Alumni DKV UNUSIDA, Hadi Mukhlasin saat menjadi narasumber Workshop Digital Marketing HIMASI UNUSIDA (Foto: Humas UNUSIDA)

Workshop Digital Marketing HIMA Sistem Informasi UNUSIDA, Bahas Peluang Cuan di Era AI

Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMASI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar Workshop Digital Marketing bertajuk ‘Panen Cuan di Era AI’, Jumat (11/7/2025). Kegiatan yang dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA kali ini mendatangkan Alumni Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV)  UNUSIDA, Hadi Mukhlasin sebagai narasumber utama.

Dalam pemaparannya, Hadi menjelaskan bahwa Artificial Intelligence (AI) telah menjadi alat yang sangat penting dan efektif dalam mendukung aktivitas sehari-hari, termasuk dalam dunia bisnis dan pemasaran digital. Menurutnya, AI tidak hanya mempermudah proses kerja, tetapi juga membuka peluang cuan melalui konten kreatif, branding UMKM, hingga pengelolaan akun bisnis online.

“AI bisa digunakan untuk membuat konten, menyusun strategi pemasaran, bahkan membantu UMKM dalam branding produk atau jasa mereka secara digital. Asalkan kita tahu cara pakainya dan paham target pasar, AI bisa menjadi senjata ampuh di era sekarang,” jelasnya.

Hadi yang sehari-sehari juga sebagai konten kreator, mengungkapkan bahwa pemanfaatan AI memiliki peluang besar untuk mendatangkan penghasilan tambahan di era digital saat ini. Ia menuturkan bahwa pemanfaatan AI menjadi peluang emas bagi para pelaku industri kreatif, khususnya di era digital yang sangat kompetitif seperti sekarang.

“AI bukan sekadar tren, tetapi alat yang bisa membantu kita bekerja lebih cepat, efisien, dan bahkan membuka sumber penghasilan baru,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mendorong peserta workshop untuk mulai mempelajari AI lebih dalam, memahami fungsinya, serta terus mengasah kemampuan berpikir kreatif. Selain untuk personal branding, AI juga sangat potensial dimanfaatkan untuk branding organisasi agar lebih dikenal luas melalui platform digital.

“Semoga workshop digital kali ini dapat membuka wawasan mahasiswa UNUSIDA mengenai potensi teknologi AI dalam dunia pemasaran dan kewirausahaan digital,” harapnya.

Hadi menyebutkan bahwa saat ini banyak platform AI yang bisa digunakan untuk membuat konten visual, copywriting, desain produk, hingga video dalam waktu singkat. Hal ini memudahkan kreator untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin cepat dan dinamis.

“Dengan menggabungkan kemampuan desain yang saya pelajari di kampus dan teknologi AI, saya bisa menjangkau lebih banyak klien, menyelesaikan lebih banyak proyek, bahkan menjual karya secara online di platform internasional,” terangnya.

Menurut Hadi, mahasiswa memiliki bekal dasar yang sangat kuat dalam berpikir kreatif dan visual. Dengan mempelajari serta memanfaatkan AI secara bijak, para kreator dapat lebih produktif dan mampu bersaing di kancah global. Ia menekankan, mahasiswa untuk terus mengeksplorasi teknologi baru dan tidak takut mencoba hal-hal inovatif.

“Jangan alergi sama teknologi. Justru di situ peluang kita berkembang. Dengan AI, satu ide sederhana bisa dikembangkan jadi karya luar biasa dan bernilai ekonomi,” pungkasnya. (MY)

Flyer Ucapan Frieke Eka Maulidia, Mahasiswi UNUSIDA Sabet Silver Medal di Ajang Porprov IX Jatim 2025 (Foto: Humas UNUSIDA)

Kisah Frieke, Mahasiswi PGSD UNUSIDA Berhasil Sabet Silver Medal Aeromodeling di Porprov IX Jatim 2025

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA). Frieke Eka Maulidia, mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), berhasil menyabet Juara 2 (Silver Medal) dalam cabang olahraga Aeromodeling di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025.

Ajang olahraga bergengsi yang dipusatkan di Kabupaten Malang ini mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah di Jawa Timur ini berlangsung dengan persaingan ketat. Frieke menunjukkan kemampuan dan ketekunan luar biasa dalam menghadapi setiap tahapan kompetisi, terutama dalam menghadapi lawan-lawan tangguh dari berbagai kontingen kabupaten/kota.

Penentuan juara berlangsung sangat kompetitif, dengan selisih nilai yang tipis antara peserta. Namun, Frieke berhasil mempertahankan konsistensi dan akurasi manuver dalam setiap sesi perlombaan, sehingga mampu mengamankan posisi kedua dan membawa pulang medali perak.

