Mahasiswi UNUSIDA Raih Best Idea dalam International Call for Paper 22 INSYMA di Vietnam
Dua mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Dalam ajang bergengsi International Call for Paper 22nd International Symposium on Management (INSYMA) yang berlangsung di Vietnam pada 12–15 Mei 2025. Mahasiswi Program Studi (Prodi) Manajemen Qonita Muslikhatun Amalia dan Mahasiswi Program Studi (Prodi) Akuntansi Nadia Amaliani berhasil meraih penghargaan Best Idea untuk kategori Online Participants.
Nadia Amaliani mengangkat judul penelitian ‘Pengaruh Penerapan E-Registration, E-Filing, E-Billing, dan E-SPT terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi’. Ia mengulas bagaimana kemudahan layanan digital perpajakan dapat mendorong peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam pelaporan pajaknya.
“Intinya, kami ingin menunjukkan bahwa fasilitas digital pajak itu sangat membantu dan bisa meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak,” jelasnya.
Meski meraih prestasi, perjuangan menuju penghargaan ini tidaklah mudah. Ia mengakui tantangan terbesar adalah manajemen waktu, terlebih mendekati tenggat akhir pengumpulan paper yang disertai revisi berulang.
“Revisi selalu datang mendekati deadline. Jadi saya harus ekstra keras membagi waktu antara kuliah dan persiapan paper,” ujarnya.
Ia berharap ide yang diajukannya bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk tidak ragu meneliti isu-isu terkini dan berani tampil di forum ilmiah internasional. “Semoga ini jadi pemicu semangat teman-teman untuk ikut aktif dalam penelitian dan publikasi yang bermanfaat,” tambahnya.
Sementara itu, Mahasiswi Prodi Manajemen Qonita Muslikhatun Amalia mengusung paper yang berjudul ‘The Role of Subjective Occupational Success as a Mediator of Self-Efficacy on Remuneration at PT Young Tree Industries / Stella Indonesia’. Dalam penelitiannya, ia membahas bagaimana kesuksesan kerja subjektif memediasi pengaruh self-efficacy terhadap remunerasi karyawan, dengan fokus pada perusahaan PT Young Tree Industries / Stella Indonesia.
Qonita mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti INSYMA 22 berawal dari pemilihan oleh dosen pembimbing serta keinginannya untuk mengembangkan potensi riset dan memperluas jejaring akademik internasional.
“Saya merasa sangat senang karena dipilih untuk mengikuti kompetisi INSYMA. Dengan mengikuti kompetisi ini, saya ingin mengembangkan potensi riset serta memperluas jejaring akademik internasional,” katanya.
Selama persiapan, Qonita menceritakan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi adalah pengelolaan waktu dan tenaga. Namun, berkat dukungan penuh dan bimbingan dari dosen pendamping, kendala tersebut dapat dilalui dengan lancar.
“Tantangan terbesar adalah kendala masalah waktu dan tenaga karena sangat dituntut ekstra, namun berkat dukungan penuh dan bimbingan dari dosen pendamping, kendala tersebut bisa dilalui dengan lancar,” ungkapnya.
Ia berharap, setelah ide ini dikonferensikan, dapat dikembangkan lebih lanjut dan dipublikasikan di jurnal bereputasi. “Harapan ke depannya setelah ide ini kami konferensikan, bisa saya kembangkan dan bisa dipublikasikan ke jurnal bereputasi,” harapnya.
Dua capaian prestasi ini menambah deretan pencapaian mahasiswa UNUSIDA di tingkat internasional. Ini menunjukkan komitmen universitas dalam mendorong mahasiswa untuk aktif dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. (MY)