Rektor Unusida saat Menerima Penghargaan Person of The Year dari Radar Surabaya (Foto: Humas Unusida)

Rektor Unusida Raih Penghargaan Person of the Year dari Radar Surabaya

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Dr H Fatkul Anam, M.Si dinobatkan sebagai Person of The Year oleh Kantor Berita Harian Radar Surabaya, Selasa (27/02/2024). Penghargaan tersebut juga diberikan kepada sejumlah tokoh yang dinilai memberikan kontribusi kepada pembangunan dan kemajuan di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Sebab tiga kota ini adalah wilayah edar koran Radar Surabaya.

Rektor Unusida dinilai berhasil dalam memimpin sebuah kampus baru hingga berkembang pesat dalam kurun waktu 9 tahun. H Fatkul Anam dipercaya menjadi rektor pertama Unusida sejak tahun 2014-sekarang.

Ia mengaku tidak mudah dalam memimpin kampus yang baru berdiri dengan fasilitas dan pengalaman yang serba terbatas. Oleh karena itu diperlukan seorang pemimpin yang berani bijaksana dalam membentuk fondasi organisasi.

“Awalnya kami tidak punya apa-apa. Bisa dikatakan nol fasilitas yang kami miliki,” katanya dikutip dari radarsidoarjo.id.

Meski begitu tantangan tersebut dapat dipecahkan olehnya. Ia membuktikan jika kampus baru bukan menjadi alasan untuk kalah dalam mengejar kemajuan, salah satunya meraih sebuah prestasi.

Dalam periode kepemimpinannya, perjalanan Unusida dalam 9 tahun sejak berdiri telah banyak menorehkan tinta emas berupa prestasi. Baik penghargaan secara institusi maupun prestasi individu mahasiswanya. Selain itu ia juga berhasil menerapkan manajemen administrasi berbasis digital dalam pelayanan maupun akses informasi Unusida.

H Fatkul Anam mengungkapkan bahwa dosen Unusida lebih banyak dari kalangan fresh graduate. Karena secara pengalaman struktural dan pengelolaan perguruan tinggi yang masih sangat minim.

“Awalnya saya single fighter, tapi sedikit demi sedikit mulai kita arahkan bagaimana supaya mereka bisa mengelola perguruan tinggi. Secara umur saya paling tua, begitu juga dengan pengalaman. Sehingga saya pun menerapkan prinsip kebapakan,” ungkapnya.

H Fatkul Anam yang pernah menjadi Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU tersebut, mengaku banyak pengalaman yang diambil dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang kemudian diterapkan di Unusida. Hingga saat lima tahun pertama kondisi kampus sudah lebih baik. Ia kemudian memulai merancang dengan membuat perencanaan-perencanaan yang progresif.

Ia kemudian yang menginisiasi untuk membuat tagline ‘Tiada Hari Tanpa Prestasi’ bagi kampus Unusida. Hal tersebut menjadi hal sangat penting untuk meningkatkan awareness. Sehingga semua dosen, karyawan maupun mahasiswa dapat menyerap makna dari tagline tersebut.

“Dari situ prestasi mahasiswa sangat luar biasa. Saya juga kaget, anak-anak yang semula kita ragukan, mereka ternyata luar biasa,” ujarnya.

Tahun 2019, Unusida mulai berkompetisi di tingkat Provinsi Jawa Timur, yakni dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres). Dalam keikutsertaan pertama tersebut mahasiswa Unusida mampu bertengger di peringkat 15 besar. Satu tahun berikutnya, mahasiswa Unusida mampu merebut peringkat satu sebagai mahasiswa berprestasi di tingkat Provinsi Jawa Timur. Lalu kemudian memperoleh peringkat 8 besar di tingkat Nasional.

“Saat dikirim ke tingkat nasional mahasiswa kami mampu menduduki peringkat ke delapan dari ribuan perguruan tinggi. Mereka mampu menyaingi kampus seperti UGM Yogyakarta, ITB, IPB dan sebagainya.”

