Suasana Megengan di UNUSIDA (Foto: Humas Unusida)

UNUSIDA Gelar Megengan, Sambut Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar kegiatan tradisi Megengan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh civitas academica, mulai dari rektorat, dosen, tenaga kependidikan (Tendik), mahasiswa, hingga security, OB, dan driver di lingkungan UNUSIDA.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengkajian Islam dan Keaswajaan (PIK) tersebut diawali dengan pembacaan sholawat oleh UKM Nahdlatus Syubban, Pembacaan Tahlil, serta ceramah agama oleh ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo Dr. H. Sholehuddin, M. Pd. I.

Dalam tausiahnya, Sholehuddin menerangkan tentang 3 istilah yang umumnya digunakan dalam menyambut bulan Suci Ramadan. Di antaranya, Roh bun yang berarti lapang dada, Targhib yang artinya sikap bungah atau bahagia akan datangnya suatu kenikmatan atau kebaikan, serta istilah Megengan (menahan diri) yang menjadi budaya masyarakat Jawa dalam menyambut bulan suci Ramadan.

“Semua istilah itu benar, yang salah adalah orang tidak berpuasa dan tidak merasa senang akan datangnya bulan suci Ramadan,” terangnya saat menyampaikan tausiah dalam acara Megengan di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Kamis (27/02/2025).

Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) UNUSIDA tersebut menjelaskan, Roh bun yang berarti berlapang dada, maknanya senang akan datangnya bulan suci Ramadan. Layaknya jika ada tamu yang datang maka harus disambut dengan baik, maka akan membuahkan kesan bahagia. Maka ucapan selamat datang Ramadan adalah ucapan bahagia dan bersyukur karena datangnya bulan suci Ramadan.

“Maka seandainya ada tamu, tandanya senang adalah gupuh, lungguh, suguh. Begitu juga sikap kita sebagai tuan rumah yang merasa senang karena datangnya tamu mulia, yaitu bulan suci Ramadan,” terangnya.

Yang kedua terkait istilah Targhib dari asal kata Roh bun, maknanya mendorong atau memotivasi diri untuk mencintai kebaikan, atau membuat senang terhadap sesuatu yang baik. Bulan suci Ramadan mengajarkan untuk menumbuhkan rasa cinta pada kebaikan adalah kunci untuk meraih ketenangan dan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Ia mengajak untuk menyambut bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan. Dengan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebaikan, dapat lebih mendekatkan dengan tujuan hidup yang lebih mulia dan penuh kedamaian. Menurutnya, bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik, memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama, serta membuka hati untuk menerima semua berkah yang datang.

“Seperti dalam sebuah Hadits, barang siapa yang merasa senang sunnahku, maka akan menjadi golonganku,” katanya.

Yang ketiga adalah istilah Megengan, sebagai simbol dan makna budaya Jawa yang digunakan dalam menyambut bulan suci Ramadan. Artinya bulan suci Ramadan harus dapat menahan diri dan mengendalikan nafsu negatif dengan memperbanyak beraktivitas positif, bukan bermalas-malasan.

“Saya mengajak untuk memaksimalkan bulan suci Ramadan sebagai momen refleksi dan evaluasi diri, mari sukseskan bersama dengan memperbanyak alam ibadah serta menjadi orang yang bertakwa,” pungkasnya.

Kegiatan Megengan kali ini juga disertai dengan pemberian bingkisan kepada security, OB dan driver di lingkungan UNUSIDA yang merupakan program Berbungah Menjelang Ramadan oleh Jaringan Pengelola Zakat Infak dan Shodaqoh (JPZIS) UNUSIDA.

Tampak hadir, Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, Ketua BPP UNUSIDA KH Arly Fauzi, dan seluruh Wakil Rektor, Dekan Fakultas, dan Kepala Program Studi di lingkungan UNUSIDA.

 

(my)

Prof. Dr. Nangkula Utaberta saat menyampaikan materi dalam Guest Lecturer (Foto: Humas Unusida)

Guest Lecturer UNUSIDA dan UCSI Malaysia, Prof Nangkula Utaberta Bagikan Strategi Sukses Publikasi Internasional

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar kegiatan Guest Lecturer atau Kuliah Tamu dengan mendatangkan narasumber dari Universitas College Sedaya International (UCSI) Malaysia, Prof Nangkula Utaberta. Kegiatan yang mengusung tema ‘Mastering International Journal Writing: Strategies for High Impact Publication’ ini dipusatkan di Hall Kampus 2 Unusida, Selasa (25/02/2025).

Dalam kesempatan tersebut, rof. Dr. Nangkula Utaberta, seorang profesor dan peneliti senior dari UCSI Malaysia, memberikan paparan mengenai strategi-strategi penulisan artikel untuk jurnal internasional yang berdampak besar. Ia memaparkan bagaimana memilih jurnal yang tepat, cara menulis abstrak yang menarik, serta pentingnya melakukan peer review yang konstruktif.

