Unduh Logo Resmi Harlah ke-10 Universitas NU Sidoarjo – 1 Dekade di Sini

Logo Hari Lahir ke-10 Unusida – 1 Dekade

Filosofi dan Makna

Satu dekade berkarya, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo memancarkan sinar gemilang melalui logo Hari Lahirnya yang ke-10. Perpaduan warna hijau dan kuning bagaikan simfoni optimisme, melambangkan pertumbuhan yang tak henti dan semangat juang yang tak kunjung padam.

Bentuk lingkaran mencerminkan kesatuan dan kebersamaan civitas academica, bersatu padu membangun peradaban ilmu yang berlandaskan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Logo ini merupakan perwujudan visi dan misi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo untuk terus berkembang dan maju. Warna hijau dan kuning menyimbolkan pertumbuhan dan optimisme Unusida untuk masa depan yang gemilang ✨

Download logo resmi Harlah ke-10 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo selengkapnya di: 👉👉 unusida.id/LogoHarlahUnusida10

 

#HarlahUnusida10
#1DekadeUnusida
#UniversitasNahdlatulUlamaSidoarjo
#ReligiousCampusWithEntrepreneurSpirit

Khilyatul Afkar, Laboran Fakultas Teknik Unusida (Foto: Humas Unusida)

Laboran Fakultas Teknik Unusida Ciptakan Inovasi dalam Pengolahan Limbah Cair Laboratorium

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) memiliki Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan dan Teknik Kimia yang mana kedua Prodi tersebut dilengkapi dengan kegiatan praktikum untuk memahami konsep teoritis guna menunjang pembelajaran. Namun, praktikum juga berpotensi menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan jika tidak diolah dengan benar.

Hal tersebut yang disikapi oleh Laboran (Tenaga Kerja di Laboratorium) Fakultas Teknik (FT) Unusida, Khilyatul Afkar, S. T. Ia mencoba menciptakan pengolahan limbah cair laboratorium dengan menggunakan teknologi fotokatalis. Teknologi tersebut menggunakan cahaya tampak untuk menghasilkan radikal hidroksil yang dapat mendegradasi limbah cair.

Khilya bersama kepala Laboratorium Unusida, Muchammad Tamyiz yang juga sebagai pembimbing mencoba menciptakan solusi dari masalah sebagai konsekuensi dari aktivitas praktikum di laboratorium, yaitu dua limbah cair hasil dari aktivitas di laboratorium.

Di mana limbah cair tersebut mengandung berbagai senyawa berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak diolah dengan baik dan benar. Limbah cair laboratorium mengandung senyawa organik maupun anorganik.

Menurutnya, limbah cair laboratorium yang dikumpulkan dalam kurun waktu yang lama akan mencemari lingkungan jika langsung dibuang ke lingkungan sehingga merusak struktur tanah, membahayakan kelangsungan hidup ekosistem air maupun darat, serta berdampak bagi kesehatan manusia. Berdasarkan hal tersebut, limbah cair laboratorium perlu diolah agar tidak mencemari lingkungan.

“Keunggulan teknologi ini adalah mineralisasi total terhadap polutan organik, proses yang cepat, tanpa racun, dan memiliki kemampuan penggunaan jangka panjang,” terangnya, Kamis (20/06/2024).

Melalui Inovasi pengolahan limbah tersebut, ia menjadi penerima Hibah Karya Inovasi Laboran (KILab) 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Dalam penelitiannya, ia mengangkat topik Pengembangan Teknologi Fotokatalis dengan judul ‘Sintesis Komposit Karbon Nitrida Grafit (g-C3N4) dan Hydrochar Tempurung Kelapa Sebagai Fotokatalis untuk Mendegradasi Limbah Cair Sisa Praktikum di Laboratorium Kualitas Lingkungan’.

Alumni Teknik Lingkungan Unusida tersebut menjelaskan, teknologi fotokatalis memanfaatkan cahaya menjadi energi kimia yang dapat menghasilkan radikal hidroksil dan akan bereaksi redoks terhadap senyawa polutan, sehingga dapat meningkatkan kualitas air karena telah terdegradasi.