Menuju Porprov tahun ini, Frieke dan tim aeromodeling dari Kabupaten Sidoarjo menjalani persiapan intensif. Latihan dilakukan tiga kali seminggu, yaitu setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu. Dengan melalui proses yang panjang dalam menyiapkan perlengkapan lomba seperti pesawat free flight dan pesawat bermotor.

“Proses pembuatan pesawatnya saja bisa memakan waktu hingga satu tahun. Hal tersebut yang menjadi tantangan tersendiri dalam mengikuti Porprov kali ini,” jelasnya kepada Humas UNUSIDA, Kamis (10/7/2025).

Frieke mengakui tantangan terberat dalam kompetisi adalah menjaga fokus di tengah persaingan ketat antar-atlet dari berbagai kota. Namun, kerja kerasnya terbayar dengan perolehan medali perak.

“Saya sangat bersyukur dan bangga. Ini bukan hanya hasil usaha saya sendiri, tetapi juga dukungan dari pelatih dan tim yang luar biasa,” ungkapnya.

Frieke mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada dunia aeromodelling sudah dimulai sejak tahun 2017, saat dirinya masih duduk di bangku SMP. Ia mengenal cabang olahraga ini dari pelatih PASKIBRA yang mengajaknya berlatih di Randegan, Tanggulangin, Sidoarjo.

Menurutnya, prestasi ini menjadi bukti nyata dari kerja keras, disiplin, dan doa. Ia mendedikasikan kemenangan ini untuk keluarga, pelatih, dan seluruh tim yang telah mendukungnya.

Meskipun pernah merasa ragu dan hampir menyerah, ia berhasil melawan rasa ragu dengan menekankan pentingnya kepercayaan diri dan konsistensi dalam berlatih. Ke depan, ia menargetkan untuk ikut serta dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) aeromodeling.

“Latihan rutin tetap berjalan setiap minggu dan bisa disesuaikan dengan jadwal kuliah. Ketika ada event besar seperti Porprov, latihan dilakukan lebih intensif, termasuk hari Jumat sore setelah kuliah,” tuturnya.

Frieke juga berharap agar olahraga aeromodeling bisa lebih dikenal dan diminati oleh generasi muda hingga berkembang dan dikenal luas di tengah masyarakat. Dengan pembinaan yang serius dan kolaborasi yang kuat, ia yakin Sidoarjo bisa mencetak atlet-atlet aeromodeling yang berprestasi di tingkat provinsi maupun nasional.

“Semoga ada lebih banyak dukungan dari sekolah, pemerintah daerah, dan komunitas untuk menyediakan fasilitas latihan dan event perlombaan,” pungkasnya. (MY)

Pameran Makaryo Tugas Akhir Mahasiswa DKV UNUSIDA (Foto: Humas UNUSIDA)

Pameran Ma-Karyo DKV UNUSIDA: Selebrasi Kreativitas Mahasiswa Akhir

Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar pameran tugas akhir bertajuk ‘Ma-Karyo Exhibition’ sebagai bagian dari puncak perjalanan akademik mereka. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, Senin-Kamis (7-9/7/2025) di Lantai 4 Kampus 2 UNUSIDA, Lingkar Timur, Sidoarjo.

Ketua Program Studi DKV UNUSIDA, Putra Uji Deva Satrio, menyampaikan bahwa seluruh karya yang dipamerkan adalah bagian dari Tugas Akhir mahasiswa dan menjadi penilaian dalam sidang akhir kelulusan.

Menurutnya, Ma-Karyo tidak hanya menjadi ajang apresiasi karya seni, tetapi juga membuka ruang dialog antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat mengenai nilai, pesan, dan proses di balik setiap karya. Dengan keberagaman tema dan pendekatan visual, pameran ini menghadirkan pengalaman visual yang inspiratif dan edukatif.

“Ini adalah hasil jerih payah mahasiswa selama menempuh pendidikan. Pameran ini adalah bentuk pertanggungjawaban akademik sekaligus perayaan atas proses panjang mereka dalam menciptakan karya,” tandasnya.

Melalui pameran ini, Ia menegaskan komitmen DKV UNUSIDA menegaskan komitmennya dalam mencetak desainer muda yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga peka terhadap nilai-nilai sosial, budaya, dan spiritual. Ma-Karyo menjadi bukti nyata bahwa desain bukan sekadar media visual, melainkan sarana untuk menyampaikan pesan yang kuat dan membangun perubahan.

“Alhamdulillah, saya senang dan bangga karena mahasiswa dapat mengemas pameran dengan makna yang mendalam. Hal ini yang menjadi nilai lebih dalam membuat desain visual yang menyampaikan suatu pesan tertentu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pameran ini juga mendapat apresiasi tinggi dari Kepala Bagian Kemahasiswaan UNUSIDA, Mahfudzil Asror, yang menyampaikan rasa bangga atas pencapaian mahasiswa DKV. Melalui pameran ini, keberadaan mahasiswa DKV UNUSIDA dapat membantu branding usaha maupun produk masyarakat menjadi lebih menjual.

