Posts

Suasana Halal Bihalal Unusida Idul Fitri 1445 H (Foto: Humas Unusida)

Halal Bihalal Unusida, Begini Pesan Ketua PCNU dan PC Muslimat NU Sidoarjo

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin menekankan kepada seluruh civitas akademika Univeristas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) untuk menjaga niat berkhidmah dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh di Unusida.

“Oleh karena itu, saya minta kepada seluruh civitas akademika Unusida untuk niat khidmah di Nahdlatul Ulama melalui Unusida untuk menjemput keberkahan. Sebab tujuan hidup tidak hanya mempunyai mobil yang mewah dan membangun rumah yang megah,” ujarnya saat menyampaikan sambutan saat kegiatan Silaturahmi dan Halal Bihalal di Hall Lantai 5 Kampus II Unusida, Rabu (17/04/2024).

Dalam kesempatan tersebut, kiai Zainal menjelaskan bahwa momentum Syawal dapat menjadi pemicu untuk membangun prestasi bersama, dengan membuat catatan indah di kehidupan masing-masing.

“Ketika kita mampu meninggalkan catatan indah di kehidupan kita, maka anak kita akan bangga menceritakan perjalanan hidup orang tuanya, dan dapat menjadi motivasi (bagi anak) untuk juga berprestasi seperti orang tuanya,” jelasnya.

Lebih lanjut, kiai Zainal mengingatkan bahwa persaingan perguruan tinggi saat tidak dapat dibendung.  Maka dibutuhkan kesiapan dan konsistensi untuk terus berkembang jika tidak ingin dilampaui oleh perguruan tinggi yang lain, karena ruang persaingan saat ini sangat bebas dan luas.

“Tugas kita saat ini masih banyak, jadi jangan bangga terhadap prestasi yang sudah diraih, akan tetapi prestasi dan tugas di depan kita masih banyak. Oleh karena itu, tidak boleh lengah sedikitpun. Sekali kita lengah, maka akan dilampaui oleh perguruan tinggi yang lain,” terangnya.

“Mudah-mudahan dengan niat khidmah yang pas dan sabar, kita memperoleh kehidupan yang berkah. Semoga melalui khidmah melalui pendidikan yang kita cintai dapat membawa berkah bagi keluarga, rezeki dan keturunan kita,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Sidoarjo, Hj Ainun Jariyah merasa besyukur Unusida mendapatkan tambahan beasiswa setiap tahunnya. Ia sangat mengapresiasi bangga atas prestasi yang telah diukir oleh Unusida karena terjadi percepatan-percepatan yang sangat luar biasa.

“Kami dari PC Muslimat NU Sidoarjo selalu siap sedia untuk mendukung kebesaran dan kemajuan Unusida. Semoga Unusida selalu dapat memenuhi target yang diharapkan, Perguruan Tinggi bukan ajang bangga-banggaan, tapi memiliki tujuan utama untuk mencerdaskan generasi anak bangsa,” pungkasnya.

(my)

Rektor Unusida, H Fatkul Anam saat menyampaikan sambutan dalam Halal Bihalal 2024 (Foto: Humas Unusida)

Momentum Halal Bihalal, Rektor Unusida Tekankan Jaga Disiplin dan Target Penerimaan Mahasiswa Baru

Momentum Idul Fitri 1445 Hijriah menjadi kesempatan untuk merekatkan hubungan atar sesama dengan saling bermaaf-maafan. Seperti yang dilakukan oleh Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) yang menggelar kegiatan Silaturahmi dan Halal Bihalal di Hall Lantai 5 Kampus II Unusida, Rabu (17/04/2024).

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M,Si, mengatakan bahwa momentum Idul Fitri merupakan waktu yang tepat untuk melakukan refleksi diri dan merenungkan amalan-amalan yang telah dilakukan, khususnya dalam bulan Ramadan sebelumnya.

“Alangkah indahnya rutinitas di bulan suci Ramadan lalu kita laksanakan secara rutin di hari-hari berikutnya. Mari semua hikmah selama bulan Ramadan dapat kita laksanakan dan pertahankan pada bulan 11 bulan yang akan datang, seperti disiplin dalam hal ibadah, sholat wajib dan sunah, membaca Al Qur’an, hingga disiplin dalam hal bekerja,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan akan tugas dan kewajiban dalam menyukseskan rekrutmen mahasiswa baru tahun ajaran 2024-2025. Pihaknya menargetkan agar Penerimaan Mahasiswa Baru sebesar 50% atau 1050 mahasiswa.