Bahan fotokatalis yang digunakan adalah g-C3N4 yang disintesis dari urea, sedangkan Hydrochar disintesis dari limbah tempurung kelapa yang akan dilakukan pengujian menggunakan FTIR, XRD, dan SEM untuk mengidentifikasi senyawa organik, analisis struktur kristal, dan struktur morfologi komposit tersebut.

“Jadi, saya mencoba untuk mengurangi polutan yang terkandung di dalam limbah cair dari hasil penelitian mahasiswa yang menumpuk dengan berfokus pada penggabungan metode adsorpsi dan fotodegradasi menggunakan g-C3N4 dan Hydrochar untuk memaksimalkan degradasi limbah cair laboratorium,” terangnya.

Khilya menjelaskan, selain bahan seperti urea dan tempurung mudah didapat karena jumlahnya melimpah di alam, alasannya melakukan penelitian dengan sintesis ini karena dapat menghasilkan kuantum yang sangat tinggi di bawah cahaya tampak (LED Blue), besarnya lebih tinggi dari hasil sebelumnya untuk evolusi hidrogen dengan g-C3N4.

Dengan begitu, limbah cair laboratorium yang semula mengandung kadar polutan (sesuatu yang mencemari tanah dan air di dalam tanah) yang tinggi dapat dinetralisir untuk mencegah pencemaran lingkungan.

“Melalui proses ini dapat mengurangi kadar BOD, COD, TSS, TDS, Logam, Pb dan Cd sebesar 40% kadar polutan pada limbah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Khilya menyebutkan bahwa penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan material yang dapat digunakan di masa depan. Seperti dengan mengembangkan material komposit aktif agar lebih kuat untuk mendegradasi kadar polutan dalam limbah hingga mencapai kadar aman.

Ia bertekad untuk menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Sebab, melalui inovasi pengolahan limbah cair laboratorium ini juga dapat mengurangi biaya dalam melakukan penampungan.

“Rencana jangka pendek selanjutnya adalah menyelesaikan penelitian ini dengan maksimal. Sudah seharusnya limbah yang bersifat toxic atau beracun lebih baik ditampung terlebih dahulu, untuk kebaikan lingkungan dan manusia,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan bahwa inovasi yang didapatkan dari materi kuliah Teknik Lingkungan. Ia memiliki keinginan untuk menyelesaikan permasalahan limbah di laboratorium, dengan memberikan pandangan bagi mahasiswa tentang pengolahan limbah yang baik dan benar juga dapat menghemat biaya.

“Terima kasih kepada dosen pembimbing, bapak Muchammad Tamyiz, M. Si., Ph. D dan semua pihak yang selalu mendukung penelitian. Saya sangat senang dan bersyukur karena bisa lolos pendanaan dan berkontribusi untuk UNUSIDA dan lingkungan sekitar khususnya di bidang sains dan teknologi” ungkapnya.

Diketahui, program KILab tersebut resmi diluncurkan oleh Direktorat Sumber Daya pada Tahun 2023 lalu yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan layanan di perguruan tinggi. Juga untuk memfasilitasi hasil karya inovatif yang bermanfaat bagi perguruan tinggi pengusul.

Program ini dirancang untuk mendorong peningkatan mutu layanan di laboratorium, pengembangan kompetensi dan profesi para Penyelenggara Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Laboran, serta mendiseminasikan pemanfaatan hasil karya inovatif mereka.

 

(my)

Tim Business Plan Competition Manajemen Unusida bersama Dosen Pembimbing Jeziano Riskita Boyas (Foto: Humas Unusida)

Mahasiswa Manajemen Unusida Raih Juara 2 Business Plan Competition Tingkat Nasional

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali meraih prestasi tingkat nasional. Kali ini tim dari Fakultas Rkonomi (FE) Program Studi (Prodi) Manajemen Unusida angkatan 2021 berhasil meraih juara 2 dalam Kompetisi Rencana Bisnis Nasional yang diselenggarakan oleh Polindo Internasional Surabaya pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.