Capaian tersebut menambah kepercayaan diri mahasiswa Unusida dalam mengikuti berbagai ajang kompetisi bergengsi. Terbukti, di tahun 2022 mahasiswa Unusida mampu menyabet medali emas kompetisi sains tingkat Asia di Semarang. Serta 2023 mendapat medali perunggu pada kompetisi yang sama di Korea Selatan.

Tak hanya itu, Unusida menjadi kampus dengan jumlah peserta terbanyak pada program Kampus Mengajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) di tahun 2023. Dengan jumlah 69 mahasiswa yang berpartisipasi pada program tersebut.

Lebih lanjut, semangat untuk berprestasi ini juga mempengaruhi para pegawai dan dosen. Buktinya Unusida dapat meraih tiga prestasi fenomenal di tahun 2023. Yakni, masuk peringkat 107 nasional bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Sains and Technology Indeks. Kemudian klaster Unusida sebagai perguruan tinggi meningkat dari klaster Pratama ke klaster Madya. Serta meraih Gold Winner dalam penganugerahan Dikti Ristek untuk kategori penelitian dan pengabdian masyarakat.

“Menurut saya itu menjadi pencapaian yang sangat luar biasa, karena Unusida menjadi satu-satunya perguruan tinggi NU yang dapat meraih prestasi tersebut dari ribuan perguruan tinggi se-Indonesia,” terangnya.

Penyerahan penghargaan tersebut diberikan pada saat acara peringatan Hari Ulang Tahun Radar Surabaya ke 23 Tahun di Kantor Radar Surabaya, Jl. Kembang Jepun No.167-169, Bongkaran, Kec. Pabean Cantikan, Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut, H Fatkul Anam menyampaikan apresiasi kepada Radar Surabaya yang menjadi media kepercayaan masyarakat karena selalu menyebarkan berita yang transparan dan obyektif.

“Terima kasih kepada Radar Surabaya yang selalu mengawal informasi yang positif bagi masyarakat, baik tentang pembangunan daerah dan inovasi di dunia pendidikan. Semoga sukses dan tetap di hati masyarakat,” pungkasnya.

(my)

Pengenalan Prodi dan Organisasi (Pesona 1.0) HMTI Unusida (Foto: Humas Unusida)

Perdana, HMTI Unusida Gelar Ospek Tingkat Program Studi

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) periode 2023-2024 menggelar masa orientasi Program Studi atau yang biasa dikenal Ospek Jurusan (Osjur). Kegiatan ini menjadi bagian dari kegiatan orientasi studi yang pertama kali digelar di level program studi Teknik Industri Unusida.

Kegiatan yang bertajuk Pengenalan Prodi dan Organisasi (Pesona 1.0) ini mengusung tema ‘Pengenalan Organisasi untuk Mewujudkan Solidaritas Mahasiswa yang Berkualitas, Toleransi dan Berakhlakul Karimah’. Kegiatan tersebut dipusatkan di Villa Greenpeace, Pacet, Mojokerto, Sabtu-Ahad (10-11/02/2024).

Ketua Umum HMTI Unusida, Ikhbal Sifa’ Unnas mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan dan menjadikan kegiatan Ospek Prodi sebagai salah satu syarat wajib untuk kelulusan program sarjana.

“Ospek Prodi menjadi kegiatan yang penting bagi mahasiswa baru untuk mengenalkan serta memberikan pemahaman tentang Prodi Teknik Industri,” katanya

Ikhbal menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini mahasiswa dikenalkan dengan program studi yang dipilih, mulai dari sistem perkuliahan, prospek kerja serta motivasi kuliah yang disampaikan oleh alumni.

Selain itu, mahasiswa baru juga dikenalkan dengan program-program yang dapat diikuti oleh mahasiswa seperti Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), dan sebagainya.

“Kenapa Ospek Prodi ini perlu diadakan, itu karena sebagai tahapan dan jenjang setelah mengikuti Pekan Mahasiswa Baru (Pemaba) di tingkat Fakultas, kemudian lanjut tingkat Prodi yaitu Ospek Jurusan.” Ujarnya.

Mahasiswa Teknik Industri angkatan 2022 tersebut berharap agar kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa baru Teknik Industri Unusida untuk melatih dan mengukuhkan karakter dan mentalitas seorang mahasiswa baru dalam masa kuliah hingga mengikuti sebuah Organisasi Mahasiswa (Ormawa) nantinya.