“Seni adalah ekspresi jiwa. Setiap karya yang ditampilkan mencerminkan keindahan yang datang dari hati. Ini sejalan dengan sabda Nabi: ‘Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.’ Semoga pameran ini menjadi inspirasi, tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga masyarakat luas,” tuturnya.

Sementara itu, ketua pelaksana, Muhammad Rif’an Alifudin, menjelaskan bahwa Ma-Karyo merupakan wujud semangat mahasiswa dalam berinovasi serta mengaktualisasikan diri melalui karya-karya desain yang tidak hanya bernilai estetis, tetapi juga sarat makna.

“Ma-Karyo menjadi simbol bahwa mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu menciptakan karya yang memiliki cerita dan dampak,” ujarnya.

Ia mengatakan, pameran ini menjasi ajang ekspresi dan representasi hasil proses pembelajaran selama masa studi. Olah karena itu, Ma-Karyo ini menjadi bentuk konkret dari kerja keras, inovasi, dedikasi, dan kreativitas mahasiswa DKV dalam menuangkan gagasan menjadi karya visual yang bermakna.

“Pameran ini bukan sekadar ajang memamerkan karya, melainkan perwujudan semangat, ide, dan kreativitas mahasiswa dalam menghadirkan solusi visual atas isu-isu aktual melalui media desain,” katanya.

Ia menjelaskan, Ma-Karyo merupakan akronim dari Mahasiswa Akhir dan karya dalam Bahasa Jawa. Secara filosofis, kata ini juga bermakna berkarya atau bekerja, mencerminkan proses panjang mahasiswa dalam berpikir, merancang, dan mencipta.

Karya yang dipamerkan hadir dalam berbagai medium: mulai dari perancangan identitas visual, kampanye sosial, desain media digital, UI/UX, ilustrasi, hingga eksperimen visual. Setiap karya bukan hanya menonjolkan aspek estetis, tetapi juga mengandung pesan, fungsi, dan nilai strategis dalam konteks komunikasi visual.

Pameran ini menjadi bukti kemampuan mahasiswa DKV UNUSIDA dalam mengeksekusi ide menjadi karya yang bernilai. Lebih dari itu, Ma-Karyo menjadi ruang transisi dari dunia akademik ke ranah profesional, di mana mahasiswa menunjukkan identitas kreatif dan kesiapan mereka untuk berkontribusi di industri kreatif.

“Dengan semangat berkarya untuk berdampak, pameran ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian Harlah ke-11 UNUSIDA yang terus mendukung tumbuhnya talenta muda kreatif dan inovatif,” pungkasnya. (MY)

Seminar Pendidikan Nasional BEM FKIP UNUSIDA (Foto: Humas UNUSIDA)

BEM FKIP UNUSIDA Gelar Seminar Pendidikan Nasional: Bahas Strategi Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka

Dalam rangka memperingati Harlah ke-11, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menggelar Seminar Pendidikan Nasional dengan tema ‘Integrasi Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka: Menumbuhkan Kemandirian dan Karakter Peserta Didik’, di Hall Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA, Selasa (8/7/2025).

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber kompeten, yaitu Ketua PC ISNU Sidoarjo Dr. H. Sholehuddin, Wakil Rektor 2 UNUSIDA Dr. Ana Christanti, serta Pengurus Pergunu PWNU Jawa Timur sekaligus Dosen FKIP UNUSIDA Dr. Syaifudin Noer.

Dalam seminar tersebut, Salah satu narasumber, Dr Sholehuddin menekankan pentingnya pendekatan deep learning dalam sistem pembelajaran modern yang berbasis Kurikulum Merdeka. Strategi ini dinilai mampu menumbuhkan karakter dan kemandirian peserta didik, sekaligus menyesuaikan dengan tantangan global abad ke-21 saat ini.

Dalam paparannya, Dr. Sholehuddin menjelaskan bahwa deep learning bukan sekadar metode menghafal atau sekilas memahami materi, melainkan proses pembelajaran yang mengasah daya nalar, kreativitas, dan kemampuan berpikir reflektif. Menurutnya, pembelajaran yang dalam dan bermakna harus menjadi roh dari Kurikulum Merdeka.

“Deep learning mendorong siswa untuk memahami esensi, bukan hanya hafalan. Ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pada kemandirian belajar dan penguatan karakter,” ujarnya.

Ia menambahkan, peran guru sangat penting dalam membimbing siswa untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. “Guru harus menjadi fasilitator yang mampu menciptakan lingkungan belajar aktif dan eksploratif,” lanjutnya.

Sebagai Ketua PC ISNU Sidoarjo, Dr. Sholehuddin juga mengajak seluruh pendidik Nahdliyin untuk terus meningkatkan literasi pedagogi dan teknologi agar mampu beradaptasi dengan perubahan pendidikan yang dinamis.