Tim Business Plan Competition ini terdiri dari 3 mahasiswa/mahasiswi Unusida, yaitu Latifah Irsyadia, Alfidhotul Zainiyah, dan Miftachul Hidayat. Mereka memiliki ide untuk menciptakan  produk yang blue ocean yakni kripik ceker ayam crunchy karena dapat menciptakan peluang baru untuk dunia bisnis yang penuh tantangan apalagi dalam kategori makanan cemilan.

Dosen Pembimbing Tim, Jeziano Rizkita Boyaz, S.E,. M.M mengaku sangat senang dan bangga atas prestasi yang diraih oleh tim. Ia sangat mengapresiasi ketekunan dan kreativitas tim dalam merancang rencana bisnis yang inovatif dan berpotensi menjadi peluang untuk dunia bisnis yang sangat kompetitif saat ini.

“Saya selaku dosen pembimbing merasa sangat bangga dengan capaian tim ini hingga meraih juara 2. Saya yakin karena mereka sangat tekun dalam mengikuti lomba, tentunya dengan kreativitas dan kerja keras selama merancang bisnis ini,” ujarnya Kamis (13/06/2024).

Kepala Biro Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Unusida tersebut menyampaikan bahwa timnya memiliki dedikasi dan kerja keras yang dalam mengikuti kompetisi tersebut. Tak heran, melalui niat dan ikhtiar tersebut timnya berhasil melalui tahapan kompetisi dengan baik hingga meraih juara.

“Alhamdulillah, tim ini memiliki semangat dan dedikasi yang luar biasa dalam mengikuti setiap tahapan dalam kompetisi ini. Semoga capaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk meraih prestasi-prestasi berikutnya,” ungkapnya.

Sementara itu, ketua Tim B’kres Ceker Ayam Crunchy, Alfidhotul Zainiyah menjelaskan, ia dan tim berhasil menunjukkan ide bisnis dengan mengangkat produk yang sebelumnya tidak kompetitif atau berada dalam blue ocean hingga dapat membuka peluang baru yang menjanjikan dalam dunia bisnis yang penuh tantangan pada usaha makanan ringan/camilan.

Menurutnya, produk kripik ceker saat ini belum dikenal dan diminati di masyarakat. Oleh karena itu, ia dan tim berinisiatif untuk me rebranding olahan produk kripik ceker dari segi kemasan hingga proses pengolahannya seperti tanpa menggunakan penyedap rasa hingga memastikan legalitas izin usahanya.

“Jadi kami mencoba mengubah citra olahan kripik ceker menjadi produk yang digemari dan mudah dijangkau oleh setiap kalangan masyarakat. Baik sari segi tampilam, dan menghindari penggunaan penyedap rasa seperti MSG sehingga aman untuk dikonsumsi. Juga memastikan legalitas halal produk dan izin usaha untuk meyakinkan konsumen,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga akan menguji produk olahan cekernya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan.

“Melalui slogan cara makan ceker anti ribet, kami mencoba untuk mengemas ceker ayam menjadi olahan berbentuk kripik camilan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Alfidho mengungkapkan bahwa dalam perjalanan kompetisi ini, ia dan tim telah menghasilkan sebuah rencana bisnis yang matang dan berpotensi untuk diimplementasikan dalam dunia nyata. Output luaran yang didapatkan adalah sebuah strategi bisnis yang inovatif dan terukur, siap untuk menjelajahi dunia bisnis dengan keyakinan dan semangat yang sangat luar biasa.

Ia dan tim memiliki motivasi yang luar biasa untuk mendorong kesuksesan tim ini. Mereka tidak hanya berjuang untuk meraih kemenangan semata, tetapi juga untuk membuktikan bahwa dengan semangat pantang menyerah dan kerja keras, segala hal yang dianggap mustahil dapat diubah menjadi peluang nyata.

“Kami disini bukan hanya ingin dilihat dari sisi  kemenangan itu saja tetapi kami juga ingin di setiap perjuangan dan kerja keras yang telah kami lakukan bisa menginspirasi para generasi muda bahwa dengan kerja sungguh sungguh segala sesuatu yang dianggap mustahil dapat diubah menjadi peluang nyata, terus berani bermimpi dan optimis sampai menjadi sang juara,” tuturnya.