“Dalam waktu dekat, Unusida memiliki hajat yang krusial yaitu menyukseskan Penerimaan Mahasiswa Baru tahun 2024 yang sudah disepakati bersama. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama sebagai civitas akademika Unusida, baik itu Dosen, Tenaga Kependidikan, maupun mahasiswa,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa Unusida di tahun ajaran 2024-2025 ini menyediakan banyak peluang beasiswa untuk kader-kader NU yang ingin berkuliah. Oleh karena itu, informasi ini harus disampaikan kepada seluruh warga NU dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan.

“Kita harus bersyukur di tahun 2024 Unusida mendapatkan tambahan beasiswa, sehingga ini yang menjadi semangat kita semua untuk bersama-sama bersinergi antara Fakultas, Prodi, PMB, dan Kemahasiswaan untuk memanfaatkan beasiswa yang tersedia di Unusida untuk kader-kader NU agar dapat berkuliah,” katanya.

Adapun pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru Unusida yang dapat diakses secara offline atau online di website pmb.unusida.ac.id sampai tanggal 30 Agustus 2024.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Unusida juga mendapatkan kesempatan beasiswa 6 beasiswa S3 untuk Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik di Rusia. Serta kesempatan 3 beasiswa S3 untuk Program Studi Agama Islam di Yordania yang diutamakan untuk dosen Unusida.

“Semua ini kesempatan yang harus kita diambil dan dimanfaatkan bersama dengan maksimal. Hal ini dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Unusida. Semoga semua yang kita ikhtiarkan ini mendapatkan kelancaran dan kemudahan dari Allah SWT,” imbuhnya.

Tampak hadir, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo KH Zainal Abidin, Sekretaris PCNU Sidoarjo H Mahbub Ubaidillah, Katib PCNU Sidoarjo KH Sihabuddin, Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo Hj Ainun Jariyah, Ketua PC Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo sekaligus Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) Unusida H Sholehuddin, Bendahara PCNU Sidoarjo H Royyan, serta jajaran BPP dan seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan Unusida.

(my)

Seminar Nuzulul Qur'an Unusida (Foto: Humas Unusida)

Unusida Gelar Seminar Nuzulul Qur’an, Tadarrus Ayat-ayat Moderasi Beragama

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Seminar Nuzulul Qur’an di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Kampus Unusida Lingkar Timur Sidoarjo, Kamis (28/03/2024). Kegiatan ini dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an, 17 Ramadan 1445 Hijriah dengan mengangkat topik pembahasan ‘Tadarrus Ayat-ayat Moderasi Beragama’.

Kegiatan ini menghadirkan 2 narasumber yaitu, Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengkajian Islam dan Keaswajaan (PIK) Unusida, Ustadz Arisy Karomy, S.T,. M.Pd.I, Instruktur Nasional Penguatan Moderasi Beragama  Dr H Sholehuddin, M.Pd.I.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Arisy Karomy mentelaah moderasi Aswaja an Nahdliyah yang menjadi pedoman bagi warga NU dalam menjaga kerukunan di tengah masyarakat. Ia menyebutkan bahwa moderasi Aswaja an Nahdliyah banyak dicontohkan oleh Rasulullah, seperti saat Rasulullah menghormati jenazah kaum Yahudi.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Kholil, Jetis Sidoarjo tersebut mengatakan bahwa Moderasi Beragama juga terdapat dalam Dokumen NU, seperti Muqoddimah Qonun Asasi dan Trilogi Ukhuwah yang menjadi pedoman bagi warga NU.

“Moderasi Beragama dapat kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti tidak suka berlebihan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan, seperti dalam hal bersedekah dan makan berbuka puasa,” jelasnya.

Instruktur Nasional Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama tersebut mengatakan bahwa dalam Moderasi Beragama harus mencontoh profil insan moderat seperti Rasulullah SAW. Seperti mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tablig (menyampaikan), dan Fathanah (cerdas).

“Dari sifat tersebut yang menjadi dasar kepribadian yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW yang menjadikannya figur utama dengan segala nilai kebaikan dan egaliter dalam bersosialisasi. Oleh karena itu, kita sebagai umatnya kita harus juga berupaya untuk mengamalkannya setiap saat dan dimana pun berada,” tuturnya.

Sementara itu, Dr Sholehuddin mengatakan pelatihan dan pendidikan Moderasi Beragama di lingkungan Perguruan Tinggi sangat penting dalam rangka menjaga dan meningkatkan kerukunan umat beragama, baik di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat.