“Integrasi deep learning ini tidak hanya menjawab kebutuhan zaman, tetapi juga mendukung pembentukan generasi yang cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual,” terangnya.

Sementara itu, Ketua BEM FKIP UNUSIDA, Mardlatillah Najwa, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari berbagai pihak. Melalui seminar ini menjadi komitmen dalam membantu peserta didik yang mandiri dan kreatif tanpa menghilangkan kearifan lokal. Seminar ini menjadi ruang kolaborasi lintas generasi dalam rangka menyiapkan sistem pendidikan yang relevan, humanis dan berdampak.

“Seminar ini menjadi bagian dari semangat kami dalam menyambut Harlah ke-11 UNUSIDA dan mendorong mahasiswa untuk turut serta membangun sistem pendidikan yang lebih baik,” ungkapnya.

Najwa berharap, kegiatan ini mampu membuka wawasan mahasiswa FKIP dan sivitas akademika UNUSIDA untuk berpikir kritis dan aktif terlibat dalam pengembangan kurikulum serta kebijakan pendidikan di tingkat nasional.

“Seminar ini menjadi bukti komitmen UNUSIDA dalam mendukung transformasi pendidikan yang berdaya saing, humanis, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” pungkasnya. (MY)

Festival PIAUD UNUSIDA (Foto: Humas UNUSIDA)

Festival PIAUD UNUSIDA, Semarak Kreativitas Mahasiswa dan Anak Usia Dini

Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima Prodi) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) sukses menggelar Festival PIAUD (FESPIDA) untuk kedua kalinya atau Vol 2. Kegiatan ini mengusung tema ‘Semarak Inspirasi, Semangat Generasi: Menyalakan Cahaya Karya, Menyatukan Semangat Generasi Muda dalam Harmoni, Aksi, Inovasi, dan Ekspresi’ yang dipusatkan di Hall Lantai 3 Kampus 2 UNUSIDA, Selasa (8/7/2025).

Festival ini menjadi momentum istimewa yang mempertemukan semangat mahasiswa dan keceriaan anak-anak usia dini dalam sebuah wadah edukatif dan ekspresif. Berbagai lomba digelar, mulai dari lomba menari hingga lomba mewarnai, yang melibatkan anak-anak sebagai peserta utama. Tak hanya itu, mahasiswa PIAUD juga turut tampil menawan dalam sejumlah pertunjukan dan aktivitas sebagai bagian dari penilaian Ujian Akhir Semester (UAS) mereka.

Kaprodi PIAUD, Rifatul Anita, menyampaikan bahwa FESPIDA bukan hanya ajang seni dan kreativitas, tetapi juga menjadi ruang strategis bagi mahasiswa untuk mengekspresikan potensi yang dimiliki. Menurutnya, selain materi yang di dapatkan saat pembelajaran, mahasiswa juga layak diberikan kesempatan untuk unjuk gigi menampilkan hasil belajarnya selama ini.

“Festival ini menjadi wadah untuk kreativitas mahasiswa, sekaligus menjadi nilai plus bagi UNUSIDA. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana promosi untuk memperkenalkan PIAUD UNUSIDA ke masyarakat luas,” ujarnya.

Ia berharap, dengan semangat dan dukungan semua pihak, FESPIDA diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang terus memperkuat eksistensi PIAUD UNUSIDA di tengah masyarakat. Sebab kegiatan ini juga sebagai sarana promosi kami untuk mempromosikan program studi PIAUD ini ke masyarakat luas.

“Acara ini menjadi wujud komitmen mahasiswa untuk berkontribusi nyata dalam pendidikan anak usia dini. Setiap penampilan mahasiswa mencerminkan pemahaman mendalam mereka terhadap dunia anak-anak, serta menunjukkan kesiapan mereka menjadi pendidik profesional yang penuh dedikasi dan cinta,” jelasnya.

Dengan mengusung semangat #BahagiaPenuhCinta, kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati hari lahir ke-4 Program Studi PIAUD sekaligus menyemarakkan Harlah ke-11 UNUSIDA yang berlangsung meriah.

Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UNUSIDA, Feri Kuswanto, menegaskan pentingnya peran guru PIAUD dalam pendidikan seorang anak sejak usia dini. Ia menjelaskan guru PIAUD adalah orang yang mengajar dari ruang pertama bagi seorang anak. Pelajaran pertama seorang anak didapatkan dari melihat menirukan mendengar di sekelilingnya, hal tersebut yang menjadi tugas dari guru PAUD.

“Seorang guru PIAUD adalah pengajar pertama dalam kehidupan anak. Mereka membentuk dasar pendidikan dari ruang pertama. Tidak semua guru mampu bersabar dan telaten seperti guru PAUD,” ungkapnya.