Ia berharap agar prestasi mereka dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Unusida, khususnya dari Fakultas Ekonomi, untuk terus berprestasi, berinovasi, dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.

“Semoga keberhasilan mereka dapat memotivasi generasi muda untuk terus berani mengejar mimpi dan meraih prestasi,” harapnya.

 

(my)

Business Seminar Internasional (Foto: Humas Unusida)

Eksplorasi Geoekonomi, BEM FE Unusida Gelar Business Seminar Internasional

Transformasi ekonomi global terus membawa dinamika yang signifikan pada hadirnya perhatian baru dalam konstelasi politik nasional maupun internasional. Hubungan Internasional antar negara saat ini menemukan arah baru menuju diplomasi ekonomi oleh karena adanya globalisasi dan gagasan akan kesejahteraan global.

Hal tersebut ditanggapi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) dengan menggelar Business Seminar Internasional. Seminar tersebut mengusung tema ‘Eksplorasi Geoekonomi, Peluang dan Tantangan Terhadap Global Bisnis’.

Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Unusida dari angkatan 2021-2023 yang dilaksanakan secara Hybrid, yaitu di Hall Kampus 2 Unusida dan Zoom Meeting, Senin (10/06/2024).

Adapun narasumber dalam seminar tersebut adalah Dosen Thai Global Business Administration Technological College Thailand, Mr Nico Irawan, S.S,. M.Pd dan Direktur Polindo Internasional Indonesia, Dr H Nuryadi, S.Sos., M.M.

Dalam kesempatan tersebut, Mr Nico Irawan menjelaskan, mahasiswa harus menyiapkan tujuan sejak dini dengan memperhatikan peluang yang ada, seperti dengan membuat personal branding di bidang yang sesuai dengan skill dan kemampuan masing-masing.

Menurutnya, mahasiswa harus berani bermimpi dan selalu berikhtiar untuk mengembangkan potensi diri. Selain itu, juga harus memiliki motivasi dan selalu berfikir positif dalam bertindak apapun.

“Melalui personal branding, orang lain dapat mengetahui potensi yang kita miliki. Juga berfikit out of the box, berfikir diluar otak agar dapat berkembang,” jelasnya saat menyampaikan materi.

Wakil Rektor 2 Unusida, Lukman Hakim, M.T menyampaikan bahwa pihaknya sangat mensupport dan mengapresiasi kegiatan kali ini. Sebab sangat mendukung program Universitas dengan menggelar kegiatan berstandard Internasional

“Alhamdulillah FE sudah mengawali dengan menggelar kegiatan Internasional. Apresiasi untuk BEM FE Unusida yang menggelar Seminar Internasional pada pagi hari ini,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Ia menegaskan bahwa Unusida memiliki program Internasionalisasi di setiap kegiatan, baik itu akademik maupun kemahasiswaan, untuk mencapai target akreditasi unggul di tahun mendatang. Oleh karena itu, perlu kerja sama dari setiap elemen untuk menyelenggarakan kegiatan Internasional lainnya.

“Target akreditasi unggul bukan menjadi nilai tawar lagi, akan tetapi akreditasi unggul menjadi kepastian yang harus kita capai bersama. Semoga kegiatan kali ini dapat semakin memacu kegiatan Internasional untuk terus melaksanakan Internasional selanjutnya,” tandasnya.

Dosen Teknik Industri Unusida tersebut mangatakan bahwa tema yang dibahas kali sangat menarik bagi mahasiswa. Melalui seminar bisnis ini dapat menjadi bekal mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan global dan menjadi pemenang nantinya.