Sebagai seorang cendekiawan yang telah menulis banyak karya ilmiah, Prof Nangkula menerangkan, jurnal akademik atau ilmiah adalah terbitan berkala yang memuat keilmuan yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu.

Jurnal akademik menerbitkan artikel ilmiah yang ditinjau oleh rekan sejawat yang ditulis oleh para ahli. Tujuan dari jurnal akademis adalah untuk memberikan para peneliti tempat untuk mentransfer pengetahuan mereka satu sama lain, dan menyumbangkan apa yang mereka bisa untuk rancangan besar untuk meningkatkan pengetahuan alam, dan menyempurnakan semua Seni Filsafat, dan Sains.

“Fungsi jurnal adalah menyebarkan ilmu, bukan mencari uang bagi penerbitnya,” imbuhnya.

Menurutnya, pentingnya seorang dosen, mahasiswa, serta para peneliti agar dapat mengembangkan kemampuan dalam menulis jurnal internasional. Kemampuan menulis jurnal internasional sangat penting untuk meningkatkan kualitas penelitian, memperluas jaringan akademik, dan memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan dunia ilmiah. Oleh karena itu harus terus mengembangkan kemampuan ini demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Publikasi internasional merupakan salah satu cara terbaik untuk membuat penelitian kita dikenal di kancah global, tetapi kualitas dan dampak dari artikel yang kita tulis juga sangat penting,” terangnya.

Prof Nangkula berharap, UNUSIDA dan UCSI Malaysia dapat bekerja sama memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi peserta untuk menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berdampak positif di tingkat internasional.

Ia yakin dosen dan mahasiswa UNUSIDA dapat juga berkontribusi dan mengambil peran terhadap permasalahan di sekitar. Dengan dedikasi, kreativitas, dan semangat penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang tinggi akan mampu menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya memenuhi standar global, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan dunia akademik.

“Saya yakin bahwa mahasiswa UNUSIDA memiliki potensi luar biasa untuk menghasilkan jurnal internasional berkualitas,” pungkasnya.

 

(my)

Peserta Yudisium ke 10 Filkom Unusida (Foto: Humas Unusida)

Yudisium Filkom UNUSIDA, Komitmen Cetak Lulusan yang Mumpuni dan Berkarakter Aswaja

Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) sukses melaksanakan acara Yudisium ke-10 yang dipusatkan di Aula Hall Kampus 2 UNUSIDA, Jum’at (21/2/2025). Acara ini menjadi momen bersejarah bagi mahasiswa Filkom UNUSIDA, yaitu Desain Komunikasi Visual (DKV), Teknik Informatika (TIF), dan Sistem Informasi (SI) yang berhasil menyelesaikan studinya dengan sukses.

Dalam acara tersebut, Dekan Filkom UNUSIDA, Son Haji Arif, M.Sn memberikan apresiasi kepada seluruh wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan mereka di tengah tantangan yang ada.

“Momen ini bukan hanya sebagai tanda kelulusan, tetapi juga sebagai langkah awal menuju perjalanan karir yang penuh tantangan di dunia teknologi,” ungkapnya.

Ia menyampaikan pesan mendalam kepada para mahasiswa agar dapat menjadi lulusan yang mumpuni sesuai dengan bidang yang telah dipelajari. Sebab, mahasiswa setelah lulus studi S1-nya akan kembali di tengah masyarakat untuk menyongsong masa depan digital dengan mengedepankan semangat inovasi untuk menjadi bagian dari perubahan besar di dunia teknologi.

“Dengan semangat inovasi dan tekad yang kuat, lulusan Filkom UNUSIDA bukan hanya siap menghadapi tantangan, tetapi juga menjadi bagian dari perubahan besar di dunia teknologi. Masa depan milik kalian, teruslah berkreasi dan berkarya,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa lulusan Filkom UNUSIDA tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teknis, tetapi juga dengan kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan pesatnya perkembangan dunia digital.

Selama masa studinya, para mahasiswa telah dilatih untuk mengembangkan solusi kreatif dan praktis dalam bidang teknologi informasi, mulai dari pengembangan perangkat lunak, kecerdasan buatan, desain visual hingga sistem informasi yang mendukung berbagai sektor kehidupan. Dengan bekal ini, lulusan Filkom UNUSIDA diharapkan dapat berperan aktif dalam memajukan dunia digital yang terus berkembang.

“Tentu saja, momen ini menjadi sangat spesial atas capaian akademik dan kontribusi mereka di bidang penelitian serta inovasi teknologi,” imbuhnya.

Dengan diselenggarakannya Yudisium ke-10 ini, pihaknya menekankan bahwa Filkom UNUSIDA terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, tetapi juga siap menghadapi perubahan dan tantangan dunia digital yang terus berkembang.

