Spirit Qurani Sambut Harlah ke-11 UNUSIDA: Tumbuh Bersama, Berdampak untuk Bangsa 1

Spirit Qurani Sambut Harlah ke-11 UNUSIDA: Tumbuh Bersama, Berdampak untuk Bangsa

Sidoarjo, 3 Juli 2025 – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menyambut peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-11 dengan menyelenggarakan kegiatan Khotmil Quran, sebagai pembuka dari rangkaian acara yang bertemakan “Tumbuh Bersama, Berdampak untuk Bangsa.” Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 3 Juli 2025, bertempat di Masjid KH Hasyim Asyari  Kampus UNUSIDA, dan diikuti oleh Hafidz-Hafidzoh Mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo.

Kegiatan Khotmil Quran ini merupakan bentuk rasa syukur UNUSIDA atas perjalanan 11 tahun membangun pendidikan berbasis nilai Aswaja An-Nahdliyah. Kegiatan dilakukan dengan metode pembacaan 30 juz Al-Quran secara bergantian, yang dibagi menjadi beberapa kelompok tilawah. Pembacaan dimulai sejak pukul 07.00 WIB dan ditutup menjelang Zuhur dengan doa khatmil Quran, santunan kepada anak yatim, serta istigasah.

Sebagai penanggung jawab kegiatan, Machfudzil Asror, S.Pd.I., M.Pd., menjelaskan bahwa Khotmil Quran menjadi salah satu wujud konkret dari penguatan nilai spiritual dalam kehidupan kampus. Menurutnya, Harlah tidak hanya dirayakan secara formal atau seremonial, tetapi juga harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang menyentuh sisi batin dan mempererat ukhuwah di antara sivitas akademika.

“Al-Quran adalah pedoman hidup. Melalui Khotmil Quran ini, kita ingin menguatkan kembali nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi UNUSIDA—yakni pendidikan yang membentuk insan intelektual sekaligus spiritual. Kegiatan ini menjadi momentum refleksi, sekaligus doa bersama agar UNUSIDA semakin kokoh dan memberi manfaat lebih luas kepada masyarakat,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga merupakan sarana membangun silaturahmi antar elemen kampus serta bentuk implementasi dari visi kampus sebagai pusat pendidikan yang religius, inklusif, dan berorientasi pada pengabdian.

“Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga memiliki kekuatan rohani dan akhlak yang baik. Inilah makna sejati dari tema harlah tahun ini kita tumbuh bersama, dan kita harus berdampak, bukan hanya untuk kampus, tapi untuk bangsa,” tambahnya.

Kegiatan Khotmil Quran ini bukan sekadar bentuk ibadah kolektif, namun juga bagian dari strategi kampus dalam membangun atmosfer akademik yang sehat secara spiritual dan sosial. Dengan menghadirkan Al-Quran di tengah perayaan Harlah, UNUSIDA ingin menanamkan nilai-nilai Qurani ke dalam jiwa para mahasiswa dan seluruh sivitas, sehingga melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga berintegritas dan berakhlak.

“Kami berharap kegiatan ini melahirkan efek jangka panjang dengan terbentuknya karakter mahasiswa yang kuat secara spiritual. Ini penting agar kelak mereka menjadi agen perubahan yang mampu membawa nilai Islam yang damai dan konstruktif ke tengah masyarakat,” ujar Machfudzil Asror.

Ia juga menegaskan bahwa nilai-nilai spiritual yang dibangun di kampus akan menjadi fondasi bagi pengembangan akademik dan profesionalisme mahasiswa di masa depan. “Kampus bukan hanya tempat belajar teori, tapi tempat menanam nilai. Dan nilai paling luhur adalah nilai yang ditanamkan oleh wahyu, yakni Al-Quran,” tuturnya.

Khotmil Quran menjadi pembuka resmi dari serangkaian kegiatan Harlah UNUSIDA ke-11 yang akan berlangsung selama sepekan ke depan. Beberapa agenda lain yang akan digelar meliputi seminar nasional, perlombaan ilmiah, kegiatan sosial, malam apresiasi mahasiswa, serta puncak acara Harlah yang akan dihadiri oleh tokoh nasional dan daerah.