“Kegiatan ini menjadi masa untuk lebih mengenalkan mahasiswa baru terhadap budaya di tingkat Program Studi. Juga menjadi sarana untuk pengembangan diri, lingkungan akademik dan solidaritas mahasiswa dari setiap angkatan,” terangnya.

(my)

Dosen Teknik Lingkungan Unusida, Dr. Muchammad Tamyiz, P.hD saat menyampaikan materi sukses PKM 2024 melaui zoom meeting (Foto: Unusida TV)

Dosen Unusida Bekali Mahasiswa PTNU Sukses PKM 2024

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) Dr. Muchammad Tamyiz, P.hD memberikan tips sukses PKM 2024. Di antaranya yaitu memperhatikan timeline program panduan dalam menyusun proposal, menentukan tema pembahasan, mencari ide dan gagasan, membuat rincian program, serta menentukan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Hal tersebut disampaikan pada Workshop Sukses Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) melalui zoom meeting yang diikuti oleh seluruh mahasiswa dari seluruh Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU). Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Perguruan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT-PBNU), Jumat (16/02/2024) diikuti oleh 400 participant melalui zoom meeting yang terdiri dari Dosen Pembimbing dan Mahasiswa dari PTNU di seluruh Indonesia yang akan mengikuti PKM 2024.

“PKM saat ini menjadi ajang bergengsi bagi mahasiswa. Oleh karena itu, persaingan ketat antar mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia menuntut untuk pandai memilih tema yang menarik agar bisa didanai dan masuk seleksi awal,” ujarnya saat menyampaikan materi.

Dosen Teknik Lingkungan tersebut menjelaskan, mahasiswa dianjurkan untuk memilih tema penelitian sesuai dengan program studinya masing-masing. Di samping itu, mahasiswa juga tidak ragu apabila ingin memilih tema yang dapat dikolaborasikan dengan beberapa program studi.

“Tema dan judul menjadi hal yang penting dalam menyusun sebuah proposal. Karena menjadi hal pertama yang diperhatikan oleh reviewer atau penguji ketika meninjau proposal kita. Selebihnya tentang teknis penulisan dapat dipelajari dengan dosen pembimbing masing-masing,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris LPT-PBNU, Dr. rer. pol. M. Faishal Aminuddin mengatakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) memiliki kesempatan dan peluang yang sama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dalam mengakses berbagai macam hibah di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

“Ruang kompetisi yang terbuka harus diambil untuk meraih dan mempertahankan tingkat partisipasi maupun prestasi dalam program tersebut,” katanya.

Menurutnya, yang dibutuhkan oleh mahasiswa dari PTNU saat ini adalah komitmen dalam membuat kegiatan yang menarik. Hal tersebut dapat dimulai dari sebuah ide dan gagasan, kemudian diartikulasikan dalam bentuk sebuah proposal.

Hal-hal yang harus dipelajari terkait keterampilan dalam penyusunan proposal adalah dengan mengembangkan ide dan gagasan menjadi sebuah operasional program yang memiliki kebermanfaatan, serta rasionalisasi pembiayaan program apabila di danai.

“Membutuhkan keterampilan dalam menyusun proposal yang bagus. Hal ini untuk memastikan juri dapat menerima dan memahami proposal yang kita buat agar lolos tahap pendanaan,” terangnya.

Pihaknya mengaku akan memberikan support penuh terhadap segenap Civitas Akademika dari seluruh PTNU untuk turut berpartisipasi dalam program-program di Kemendikbud Ristek.

“Semoga melalui Workshop seperti ini dapat memunculkan banyak ide-ide brilian dan proposal yang bagus agar PTNU dapat bersaing untuk mendapatkan hibah PKM dengan Perguruan Tinggi lain,” pungkasnya.