Selain itu, lulusan Filkom UNUSIDA dituntut untuk tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memahami pentingnya nilai-nilai agama yang sesuai dengan Ahlussunnah wal Jamaah (ASWAJA). Dengan begitu dapat membimbing dalam mengambil keputusan yang bijaksana ketika terjun di tengah masyarakat.

Ia menerangkan sebagai kampus NU, para dosen tidak hanya fokus mengajarkan pada aspek teknis, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai keislaman yang moderat dan toleran, sesuai dengan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Para mahasiswa dilatih untuk memiliki perspektif yang luas, menghargai perbedaan, serta mampu beradaptasi dengan dinamika sosial dan budaya di era digital.

“Kami harap para lulusan tidak hanya mampu bersaing dalam dunia teknologi, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai Aswaja dalam kehidupan profesional, sehingga dapat menjadi pribadi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” harapnya.

(my)

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si (Foto: Humas Unusida)

Wujudkan Budaya Kampus Qur’ani, UPT PIK UNUSIDA Inisiasi Baca Al-Qur’an Setiap Hari

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) memulai program gerakan baca Al-Qur’an setiap mengawali kegiatan sebagai bagian dari upaya membangun lingkungan kampus yang lebih religius dan mendukung perkembangan karakter mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari di seluruh fakultas dan jurusan, sebagai bentuk komitmen UNUSIDA dalam mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan akademik.

Program tersebut diinisiasi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengkajian Islam dan Keaswajaan (PIK) UNUSIDA untuk memulai setiap kegiatan di kampus dengan membaca Al-Qur’an. Hal tersebut dimulai dengan pimpinan tertinggi untuk memberikan contoh dan menginspirasi seluruh sivitas akademika UNUSIDA untuk melakukan hal serupa dalam menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan sumber inspirasi dalam bekerja maupun mengajar.

Kepala UPT PIK UNUSIDA, H Arisy Karomi atau Gus Arisy mengatakan bahwa program ini terinspirasi dari amanah Ketua Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) UNUSIDA, KH Arly Fauzi dan Rektor UNUSIDA sebagai wujud ejawantah dari harapan dan tujuan para Masyayikh PCNU dalam mendirikan UNUSIDA untuk menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.

“Harapan beliau, UNUSIDA menjadi kampus yang penuh berkah, dalam arti Mazroatul dunya lil Akhiroh tempat menanam kebaikan di dunia untuk bekal di akhirat,” ungkapnya.

Gus Arisy menekankan bahwa seluruh kegiatan seperti memulai rapat dan perkuliahan dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai inspirasi. Hal ini menjadi salah satu bentuk mazroatul akhiroh adalah dengan membumikan Al-Qur’an, dalam beberapa aspek, yaitu membaca, kajian dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ia menyebutkan, selalu mengupayakan untuk membaca Al-Qur’an seperti ketika memulai kerja, ketika Khatmil Qur’an setiap kegiatan Mujahadah satu bulan sekali, pembinaan Al-Qur’an untuk Dosen, Tenaga Kependidikan (Tendik), dan mahasiswa dengan melibatkan PC JQH Sidoarjo. Kemudian pengajaran mata kuliah Aswaja dalam rangka mewujudkan kampus yang menjadi tempat menanam kebaikan dunia dan akhirat.

Kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin setiap pagi sebelum memulai aktivitas perkuliahan, serta mengundang semua sivitas akademika untuk ikut serta dalam meramaikan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Bukan hanya sebagai rutinitas, gerakan ini juga diharapkan dapat memperkuat ikatan antara nilai-nilai agama dan kehidupan akademik, serta menginspirasi seluruh sivitas akademika untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala aspek.

Termasuk kajian Al-Qur’an melalui pengajian kitab Tafsir Al Ibris bagi seluruh sivitas akademika UNUSIDA secara offline di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari dan online melalui channel UNUSIDA TV. Juga mengikuti kompetisi-kompetisi di tingkat regional dan nasional bagi mahasiswa. Hal tersebut bertujuan untuk membangun akulturasi menjadi kampus Qur’ani.

“Jadi ukuran sukses kampus duniawi juga harus diupayakan dan di perjuangkan tanpa meninggalkan orientasi akhirat. Kebaikan dunia dengan keberkahan Al-Qur’an, prestasi-prestasi bidang akademis mendapatkan kemudahan dan berorientasi kebahagiaan akhirat,” terangnya, Jum’at (21/2/2025).

Ke depan, pihaknya berupaya untuk mencoba menggelar kajian ilmiah setingkat skripsi, jurnal, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Jadi gerakan Al-Qur’an di UNUSIDA terbagi dalam 3 level, mulai membaca, mengkaji dan menerapkan isi dan hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari.