Dengan dimulainya Harlah melalui kegiatan Khotmil Quran, diharapkan seluruh agenda perayaan tahun ini dilandasi oleh semangat keikhlasan, kebersamaan, dan keinginan tulus untuk terus memperbaiki diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkomitmen pada nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

Sebagai kampus yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama, UNUSIDA terus berupaya menjadi lokomotif perubahan sosial yang tidak hanya menghasilkan lulusan-lulusan kompeten, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral dan spiritual terhadap masa depan bangsa. Melalui kegiatan seperti Khotmil Quran ini, UNUSIDA meneguhkan identitasnya sebagai kampus Aswaja yang tumbuh bersama masyarakat, dan berdampak positif bagi negeri.

Semarak Harlah ke-11 UNUSIDA: Lomba Tumpeng Antar Fakultas dan Mahasiswa 2

Semarak Harlah ke-11 UNUSIDA: Lomba Tumpeng Antar Fakultas dan Mahasiswa

Sidoarjo – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-11, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar Lomba Kreasi Tumpeng yang diikuti oleh seluruh bidang dan fakultas serta mahasiswa yang ada di lingkungan kampus. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 3 Juli 2025, di Masjid KH. Hasyim Asyari UNUSIDA, dan menjadi salah satu agenda puncak perayaan Harlah UNUSIDA ke-11 yang penuh dengan semangat kebersamaan dan kreativitas.

Harlah UNUSIDA Ke -11 ini mengusung tema “Bersatu dalam Tradisi, Tumbuh dalam Inovasi”, dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi antar civitas akademika UNUSIDA sekaligus melestarikan warisan budaya kuliner nusantara. Masing-masing bidang dan fakultas diberi kebebasan untuk menampilkan tumpeng terbaik mereka dengan kreativitas tinggi, baik dari segi estetika, makna filosofis, maupun kekompakan tim saat penyajian.

Ibu Ayu Lucy Larassaty, S.E., M.M., selaku Penanggung Jawab Lomba Kreasi Tumpeng, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga ajang untuk menunjukkan sinergi dan semangat gotong royong antar unit di UNUSIDA.

“Tumpeng bukan sekadar hidangan. Ia simbol perayaan, syukur, dan kebersamaan. Lewat lomba ini, kami ingin menghadirkan semangat itu di tengah perayaan Harlah UNUSIDA ke-11. Yang menarik, setiap tim sangat antusias, bahkan sudah mempersiapkan konsep dan dekorasi jauh-jauh hari,” ujar Ayu Lucy saat ditemui di sela kegiatan.

Senada dengan itu, Ketua Panitia Harlah UNUSIDA ke-11, Ibu Muawwinatul Laili, S.S., M.Pd., menyatakan bahwa Lomba Kreasi Tumpeng ini menjadi momentum untuk mempererat hubungan antar dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dalam suasana yang menyenangkan.

“Peringatan Hari Lahir UNUSDIA tidak hanya bersifat seremonial, tapi menjadi ruang untuk membangun ikatan sosial antar warga kampus. Lewat kegiatan ini, kami berharap nilai-nilai kebudayaan dan kekompakan organisasi bisa terus ditumbuhkan,” tutur Bu Laily.

Lomba ini diharapkan dapat memberikan berbagai dampak positif, baik secara internal maupun eksternal. Secara internal, acara ini memperkuat budaya kerja kolaboratif dan mempererat hubungan antar departemen serta fakultas. Secara eksternal, kegiatan ini juga menunjukkan wajah UNUSIDA sebagai kampus yang menghargai nilai-nilai lokal dan kearifan budaya.

Tidak hanya berisi perlombaan, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi mahasiswa untuk mengenal lebih dalam tentang makna simbolik tumpeng dan filosofi di balik bahan-bahan yang digunakan. Selain itu, keindahan dan keberagaman tumpeng yang dipamerkan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu undangan serta masyarakat sekitar yang turut hadir dalam rangkaian Harlah.

“Kami melihat antusiasme luar biasa dari seluruh unit yang berpartisipasi. Beberapa tumpeng yang ditampilkan sangat unik. Dengan itu menunjukkan bahwa kreativitas warga UNUSDIA sangat luar biasa dan patut diapresiasi,” tambah Ayu Lucy.

“Harapan kami, kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin tahunan dalam setiap peringatan Harlah UNUSDIA. Bukan hanya untuk menampilkan hasil karya, tapi juga sebagai sarana ekspresi kebudayaan dan memperkuat identitas kampus,” ungkap Bu Laili.

Sebagai penutup, panitia mengumumkan pemenang lomba dan memberikan apresiasi berupa trofi serta piagam penghargaan kepada tim terbaik. Acara ditutup dengan doa bersama dan makan tumpeng secara kolektif sebagai simbol rasa syukur atas perjalanan 11 tahun UNUSDIA dalam dunia pendidikan tinggi.