(my)

Ketua LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur saat memberikan arahan melalui zoom meeting (Foto: Humas Unusida)

Ketua LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur Dorong Penguatan Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII (LLDIKTI VII) Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE,. MM mendorong penguatan bidang penelitian dan pengabdian di setiap Perguruan Tinggi di wilayah LLDIKTI VII Jawa Timur melalui pendampingan dalam pembuatan laporan pelaksanaan hibah pengabdian kepada masyarakat. Sebab penyusunan laporan yang benar dapat menjadi tolak ukur dalam menilai luaran penelitian dan pengabdian masyarakat dapat sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh pengusul sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan melalui zoom meeting saat pembukaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pelaksanaan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Anggaran (TA) 2023 angkatan ke 3 di wilayah LLDIKTI VII Jawa Timur. Kegiatan tersebut dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Rabu (07/02/2024) lalu.

Kegiatan Monev kali ini diikuti sebanyak 15 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dari Perguruan Tinggi di Sidoarjo dan Surabaya. Dalam Monev penelitian hibah kali ini terfokus terhadap sumber dana dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM).

Pada Monev LPJ tahun 2023 angkatan 3 kali ini terdapat 119 dosen pelaksana, 130 Judul penelitian, dan nominal pendanaan Rp. 11.712.128.000.

“Kegiatan Monev kali ini kami gelar di awal tahun untuk memastikan pelaporan kegiatan sesuai dengan aturan dan kebijakan dari pemerintah, serta output yang dihasilkan sesuai dengan proposal yang usulkan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa LLDIKTI di setiap wilayah memiliki berkewajiban untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan hibah yang pendanaannya dikeluarkan oleh negara. LLDIKTI sebagai media komunikator antara Kementerian dengan Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, LLDIKTI harus melakukan pendampingan terhadap Perguruan Tinggi yang dinaunginya.

“Dalam hal ini, LLDIKTI memiliki tugas untuk mendampingi pelaksanaan di lapangan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga penggunaan dana hibah yang merupakan uang negara dapat dikelola dengan baik. Untuk mewujudkan akuntabilitas dan komitmen peneliti untuk memastikan pelaporan dan output dapat sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh pengusul,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat menjadi salah satu kewajiban bagi setiap dosen di setiap perguruan tinggi. Serta memiliki nilai tambah jika pengusul memberikan tolak ukur terhadap jabatan fungsional dan bagaimana inovasi serta kreatifitas seorang dosen dapat terlihat melalui penelitian dan pengabdian yang dapat memberikan kontribusi nyata di masyarakat. Sehingga menjadi kompetensi yang dimiliki oleh dosen dapat disalurkan untuk memperkuat kapasitas dosen dan perguruan tinggi dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Peraturan negara tidak membedakan antara PTS masyarakat dan PTN, yang juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan dana hibah dari Kemedikbud Ristek. Yang membedakan adalah pengelolanya,” tandasnya.

Ia menuturkan bahwa luaran yang dihasilkan dari penelitian Perguruan Tinggi agar dapat dikolaborasikan dengan dunia industri. Sehingga menjadi solusi dan inovasi terhadap kebutuhan dan tantangan di tengah masyarakat serta hasil penelitian dapat dirasakan oleh masyarakat.

“Baik dosen, mahasiswa praktisi dapat berkolaborasi dengan dunia industri sehingga hasilnya dapat saling berkontribusi atau multiplayer effect terhadap kepentingan masyarakat, bangsa dan negara,” terangnya.

“Terima kasih kepada Unusida atas kolaborasi yang cantik dalam menyukseskan kegiatan Monev LPJ Pelaksanaan Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat kali ini. Semoga menjadi berkah untuk kita semuanya,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menghimbau kepada setiap Perguruan Tinggi untuk segera mengimplementasikan peraturan Kemendikbud Ristek tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di setiap kampus. Satgas tersebut dapat dibagi menjadi 5 tugas yaitu, anti kekerasan seksual, anti narkoba, anti bullying, anti intoleransi, dan anti korupsi.

“Semua Perguruan Tinggi harus sudah memiliki untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat proses belajar mengajar. Jika dilakukan bersama-sama, maka cita-cita mulia ini dalam mewujudkan kampus yang aman dan merdeka dari kekerasan dapat segera terwujud,” pungkasnya.