FERPIDA Vol. 2 ini tak hanya menjadi ajang lomba dan hiburan, namun juga menjadi langkah nyata dalam menciptakan ruang edukatif yang penuh cinta, semangat, dan inspirasi. Melalui kegiatan ini, UNUSIDA kembali menegaskan visinya untuk mencetak generasi pendidik yang unggul, berkarakter, dan mampu membawa perubahan positif sejak usia dini.

Lebih lanjut, Feri menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membentuk calon guru-guru PIAUD yang berkompeten dan profesional. Melalui inovasi dari mahasiswa dengan kegiatan sosial akan membuat PIAUD UNUSIDA ke jenjang yang lebih bagus dan memiliki daya tarik tersendiri sehingga menjadi Program Studi favorit di Sidoarjo

“Jangan pernah kecil hati mengambil jurusan PIAUD, percayalah nanti yang paling dikenal oleh siswa adalah guru yang pertama kali mengajarnya,” pungkasnya.

 

Penulis: Dinda Permata (MY)

Dokumentasi Green Skilling#20 (Foto: HIMA Teknik Lingkungan UNUSIDA)

HIMA Teknik Lingkungan UNUSIDA Ikut Serta dalam Green Skilling by LindungiHutan

Kesadaran akan pentingnya integrasi nilai-nilai keberlanjutan dalam dunia bisnis dan industri semakin menguat di kalangan generasi muda, termasuk mahasiswa. Hal ini tercermin dari partisipasi aktif Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) dalam kegiatan Green Skilling#20 yang diadakan oleh Yayasan LindungiHutan secara daring melalui Zoom Meeting, Senin (7/7/2025).

Kegiatan tersebut mengusung tema ‘Mengintegrasikan Green Mindset & Skills dalam Strategi Perusahaan dan Bisnis’, dengan menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Alma Cantika Aristia (Product Manager LindungiHutan) dan Devi Andriani (EVP People Management PT Mutuagung Lestari Tbk./MUTU International).

Diskusi secara virtual berlangsung interaktif, membahas pentingnya penerapan green skills dalam budaya kerja perusahaan, serta membuka peluang kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat edukasi lingkungan berkelanjutan.

Ketua HMTL UNUSIDA Ihsan Abu Ridho menjelaskan partisipasi ini merupakan bagian dari realisasi program kerja unggulan ‘ENVIRO INSIGHT‘, yang diinisiasi oleh Departemen Akademik, Inovasi, dan Riset (AIR) HMTL UNUSIDA. Kegiatan ini juga melibatkan sinergi dengan Departemen Urusan Sosial, Diplomasi, dan Relasi Kemitraan (UDARA) sebagai wujud kolaborasi internal dalam memperluas wawasan serta jaringan mahasiswa di ranah lingkungan dan keberlanjutan bisnis.

“Kegiatan ini adalah wujud nyata dari visi kami untuk menghadirkan ruang pembelajaran yang relevan dan aplikatif, sekaligus memperluas cakrawala berpikir mahasiswa terhadap isu-isu lingkungan global,” jelas Ihsan.

Menurutnya, keikutsertaan HIMA Teknik Lingkungan UNUSIDA dalam Green Skilling kali ini menegaskan kembali komitmennya sebagai bagian dari gerakan keberlanjutan dan edukasi lintas sektor.

“Kegiatan ini sejalan dengan semangat ENVIRO INSIGHT sebagai forum reflektif, kolaboratif, dan kontributif dalam menjawab tantangan lingkungan hidup di dunia nyata. Kami selalu terbuka untuk berkolaborasi. Di mana mahasiswa tak hanya menjadi penonton perubahan, tapi turut mengambil peran aktif dalam menciptakan solusi berkelanjutan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Departemen AIR HMTL UNUSIDA, Chalimatus Sa’diyah sekaligus penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa keterlibatan dalam Green Skilling bukan hanya bentuk partisipasi, tetapi juga langkah strategis dalam membangun green literacy di kalangan mahasiswa teknik lingkungan.

Green skill bukan hanya milik para aktivis lingkungan, tapi sudah menjadi kebutuhan dasar siapa pun yang ingin membangun perusahaan dan organisasi berkelanjutan di masa depan,” jelasnya.

Ia menyebutkan, HMTL UNUSIDA mendelegasikan beberapa pengurus dan anggota mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias. Para delegasi aktif dalam sesi diskusi dan refleksi, serta menjalin komunikasi dengan komunitas hijau dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Selain mendapatkan wawasan baru, tujuan kami untuk ikut serta adalah memperkuat pandangan mahasiswa tentang pentingnya menyelaraskan strategi bisnis dengan prinsip keberlanjutan,” tandasnya.

Sebagai informasi, LindungiHutan merupakan platform galang dana berbasis masyarakat yang fokus pada penanaman dan pelestarian lingkungan, khususnya di wilayah pesisir. Selain menggerakkan masyarakat untuk menanam pohon, mereka juga mendukung para petani bibit dan melakukan aksi penghijauan guna mengurangi risiko abrasi dan rob.