Melalui kegiatan seperti ini, UNUSDIA membuktikan bahwa kampus tidak hanya menjadi tempat belajar secara akademis, tetapi juga ruang tumbuhnya budaya, kebersamaan, dan rasa memiliki terhadap institusi.

Doa Bersama dalam rangka Harlah ke-11 UNUSIDA (Foto: Humas UNUSIDA)

Doa Bersama Peringati Harlah ke-11 UNUSIDA: Tumbuh Bersama, Berdampak untuk Bangsa

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar Doa Bersama dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-11 dengan mengusung tema ‘Tumbuh Bersama, Berdampak untuk Bangsa’. Kegiatan ini berlangsung khidmat di Masjid KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, Kompleks PCNU Sidoarjo, Kamis pagi (3/7/2025).

Acara ini dihadiri oleh sivitas akademika UNUSIDA mulai dari Dosen, Tenaga Kependidikan (Tendik), Fungsionaris Organisasi Mahasiswa (Ormawa), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, PC Muslimat NU Sidoarjo serta jajaran pengurus Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) UNUSIDA.

Dalam sambutannya, Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si., menyampaikan bahwa peringatan Harlah ini bukan sekadar penanda usia, melainkan momentum reflektif untuk
mensyukuri setiap langkah perjuangan yang telah kita tempuh bersama, dari kampus yang tumbuh
di atas nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah hingga menjadi bagian penting dari transformasi
pendidikan tinggi di Indonesia.

“Harlah ke-11 ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi, meningkatkan mutu, dan memperluas kebermanfaatan kampus bagi masyarakat,” ujarnya.

Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (FR-PTNU) menjelaskan, tema Harlah tahun ini, menjadi pengingat sekaligus peneguh arah bahwa UNUSIDA tidak hanya hadir untuk dirinya sendiri, tetapi untuk memberi kontribusi nyata bagi umat, masyarakat, dan bangsa.

‘Maju Bersama’ mencerminkan semangat kolaborasi dan gotong royong dalam membangun kampus yang inklusif, adaptif, dan progresif. Sementara ‘Berdampak untuk bangsa’ menegaskan bahwa setiap capaian akademik, inovasi, dan pengabdian harus berorientasi pada kemaslahatan publik dan kesejahteraan umat.

Dalam usia yang ke-11 ini, UNUSIDA telah menunjukkan banyak kemajuan: peningkatan akreditasi institusi, pengembangan program studi unggulan, kolaborasi internasional, capaian mahasiswa dalam kompetisi nasional, hingga kiprah dalam agenda-agenda kebangsaan. Namun, tentu ini bukan akhir dari perjalanan. Justru ini awal dari tanggung jawab yang lebih besar untuk terus menghadirkan pendidikan yang bermutu, membangun karakter, dan mencetak lulusan yang berdaya saing serta berakhlakul karimah.

“Mari kita terus jaga semangat juang, kolaborasi, dan integritas untuk membawa UNUSIDA menjadi perguruan tinggi unggul yang tidak hanya mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi juga menebarkan kebermanfaatan di segala lini,” tuturnya.

Doa bersama ini menjadi refleksi perjalanan UNUSIDA selama 11 tahun dalam membangun pendidikan tinggi yang berlandaskan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa.

“Kami berharap semangat tumbuh bersama ini tidak hanya membesarkan UNUSIDA, tetapi juga membawa dampak positif dalam skala nasional. UNUSIDA berkomitmen terus tumbuh, berinovasi, dan memberi dampak nyata bagi bangsa Indonesia,” harapnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan potong tumpeng bersama yang menjadi simbol ungkapan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan pencapaian yang telah diraih. Dalam momen Harlah ke-11 kali ini menjadi bentuk penghormatan atas perjalanan panjang lembaga atau institusi, termasuk keberhasilan, ujian, dan perjuangan selama bertahun-tahun.

Dengan penuh harap dan syukur, kegiatan doa bersama ini menjadi awal dari rangkaian peringatan Harlah yang akan dilanjutkan dengan Jalan Sehat, Bazar UMKM, Lomba Kreasi Tumpeng, Seminar Pendidikan serta beragam kegiatan dari Ormawa UNUSIDA. (MY)

Yusuf dan Sania, Kader IPNU-IPPNU UNUSIDA Raih Juara 1 dalam Ajang UNEC 2025 (Foto: Flyer Humas UNUSIDA)

Mahasiswa UNUSIDA Raih Juara 1 Kompetisi Business Plan Tingkat Nasional Lewat Inovasi Energi Terbarukan EcoPaska

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Adalah tim Callmeysn yang berhasil meraih Juara 1 dalam ajang UNUSIDA National Econpreneur Competition (UNEC) 2025.