“Kampus menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa dari berbagai daerah, ras, suku, maupun agama yang berbeda. Oleh karena itu mahasiswa menjadi agen-agen Moderasi Beragama ditengah kemajemukan bangsa dimana harus turut serta dan mempelopori budaya moderasi untuk menciptakan iklim sosial yang rukun dan damai,” terangnya.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo tersebut menjelaskan seluruh civitas akademika Unusida memiliki peran sangat penting untuk menggelorakan Moderasi Beragama. Karena dengan keilmuan yang menjunjung tinggi nilai toleransi, mahasiswa bisa menjadi garda terdepan untuk mengedukasi masyarakat soal moderasi beragama. Sebab moderasi beragama saat ini sangat penting untuk menjaga kerukunan umat beragama di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, dunia kampus harus melakukan antitesa dengan mengubah mental model baru, meredesaining dan memastikan kembali kebiasaan baik yang sudah ada untuk mencapai negeri yang damai. Semua itu bersumber dari Al Quran. Bahwa manusia diciptakan berbeda merupakan keniscayaan karena sudah menjadi kehendak Allah agar sesama umat saling mengenal, menghormati dan menjadi umat terbaik.

“Di sinilah mengapa Tri Darma Perguruan Tinggi harus hadir. UNUSIDA harus menjadi agen Moderasi Beragama melalui pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat”, pungkasnya.

(my)

Safari Ramadhan Unusida, Berikan Santunan Marbot Masjid dan Berikan Layanan Check Up Kesehatan Gratis (Foto: Humas Unusida)

Safari Ramadhan Unusida, Santuni Marbot Masjid dan Layani Check Up Kesehatan Gratis

Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar kegiatan Safari Ramadhan 1445 Hijriah di masjid-masjid di sekitar kampus. Kegiatan ini dilaksanakan pertama kali di Masjid Baitul Makmur, Sidokerto, Buduran, Selasa (19/03/2024).

Adapun agenda Safari Ramadhan Unusida seperti Sholat Tarawih Berjama’ah, Kuliah Tujuh Menit (Kultum) Ramadhan, Santunan Marbot Masjid, dan Check Up Kesehatan Gratis.

Sekretaris Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sidoarjo, H Dayat sangat menyambut baik adanya Safari Ramadhan Unusida. Menurutnya, kegiatan Safari Ramadhan Unusida sangat mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari masyarakat karena diisi dengan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Masyarakat sangat senang dan tertarik dengan adanya kegiatan Safari Ramadhan Unusida kali ini. Hal ini karena adanya Check Up kesehatan gratis yang diserbu oleh ibu-ibu dan bapak-bapak. Selain itu juga terdapat santunan untuk marbot masjid yang juga sangat senang karena merasa diperhatikan dengan bantuan berupa makanan pokok,” ungkapnya.

Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Safari Ramadhan Unusida yang sangat mempresentasikan kegiatan positif seorang akademisi dalam pengabdian masyarakat. Ia berharap kegiatan ini juga dapat diselenggarakan secara rutin dan menyeluruh di masjid-masjid di seluruh Kabupaten Sidoarjo.

“Dengan kegiatan Safari Ramadhan Unusida kali ini, masyarakat dapat merasakan manfaat lebih mengenal keberadaan kampus NU di Sidoarjo. Semoga Unusida dapat menjadi inspirasi dan rujukan dalam menebarkan manfaat bagi masyarakat,” harapnya.

Dosen Unusida, Machfudzil Asror, S.Pd.I,. M.Pd mengatakan, kegiatan Safari Ramadhan ini bertujuan untuk mengenalkan dan mendekatkan Unusida di tengah masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai sarana mengenalkan program-program Unusida yang dapat menyentuh masyarakat secara langsung.

“Momentum Ramadhan menjadi kesempatan untuk menebar manfaat dan mengenalkan Unusida di tengah masyarakat sehingga keberadaan dan eksistensi Unusida dapat semakin dikenal di kalangan masyarakat,” katanya disela-sela menyampaikan Kultum Ramadhan.

Dalam tausiahnya, Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unusida tersebut menyampaikan tentang 4 golongan yang dirindukan surga. Empat golongan tersebut adalah orang yang membaca Al-Qur’an, menjaga ucapannya, memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan.

“Momentum bulan suci Ramdhan menjadi kesempatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kita. Oleh karena itu, mari berusaha berlomba-lomba menjadi empat golongan tersebut agar kelak masuk ke dalam surga dengan cara taat menjalankan ibadah dan menjauhi segala larangan dari Allah SWT,” tuturnya.

“Terima kasih kepada segenap Takmir Masjid Baitul Makmur, Ust. Dayat sebagai Takmir Masjid Baitul Makmur yang sudah menyambut dan memfasilitasi kami selama kegiatan Safarai Ramadhan,” imbuhnya.

Kegiatan Safari Ramadhan Unusida kali ini juga bekerja sama dengan SMK Plus NU Sidoarjo, Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Unusida, dan Bank Jatim Syariah.