“Kali ini sangat beruntung terkait tema yang dibahas, jadi tantangan yang akan dihadapi akan berbeda, tantangan dan persaingan jauh lebih berat. Semoga mahasiswa Unusida dapat menjadi yang terbaik dan seorang pemenang,” ungkapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi, Muhafidhah Novie, M.M berharap kegiatan kali ini dapat memberikan masukan dan membuka wawasan mahasiswa tentang geoekonomi

“Jadi saat ini mahasiswa harus mengatahui eksplorasi ekonomi, bagaimana kondisi politik dunia yang berpengaruh bagi ekonomi serta dapat mengetahui peluang dan tantangan geoekonomi dunia saat ini,” katanya.

Ia menuturkan bahwa perubahan dan fleksibility yang terjadi di seluruh penjuru dunia akan diikuti dengan perubahan yang terjadi di dunia Internasional. Oleh karena itu, mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk bersaing secara global nantinya.

“Tantangan di era globalisasi melalui teknologi informasi yang sangat luar biasa, sehingga mahasiswa dituntut untuk mampu beradaptasi dengan memanfaatkan segala peluang ada,” sebutnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan memberangkan mahasiswa untuk study di Malaysia. Hal ini menjadi trobosan untuk internasionalisasi menuju globalisasi.

“Dengan melihat perkembangan di luar negeri, mahasiswa dapat semakin terbuka untuk menambah softskill dan memiliki ketahanan dalam bersaing dengan dunia Internasional,” pungkasnya.

 

(my)

Talkshow Women Inspire BEM Unusida (Foto: Humas Unusida)

BEM Unusida Gelar Talkshow Women Inspire bersama Ning Imaz

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar acara Talkshow Women Inspire dengan mengusung tema ‘Perayaan Mati Rasa’. Acara ini dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 Unusida, Rangkah Kidul Sidoarjo, Ahad (09/06/2024).

Kegiatan tersebut menghadirkan pengasuh Pondok Pesantren Al Ihsan, Lirboyo, Ning Imaz Fatimatuz Zahroh atau Ning Imaz sebagai narasumber. Talkshow tersebut mendapatkan atensi yang cukup banyak, khususnya dari kalangan perempuan. Sebab, Ning Imaz menjadi sosok nawaning yang banyak digemari oleh kalangan muda akhir-akhir ini.

Dirjen Kajian Agama BEM Unusida, Latifah Irsyadia menjelaskan, talkshow kali ini merupakan sebuah kesempatan emas bagi para wanita untuk meraih inspirasi, pengetahuan, dan pemberdayaan diri guna mewujudkan masa depan yang lebih baik lagi dalam menata hati.

Irsya yang juga mengidolakan Ning Imaz tersebut mengatakan bahwa acara ini lebih dari sekedar talkshow inspiratif untuk menginspirasi kaum perempuan. Akan tetapi juga menjadi wadah bagi para wanita untuk merenungkan, berbagi cerita, dan memperkuat diri dalam menghadapi tantangan hidup.

“Dengan tema yang sangat relevan untuk kaum perempuan di zaman sekarang khususnya Gen Z dengan kehadiran Ning Imaz yang menjadi pembicara utama, peserta dapat belajar banyak dalam perjalanan inspiratif yang mengubah pandangan dan memotivasi untuk bertindak dalam mencintai dan mengharapkan sesuatu,” jelasnya.

Ia berharap, dengan pesan-pesan motivasi dan pemahaman yang disampaikan oleh Ning Imaz, dapat memberikan inspirasi dan kekuatan untuk menghadapi perasaan mati rasa dan cobaan hidup dengan penuh keimanan dan kesabaran.

Dalam talkshow tersebut, Ning Imaz sangat mengapresiasi tema yang diusung dalam talkshow women inspire kali ini. Menurutnya, fenomena yang dialami oleh Generasi Z saat ini adalah seringkali merasa putus asa dan mati rasa, sehingga terkadang melupakan keberadaan Tuhan.

“Dalam fase denial, kita seringkali menolak untuk menerima, kemudian fase menyadari kenyataan dengan perasaan marah, sedih, bingung, putus asa hingga depresi karena tidak sanggup menanggung baban dan membuat kita mati rasa,” terangnya.