Penulis: Muchammad Waziruddin (MY)

Mini-Turnamen Ormawa Fakultas Teknik UNUSIDA (Foto: Humas UNUSIDA)

Satukan Semangat, Tim Futsal Ormawa Fakultas Teknik Siap Berlaga di UNUSIDA CUP VI 2025

Derap langkah kebersamaan dan semangat sportivitas menggema di Lapangan Futsal Permata Tanggulangin, dalam latihan rutin dalam rangka persiapan mengikuti Turnamen Futsal Antar Fakultas Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), Sabtu (28/6/2025). Tim futsal Fakultas Teknik membawa semangat ‘Kita Satu, Kita Sangar, Satukan Semangat, Salam Unity’ membawa misi untuk menjadi juara turnamen futsal tahunan UNUSIDA CUP VI 2025.

Ketua pelaksana kegiatan, Dandi Ari Setiarno menyampaikan bahwa latihan menjelang turnamen ini lebih dari sekadar latihan biasa. Akan tetapi juga menjadi ajang silaturahmi, unjuk kemampuan, serta pemanasan jelang turnamen akbar UNUSIDA CUP VI.

Anggota Departemen Riset dan Advokasi Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM FT) UNUSIDA tersebut menjelaskan bahwa pihaknya mengemas latihan rutin menjadi mini turnamen antar Ormawa FT UNUSIDA.

Latihan kali ini juga menjadi ajang pemanasan menjelang UNUSIDA CUP VI yang akan digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal UNUSIDA pada Ahad, 13 Juli 2025 mendatang. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian Gebyar Harlah ke-11 UNUSIDA.

Dengan melibatkan seluruh organisasi mahasiswa di lingkup fakultas, yakni BEM FT, Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI), Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL), dan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK). Masing-masing tim mengusung semangat juang tinggi untuk menunjukkan kekompakan, strategi, dan sportivitas dalam atmosfer yang kompetitif namun tetap hangat.

“Kami sengaja membuat mini-turnamen di Fakultas Teknik. Yang tujuannya adalah membuat suasana lebih kompetitif sebelum melangkah ke turnamen yang sesungguhnya,” jelas Wakil Ketua HIMA Teknik Industri 2024 tersebut.

Di tengah gegap gempita pertandingan, suasana kekeluargaan tetap terasa kuat. Tampak sorakan semangat, tawa, hingga momen-momen dramatis di lapangan semakin mempertegas nilai persaudaraan dan loyalitas yang tumbuh di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik. Meskipun atmosfer pertandingan begitu seru, semangat sportivitas dan kebersamaan tetap menjadi fondasi utama acara ini.

“Kita bukan sekadar bertanding, tapi membangun chemistry, solidaritas, dan semangat satu rumpun teknik. Ini adalah momen untuk menyatukan energi kita sebelum turun di ajang UNUSIDA CUP VI,” ungkapnya, Rabu (9/7/2025).

Dandi mengatakan, turnamen ini membuktikan bahwa BEM FT UNUSIDA tak hanya piawai menyelenggarakan kompetisi internal, tetapi juga mampu menciptakan ruang kolaboratif dan harmonis antarlembaga mahasiswa.

“Lebih dari sekadar ajang olahraga, kegiatan ini menjadi jembatan menuju sinergi lebih besar dalam wadah kebersamaan dan semangat teknik. Dengan semangat unity dan fun futsal, Turnamen Antar Ormawa Fakultas Teknik ini menjadi langkah awal membentuk tim yang solid, kuat, dan siap berlaga di ajang manapun, baik di dalam maupun di luar kampus,” pungkasnya.

Penulis: Muchammad Waziruddin (MY)

Webinar Drone Forensik Filkom UNUSIDA (Foto: istimewa)

Filkom UNUSIDA Gelar Webinar Drone Forensik, Kupas Tuntas Deep Learning dan Optical Flow

Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) sukses menyelenggarakan Webinar Drone Forensik dengan mengusung tema ‘Deep Learning dan Optical Flow dalam Analisis Forensik pada Drone‘, Rabu (2/7/2025). Kegiatan ini bekerja sama dengan Laboratorium Komputasi Berbasis Jaringan (KBJ) Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, turut memberikan sambutan sekaligus apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap, kegiatan yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat terus ditingkatkan.

“Kami sangat mengapresiasi webinar ini dan berharap kerja sama seperti ini terus berkembang, tidak hanya di bidang penelitian tetapi juga dalam bentuk kolaborasi lainnya,” ujarnya saat membuka acara secara virtual melalui zoom meeting.

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring yang diikuti dengan antusiasme tinggi dari peserta lintas institusi. Webinar ini menghadirkan narasumber utama Dr. Arda Surya Editya, M.T., penulis buku ‘Deep Learning & Optical Flow dalam Analisis Forensik pada Drone‘.