Diketahui, kegiatan Safari Ramadhan Unusida kali ini dijadwalkan di 4 masjid di sekitar kampus, selain Masjid Baitul Makmur, juga dijadwalkan di beberapa titik diantaranya Masjid Nurul Ghina, Jasem, Sidoarjo, Kamis (21/03/2024), Masjid At Taqwa, Gebang, Sidoarjo, Selasa (26/03/2024), Masjid Nurul Huda Jambangan, Candi, Sidoarjo, Kamis (28/03/2024).

(my)

Maulidia, Mahasiswi PGSD Unusida Ajarkan Mengaji hingga Kenalkan Canva saat PLP di Thailand

Mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Maulidia Nur Rachmah mengajarkan mengaji Al Qur’an bagi siswa-siswi di Sekolah Ban Yaning, Kecamatan Chuap, Kabupaten Cho Airong, Narathiwat, Thailand.

Hal tersebut yang diajarkan di sekolah tempatnya mengikuti program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dalam kurun waktu 10 Januari-5 Februari 2024 di Nagara yang dijuluki Gajah Putih tersebut.

“Senang sekali dapat mengajarkan mengaji Al Qur’an bagi siswa-siswi di sekolah tempat saya mengikuti PLP di Thailand. Al Qur’an menjadi hal yang sangat penting dan harus diajarkan sejak dini kepada seorang anak,” ujarnya, Jum’at (15/03/2024).

Maulidia mengaku sempat mengalami kesulitan saat disuruh mengajar membaca Al Qur’an bagi siswa-siswi di Sekolah Ban Yaning. Sebab bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa Melayu Pattani yang berbeda dengan Bahasa Melayu Malaysia.

“Juga kepenulisan huruf juga berbeda, seperti tulisan jawi tapi bagi mereka menjadi tulisan pego arab,” jelasnya.

Namun, seiring berjalannya waktu ia dapat berkomunikasi dengan baik dengan dibantu mahasiswa Thailand yang juga sedang PLP di sekolah yang sama. Maulidia juga tergabung dalam kelompok bersama 2 mahasiswi asal Lamongan selama PLP dan KKN Internasional di sekolah tersebut.

Selain mengajar mengaji, Maulidia juga mengenalkan Canva kepada siswa-siswi sebagai media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi. Canva merupakan platform desain dan komunikasi visual yang banyak mendukung proses belajar mengajar di sekolah Indonesia. Ia berharap Canva juga dapat dikenal dan menjadi inovasi media pembelajaran baru bagi sekolah di Thailand.

“Sebelumnya, sekolah tempat saya PLP, belum mengenal Canva, cara penggunaan dan manfaatnya untuk belajar. Jadi tidak ada salahnya jika mengenalkan media pembelajaran visual dengan Canva bagi siswa-siswi di Thailand ini,” kata mahasiswi program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2021 tersebut.

Di wilayah Narathiwat kebutuhan akan teknologi seperti laptop dan komputer sangat memadai. Akan tetapi penggunaannya yang belum maksimal. “Seperti ketika saya menggunakan laptop dan mengetik dengan cepat, semua guru yang melihat sangat terkesima,” imbuhnya.

Menurutnya, budaya lingkungan sekolah di Thailand hampir sama dengan sekolah di Indonesia. Seperti pembiasaan sholat dhuha setiap pagi hingga kegiatan ekstrakurikuler di luar jam pelajaran untuk mengasah bakat dan membentuk karakter siswa dengan kegiatan di luar kelas.

“Secara pembiasaan untuk siswa-siswi di sekolah di Thailand dan Indonesia tidak jauh berbeda. Akan tetapi kedisiplinan dan ketertiban yang diterapkan dengan baik, hal tersebut yang membuat saya nyaman selama di sini,” ungkapnya.

Maulidia yang juga aktivis pramuka tidak canggung untuk menerapkan metode pembelajaran ekstrakurikuler dengan mengedepankan pembentukan kepribadian dan kecakapan siswa.

“Jadi, pembelajaran ekstrakurikuler sama kemas seperti kegiatan pramuka, seperti dengan lagu di sini senang di sana senang, hingga mengenalkan budaya Indonesia seperti pencak silat dan tari tradisional,” pungkasnya.

(my)

Mahasiswi Unusida, Elza Fiilmilla Sutejo (baju pink) saat PLP dan KKN Internasional di Todeng, Sung-Ai Padi, Narathiwat, Thailand. (Foto: Humas Unusida)

Elza Fiilmilla Sutejo, Mahasiswa PBI Unusida Kenalkan Budaya 5S Saat PLP di Thailand

Elza Fiilmilla Sutejo, seorang mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) angkatan 2021, mengenalkan budaya Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun (5S) Internasional di Ban Ai Batu School, Todeng, Sung-Ai Padi, Narathiwat, Thailand.