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) UNUSIDA yang dilaksanakan pada bulan Juni 2025 lalu secara virtual. Kompetisi ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tim Callmeysn terdiri 2 orang mahasiswa, yaitu Nur Syaifullah Yusufal Ichwan Prodi Teknik Industri 2024 (Ketua), dan Fahimatus Sania – Akuntansi 2024 (Anggota) yang mewakili tim UNUSIDA berhasil memukau dewan juri berkat orisinalitas ide, kejelasan perencanaan bisnis, dan dampak sosial yang diusung. Tim UNUSIDA berhasil mengungguli kontentan lain, diantaranya dari Tim EliXirelk Politektik Negeri Malang yang meraih Juara 2 dan tim S.I.B Consultant dari Universitas Negeri Suarabaya (UNESA) yang meraih Juara 3.

Yusuf sapaan akrabnya, menjelaskan keberhasilannya kali inimenghadirkan inovasi brilian melalui bisnis sosial bernama EcoPaska. Usaha ini berfokus pada pengolahan limbah ampas kopi menjadi briket ramah lingkungan, sebagai alternatif bahan bakar yang hemat, bersih, dan ekonomis.

Mahasiswa Teknik Industri 2024 tersebut menyebutkan, ide ini muncul sebagai respon atas dua persoalan lingkungan yang sering terabaikan: limbah ampas kopi yang terbuang sia-sia dan masih terbatasnya pemanfaatan bahan bakar alternatif yang murah serta bersih di Indonesia. Ia dan sania mengusung tagline ‘EcoPaska Dari Ampas Tersisa, Jadi Energi Luar Biasa’, dengan menitikberatkan pada pengembangan industri kreatif berbasis energi terbarukan.

“Ide ini bermula pada keprihatinan terhadap limbah ampas kopi yang melimpah dan terbuang sia-sia, khususnya dari caffe, kedai kopi dan rumah tangga,” ujarnya kepada Humas UNUSIDA, Kamis (3/7/2025).

Ia mencoba menghadirkan EcoPaska sebagai solusi kreatif untuk mengurangi limbah rumah tangga, sekaligus mendukung transisi menuju energi terbarukan berbasis komunitas. Melalui pendekatan circular economy, ia dan tim berusaha menunjukkan bahwa limbah kopi yang selama ini terbuang sia-sia, ternyata memiliki potensi tinggi sebagai sumber bahan bakar alternatif yang efisien, bersih, dan murah.

“Produk briket EcoPaska tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berdaya saing tinggi dan bisa dikembangkan dalam skala industri rumahan maupun UMKM,” katanya.

Ia melihat peluang dari limbah tersebut untuk disulap menjadi produk energi berbasis ekonomi sirkular. Melalui pendekatan green entrepreneurship, ampas tersebut diubah menjadi briket hemat energi yang aman, bersih, dan ekonomis. Kepedulian terhadap lingkungan serta semangat kewirausahaan menjadi motivasi utama dalam mengembangkan usaha.

“Kami percaya bahwa limbah bukan akhir dari nilai guna, tapi bisa menjadi awal dari solusi baru,” tegasnya.

Sementara itu, anggota tim Callmeysn UNUSIDA, Sania menyebutkan bahwa EcoPaska dapat memproduksi briket dari 95% ampas kopi dan 5% perekat alami. Produk ini memiliki keunggulan seperti daya tahan panas tinggi, minim asap dan bau, serta aman digunakan di dalam maupun luar ruangan. Produk dikemas dalam desain kraft box yang edukatif dan ramah lingkungan, dilengkapi QR Code berisi informasi penggunaan dan dampak ekologis.

Mahasiswi Akuntansi tersebut menjelaskan bahwa proses distribusi produk nantinya akan dilakukan melalui marketplace seperti Shopee dan media sosial instagram, dengan strategi pemasaran kolaboratif bersama kafe mitra dan komunitas lingkungan.

“Kami tidak hanya akan menjual produk, EcoPaska juga menjalankan kampanye edukasi daur ulang dan gaya hidup hijau di masyarakat, itu tujuan utama kami,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sania menceritakan perjalanan mengikuti kompetisi yang tak mudah dan penuh dengan tantangan. Mulai dari menyusun proposal hingga memproduksi prototipe, keduanya harus membagi waktu antara akademik dan pengembangan usaha.