(my)

Rekrutmen Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual

Open Recruitment :

Dosen Desain Komunikasi Visual
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

Kualifikasi Umum Dosen

  1. Lulusan dari PTN/PTS dengan IPK S2 minimal 3,25
  2. Berasal dari Universitas atau jurusan/prodi dengan Akreditasi A
  3. Minimal bergelar Master (S2) atau sedang menempuh S3
  4. Mempunyai soft skill yang baik dalam melakukan tridarma (pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat)
  5. Bersedia bekerja Full Time dan bisa bekerja sama dengan baik
  6. Belum memiliki NIDN/NIDK, bagi yang sudah memiliki wajib menyertakan surat pernyataan pindah homebase jika diterima.
  7. Tidak berstatus sebagai guru, ber-NUPTK/PNS Pegawai BUMN/Polisi/TNI

 

Berkas Lamaran

  1. Surat lamaran ditujukan kepada Rektor Unusida
  2. Daftar Riwayat Hidup
  3. Portofolio Karya
  4. Scan Ijazah dan Transkrip Asli / Legalisir S1 dan S2
  5. Scan KTP dan KK
  6. Foto berwarna baru 4×6 terbaru

 

Link Pengumpulan Dokumen

Kualifikasi Khusus Dosen

  1. Wajib memiliki fokus keilmuan Media Rekam, Ilustrasi dan DKV (M.Ds. atau M.Sn. atau yang relevan)
  2. Memiliki fokus keilmuan seni dan desain umum, serta penguasaan teori desain.
  3. Memiliki minat dalam hal mengajar, berkomunitas, berorganisasi, penelitian dan pengabdian masyarakat.
  4. Diutamakan domisili Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya.

 

Berkas lamaran dapat dikirim ke: Kampus II Unusida Jl. Lingkar Timur KM 5,5 Rangkah Kidul, Sidoarjo 61234

bit.ly/DosenTetapDKVUNUSIDA2024

rekrutmen@unusida.ac.id

Pendaftaran Sampai 29 FEBRUARI 2024

Rektor Unusida menyampaikan maklumat didampingi oleh segenap pimpinan (Foto: Humas Unusida)

Rektor Unusida Sampaikan Maklumat Tentang Menjaga Pemilu 2024 yang Aman dan Damai

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Dr H Fatkul Anam, M.Si menyampaikan maklumat tentang ikut serta seluruh Civitas Akademika di lingkungan Unusida dalam menjaga Pemilu 2024 yang aman dan damai.

Maklumat rektor dengan nomor 085/U9.1/P/2024 tersebut disampaikan melalui kanal YouTube Unusida TV, Selasa (06/02/2024). “Menyimak kontestasi politik yang semakin dekat, maka selaku Rektor Unusida menyampaikan maklumat kepada seluruh Civitas Akademika di lingkungan Unusida untuk turut serta menyukseskan dan menjaga Pemilu 2024 yang aman dan damai,” ujarnya sebelum membacakan maklumat.

Adapun isi maklumat sebagai berikut:
1. Mengajak segenap komponen bangsa untuk menyukseskan pemilu 2024 yang aman dan damai,
2. Menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang mencederai pesta demokrasi,
3. Bersama-sama menangkal berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya pemilu 2024,
4. Sebagai warga negara yang mempunyai hak pilih agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani dan tidak golput,
5. Menjaga atmosfer akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab,
6. Seluruh warga kampus ikut menjaga kondusifitas dan turut memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang jujur, adil aman, dan damai.

Melalui maklumat ini, ia berharap peran serta civitas akademika Unusida sebagai bentuk tanggung jawab insan akademis dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan kepada kita semua dan diberikan kekuatan untuk selalu menjadi insan akademis yang bertanggung jawab dalam menjaga keutuhan NKRI,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut mendampingi Wakil Rektor 1 Unusida, Hadi Ismanto, S.Pd,. M.Pd, Wakil Rektor 2 Unusida Lukman Hakim S.T,. M.T, Wakil Rektor 3 Unusida Ali Masykuri, M. Pd.I, Dekan Fakultas Teknik (FT) Unusida Listin Fitrianah, S.P,. M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Unusida Sonhaji Arif, M.Sn, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Unusida, Risalul Ummah, S.Pd,. M.Pd, Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusida Muawwinatul Laili, S.S., M.Pd, dan Kepala UPT Pengembangan dan Inovasi Pendidikan (PIP) Unusida Dr Ana Christanti M.Pd.