Elza menjelaskan, masyarakat di Kecamatan Todeng belum mengenal atau menerapkan sepenuhnya budaya 5S, baik di sekolah maupun di instansi tertentu. Oleh karena itu, ia memiliki inisiatif untuk mengenalkan budaya 5S di sekolah tempatnya menjalankan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Negeri Gajah Putih tersebut.

“Alhamdulillah adaptasi pertama kali lancar dengan lingkungan sekolah, kemudian langsung diajak rapat pertama kali dan diberikan kesempatan menyampaikan gagasan. Saya pun mengenalkan budaya 5S yang sudah diterapkan di sekolah maupun instansi di Indonesia untuk juga dapat diterapkan di sekolah ini, dan mendapat sambutan sangat baik dari guru-guru di sana,” jelasnya, Kamis (14/03/2024).

Secara bahasa dan budaya, Elza mengaku tidak kesulitan dalam beradaptasi, sebab bahasa yang digunakan sehari-hari merupakan Bahasa Melayu Pattani yang mempunyai kemiripan dengan Bahasa Indonesia karena masih satu rumpun dengan Indonesia serta masyarakat sekitar yang juga mayoritas beragama Islam. Oleh karena itu, ia tidak mengalami kesulitan saat berkomunikasi atau menyampaikan pendapatnya.

Elza mencontohkan kebiasaannya dalam menerapkan budaya 5S, seperti senyum ketika berpapasan, permisi dan menunduk ketika bertemu dengan yang lebih tua, menyapa ketika di jalan, menyambut siswa-siswi ketika datang, hingga sopan santun ketika mengajar di kelas.

Menurutnya budaya 5S di sekolah dapat menguatkan karakter dan menjadikan semua warga sekolah untuk memiliki kepribadian yang baik. Selain itu, juga mengajarkan siswa untuk bersikap saling menghormati satu sama lain.

Melihat budaya 5S yang dijelaskan oleh Elza tersebut, kepala sekolah sangat menyambut baik dan menerapkannya di lingkungan sekolah dengan membuat poster besar di depan sekolah dan menyampaikan ke siswa-siswi saat apel pagi maupun di dalam kelas.

“Menurut kepala sekolah, itu budaya yang bagus dan sesuai dengan slogan sekolah yaitu bersapa dengan salam budayakan hidup secara islami,” ungkapnya.

Elza menceritakan kondisi lingkungan sekolah yang hampir sama dengan Indonesia. Seperti Sekolah Dasar (SD) pada umumnya, yang mana pembelajaran di dalamnya berisi pendidikan motorik yang dikemas dengan model belajar sambil bermain

Oleh karena itu, Elza sebagai pengajar Bahasa Inggris sangat mengutamakan kebutuhan siswa tanpa mengesampingkan Bahasa Melayu sebagai bahasa sehari-hari, dan Bahasa Thai sebagai bahasa nasional bagi masyarakat di Thailand.

Elza mengaku sangat senang dengan siswa-siswi di Thailand yang sangat semangat dan disiplin dalam belajar. Sebagai seorang guru asing, ia mendapatkan sambutan hangat hingga merasa sangat dekat dengan siswa-siswi. Kedekatan tersebut yang menjadi semangat dan memudahkannya dalam proses belajar mengajar.

“Siswa-siswi di Thailand sangat suka dengan orang Indo, karena melihat di Sosial Media atau TV. Tak jarang ia mengenalkan budaya Indonesia, seperti mengenalkan Bahasa Jawa lewat lagu yang sudah dikenal melalui Media Sosial,” katanya.

Diketahui, Elza mengikuti program PLP dan KKN Internasional selama 1 bulan, dari 10 Januari sampai 5 Februari 2024. Ia satu kelompok dengan 2 mahasiswi dari STIS Nurul Qarnain Jember yang di tempatkan di sekolah tersebut.

(my)

LKMM-TM Unusida 2024 (Foto: Humas Unusida)

LKMM-TM Unusida, Bangun Sinergi Terstruktur Bersama Ormawa

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) angkatan ke 3 tahun 2024. Kegiatan ini digelar pada Rabu (28/02/2024) di Hall Kampus Unusida, Jl Lingkar Timur, Rangkah Kidul, Sidoarjo dan Jum’at-Ahad (1-3/03/2024) di Pondok Darul Muta’alimin. Selotapak, Trawas, Mojokerto.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 54 mahasiswa yang merupakan pengurus Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Unusida, mulai dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) serta Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima Prodi) di Unusida.

Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan, Machfudzil Asror, S.Pd.I,. M.Pd menjelaskan bahwa LKMM-TM menjadi kegiatan orientasi yang wajib diikuti oleh seluruh Badan Pengurus Harian (BPH) Ormawa. Sebab, LKMM-TM ditujukan untuk membekali mahasiswa dengan wawasan dan keterampilan mengkoordinasi dan membina tim kerja dalam suatu kelembagaan.