Rektor UNUSIDA, H Fatkul Anam, sangat mendukung dan menyambut baik program gerakan membaca Al-Qur’an setiap mengawali kegiatan di kampus. Menurutnya, gerakan ini bertujuan untuk memberikan semangat bagi seluruh sivitas akademika dan mendekatkan mereka dengan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap UNUSIDA dapat menjadi kampus yang tidak hanya unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam pembentukan karakter yang berbasis nilai-nilai agama dan moral.

UNUSIDA berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program keagamaan yang mendukung pengembangan karakter mahasiswa, dan gerakan baca Al-Qur’an ini adalah langkah awal dari berbagai program spiritual yang akan digelar setiap harinya.

“Kami berharap gerakan baca Al-Qur’an ini dapat menjadi titik awal yang positif bagi seluruh sivitas akademika dalam menyambut hari-hari mereka dengan semangat dan ketenangan,” harapnya.

 

(my)

Kepala Program Studi Teknik Informatika, Dr. Arda Surya Editya (Foto: Istimewa)

Kaprodi Teknik Informatika Beberkan Kunci Sukses Transformasi Digital di UNUSIDA

Kaprodi Teknik Informatika Arda Surya Editya, menyampaikan tentang program transformasi digital yang sudah diterapkan di UNUSIDA dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Arda menegaskan bahwa program tersebut juga dapat diterapkan di seluruh PTNU seluruh Indonesia.

“UNUSIDA telah mengembangkan 26 sistem informasi yang saling terhubung, mencakup berbagai aspek seperti administrasi mahasiswa dan pengelolaan karier dosen. Dengan sistem ini, dokumen-dokumen penting, seperti pengajuan jabatan fungsional dosen, bisa diakses secara digital tanpa perlu mencari dokumen fisik,” terangnya dalam sesi diskusi bersama Rektor UNUSIDA, H Fatkul Anam di salah satu stasiun TV, Rabu (12/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Arda yang baru menyelesaikan studi S3 nya tersebut membeberkan kunci sukses transformasi digital yang diterapkan di UNUSIDA. Mulai dari pendirian data center dan penggunaan teknologi canggih yang dapat menghubungkan seluruh PTNU. Dengan menggunakan teknologi seperti big data, ekosistem ini dapat mendukung pemrosesan data yang lebih efisien dan membantu PTNU bersaing di tingkat global.

“Kami juga menyusun strategi pengembangan infrastruktur digital yang mencakup penguatan infrastruktur fisik, seperti server dan jaringan internet yang cepat serta stabil. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kelancaran proses pembelajaran dan administrasi di era digital,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan pentingnya literasi digital bagi dosen dan mahasiswa di PTNU, yang diharapkan memiliki literasi digital yang memadai untuk menghadapi pendidikan berbasis teknologi. Pengoptimalan LMS dan teknologi pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa memilih mata kuliah, mengakses bahan ajar, dan mengikuti ujian secara online atau tatap muka. Selain itu, teknologi seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Artificial Intelligence (AI) juga digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar, contohnya dalam pembelajaran teknik lingkungan atau sejarah.

Meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja melalui transformasi digital di PTNU bertujuan agar lulusan siap menggunakan teknologi terbaru. Mulai dari mahasiswa dilatih dengan teknologi digital yang membantu mereka membuat portofolio digital yang dapat digunakan saat melamar pekerjaan. Keahlian dalam menggunakan AI dan teknologi lainnya juga menjadi nilai tambah.

Pembiayaan berkelanjutan untuk transformasi digital dapat memulai dengan pembiayaan mandiri dan berencana untuk menggunakan hibah, CSR, serta model pembiayaan berkelanjutan lainnya. Sebuah roadmap telah dibuat untuk menentukan prioritas teknologi dan infrastruktur yang perlu dikembangkan setiap tahunnya.

Implementasi teknologi yang memudahkan aktivitas kampus dengan sistem digital yang telah diterapkan. Melalui pemanfaatan teknologi dapat memudahkan mahasiswa untuk melaporkan masalah seperti AC rusak melalui scan barcode di setiap ruang kuliah. Selain itu, di kantin dan area lainnya, mahasiswa dapat mengakses buku dari perpustakaan melalui barcode. Dengan cara ini, setiap PTNU dapat mengoptimalkan teknologi untuk mendukung kegiatan akademik, meskipun dengan investasi yang bertahap.

Integrasi nilai-nilai Aswaja dalam transformasi digital tetap mengutamakan nilai-nilai dasar NU, seperti toleransi dan karakter. Meskipun teknologi digunakan untuk mempermudah proses belajar, nilai-nilai ini tetap terjaga melalui kebiasaan di kampus, seperti membaca Al-Qur’an setiap hari setelah absensi. Teknologi digunakan untuk mendukung, bukan menggantikan, nilai-nilai tersebut.