(my)

Rekrutmen Dosen Program Studi Akuntansi

Open Recruitment :

Dosen Akuntansi
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

  1. Berpendidikan minimal S-3 ( atau sedang menempuh pendidikan S-3) atau pendidikan S-2 dengan jabatan Fungsional Lektor.
  2. Usia Minimal 28 tahun untuk Lektor dan 40 tahun untik Doktor.
  3. Indek Prestasi Kumulatif ( IPK ) Sarjana, Magister dan Doktor minimal 3,3 ( Skala 4,00)
  4. Memiliki surat lolos butuh dari kampus sebelumnya jika sebelumnya sudah ber- NIDN
  5. Mendapatkan dan menyertakan surat rekomendasi minimal dari ranting NU
  6. Kreatif inovatif adaptif, tahan terhadap tekanan dan punya Growth Mindset
  7. Memiliki kemampun bahasa inggris yang baik
  8. Memiliki kemampuna baca Al-Quran yang Baik
  9. Sehat jasmani dan Rohani serta mampu menjalankan tugas tri dharma sebagai Dosen dengan baik.

Berkas Lamaran :

  1. Surat lamaran kerja
  2. Curiculum Vitae
  3. Foto formal berwarna
  4. Scan E-KTP dan kartu keluarga
  5. SKCK dari kepolisian
  6. Surat Rekomendasi minimal dari Ranting NU
    Tahapan Seleski :
  7. Seleksi Administrasi
  8. Psikotest
  9. Test Wawasan Kebangsaan
  10. Tes Kemampuan Bahasa Inggris
  11. Test Microteaching
  12. Tes Wawancara

Berkas lamaran dapat dikirim melalui beberapa cara, sebagai berikut :

Dikirim langsung ke : Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Jl. Lingkar Timur KM 5,5 Rangkah Kidul, Sidoarjo 61234

atau melalui email : rekrutmen@unusida.ac.id

 

KH Makki Nasir saat menyampaikan tausiah saat Ngaji Interaktif di Unusida (Foto: Humas Unusida)

Ngaji Interaktif Bersama KH Makki Nasir, Ulas Pentingnya Literasi Syaikhona Kholil Bangkalan

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Ngaji Interaktif dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) yang dipusatkan di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Komplek Kampus Unusida Lingkar Timur, Sidoarjo, Rabu (31/01/2024).

Kegiatan kali ini diinisiasi oleh Unit Pelaksana Teknis Pengkajian Islam dan Keaswajaan (UPT PIK) Unusida dengan mendatangkan narasumber yang merupakan Dzurriyyah Syaikhona Kholil Bangkalan, KH Makki Nasir yang juga sebagai ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan.

Dalam tausiahnya, Kiai Makki menjelaskan tentang pentingnya menjaga sanad keilmuan, dalam literasi Syaikhona Kholil. Sebab, ketika seorang santri hanya membaca literatur atau buku sebagai acuan, tanpa memahami literasi. Maka akan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dalam memahami informasi atau ilmu di dalamnya.

“Oleh karena itu, literasi sangat diperlukan sebagai rujukan untuk memahami isi dan pesan dalam sebuah kitab karya ulama terdahulu agar tidak terjadi kesalahpahaman dan bertolak belakang dengan apa yang diciptakan oleh Allah,” jelasnya.

Banyak sekali karya para ulama yang menggunakan istilah atau simbol kedaerahan tempatnya berdakwah. Sedangkan orang-orang yang membaca simbol atau lafadz dalam buku atau kitab tersebut belum tentu mengerti dengan apa yang disampaikan. Maka hal tersebut menjadi tugas guru dalam mengemasnya sesuai adat di setiap daerah, tanpa mengubah makna yang tersirat di dalamnya.