Ning Imaz menekankan bahwa rasa merupakan fitrah yang diberikan oleh Allah kepada manusia, termasuk rasa senang, sedih, dan bahagia. Rasa tersebut merupakan bagian dari kehidupan manusia, seperti rasa lapar, haus maupun kebutuhan untuk terkoneksi dengan sesama.

“Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, dengan aturan-aturan yang diturunkan-Nya untuk kemaslahatan umat manusia sendiri. Ketika manusia mencintai, ada fitrah untuk memiliki dan terkoneksi, namun Allah juga menetapkan aturan yang harus diikuti, seperti tidak berzina, tidak mencuri, dan tidak mencari solusi di tempat yang tidak aman,” ujar ning imaz.

Ning Imaz menerangkan bahwa mati rasa disebabkan oleh ketidak siapan dalam menghadapi kondisi tertentu. Seperti halnya ketika manusia dihadapkan pada cobaan dalam hidup, seperti karena kesalahan dalam mengambil keputusan, kehilangan orang yang dicintai, atau cobaan lainnya, seringkali respon psikologisnya adalah mati rasa, karena beban yang terlalu berat untuk ditanggung. Akan tetapi, respon dari setiap manusia tidak sama karena memiliki perjalanan hidup yang berbeda beda.

“Berbeda itu bukan berarti mana yang lebih baik atau buruk, karena perbedaan itu sunnahtullah. coba kita lihat sidik jari setiap manusia pasti berbeda-beda, apalagi cara berfikir seseorang,” katanya.

“Bisa jadi kita ini tidak berjodoh dengan orang yang kita cintai, hal tersebut merupakan cara Allah menyelamatkan kita dari sesuatu yang buruk. Mungkin nanti ada perbedaan yang kita tidak bisa menerimanya dari orang yang kita cintai, jadi Allah ambil hari ini supaya tidak terlalu berlarut larut ke depannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, putri KH Kholiq Ridlwan Lirboyo tersebut menuturkan bahwa Kebahagiaan dan kesedihan adalah bagian dari proses kehidupan yang harus disadari sebagai sesuatu yang sementara. Oleh karena itu, manusia harus pandai menyikapi di setiap kondisi dengan bersyukur dan ingat kepada Allah SWT.

“Allah memberikan kasih sayang kepada hamba-Nya melalui berbagai cara, tidak hanya melalui nikmat, tetapi juga melalui cobaan dan kesedihan. Semua ini merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, yang selalu memberikan hikmah di setiap musibah,” tuturnya.

 

(my)

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si bersama Rektor Unzah, KH Dr Abdul Aziz Wahab (Foto: Humas Unusida)

Tingkatkan Prestasi Internasional, Unusida Lakukan Studi Tiru ke Unzah Genggong Probolinggo

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) melakukan studi tiru ke Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong, Probolinggo, Rabu (05/06/2024). Pertemuan tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Kampus Unzah, Genggong, Probolinggo.

Turut hadir mendampingi dalam kunjungan tersebut, Wakil Rektor 1 Unusida Hadi Ismanto, M.Pd.I, Dekan Fakultas Teknik Listin Fitrianah, S.P,. M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Muhafidhah Novie, M.M, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Sonhaji Arif, S.Pd,. M.Sn, Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Nurul Aini, M.Pd, Dekan Fakultas Agama Islam Risalul Ummah, M.Pd, serta Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Fajar Nur Yasin, M.Pd.

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si mengatakan bahwa tujuannya berkunjung ialah untuk studi tiru tentang prestasi Internasional. Pihaknya ingin meningkatkan prestasi Internasional di Unusida seperti halnya Unzah yang dapat meraih puluhan prestasi tingkat Internasional

“Terdapat hal yang sangat menarik dan membuat kami penasaran ketika Unzah banyak meraih prestasi Internasional. Unzah sudah mendapatkan puluhan Internasional sedangkan Unusida baru 5 prestasi Internasional. Hal tersebut yang sangat perlu kami tiru dan pelajari dari Unzah untuk melakukan percepatan dalam hal meraih prestasi Internasional di Unusida,” ujarnya.

Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) tersebut menegaskan bahwa pihaknya selalu berupaya untuk memaksimalkan seluruh kompetisi yang dinaungi oleh Kemendikbud Ristek. Akan tetapi juga perlu meningkatkan dalam hal meraih prestasi di tingkat Internasional.

Ia sangat mengapresiasi perkembangan Unzah yang eksis sebagai kampus di bawah naungan Kementerian Agama dan berafiliasi dengan pondok pesantren.

“Satu hal yang menjadi problem perguruan tinggi baru seperti Unusida, yaitu dari sisi pendanaan, prestasi, serta membangun rasa percaya diri dosen dan mahasiswa. Sebab kita selalu merasa minder, universitas baru bisa apa sih?,” ungkapnya.

Rektor Unzah, KH Dr Abdul Aziz Wahab menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyambut baik dari kunjungan Unusida. Menurutnya, kunjungan kali ini merupakan upaya dalam membangun hubungan baik serta saling bertukar informasi dan pengalaman dari kedua belah pihak.

“Jadi kami juga ingin berburu di Unusida karena sudah mendapatkan pencapaian-pencapaian yang belum kami capai,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia menceritakan sejarah berdirinya Unzah yang berdiri di lingkungan pondok pesantren. Unzah merupakan perguruan tinggi di bawah naungan Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo.

“Awal berdirinya Unzah disertai dengan jatuh bangun. 26 tahun sebagai Sekolah Tinggi Agama Islam (STIA), kemudian menjadi Institut Agama Islam (IAI) dan kemudian menjadi Universitas di bawah Kementerian Agama,” terangnya.

Lebih lanjut, perkembangan Unzah dalam hal prestasi Internasional sangat membanggakan. Tercatat Unzah telah meraih 40 kali prestasi Internasional serta memiliki 22 Jurnal. Pihaknya juga membentuk satuan khusus yang menangani mahasiswa untuk memperoleh informasi dan mengikuti kompetisi Internasional.

“Saat ini kami juga menyiapkan mahasiswa dalam ajang Internasional. Hal ini tidak lain hanya untuk mengukur kampus dari Pondok Pesantren ini agar mampu bersaing dengan kampus lain,” katanya.

Ia mengungkapkan kiat sukses dalam meraih prestasi Internasional. Pihaknya memiliki konsep belajar dan menyiapkan skema untuk meraih prestasi. Seperti dengan melatih mahasiswa dalam melakukan presentasi di depan kamera. Hal tersebut untuk melatih percaya diri mahasiswa ketika melakukan presentasi melalui platform digital.

“Jadi kami membiasakan diri sebagai kampus digital dengan merekam kegiatan keseharian, khususnya dalam pembelajaran. Saya selalu melatih presentasi mahasiswa terlebih dahulu dengan bahasa inggris sebelum presentasi dalam sebuah kompetisi, kemudian dengan memberi reward bagi dosen pembimbing dan mahasiswa untuk menambah semangat,” pungkasnya.

 

(my)

Mahasiswa Unusida Raih Gold Award E-NNOVATE di Polandia (Foto: Humas Unusida)

Mahasiswa Unusida Raih Gold Award dalam Ajang International Innovation & Invention Summit 2024 di Polandia

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali meraih prestasi tingkat Internasional. Kali ini Tim dari Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) yang berhasil menyabet Gold Award atau medali emas dalam ajang E-NNOVATE Internasional Innovation & Invention Summit 2024 di Polandia Category Agriculture and Aquaculture.

Adapun, anggota tim terdiri dari Iyung Fachrur Rozi, Muhammad Badruz Zaman, Habib Maulana Syah, M Faizal Zhafran Faros, dan Norma Zaneta Lia Karisma. Mereka mengusung judul ‘AI-Powered Drone Innovation for Crop Yield Estimation in the Era of Climate Change’ atau ‘Inovasi Drone Bertenaga AI untuk Estimasi Hasil Tanaman di Era Perubahan Iklim’.

Ketua Tim, Iyung Fachrur Rozi menjelaskan, ia dan tim membuat inovasi teknologi berupa drone dan software yang dapat membantu petani dalam mengidentifikasi masa panen padi di sawah. Dengan begitu dapat membantu menghitung estimasi waktu untuk meningkatkan hasil panen di sektor pertanian.

