Momen Penandatanganan MoU antara Unusida dengan SBDI Center Foundation Wiseuse International, Netherland (Foto: Humas Unusida)

Unusida Jalin Kerja Sama dengan SBDI Center Foundation Netherland

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) resmi menjalin kerja sama dengan SBDI Center Foundation Wiseuse International, Netherland (Perusahaan Internasional asal Belanda) di Hall Kampus 2 Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo, Selasa (21/05/2024).

Kesepakan tersebut terjalin setelah kdua belah pihak yaitu Rektor Unusida H Fatkul Anam dan Co-Founder & CEO SBDI Center Foundation Mr. Jeroen Rijnenbreg menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang akan bekerja sama di sektor perikanan.

SBDI Center Foundation merupakan perusahaan yang bergerak Pusat Pengembangan Bisnis dan Inovasi Berkelanjutan. Dalam kerja sama tersebut, pihak SBDI menawarkan prooduk berupa cairan ilmiah yang dapat menjernihkan air tambak.

Rektor Unusida,  Dr H Fatkul Anam, M.Si menjelaskan, kerja sama ini menjadi upaya untuk memperluas jangkauan Unusida terhadap produk yang ramah lingkungan dan membantu kebutuhan masyarakat, khususnya pada sektor perikanan yang mengandung polutan.

“Kami tertarik setelah mereka menunjukkan produknya yang dapat mengurangi hama di air tambak. Tentunya air yang mengandung polusi, dan berbahaya bagi ikan. Kebetulan mereka fokus pada tambak udang. Oleh karena itu, mereka berharap dapat menerapkan produknya di Sidoarjo,” ucapnya.

Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru pmb.unusida.ac.id

Ia mengungkapkan, alasan tertarik bekerjasama karena Unusida yaitu memiliki program studi yang relevan, yaitu Teknik Lingkungan dan Teknik Kimia. Hal tersebut sangat berkaitan dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan bersama.

Selain itu, Sidoarjo merupakan tempat banyaknya tambak ikan, khususnya udang. Sehingga sangat strategis untuk melakukan uji coba dan pengembangan produk selanjutnya.

“Mereka mencoba melakukan penelitian, apakah produk yang diciptakan berhasil digunakan di tambak di Sidoarjo,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ia mengajak untuk meninjau secara langsung tambak di Desa Prasung, Buduran yang merupakan tambak organik atau alami.

Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru pmb.unusida.ac.id

Ia mengaku sangat terbuka dengan kerja sama dalam hal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, kerja sama ini dapat ditindak lanjuti dengan penelitian bagi mahasiswa maupun dosen.

“Penelitian ini masih dalam tahap uji coba, masih dapat dilakukan pengembangan dan penyempurnaan sebelum didistribusikan. Jika saja berhasil maka tidak hanya diperkenalkan, tetapi produk akan disebarluaskan ke masyarakat Sidoarjo,” jelasnya.

Sementara itu, CEO SBDI Center Foundation, Mr Jeroen Rijnemberg mengatakan, perusahaan miliknya saat ini tengah focus menciptakan produk untuk lingkungan, terutama dalam menjernihkan air.

Baginya hal tersebut sangatlah penting. Karena itulah ia menciptakan produk yang dapat memurnikan air. Selain itu, air yang dihasilkan dapat diminum dengan sangat aman

“Kami berusaha menciptakan produk yang dapat memurnikan air. Produknya sejenis cairan anti polutan, dimana konsentrat akan dapat menetralisir ketika dicampurkan dengan air yang mengandung polusi,” katanya.

Menurutnya, produk yang ia ciptakan dapat menghidupkan mikroba dan bakteri yang baik. Serta akan mematikan bakteri jahat yang ada di dalam air.

“Produk ini sangat baik yang dapat mematikan bakteri jahat yang dapat menjadi penghambat proses perkembangbiakan yang terjadi di tambak,” terangnya.