Dalam pemaparannya, Arda menjelaskan potensi besar drone dalam dunia digital forensik, tak hanya sebagai alat dokumentasi visual dan pemetaan, namun juga sebagai perangkat pendukung investigasi berbasis Artificial intelligence (AI) dan pengolahan citra digital.

Drone memiliki peran strategis dalam dunia Komersial, Militer, maupun penggunaan Pribadi. Dengan penggabungan teknologi Deep Learning dan Optical Flow, kita bisa menganalisis pergerakan objek secara akurat dari tangkapan visual drone, yang dapat digunakan dalam investigasi digital forensik,” jelasnya.

Dekan Filkom UNUSIDA tersebut mengatakan acara ini juga menjadi sarana edukasi dan sinergi antara akademisi dan praktisi. Peserta webinar berasal dari berbagai kalangan, mulai dari institusi pendidikan, profesional teknologi informasi, hingga mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada bidang drone dan digital forensik. UNUSIDA juga membagikan sertifikat elektronik dan buku gratis kepada peserta yang beruntung sebagai bentuk apresiasi.

Webinar ini tidak hanya memperluas pemahaman tentang teknologi drone dan aplikasinya di ranah forensik. Tetapi juga menjadi langkah konkret Fakultas Ilmu Komputer UNUSIDA dalam menghadapi tantangan keamanan digital era modern.

“Fakultas Ilmu Komputer UNUSIDA juga menyampaikan terbuka untuk kolaborasi, diskusi, dan kerja sama lebih lanjut dengan berbagai pihak di masa mendatang.” ungkapnya. (MY)

Flyer Ucapan Alifiah Annafisah, Mahasiswi PGSD UNUSIDA (Foto: Humas UNUSIDA)

Alifiah Annafisah, Mahasiswi PGSD UNUSIDA Raih Medali Perunggu di PORPROV IX Jawa Timur 2025

Alifiah Annafisah, mahasiswi Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) angkatan 2023, sukses mengukir prestasi membanggakan. Alifiah berhasil meraih Juara 3 (Bronze Medal) cabang olahraga Bola Tangan dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 yang diselenggarakan di Kabupaten Malang.

Alifiah memulai perjalanan olahraga bola tangan sejak 2023, saat usianya menginjak 18 tahun. Awalnya, ia aktif di cabang bola voli sejak kecil. Namun, karena melihat minimnya peluang untuk tampil di Porprov melalui voli, ia beralih ke bola tangan yang kala itu masih relatif baru di Sidoarjo.

“Saya melihat peluang lebih besar di bola tangan, karena masih sedikit peminat. Saya mulai latihan di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong, yang menjadi klub bola tangan satu-satunya yang aktif di sana, dan kebetulan juga almamater saya,” ungkapnya, Rabu (9/7/2025).

Dengan komitmen tinggi, Alifiah aktif mengikuti latihan intensif. Seleksi tim dimulai sejak Februari 2025, dan pada Mei tim resmi terbentuk. Selama latihan, Alifiah dan rekan-rekannya menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penyesuaian antar pemain hingga peningkatan fisik dan teknik.

“Tantangan terbesar saat semifinal. Tim dituntut mencetak gol sebanyak mungkin, namun beberapa pemain masih kurang pengalaman dan lawan memiliki postur besar, membuat kami kesulitan membobol pertahanan,” kisahnya.

Meskipun sempat menelan pil pahit karena kalah di babak semifinal. Namun, berkat usaha kerasnya dapat berbuah manis dengan merebut tempat ketiga dalam pertandingan perebutan medali perunggu. Alifiah mengaku merasa sangat senang dan bersyukur karena pengorbanannya tak sia-sia.

“Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT. Saya merasa membuang waktu saya untuk olahraga tidaklah sia-sia karena selain badan saya terasa bugar, saya juga dapat menghasilkan prestasi dari olahraga tersebut,” katanya.

Alifiah pun berpesan kepada mahasiswa UNUSIDA lainnya untuk tidak minder mengikuti kompetisi dalam mengasah potensi diri. Menurutnya, dengan usaha yang maksimal dan doa dapat meraih apapun yang kita cita-citakan. Ke depan, ia menargetkan bisa lolos seleksi pra-PON dan menjadi bagian dari tim bola tangan putri Jawa Timur di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).