Dengan adanya upaya-upaya ini, diharapkan PTNU dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat daya saing global, dan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia digital dan dunia kerja.

Ia berharap transformasi digital di PTNU akan memberikan kemudahan dalam pengelolaan perguruan tinggi dan pembelajaran. Ke depan, diharapkan mahasiswa PTNU menguasai teknologi dan juga tetap menjunjung tinggi nilai-nilai NU, agar siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin digital.

Arda berpesan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak. AI dan alat digital lainnya harus digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai cita-cita, namun tetap menguasai dasar keilmuan. Teknologi, menurutnya, adalah alat yang mendukung pencapaian, tetapi tetap perlu didasari dengan pemahaman yang baik tentang ilmu yang dipelajari.

“Secara keseluruhan, digitalisasi adalah langkah penting bagi PTNU dalam menghadapi tantangan globalisasi dan revolusi industri. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada dan mengimplementasikannya dalam pendidikan, PTNU dapat memastikan relevansi dan daya saingnya di masa depan,” pungkasnya.

 

(my)

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si (Foto: Istimewa)

Rektor Unusida: Transformasi Digital di PTNU, Kunci Sukses Menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), Dr. H. Fatkul Anam menjelaskan bahwa transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan sebuah kewajiban untuk perguruan tinggi, agar tetap relevan dan berdaya saing di era digital. Transformasi ini diperlukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Menurutnya transformasi digital sangat penting untuk mulai diterapkan di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, di mana masyarakat harus berkolaborasi dengan teknologi, perguruan tinggi harus siap mengimplementasikan digitalisasi dalam berbagai aspek, seperti pembelajaran, administrasi, dan pelayanan kepada mahasiswa. Juga digitalisasi juga penting dalam membekali generasi Z dan selanjutnya yang sudah sangat akrab dengan teknologi.

“Melalui transformasi digital, pendidikan tinggi dapat terus berkembang, mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi generasi yang siap berkolaborasi dengan teknologi, serta menghadapi tantangan global di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0,” terangnya dalam sesi diskusi di salah satu stasiun TV, Rabu (12/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, ia menceritakan pengalaman dalam mengimplementasikan sistem teknologi di UNUSIDA. Di mana digitalisasi sudah dimulai sejak 2020, dengan penerapan platform digital untuk memudahkan pembelajaran dan administrasi. Contohnya adalah perpustakaan digital yang memungkinkan mahasiswa mengakses buku secara online tanpa harus datang ke perpustakaan fisik. Selain itu, platform Learning Management System (LMS) digunakan untuk memudahkan proses pembelajaran dengan mengintegrasikan materi, tugas, dan penilaian dalam satu sistem.

UNUSIDA telah mengembangkan 26 sistem informasi yang saling terhubung, mencakup berbagai aspek seperti administrasi mahasiswa dan pengelolaan karier dosen. Dengan sistem ini, dokumen-dokumen penting, seperti pengajuan jabatan fungsional dosen, bisa diakses secara digital tanpa perlu mencari dokumen fisik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga menyusun strategi pengembangan infrastruktur digital Untuk mendukung transformasi digital, pengembangan infrastruktur fisik seperti server dan jaringan internet yang cepat dan stabil sangat penting. Namun, ia menekankan bahwa sekarang banyak alternatif penyedia layanan yang menawarkan solusi infrastruktur dengan biaya lebih terjangkau, seperti penyewaan server, sehingga perguruan tinggi dapat fokus pada implementasi teknologi tanpa khawatir biaya tinggi.

“Kami juga menyusun strategi pengembangan infrastruktur digital yang mencakup penguatan infrastruktur fisik, seperti server dan jaringan internet yang cepat serta stabil. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kelancaran proses pembelajaran dan administrasi di era digital,” jelasnya.

Ketua Forum Rektor PTNU tersebut menjelaskan tantangan dan harapan ke depan, meskipun digitalisasi memberikan banyak kemudahan, perguruan tinggi perlu memastikan bahwa teknologi ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan. Dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran dan tata kelola, PTNU diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan layanan pendidikan yang lebih baik di era digital ini.

“Secara keseluruhan, semua PTNU sedang berusaha memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan. Dengan pendekatan yang hati-hati dan terencana, oleh karena itu saya harap dapat memajukan pendidikan berbasis teknologi tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur yang diusung oleh NU,” pungkasnya.

 

(my)

Dosen PBI Unusida Ruri Fadhilah Kurniati, S.Hum., M.Pd (Foto: Humas Unusida)

Dosen PBI UNUSIDA Berikan Tips Belajar Bahasa Inggris, Sukses Ujian TOEFL

Dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), Ruri Fadhilah Kurniati, S.Hum., M.Pd memberikan tips dan trik sukses dalam ujian TOEFL adalah dengan mempelajari bahasa Inggris secara keseluruhan. Tidak bisa secara parsial maupun secepat kilat.