“Kami sangat serius untuk menciptakan produk itu, sekaligus memasarkan produk tersebut. Oleh karena itu, kami sangat berharap besar dengan kerja sama ini,” pungkasnya.

Tampak hadir, Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo KH Zainal Abidin, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Sidoarjo Hj Ainun Jariyah, Mr Dr Dorotheus Wisman Director of Wiseuse International from Netherlands, Mrs. Ellen de Klerk from Netherlands, Komisaris SBDI Malang Mrs Anna Rijnenberg, Head of Office of International Affairs Universitas Islam Malang (Unisma) Dr Imam Wahyudi Karimullah, MA.

 

(my)

KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin saat menyampaikan Kuliah Umum di Unusida (Foto: Humas Unusida)

Gus Kikin Ajak Anak-anak Muda untuk Kuliah di Unusida

Pj Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengajak anak-anak muda untuk kuliah di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida).

“Saya mengajak anak-anak muda untuk ikut bergabung dan belajar di Unusida. Semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat,” ujarnya saat diwawancarai ketika menghadiri Kuliah Umum dan Halal Bi Halal di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Sabtu (18/05/2024).

Gus Kikin menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama sangat mengutamakan keilmuan. Khususnya ilmu agama yang diajarkan oleh para leluhur yang menjadi fondasi keilmuan NU.

“NU yang nomor satu yaitu keilmuan, bagaimana kita harus menjaga dan menerima ilmu yang telah diajarkan oleh para leluhur (Ulama) hingga Rasulullah SAW,” tuturnya.

Meskipun begitu, NU juga harus terbuka dan serius dalam mempelajari ilmu umum dan teknologi agar tidak tertinggal dari perkembangan zaman.

“Sangat perlu mempelajari ilmu modern agar NU tidak ketinggalan,” katanya.

Oleh karena itu, pentingnya membangun fasilitas-fasilitas pendidikan seperti Madrasah hingga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang memiliki program studi ilmu umum, seperti halnya di Unusida.

Menurutnya, Unusida dalam trek yang benar dalam menghadirkan perguruan tinggi di tengah masyarakat. Yaitu dengan mengutamakan program studi umum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi daerahnya.

“Tanpa mengesampingkan ilmu agama, kader-kader NU juga harus diberikan kesempatan belajar ilmu-ilmu umum, khususnya di tingkat perguruan tinggi,” jelasnya.

Diketahui, Unusida saat ini memiliki 12 program studi, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, Akuntansi, Manajemen, Desain Komunikasi Visual (DKV), Teknik Informatika, Sistem Informasi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), serta Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Dalam kesempatan tersebut, Gus Kikin menyerukan agar seluruh nahdliyyin memiliki prinsip kebersamaan dalam hal apapun.

“NU harus terorganisir dengan baik, seperti yang akan mengisi di pos pemerintahan, pendidikan melalui sekolah, pondok pesantren hingga perguruan tinggi, maupun keagamaan di masjid-masjid,” tandasnya.

Lebih lanjut, Gus Kikin menjelaskan bahwa tugas NU sangat besar, tidak hanya di tingkat nasional, juga Internasional.

Ia menceritakan bahwa awal mula berdirinya NU merupakan rangkaian panjang dari sejumlah perjuangan. Karena berdirinya NU merupakan respons dari berbagai problem keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial-masyarakat pada waktu itu.

“NU ketika lahir sudah besar, karena NU mewadahi masyarakat yang menganut Islam Ahlussunah wal Jama’ah yang jumlahnya sangat besar dan lebih dulu hadir di Indonesia,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berpesan agar menjaga semangat perjuangan kader NU harus senantiasa di jaga dan di tingkatkan. Jika NU dulu berkontribusi besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, maka kini NU terlibat aktif dalam pembangunan di berbagai bidang.

“Tanggung jawab NU tidak hanya untuk umat Islam saja, akan tetapi juga membersamai dan dapat hidup berdampingan dengan berbagai kelompok lainnya dalam hal hidup berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

(my)