KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin saat menyampaikan Kuliah Umum di Unusida (Foto: Humas Unusida)

Gus Kikin Ajak Anak-anak Muda untuk Kuliah di Unusida

Pj Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengajak anak-anak muda untuk kuliah di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida).

“Saya mengajak anak-anak muda untuk ikut bergabung dan belajar di Unusida. Semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat,” ujarnya saat diwawancarai ketika menghadiri Kuliah Umum dan Halal Bi Halal di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Sabtu (18/05/2024).

Gus Kikin menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama sangat mengutamakan keilmuan. Khususnya ilmu agama yang diajarkan oleh para leluhur yang menjadi fondasi keilmuan NU.

“NU yang nomor satu yaitu keilmuan, bagaimana kita harus menjaga dan menerima ilmu yang telah diajarkan oleh para leluhur (Ulama) hingga Rasulullah SAW,” tuturnya.

Meskipun begitu, NU juga harus terbuka dan serius dalam mempelajari ilmu umum dan teknologi agar tidak tertinggal dari perkembangan zaman.

“Sangat perlu mempelajari ilmu modern agar NU tidak ketinggalan,” katanya.

Oleh karena itu, pentingnya membangun fasilitas-fasilitas pendidikan seperti Madrasah hingga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang memiliki program studi ilmu umum, seperti halnya di Unusida.

Menurutnya, Unusida dalam trek yang benar dalam menghadirkan perguruan tinggi di tengah masyarakat. Yaitu dengan mengutamakan program studi umum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi daerahnya.

“Tanpa mengesampingkan ilmu agama, kader-kader NU juga harus diberikan kesempatan belajar ilmu-ilmu umum, khususnya di tingkat perguruan tinggi,” jelasnya.

Diketahui, Unusida saat ini memiliki 12 program studi, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, Akuntansi, Manajemen, Desain Komunikasi Visual (DKV), Teknik Informatika, Sistem Informasi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), serta Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Dalam kesempatan tersebut, Gus Kikin menyerukan agar seluruh nahdliyyin memiliki prinsip kebersamaan dalam hal apapun.

“NU harus terorganisir dengan baik, seperti yang akan mengisi di pos pemerintahan, pendidikan melalui sekolah, pondok pesantren hingga perguruan tinggi, maupun keagamaan di masjid-masjid,” tandasnya.

Lebih lanjut, Gus Kikin menjelaskan bahwa tugas NU sangat besar, tidak hanya di tingkat nasional, juga Internasional.

Ia menceritakan bahwa awal mula berdirinya NU merupakan rangkaian panjang dari sejumlah perjuangan. Karena berdirinya NU merupakan respons dari berbagai problem keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial-masyarakat pada waktu itu.

“NU ketika lahir sudah besar, karena NU mewadahi masyarakat yang menganut Islam Ahlussunah wal Jama’ah yang jumlahnya sangat besar dan lebih dulu hadir di Indonesia,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berpesan agar menjaga semangat perjuangan kader NU harus senantiasa di jaga dan di tingkatkan. Jika NU dulu berkontribusi besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, maka kini NU terlibat aktif dalam pembangunan di berbagai bidang.

“Tanggung jawab NU tidak hanya untuk umat Islam saja, akan tetapi juga membersamai dan dapat hidup berdampingan dengan berbagai kelompok lainnya dalam hal hidup berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

(my)