penambahan jumlah wisudawan setiap tahun. Hal itu sesuai dengan target penerimaan mahasiswa baru yang terus mengalami peningkatan.

“Wisuda pertama 99 orang, hari ini 169, tahun depan targetnya kurang lebih 300 mahasiswa yang diwisuda,” jelas Fatkul Anam usai pelaksanaan wisuda.

Peningkatan jumlah itu seiring dengan peningkatan kualitas layanan kampus. Terbukti dengan predikat terbaik ke-8 dari 251 perguruan tinggi NU se-Indonesia dalam melaksanakan sistem penjaminan mutu internal.

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/114779/unusida-targetkan-jadi-kampus-kebanggaan-jelang-1-abad-nu-

Anak Muda Harus Hadir sebagai Penentu Kebijakan Ekonomi

Anak Muda Harus Hadir sebagai Penentu Kebijakan EkonomiFakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Jawa Timur menutup kegiatan tahunan dengan menggelar seminar bertajuk ‘Ekonomi Outlook dan Pembentukan Karakter Generasi Milenial’. Acara diikuti seluruh mahasiswa ekonomi dan fakultas lain di kampus setempat.

Dekan FE Unusida, Zulifah Chikmawati mengatakan bahwa seminar yang digelar sangat penting sebagai refleksi atas sejumlah peristiwa dan dinamika yang melingkupi tahun ini. Juga tentu saja memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam membincang ekonomi yang ada.   “Seminar ini untuk merefleksikan berbagai macam hal yang terjadi di tahun lalu, serta sebagai tambahan wawasan bagi mahasiswa untuk menyongsong tahun depan,” katanya, Rabu (18/12).

Tidak berhenti sampai di situ, diharapkan dengan belajar dinamika yang melingkupi perjalanan dalam setahun terakhir, peserta khususnya mahasiswa bisa memberikan proyeksi bagi perkembangan ekonomi di tahun berikutnya.

“Seminar akhir tahun sebagai media evaluasi sekaligus mempersiapkan bagaimana mahasiswa memproyeksikan perkembangan ekonomi tahun depan,” kata Zulifah di Fave Hotel Sidoarjo, lokasi seminar.

Dirinya sangat berharap mahasiswa ekonomi memiliki kepekaan lebih dalam melihat peluang berdasarkan analisa dan data yang ada.   “Seminar juga membahas berbagai macam peluang ekonomi yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa. Hal itu dapat dibuktikan dengan bermunculannya jutawan-jutawan muda di era ini,” jelasnya.

Sementara Ketua Asosiasi Dosen Kewirausahaan, M Khoirul Anwarodin yang juga menjadi narasumber menyatakan bahwa ada perubahan karakter orang kaya zaman dulu dengan sekarang.

“Kalau dulu orang kaya identik tua, perut gendut, dan botak. Tapi sekarang banyak orang kaya di usia muda,” kata Khoirul.

Pergeseran itu disebabkan oleh perkembangan teknologi yang memberikan peluang bagi siapapun tanpa ada batasan usia, ruang, dan waktu.    “Sehingga, membuka peluang bagi mereka yang aktif dan kreatif,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, narasumber berikutnya, Hj Anik Maslachah menekankan kepada mahasiswa yang hadir untuk membuang kebiasaan bahwa usia muda cenderung lebih senang jalan-jalan daripada menabung.

Dalam pandangan anggota DPRD Jawa Timur ini, generasi muda harusnya juga bisa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menghasilkan keuntungan, bukan semata menghabiskan uang.

“Usia muda juga lebih berani dalam mengambil tindakan, dan keberanian itu bisa menjadi modal dalam menentukan masa depan. Juga tidak hanya menjadi pelaku usaha, tetapi pemegang kebijakan ekonomi di masa depan,” pungkasnya.

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/114704/anak-muda-harus-hadir-sebagai-penentu-kebijakan-ekonomi