Selain menggunakan hardware berupa drone, ia dan tim mencoba berinovasi dengan membuat software yang dibangun dengan bahasa pemrograman python dengan library streamlit yang menghasilkan aplikasi berbasis Web berupa AHYM (Aerial Harvest Yield Monitor with Drone) yang bisa digunakan oleh para petani.

“Jadi inovasi yang coba kita buat melalui software. Software tersebut menggunakan bahasa python yang menggunakan library streamlit sebagai penunjang interaktif pengguna melalui website, opencv untuk penunjang komputer visionnya, numpy sebagai komputasi numerik dan matplotlib sebagai penunjang visualisasi data,” jelasnya.

Secara teknis, inovasi drone yang dihadirkan dapat membantu petani dengan cara menangkap gambar sawah dari ketinggian dengan menggunakan image procession, gambar yang di dapatkan tersebut akan dikirim di software untuk di scan yang kemudian dapat dilihat melalui smartphone.

Iyung sapaan akrabnya mengatakan bahwa drone tersebut dapat membantu petani dalam memilih padi yang siap maupun belum siap panen. Hal ini dapat mempermudah petani dalam menghitung estimasi waktu panen serta jumlah hasil panen dengan tepat dan cepat.

“Dengan menggunakan teknologi inovasi yang kami buat, memungkinkan para petani untuk melakukan perencanaan dan alokasi sumber daya yang lebih baik untuk memitigasi kekurangan beras dan menstabilkan harga,” kata Mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2021 tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengaku sangat bangga dan bahagia karena teknologi inovasi yang dibuatnya dapat diperhitungkan ketika mengikuti kompetisi di tingkat Internasional.

“Sebagai mahasiswa Unusida, saya bangga dan senang sekali dapat mengikuti kompetisi di tingkat Internasional ini, tentunya menjadi pengalaman dan kenangan yang berharga bagi saya dan tim. Terima kasih kepada dosen pembimbing serta dukungan dari orang tua yang selalu menyertai,” ungkapnya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Arda Surya Editya, S.Pd,. M.T sangat mengapresiasi karya mahasiswa Unusida dalam menciptakan inovasi teknologi tepat guna yang dapat membantu masyarakat.

Ia mengarahkan mahasiswa untuk membuat inovasi dari teknologi yang sudah ada dengan menambahkan software berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dapat menjanjikan adopsi manfaat yang luas. Peningkatan estimasi hasil dan perbaikan pengelolaan sumber daya berkontribusi terhadap praktik pertanian berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim.

Menurutnya, Inovasi drone yang digerakkan oleh AI menghadirkan solusi transformatif untuk estimasi hasil panen yang akurat dan efisien di tengah tantangan perubahan iklim. Integrasi teknologi dan pertanian sangat penting dalam memastikan produksi pangan berkelanjutan untuk masa depan.

“Meskipun teknologi drone berbasis AI menawarkan manfaat yang signifikan, tantangan seperti privasi data, kepatuhan terhadap peraturan, dan biaya investasi awal harus diatasi. Kolaborasi dan inovasi sangat penting untuk mengatasi hambatan-hambatan ini. Oleh karena itu, inovasi teknologi akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia,” terangnya.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Informatika Unusida tersebut berpesan agar mahasiswa Unusida dapat membuktikan bahwa Indonesia memiliki SDM unggul, terutama bagi kader NU. Ia mengajak agar prestasi ini dapat memacu semangat mahasiswa lain untuk mendapatkan prestasi-prestasi lainnya, sesuai dengan kemampuan di bidang masing-masing

“Kita harus membuktikan generasi muda NU unggul dari bidang agama, teknologi dan bidang-bidang lainnya. Selama berkuliah di Unusida tidak diingat karena pernah ada disini, tapi akan diingat karena pernah ngapain ketika kuliah, maka ukir dan cetaklah prestasi untuk mengharumkan nama Unusida,” pungkasnya.

 

(my)