LKMM-TM ini diperuntukkan bagi para mahasiswa minimal semester III, khususnya pengurus bagi pengurus Ormawa yang perlu dibekali dengan berbagai kesiapan dalam menghadapi semester-semester berikutnya yang lebih berat dengan tugas-tugas intra dan ekstra kurikuler, yang harus didukung dengan kedisiplinan, manajemen diri dan kelompok, pengambilan keputusan, dan kemampuan mengungkap gagasan agar dapat lebih berprestasi di banyak bidang dan dapat menyelesaikan studi secara tepat waktu.

“LKMM-TM kali ini dilaksanakan berdurasi 51 Jam yang terdiri atas 6 Materi atau bahan kajian selama kegiatan. Peserta meliputi BPH Ormawa yang telah melalui proses screaning sebelumnya,” jelasnya.

Wakil Rektor 3 Unusida, Ali Masykuri,M.Pd menyampaikan bahwa melalui bekal yang diberikan di dalam LKMM diharapkan mahasiswa sebagai insan dewasa tidak hanya menjadi pemimpin yang baik, tetapi juga yang mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan masyarakat di masa mendatang.

“Seorang mahasiswa atau lulusan selain dituntut untuk memiliki kompetensi hardskill yang lebih banyak didapatkan pada kegiatan kurikuler juga harus memiliki keterampilan softskill yang diperoleh melalui kegiatan ekstra kurikuler, seperti Ormawa yang menuntut pengetahuan dan keterampilan manajerial,” terangnya.

Dengan demikian, mahasiswa dapat memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan manajerial untuk mengelola berbagai organisasi kemahasiswaan perlu dimiliki oleh para mahasiswa, terutama mahasiswa yang terlibat langsung dan aktif di dalam kepengurusan organisasi kemahasiswaan baik di tingkat program studi, fakultas, maupun di tingkat universitas.

“LKMM-TM merupakan salah satu bentuk upaya untuk memberi bekal bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri dan lingkungan sekitarnya,” pungkasnya.

(my)

Rektor Unusida saat Menerima Penghargaan Person of The Year dari Radar Surabaya (Foto: Humas Unusida)

Rektor Unusida Raih Penghargaan Person of the Year dari Radar Surabaya

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Dr H Fatkul Anam, M.Si dinobatkan sebagai Person of The Year oleh Kantor Berita Harian Radar Surabaya, Selasa (27/02/2024). Penghargaan tersebut juga diberikan kepada sejumlah tokoh yang dinilai memberikan kontribusi kepada pembangunan dan kemajuan di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Sebab tiga kota ini adalah wilayah edar koran Radar Surabaya.

Rektor Unusida dinilai berhasil dalam memimpin sebuah kampus baru hingga berkembang pesat dalam kurun waktu 9 tahun. H Fatkul Anam dipercaya menjadi rektor pertama Unusida sejak tahun 2014-sekarang.

Ia mengaku tidak mudah dalam memimpin kampus yang baru berdiri dengan fasilitas dan pengalaman yang serba terbatas. Oleh karena itu diperlukan seorang pemimpin yang berani bijaksana dalam membentuk fondasi organisasi.

“Awalnya kami tidak punya apa-apa. Bisa dikatakan nol fasilitas yang kami miliki,” katanya dikutip dari radarsidoarjo.id.

Meski begitu tantangan tersebut dapat dipecahkan olehnya. Ia membuktikan jika kampus baru bukan menjadi alasan untuk kalah dalam mengejar kemajuan, salah satunya meraih sebuah prestasi.

Dalam periode kepemimpinannya, perjalanan Unusida dalam 9 tahun sejak berdiri telah banyak menorehkan tinta emas berupa prestasi. Baik penghargaan secara institusi maupun prestasi individu mahasiswanya. Selain itu ia juga berhasil menerapkan manajemen administrasi berbasis digital dalam pelayanan maupun akses informasi Unusida.

H Fatkul Anam mengungkapkan bahwa dosen Unusida lebih banyak dari kalangan fresh graduate. Karena secara pengalaman struktural dan pengelolaan perguruan tinggi yang masih sangat minim.

“Awalnya saya single fighter, tapi sedikit demi sedikit mulai kita arahkan bagaimana supaya mereka bisa mengelola perguruan tinggi. Secara umur saya paling tua, begitu juga dengan pengalaman. Sehingga saya pun menerapkan prinsip kebapakan,” ungkapnya.

H Fatkul Anam yang pernah menjadi Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU tersebut, mengaku banyak pengalaman yang diambil dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang kemudian diterapkan di Unusida. Hingga saat lima tahun pertama kondisi kampus sudah lebih baik. Ia kemudian memulai merancang dengan membuat perencanaan-perencanaan yang progresif.