Menurutnya, belajar bahasa Inggris merupakan proses yang cukup panjang. Tidak ada jalan pintas dalam mempelajari bahasa Inggris, apalagi untuk ujian TOEFL. Seseorang harus memahami bahasa Inggris secara keseluruhan, mulai dari grammar, vocabulary, listening, hingga speaking. Mengandalkan metode yang tergesa-gesa atau hanya fokus pada satu aspek saja tidak akan membawa hasil yang maksimal.

Tak hanya itu, pentingnya dalam memiliki motivasi kuat dan kegigihan, misalnya untuk mendaftar beasiswa atau melamar kerja. Semua bisa dipelajari dengan mudah dan cepat, Tergantung kemampuan masing-masing orang.

“Jadi kalau menurut saya pribadi, tidak ada tips dan trik khusus (apalagi instan) untuk mempelajari TOEFL karena materi-materi yang diujikan dalam TOEFL adalah bahasa Inggris secara umum. Terkait memahami percakapan berbahasa Inggris (part listening), memahami struktur bahasa Inggris (part structure and written expression), dan memahami bacaan berbahasa Inggris (part reading),” terangnya.

Alumni Universitas Airlangga (Unair) tersebut menerangkan, TOEFL adalah test of English as a foreign language. Tes yg digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris orang-orang dari non English-speaking countries.

Ia menyebutkan bahwa tips dan trik mengerjakan soal TOEFL memang sudah ada dan dapat ditemukan di mana saja. Akan tetapi tidak bisa dijadikan tolak ukur ataupun acuan utama, bisa digeneralisasi untuk semua soal. Idealnya, selain motivasi dan tekad yang kuat dalam mempelajari bahasa, waktu menjadi faktor penentu dalam memulai belajar bahasa Inggris tahun awal kehidupan (sejak kecil) sampai usia remaja sebagai optimal timenya menyerap pembelajaran suatu bahasa,

“Jadi sing paling benar ya memang harus belajar konsep dasar bahasa Inggrisnya,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia menekankan, konsep awal dalam belajar adalah konsep berbahasa Inggris, bukan belajar TOEFL. Sebab, bahasa Inggris merupakan bahasa yang menyatukan, penting untuk berkomunikasi dengan orang asing yang banyak digunakan di internasional.

“Saya kurang setuju dengan istilah mempelajari TOEFL. Yang lebih pas ya mempelajari bahasa Inggris,” imbuhnya.

Selain itu, belajar suatu bahasa dapat dipelajari secara mandiri atau ditemani seorang praktisi, juga menentukan cara belajar TOEFL yang menyenangkan adalah dengan menentukan topik dan lingkungan yang sesuai dengan pasion sehingga dapat menikmati proses belajar, tanpa beban apa pun.

“Tips yang dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan TOEFL adalah dengan rutin berlatih mendengarkan audio bahasa Inggris, membaca teks dalam bahasa Inggris, serta berlatih berbicara dengan teman atau dosen. Selain itu, jangan lupa untuk mempelajari berbagai jenis soal TOEFL, agar familier dengan format dan waktu ujian,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan manfaat belajar bahasa Inggris memiliki manfaat yang sangat banyak. Khususnya bagi mahasiswa, menguasai bahasa Inggris memberikan berbagai manfaat yang sangat signifikan baik di dunia akademis maupun profesional.

“Misalnya untuk perkuliahan, sekarang banyak referensi dan jurnal internasional yang berbahasa Inggris, dengan menguasai Bahasa Inggris mahasiswa bisa lebih paham dan luas dalam mencari referensi,” katanya.

 

(my)

 

Sosialisasi Tenaga Kependidikan Unusida Dari Superman menjadi Super Team oleh BPSDM (Foto: Humas Unusida)

BPSDM UNUSIDA Kenalkan SIMPEG dan Usung Program Sehari Berbahasa Inggris bagi Tenaga Kependidikan

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar Sosialisasi Kinerja Tenaga Kependidikan (Tendik) dengan mengusung tema ‘Dari Superman Menjadi Super Team’. Kegiatan yang bertujuan untuk membangun semangat kerja tim dan meningkatkan sinergi antara seluruh elemen tenaga kependidikan ini dipusatkan di Hall Kampus 2 UNUSIDA, Kamis, (6/2/2025).

Wakil Rektor II UNUSIDA, Lukman Hakim, menyampaikan bahwa inti dari acara ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kependidikan dengan memanfaatkan teknologi, khususnya melalui peluncuran sistem informasi manajemen kepegawaian yang baru atau yang disebut SIMPEG. Tak hanya itu, ke depan program wajib berbahasa Inggris bagi Tendik UNUSIDA akan diterapkan dengan pelatihan dan bimbingan untuk memperkuat fondasi sebagai perguruan tinggi Go Internasional.