“Jujur, mengikuti kompetisi seperti UNEC 2025 tidak terbayang untuk menang sebelumnya. Sebab, penuh tantangan dan lika-liku proses yang harus kami lalui. Tapi dari setiap tantangan itu, kami belajar banyak soal manajemen waktu, kerja tim, dan pentingnya percaya diri terhadap ide sendiri. Rasanya semua terbayar waktu EcoPaska bisa tampil dan mendapat apresiasi. Semoga usaha kecil kami ini bisa terus berdampak lebih luas.” ungkapnya.

Tak hanya itu, ia juga telah merancang tindak lanjut pengembangan produk pasca kompetisi ini. EcoPaska akan terus dikembangkan melalui beberapa rencana strategis, antara lain: investasi mesin semi-otomatis untuk mempercepat produksi, diversifikasi produk (varian aroma, ukuran kemasan), pemberdayaan barista untuk pengumpulan limbah serta membuka program reseller bagi mahasiswa dan komunitas peduli lingkungan.

“Semoga usaha kecil yang kami hadirkan ini dapat menginspirasi dan menghidupi banyak orang di masa yang akan datang, bismillah,” harapnya. (MY)

Kuliah Tamu Hima Prodi Teknik Kimia UNUSIDA (Foto: istimewa)

Kuliah Tamu Teknik Kimia UNUSIDA Hadirkan Ahli Petrokimia, Bahas Optimalisasi Produk Urea

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) sukses menggelar acara Kuliah Tamu yang berlangsung meriah pada Ahad (29/6/2025). Kegiatan ini dipusatkan di Kantor PCNU Sidoarjo mengusung tema ‘Optimalisasi Proses Produk Urea: Dari Bahan Baku Gas Hingga Pupuk’ dengan menghadirkan narasumber ahli dari Petrokimia Gresik, Muh. Muhtadin.

Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknik UNUSIDA, Listin Fitrianah, S.P., M.Si. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya mahasiswa aktif mengikuti kegiatan seperti ini guna memperkaya wawasan dan keterampilan non-akademik, serta mengenal lebih dekat dunia industri.

Ia menyebutkan, kegiatan ini diikuti oleh hampir 60 peserta dari berbagai kalangan, baik dari internal UNUSIDA, mahasiswa kampus lain, hingga praktisi industri. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk mendukung perkembangan akademik mahasiswa.

“Kegiatan ini menjadi sarana penting bagi mahasiswa untuk menyerap ilmu langsung dari praktisi berpengalaman seperti Bapak Muhtadin yang telah lama berkecimpung di industri pupuk,” ujarnya.

Sementara itu, Perwakilan Program Studi (Prodi) Studi Teknik Kimia, A. Musonnifin Aziz, S.T., M.T., mengatakan acara ini merupakan bagian dari upaya Prodi Teknik Kimia UNUSIDA dalam memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri, sekaligus meningkatkan wawasan serta kesiapan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja.

Kuliah tamu ini juga disambut baik oleh peserta, yang aktif berdiskusi dan bertanya langsung kepada narasumber. Kegiatan ditutup dengan pemberian kenang-kenangan kepada narasumber serta sesi foto bersama.

Lebih lanjut, ia berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan aplikatif dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa Teknik Kimia UNUSIDA dalam mengembangkan potensi dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja.

Dalam pemaparannya, Muh. Muhtadin menjelaskan secara komprehensif proses produksi urea, mulai dari pengolahan bahan baku gas alam hingga menjadi produk akhir berupa pupuk urea yang siap digunakan oleh petani. Ia mengupas setiap tahapan penting dalam proses tersebut, termasuk konversi gas alam menjadi amonia, reaksi pembentukan urea, hingga teknik pengemasan dan distribusi produk pupuk.

“Pemahaman tentang proses industri pupuk sangat penting, khususnya bagi mahasiswa teknik kimia yang akan terjun langsung ke lapangan industri. Harapannya, para mahasiswa dapat memiliki perspektif praktis dalam memahami teknologi produksi dan aplikasinya,” jelasnya.