“Orang yang belajar tanpa guru, maka gurunya adalah setan, kenapa? karena dia hanya membaca simbol (kata), tidak membaca pemikiran pengarangnya. Sehingga menafsirkan sesuai dengan apa yang dibaca, tanpa mengenal pengarangnya,” tuturnya.

Ia menyampaikan dalam memahami bahwa tulisan para ulama terdahulu seperti Syaikhona Kholil yang tersebar ke seluruh santri-santrinya dulu merupakan sebuah warisan ulama yang perlu dijaga, dicari dan dilestarikan. Sehingga pentingnya dalam melakukan digitalisasi sesuai perkembangan zaman agar dapat dinikmati dan pelajaran bagi generasi penerus.

“Kita harus menyadari yang sekarang ini dibutuhkan adalah literasi, tidak hanya literatur. Melalui literasi ini kita memahami apa yang kita baca, informasi apa yang kita baca dan apa yang kita tulis,” ujarnya.

Kiai Makki mengatakan, sebagai santri NU harus senantiasa mengingat dan menyebut guru saat berdoa ataupun ketika hendak menyampaikan ilmunya. Selain menjadi cara dalam menjaga sanad keilmuan, juga merupakan adab seorang santri serta berharap keridloan dan keberkahan dari ilmunya. Dengan begitu akan diberikan kemudahan dalam menyerap dan memahami ilmu yang disampaikan.

“Kita beruntung hari ini kita masih dapat nyambung dengan berkirim doa kepada para Waliyullah. Meskipun jasadnya sudah terkubur di bumi, tapi kita masih tersambung melalui ilmunya,” katanya.

Ia menuturkan, mukjizat yang diturunkan oleh Allah pertama kali adalah pemahaman kata. Karena kata adalah simbol yang terkonsep dalam pikiran dan orang bertindak berawal dari pikiran.

Kata merupakan hal yang muncul secara genetik, bukan hasil dari sains ataupun sebuah penelitian. Oleh karena itu, terdapat istilah budi bahasa, kekuatan bahasa, serta kekuatan kata.

“Karena dengan pemahaman kata pasti juga paham akan tindakannya. Ketika genetiknya bagus, maka yang keluar adalah kata-kata yang bagus. Seperti contoh seorang ilmuwan atau ulama di pesantren, maka isi pikiranya akan dituangkan melalui simbol kata-kata yang terangkai kemudian disusun menjadi sebuah buku maupun kitab, itu yang dinamakan takrib,” terangnya.

Kiai Makki menceritakan bahwa Syaikhona Kholil merupakan seorang ulama yang cerdas. Beliau mampu dengan mudah memahami apa yang di pelajari yang kemudian menghasilkan sebuah langkah besar. Seperti membuat menyusun konsep dalam mendidik santri-santrinya hingga menjadi ulama besar yang mendobrak dunia. Ia mengasah pendidikan dengan sistem memanusiakan manusia yang disesuaikan dengan bakat potensi dan karakternya.

Syaikhona Kholil memang tidak menjadi bagian dari muassis (pendiri) NU. Akan tetapi peranya dalam pendirian NU sangat penting sebagai konseptor berdirinya organisasi Islam terbesar saat ini.

“Mari belajar dan berburu dari literasi Syaikhona Kholil tentang bagaimana beliau mampu membangun tatanan sosial kemasyarakatan, pergerakan terorganisir yang begitu hebat, baik secara ulama dan umara dalam menjadikan negara yang kuat,” pungkasnya.

Simak video lengkap ngaji interaktif bersama KH Makki Nasir di Unusida TV

(my)

Ngaji Interaktif Bersama KH Makki Nasir (Foto:Humas Unusida)

Momen Harlah Ke-101 NU, Unusida Gelar Ngaji Interaktif Bersama KH Makki Nasir

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Ngaji Interaktif dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) yang dipusatkan di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Komplek Kampus Unusida Lingkar Timur, Sidoarjo, Rabu (31/01/2024).

