Rektor dan LAZISNU UNUSIDA Salurkan Bantuan untuk Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo
SIDOARJO – Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), Dr. H. Fatkul Anam, M.Si., bersama Jaringan Pengelola Zakat, Infaq, dan Shodaqah (JPZIS) Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) UNUSIDA menyalurkan bantuan kepada Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Selasa (30/9/2025), sebagai bentuk kepedulian atas musibah ambruknya bangunan musholla pesantren beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UNUSIDA bersama Direktur JPZIS LAZISNU UNUSIDA secara langsung diterima oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny, KHR Abdussalam Mujib, dan menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas peristiwa yang terjadi. Ia berharap bantuan yang diberikan UNUSIDA dapat membantu meringankan beban para korban, keluarga santri, hingga para relawan yang tengah bekerja keras di lokasi.
Adapun bantuan yang disalurkan berupa uang tunai sebesar Rp12.500.000, yang merupakan hasil penggalangan dana dari seluruh elemen kampus UNUSIDA, mulai dari mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen, hingga pimpinan universitas, yang diinisiasi oleh LAZISNU UNUSIDA.
Hingga hari ini, proses evakuasi korban ambruknya bangunan musholla di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, masih terus berlangsung. Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama sejumlah relawan dari berbagai unsur, termasuk GP Ansor, Banser, BPBD, dan organisasi kemanusiaan lainnya, masih berjibaku di lapangan untuk menyisir dan mengevakuasi korban yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Kondisi reruntuhan yang cukup parah menyulitkan proses pencarian. Tim SAR harus menggunakan alat berat secara hati-hati guna menghindari risiko tambahan terhadap korban yang masih hidup. Proses ini juga diperkuat dengan anjing pelacak dan alat pendeteksi detak jantung untuk memaksimalkan pencarian.
Dari pantauan tim Humas UNUSIDA, beberapa keluarga korban masih menanti kabar sambil berharap cemas di posko darurat yang didirikan di sekitar area pesantren. Layanan kesehatan, dapur umum, hingga posko-posko pengamanan pun telah mulai disiagakan untuk menangani para korban dan keluarga yang terdampak secara psikologis.
Guna menjaga ketertiban dan kondusivitas selama proses evakuasi, pihak keamanan bersama relawan telah menerapkan pengamanan ketat di area terdampak. Sejumlah titik akses ditutup sementara untuk memastikan keselamatan dan kelancaran proses penanganan pasca bencana.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum merilis jumlah pasti korban yang masih tertimbun, namun tim SAR memastikan proses pencarian akan terus dilakukan hingga area dinyatakan benar-benar aman dan bersih dari korban. (MY)