Ia kemudian yang menginisiasi untuk membuat tagline ‘Tiada Hari Tanpa Prestasi’ bagi kampus Unusida. Hal tersebut menjadi hal sangat penting untuk meningkatkan awareness. Sehingga semua dosen, karyawan maupun mahasiswa dapat menyerap makna dari tagline tersebut.

“Dari situ prestasi mahasiswa sangat luar biasa. Saya juga kaget, anak-anak yang semula kita ragukan, mereka ternyata luar biasa,” ujarnya.

Tahun 2019, Unusida mulai berkompetisi di tingkat Provinsi Jawa Timur, yakni dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres). Dalam keikutsertaan pertama tersebut mahasiswa Unusida mampu bertengger di peringkat 15 besar. Satu tahun berikutnya, mahasiswa Unusida mampu merebut peringkat satu sebagai mahasiswa berprestasi di tingkat Provinsi Jawa Timur. Lalu kemudian memperoleh peringkat 8 besar di tingkat Nasional.

“Saat dikirim ke tingkat nasional mahasiswa kami mampu menduduki peringkat ke delapan dari ribuan perguruan tinggi. Mereka mampu menyaingi kampus seperti UGM Yogyakarta, ITB, IPB dan sebagainya.”

Capaian tersebut menambah kepercayaan diri mahasiswa Unusida dalam mengikuti berbagai ajang kompetisi bergengsi. Terbukti, di tahun 2022 mahasiswa Unusida mampu menyabet medali emas kompetisi sains tingkat Asia di Semarang. Serta 2023 mendapat medali perunggu pada kompetisi yang sama di Korea Selatan.

Tak hanya itu, Unusida menjadi kampus dengan jumlah peserta terbanyak pada program Kampus Mengajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) di tahun 2023. Dengan jumlah 69 mahasiswa yang berpartisipasi pada program tersebut.

Lebih lanjut, semangat untuk berprestasi ini juga mempengaruhi para pegawai dan dosen. Buktinya Unusida dapat meraih tiga prestasi fenomenal di tahun 2023. Yakni, masuk peringkat 107 nasional bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Sains and Technology Indeks. Kemudian klaster Unusida sebagai perguruan tinggi meningkat dari klaster Pratama ke klaster Madya. Serta meraih Gold Winner dalam penganugerahan Dikti Ristek untuk kategori penelitian dan pengabdian masyarakat.

“Menurut saya itu menjadi pencapaian yang sangat luar biasa, karena Unusida menjadi satu-satunya perguruan tinggi NU yang dapat meraih prestasi tersebut dari ribuan perguruan tinggi se-Indonesia,” terangnya.

Penyerahan penghargaan tersebut diberikan pada saat acara peringatan Hari Ulang Tahun Radar Surabaya ke 23 Tahun di Kantor Radar Surabaya, Jl. Kembang Jepun No.167-169, Bongkaran, Kec. Pabean Cantikan, Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut, H Fatkul Anam menyampaikan apresiasi kepada Radar Surabaya yang menjadi media kepercayaan masyarakat karena selalu menyebarkan berita yang transparan dan obyektif.

“Terima kasih kepada Radar Surabaya yang selalu mengawal informasi yang positif bagi masyarakat, baik tentang pembangunan daerah dan inovasi di dunia pendidikan. Semoga sukses dan tetap di hati masyarakat,” pungkasnya.

(my)

Pengenalan Prodi dan Organisasi (Pesona 1.0) HMTI Unusida (Foto: Humas Unusida)

Perdana, HMTI Unusida Gelar Ospek Tingkat Program Studi

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) periode 2023-2024 menggelar masa orientasi Program Studi atau yang biasa dikenal Ospek Jurusan (Osjur). Kegiatan ini menjadi bagian dari kegiatan orientasi studi yang pertama kali digelar di level program studi Teknik Industri Unusida.

Kegiatan yang bertajuk Pengenalan Prodi dan Organisasi (Pesona 1.0) ini mengusung tema ‘Pengenalan Organisasi untuk Mewujudkan Solidaritas Mahasiswa yang Berkualitas, Toleransi dan Berakhlakul Karimah’. Kegiatan tersebut dipusatkan di Villa Greenpeace, Pacet, Mojokerto, Sabtu-Ahad (10-11/02/2024).

Ketua Umum HMTI Unusida, Ikhbal Sifa’ Unnas mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan dan menjadikan kegiatan Ospek Prodi sebagai salah satu syarat wajib untuk kelulusan program sarjana.