“Hari ini, kita meluncurkan sistem informasi manajemen kepegawaian yang akan membantu mempermudah semua proses administrasi tenaga kependidikan. Sistem ini harus dirancang dengan baik dan terukur agar asas keadilan bisa tercapai, dan kita bekerja sama dengan UPT TI untuk mewujudkan ini,” ungkapnya.

Dosen Teknik Industri tersebut berharap, melalui program-program yang telah disusun oleh bagian BPSDM UNUSIDA, menjadi momentum bagi tenaga kependidikan UNUSIDA untuk semakin memperkuat sinergi dalam menjalankan tugas, serta memanfaatkan sistem yang ada untuk mempermudah pekerjaan. Diharapkan dengan adanya peningkatan sistem dan kompetensi, UNUSIDA akan semakin bersaing dan berprestasi di kancah nasional maupun internasional.

“Dengan  adanya peningkatan sistem dan kompetensi dari pegawai, UNUSIDA akan semakin bersaing dan berprestasi di kancah nasional maupun internasional. Mari kita terus berkomitmen untuk bekerja lebih baik lagi, agar UNUSIDA semakin unggul dan berjaya di masa depan,” tandasnya.

Sementara itu, Rektor UNUSIDA H Fatkul Anam sangat apresiasi atas kinerja seluruh jajaran Tendik UNUSIDA dalam mencapai prestasi luar biasa yang telah diraih oleh UNUSIDA, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Sebagai kampus yang masih terbilang baru, capaian UNUSIDA di usia 10 tahun sangat luar biasa. Banyak prestasi yang tak terhitung lagi, dan itu adalah hasil dari kerja keras semua elemen yang terlibat,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari sistem manajemen yang diterapkan di UNUSIDA. Sistem yang lebih modern dan efisien menjadi kunci agar semua kegiatan organisasi tetap berjalan dengan baik dalam mencapai target yang ditargetkan. “Kami berusaha agar sistem manajemen yang ada mempermudah organisasi berjalan dengan baik, karena keberhasilan ini adalah hasil kerja tim, bukan hanya satu bagian saja,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (FR PTNU), mengungkapkan bahwa keberhasilan dosen dan mahasiswa dalam melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mulai dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di UNUSIDA telah menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain yang mencoba meniru model-model yang diterapkan di UNUSIDA.

“Kita sangat bersyukur kondisi kita lebih baik, karena didukung oleh kerja sama semua elemen. Transformasi perguruan tinggi berbasis digital juga menjadi salah satu langkah maju bagi UNUSIDA,” jelasnya.

Melalui tema yang diusung ‘Dari Superman Menjadi Super Team’, ia mengingatkan pentingnya keberhasilan tim yang solid dan terus bekerja dengan baik. Dalam waktu dekat, pihaknya menyebutkan bahwa perlu penyesuaian terhadap perubahan statuta UNUSIDA, Re-akreditasi dua program studi, serta penambahan program studi baru, yakni S1 Pendidikan Profesi Guru dan S1 Digital Marketing, hingga persiapan penambahan Fakultas Kesehatan.

“Tim yang kuat dan kompak adalah kunci untuk terus berkembang, dan kita perlu terus meningkatkan kompetensi kita agar lebih baik lagi. Kami berupaya agar UNUSIDA tetap relevan dan dapat bersaing di kancah perguruan tinggi. Oleh karena itu, perubahan ini penting untuk memperkuat keberadaan kita,” tuturnya.

Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jawa Timur tersebut juga mengingatkan seluruh tenaga kependidikan untuk terus berikhtiar baik secara lahir maupun batin, dengan berharap agar semua harapan dan rencana dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. “Komunikasi yang baik antara kita semua menjadi kunci keberhasilan. Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPSDM UNUSIDA Jeziano Rizkita Boyas SIMPEG baru akan mempermudah proses pengelolaan data pegawai dan memberikan transparansi dalam berbagai aspek kepegawaian. Dengan begitu, para Tendik di UNUSIDA semakin semangat dan produktif dalam menjalankan tugas di setiap bidang masing-masing.

“Dengan sistem yang lebih terintegrasi, kami berharap pelayanan kepada pegawai dapat lebih cepat dan akurat,” ujarnya.

Selain itu, Dosen Manajemen tersebut menekankan pentingnya disiplin dalam hal berpakaian dan ketepatan waktu bagi seluruh pegawai. Ia mengingatkan agar Tendik di UNUSIDA dapat menjadi contoh yang baik bagi mahasiswa maupun tamu yang berkunjung.