Kegiatan kali ini diinisiasi oleh Unit Pelaksana Teknis Pengkajian Islam dan Keaswajaan (UPT PIK) Unusida dengan mendatangkan narasumber yang merupakan Dzurriyyah Syaikhona Kholil Bangkalan, KH Makki Nasir yang juga sebagai ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris PCNU Sidoarjo H Agus Mahbub Ubaidillah menyampaikan, salah satu kebiasaan dalam bagian ruang organisasi adalah kumpul seperti ini yang menjadi ajang silaturahmi. Dengan adanya silaturahmi ini, juga dapat menambah wawasan, membuka hati dan pikiran untuk menambah ilmu dengan dikemas dengan tausiah keagamaan.

“Tidak semuanya bisa hadir dalam majelis ilmu seperti ini, berarti yang hadir merupakan orang terpilih untuk menambah ilmu kita,” ujarnya.

Ia berharap seluruh Civitas Akademika Unusida sebagai bagian dari PCNU untuk mampu mengaktualisasi tupoksi masing-masing. Mampu melaksanakan tugas dan fungsi di setiap bidangnya.

“Jika kita mampu mengaktualisasikan bersama, maka saya yakin Unusida akan semakin maju. Kami dari PCNU Sidoarjo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terus bekerja keras dalam rangka memajukan Unusida,” katanya.

Tampak hadir, Sekretaris PCNU Sidoarjo H Agus Mahbub Ubaidillah, Wakil Sekretaris Dodi Dyaudin, Wakil Rektor 2 Unusida Lukman Hakim, Wakil Rektor 3 Unusida Ali Masykuri, Ketua UPT PIK Unusida Gus Arisy Karomy, serta seluruh Civitas Akademika Unusida, mulai dari Dosen, Tendik serta Mahasiswa.

Dalam tausiahnya, Kiai Makki mengatakan bahwa selama ini Syaikhona Kholil lebih dikenal karena kekeramatannya, dengan kisah karomahnya. Jarang sekali muncul karena kehebatan ilmunya. Padahal santri-santrinya menjadi ulama besar di Indonesia, salah satunya yaitu pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama, KH Muhammad Hasyim Asy’ari.

Hal tersebut karena beliau tidak pernah memikirkan dirinya maupun pesantrennya sendiri. Yang dipikirkan hanya santri-santrinya agar membuat pesantren yang besar di daerah masing-masing nantinya.

“Cerita kekeramatan Syaikhona Kholil merupakan bukti dari kewaliannya, Sedangkan beliau juga seorang kiai yang selalu haus akan ilmu dan senang tolong menolong,” ungkapnya.

Banyak karya para ulama yang menggunakan istilah atau simbol kedaerahan tempatnya berdakwah. Sedangkan orang-orang yang membaca simbol atau lafadz dalam buku atau kitab tersebut belum tentu mengerti dengan apa yang disampaikan. Maka hal tersebut menjadi tugas guru dalam mengemasnya sesuai adat di setiap daerah, tanpa mengubah makna yang tersirat di dalamnya.

“Orang yang belajar tanpa guru, maka gurunya adalah setan, kenapa? karena dia hanya membaca simbol (kata), tidak membaca pemikiran pengarangnya. Sehingga menafsirkan sesuai dengan apa yang dibaca, tanpa mengenal pengarangnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, kiai Makki menekankan bahwa akademisi NU untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Pentingnya dalam memastikan kebenaran informasi dan memahami asal-usulnya terlebih dahulu.

“Jika pikirannya sudah diisi dengan hal yang tidak dipahami, maka juga akan sulit dalam memahami tindakannya. Hal tersebut juga yang harus diperhatikan dalam berdakwah dengan membuat konten,” terangnya.

Hal penting lain dalam menjaga sanad keilmuan adalah ketika memilih guru dan lingkungan belajarnya. Oleh karena itu, akademisi NU harus juga harus dapat menciptakan sistem belajar baru dengan memperhatikan rujukan dari para ulama.

“Perguruan tinggi tidak hanya mencetak akademisi, tapi juga mampu mencetak seorang ilmuwan. Jadi pemikirannya tidak hanya berkutat sekitar akademik, tetapi dapat mengembangkan ilmunya agar bermanfaat untuk masyarakat,” pungkasnya.

Simak video lengkap Ngaji Interaktif Bersama KH Makki Nasir di Unusida TV

(my)