“Kalau ingin hasil besar, usaha dan doa juga harus besar. Usaha tanpa doa itu sombong, doa tanpa usaha itu sia-sia,” pungkasnya. (MY)

Harlah ke-11 UNUSIDA Diberkahi: JPZIS LAZISNU UNUSIDA Santuni 11 Anak Yatim sebagai Wujud Cinta dan Kepedulian 1

Harlah ke-11 UNUSIDA Diberkahi: JPZIS LAZISNU UNUSIDA Santuni 11 Anak Yatim sebagai Wujud Cinta dan Kepedulian

Sidoarjo, 4 Juli 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-11 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), JPZIS LAZISNU UNUSIDA menggelar kegiatan santunan untuk 11 anak yatim, sebagai simbol rasa syukur dan bentuk kepedulian sosial. Acara dilaksanakan di lingkungan kampus utama UNUSIDA dan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan harlah yang penuh makna spiritual dan nilai kemanusiaan. Kegiatan ini melibatkan anak-anak yatim di lingkungan kampus, dari mahasiswa, tendik, dosen, saudara kandung mahasiswa, anak kandung tendik dan dosen. Mereka menerima santunan berupa uang tunai, paket kebutuhan pokok, serta perlengkapan sekolah. Momentum ini menjadi pengingat bahwa semangat berbagi harus terus dijaga sebagai bagian dari nilai dasar yang diusung oleh kampus Nahdliyin seperti UNUSIDA.

Acara santunan dilaksanakan setelah Salat Dhuha berjamaah dan dibuka secara resmi oleh perwakilan Rektorat serta pengurus JPZIS LAZISNU UNUSIDA. Suasana haru dan kebersamaan begitu terasa, apalagi ketika para anak yatim menerima santunan sambil didoakan secara khusus oleh para hadirin. Ketua JPZIS LAZISNU UNUSIDA, Moch. Fabet Ali Taufan, S.Si, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bermakna seremonial, tetapi merupakan bentuk konkret kontribusi kampus dalam membangun nilai-nilai sosial keagamaan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kegiatan santunan ini adalah bagian dari syiar dan dakwah sosial. Kami ingin menunjukkan bahwa UNUSIDA hadir tidak hanya untuk mencetak intelektual, tapi juga insan yang peduli dan berempati. Apalagi dalam momentum Harlah ke-11 ini, kita ingin memaknai usia dengan kontribusi nyata untuk sesama,” tutur Fabet saat memberikan sambutan.

Menurut Fabet, angka 11 bukan hanya menandai usia kampus, tetapi juga menjadi simbol keberlanjutan komitmen terhadap kegiatan sosial. Ia menyebut bahwa dana santunan ini dihimpun dari para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan juga masyarakat umum yang menjadi donatur tetap JPZIS LAZISNU UNUSIDA.

“Alhamdulillah, donasi terus mengalir. Ini bukti bahwa semangat gotong royong masih kuat di lingkungan kita. Kami berkomitmen untuk terus menjaga transparansi dan kepercayaan para donatur agar kegiatan sosial seperti ini bisa terus berlangsung secara rutin, tidak hanya saat harlah,” tambahnya.

Kegiatan santunan anak yatim ini diharapkan membawa tiga dampak utama. Pertama, membentuk karakter civitas akademika UNUSIDA agar lebih peduli terhadap lingkungan sosial. Kedua, memperkuat hubungan kampus dengan masyarakat sekitar. Ketiga, menjadikan kampus sebagai pusat filantropi yang berdampak nyata di tengah-tengah masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat belajar bahwa pendidikan tidak hanya soal nilai akademik, tetapi juga pengembangan karakter dan moral. Kegiatan sosial seperti ini menjadi bagian dari pendidikan nonformal yang mendukung visi UNUSIDA sebagai kampus unggul dalam ilmu, iman, dan amal.

“Kami ingin mahasiswa terlibat, melihat langsung, dan merasakan makna berbagi. Sebab ketika kita berbagi, sejatinya kita sedang mendidik hati. Ini nilai besar yang kami bawa melalui JPZIS,” ujar Fabet. Dia berharap JPZIS LAZISNU UNUSIDA ke depan dapat memperluas jangkauan penerima manfaat—tidak hanya anak yatim, tetapi juga duafa, pelajar tidak mampu, dan kegiatan tanggap bencana berbasis kampus. Dukungan dari berbagai pihak menjadi energi utama dalam mewujudkan cita-cita ini.

Acara santunan ini ditutup dengan pembacaan doa bersama dan ramah tamah. Raut wajah bahagia tampak dari anak-anak yatim yang hadir, dan hal itu menjadi pemandangan yang paling mengharukan dari seluruh rangkaian kegiatan hari itu. Para dosen, staf, dan mahasiswa yang hadir juga merasakan suasana spiritual yang mendalam, meneguhkan kembali misi sosial kampus dalam mencetak insan yang tidak hanya cerdas intelektual, tapi juga kuat secara emosional dan spiritual.

Dengan kegiatan ini, UNUSIDA menegaskan kembali bahwa perguruan tinggi bukanlah menara gading yang terpisah dari realitas sosial. Sebaliknya, kampus adalah bagian dari masyarakat dan harus menjadi penggerak perubahan sosial melalui langkah-langkah nyata. “InsyaAllah, berkah doa dari anak-anak yatim ini akan menjadi wasilah kebaikan bagi UNUSIDA agar semakin maju, barokah, dan terus mencetak generasi yang bermanfaat bagi umat dan bangsa,” pungkas Fabet menutup pernyataannya.