“Sebagai bagian dari profesionalisme di lingkungan kampus, setiap pegawai diharapkan untuk selalu menjaga penampilan dan tepat waktu dalam menjalankan tugas,” tegasnya.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh tenaga kependidikan UNUSIDA, termasuk staf administrasi dan tenaga pendukung lainnya. Pembaruan SIMPEG dan penerapan disiplin waktu serta penampilan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan kerja yang lebih produktif dan terorganisir di UNUSIDA.

 

(my)

Fakultas Ekonomi Unusida Gelar Research Camp 2025 (Foto: Humas Unusida)

Fakultas Ekonomi UNUSIDA Gelar Research Camp 2025, Bekali Mahasiswa Cara Menulis Artikel Ilmiah

Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar acara Research Camp 2025 yang bertajuk ‘Exploring Research Potential Contributing to Society’. Acara ini dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA, Selasa (4/2/2025) yang diikuti puluhan mahasiswa dari Program Studi Akuntansi dan Manajemen angkatan 2021.

Kegiatan ini juga disertai dengan penandatanganan kerja sama antara Fakultas Ekonomi UNUSIDA dengan sejumlah mitra, di antaranya Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo, Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemnaker RI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur, dan dengan Kepala Desa Gempol Klutuk Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi UNUSIDA, Laili Muzdalifah, menyampaikan bahwa acara ini dirancang khusus untuk mahasiswa semester akhir, yang sedang mempersiapkan diri dalam menyelesaikan penulisan artikel ilmiah.

Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi penelitian dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat nantinya. Ia mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat untuk menciptakan solusi berbasis riset dari hasil artikel ilmiah mahasiswa.

“Kami menyadari bahwa tantangan utama bagi mahasiswa semester akhir adalah bagaimana menulis artikel ilmiah yang tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini menjadi sarana penting untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan riset dan menghasilkan karya yang aplikatif,” ujarnya.

Laili Muzdalifah juga mengungkapkan bahwa hasil survei internal menunjukkan 90% mahasiswa yang mengikuti acara ini memiliki minat besar untuk melakukan riset yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Kami sangat senang melihat antusiasme mahasiswa dalam penelitian yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam memecahkan masalah sosial-ekonomi. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi UNUSIDA sudah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan masyarakat melalui riset yang mereka lakukan,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UNUSIDA, H Fatkul Anam, dalam kesempatan yang sama memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, melalui kegiatan ini dapat memberikan gambaran tentang cara menulis artikel ilmiah yang baik. Serta dapat menjadi ajang untuk menggali potensi riset yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang ada di masyarakat.

“Kegiatan Research Camp 2025 ini merupakan terobosan baru yang sangat penting bagi mahasiswa. Karena dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa untuk menghasilkan karya ilmiah yang solutif bagi masyarakat,” terangnya.

Ia berharap mahasiswa UNUSIDA dapat menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik, tetapi juga berfokus pada pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat, serta memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.

Ia yakin melalui kegiatan ini dapat menjadi langkah penting dalam menumbuhkan budaya riset yang aplikatif, inovatif, dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Sebab, mahasiswa FE UNUSIDA terbukti dapat berprestasi Internasional di ajang Bussiness Plan Competition berkat inovasi bisnis yang menarik dan membangun. Prestasi ini membuktikan bahwa UNUSIDA telah berhasil menempatkan diri sebagai perguruan tinggi yang berkompeten dalam menghasilkan penelitian yang berpengaruh.

“Saya sangat bangga dengan prestasi internasional yang sudah diraih oleh Fakultas Ekonomi UNUSIDA. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan riset yang relevan dan bermanfaat.” harapnya.

Dalam kegiatan tersebut, menghadirkan dua narasumber yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi UNUSIDA, yaitu Achmad Zaki, S.E., M.M., dan Muhammad Taufiq, M.Pd yang membahas berbagai topik tentang pengembangan penelitian serta aplikasi hasil penelitian untuk menyelesaikan masalah sosial-ekonomi di Indonesia.

Dosen Manajemen, Achmad Zaki menjelaskan bahwa ide riset yang inovatif bukan hanya soal mencari topik yang belum pernah diteliti sebelumnya, tetapi juga bagaimana menemukan solusi baru untuk masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

“Inovasi dalam riset dimulai dengan kemampuan untuk melihat permasalahan dari perspektif yang berbeda dan mencari cara baru untuk menyelesaikannya. Hal ini sangat penting untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat,” terangnya.

Ia menerangkan pentingnya riset dalam menciptakan inovasi yang dapat diimplementasikan secara langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan ini tidak hanya fokus pada pengembangan kemampuan menulis artikel ilmiah, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk berpikir lebih luas tentang bagaimana riset mereka dapat memberikan solusi konkret dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Penelitian bukan hanya untuk meningkatkan pemahaman akademik, tetapi lebih dari itu, riset dapat memberikan dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam bidang ekonomi. Kami perlu menggali lebih dalam bagaimana hasil riset dapat diimplementasikan di lapangan,” pungkasnya.

 

(my)