“Ospek Prodi menjadi kegiatan yang penting bagi mahasiswa baru untuk mengenalkan serta memberikan pemahaman tentang Prodi Teknik Industri,” katanya

Ikhbal menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini mahasiswa dikenalkan dengan program studi yang dipilih, mulai dari sistem perkuliahan, prospek kerja serta motivasi kuliah yang disampaikan oleh alumni.

Selain itu, mahasiswa baru juga dikenalkan dengan program-program yang dapat diikuti oleh mahasiswa seperti Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), dan sebagainya.

“Kenapa Ospek Prodi ini perlu diadakan, itu karena sebagai tahapan dan jenjang setelah mengikuti Pekan Mahasiswa Baru (Pemaba) di tingkat Fakultas, kemudian lanjut tingkat Prodi yaitu Ospek Jurusan.” Ujarnya.

Mahasiswa Teknik Industri angkatan 2022 tersebut berharap agar kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa baru Teknik Industri Unusida untuk melatih dan mengukuhkan karakter dan mentalitas seorang mahasiswa baru dalam masa kuliah hingga mengikuti sebuah Organisasi Mahasiswa (Ormawa) nantinya.

“Kegiatan ini menjadi masa untuk lebih mengenalkan mahasiswa baru terhadap budaya di tingkat Program Studi. Juga menjadi sarana untuk pengembangan diri, lingkungan akademik dan solidaritas mahasiswa dari setiap angkatan,” terangnya.

(my)

Dosen Teknik Lingkungan Unusida, Dr. Muchammad Tamyiz, P.hD saat menyampaikan materi sukses PKM 2024 melaui zoom meeting (Foto: Unusida TV)

Dosen Unusida Bekali Mahasiswa PTNU Sukses PKM 2024

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) Dr. Muchammad Tamyiz, P.hD memberikan tips sukses PKM 2024. Di antaranya yaitu memperhatikan timeline program panduan dalam menyusun proposal, menentukan tema pembahasan, mencari ide dan gagasan, membuat rincian program, serta menentukan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Hal tersebut disampaikan pada Workshop Sukses Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) melalui zoom meeting yang diikuti oleh seluruh mahasiswa dari seluruh Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU). Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Perguruan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT-PBNU), Jumat (16/02/2024) diikuti oleh 400 participant melalui zoom meeting yang terdiri dari Dosen Pembimbing dan Mahasiswa dari PTNU di seluruh Indonesia yang akan mengikuti PKM 2024.

“PKM saat ini menjadi ajang bergengsi bagi mahasiswa. Oleh karena itu, persaingan ketat antar mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia menuntut untuk pandai memilih tema yang menarik agar bisa didanai dan masuk seleksi awal,” ujarnya saat menyampaikan materi.

Dosen Teknik Lingkungan tersebut menjelaskan, mahasiswa dianjurkan untuk memilih tema penelitian sesuai dengan program studinya masing-masing. Di samping itu, mahasiswa juga tidak ragu apabila ingin memilih tema yang dapat dikolaborasikan dengan beberapa program studi.

“Tema dan judul menjadi hal yang penting dalam menyusun sebuah proposal. Karena menjadi hal pertama yang diperhatikan oleh reviewer atau penguji ketika meninjau proposal kita. Selebihnya tentang teknis penulisan dapat dipelajari dengan dosen pembimbing masing-masing,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris LPT-PBNU, Dr. rer. pol. M. Faishal Aminuddin mengatakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) memiliki kesempatan dan peluang yang sama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dalam mengakses berbagai macam hibah di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

“Ruang kompetisi yang terbuka harus diambil untuk meraih dan mempertahankan tingkat partisipasi maupun prestasi dalam program tersebut,” katanya.

Menurutnya, yang dibutuhkan oleh mahasiswa dari PTNU saat ini adalah komitmen dalam membuat kegiatan yang menarik. Hal tersebut dapat dimulai dari sebuah ide dan gagasan, kemudian diartikulasikan dalam bentuk sebuah proposal.

Hal-hal yang harus dipelajari terkait keterampilan dalam penyusunan proposal adalah dengan mengembangkan ide dan gagasan menjadi sebuah operasional program yang memiliki kebermanfaatan, serta rasionalisasi pembiayaan program apabila di danai.

“Membutuhkan keterampilan dalam menyusun proposal yang bagus. Hal ini untuk memastikan juri dapat menerima dan memahami proposal yang kita buat agar lolos tahap pendanaan,” terangnya.

Pihaknya mengaku akan memberikan support penuh terhadap segenap Civitas Akademika dari seluruh PTNU untuk turut berpartisipasi dalam program-program di Kemendikbud Ristek.

“Semoga melalui Workshop seperti ini dapat memunculkan banyak ide-ide brilian dan proposal yang bagus agar PTNU dapat bersaing untuk mendapatkan hibah PKM dengan Perguruan Tinggi lain,” pungkasnya.

(my)