Kuliah tamu ini juga disambut baik oleh peserta, yang aktif berdiskusi dan bertanya langsung kepada narasumber. Kegiatan ditutup dengan pemberian kenang-kenangan atau cinderamata kepada narasumber serta sesi foto bersama. (MY)

Kuliah Tamu Hima Prodi Teknik Industri UNUSIDA (Foto: Istimewa)

HMTI UNUSIDA Gelar Kuliah Tamu, Bahas Strategi Manajemen SDM dan Kepemimpinan Adaptif

Menghadapi derasnya arus transformasi digital, Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar Kuliah Tamu di Lantai 4 Kampus 2 UNUSIDA, Lingkar Timur, Sidoarjo, Kamis (19/6/2025).

Kegiatan ini mengusung tema ‘Pengembangan SDM dan Kepemimpinan Adaptif dalam Transformasi Manajemen Industri 4.0’. Menjadi wadah pembekalan bagi mahasiswa dalam menjawab tantangan industri modern yang menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan kepemimpinan adaptif.

Acara dibuka secara resmi oleh Kaprodi Teknik Industri UNUSIDA, Untung Usada, S.Si., M.T., yang menyampaikan pentingnya pembelajaran kontekstual yang mampu menjembatani dunia akademik dengan dunia industri.

Ia sangat mengapresiasi dan menyambut kegiatan yang mendukung akademik. Menurutnya, dengan penyelenggaraan kegiatan ini, HMTI UNUSIDA menunjukkan komitmennya dalam mendorong pengembangan SDM unggul, pemimpin adaptif, dan pembelajaran yang responsif terhadap dinamika zaman.

“Kami berharap mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan itu dalam dunia kerja yang sesungguhnya,” harapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UNUSIDA, Ibu Listin Fitrianah, S.P., M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya kesiapan SDM dalam menghadapi era industri 4.0. “Kita tidak hanya mencetak sarjana teknik, tapi juga pemimpin masa depan yang tangguh dan adaptif,” tuturnya.

Kegiatan kuliah tamu menghadirkan narasumber Yoga Wahyu Pratama, S.T., alumni Teknik Industri UNUSIDA angkatan 2018, yang kini aktif sebagai praktisi manajemen industri. Dalam pemaparannya, Yoga mengangkat lima materi pokok yang sangat relevan, yaitu analisis industri 4.0, psikologi industri, konsep pengembangan SDM di era digital, serta kepemimpinan adaptif.

“Transformasi Industri 4.0 menuntut kita untuk menjadi SDM yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga kolaboratif dan berpikir kritis,” ujar Yoga.

Ia menambahkan bahwa kepemimpinan adaptif dibutuhkan untuk mengelola perubahan, mendorong inovasi, serta menciptakan budaya kerja yang fleksibel dan responsif.

Para peserta, yang terdiri dari seluruh mahasiswa Program Studi Teknik Industri UNUSIDA serta peserta umum, terlihat antusias menyimak materi dan aktif dalam sesi diskusi. Kehadiran alumni sebagai narasumber juga memberikan inspirasi tersendiri bahwa lulusan UNUSIDA mampu bersaing dan berkontribusi di dunia profesional.

Ketua pelaksana kegiatan, M. Riza Ghozali, yang juga merupakan Koordinator Divisi Pengembangan SDM HMTI UNUSIDA, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini.

“Kuliah tamu ini menjadi ruang pembelajaran nyata bagi kami. Semoga membawa dampak positif dalam proses pembentukan karakter dan kesiapan kami sebagai calon pemimpin industri di masa depan,” ungkapnya.

 

Penulis: Muchammad Waziruddin (MY)

Seminar Entrepreneur Ormawa Fakultas Teknik UNUSIDA (Foto: Humas Unusida)

Ormawa Fakultas Teknik UNUSIDA Gelar Seminar Entrepreneur, Dorong Mahasiswa Temukan Passion dan Profit

Semangat kewirausahaan kembali digaungkan di lingkungan Fakultas Teknik (FT) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA). Melalui kolaborasi Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang kompak menggelar kegiatan Seminar Entrepreneur dengan mengusung tema ‘Beyond Academic: Menemukan Passion dan Profit dalam Dunia Entrepreneur’.

Kegiatan yang dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA, Ahad (22/6/2025) ini sukses mendapatkan atensi dari berbagai pihak. Sebab, diselenggarakan oleh kolaborasi antar Ormawa, mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik, Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima Prodi) Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) UNUSIDA.

Ketua BEM FT UNUSIDA, Erlangga Abiartha Nugraha mengatakan, kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi positif antar lembaga kemahasiswaan. Menurutnya, kegiatan ini menjadi upaya dalam mendorong mahasiswa untuk berpikir visioner dan berani mengambil langkah di luar zona akademik.

“Seminar entrepreneur ini bukan hanya tentang teori bisnis, tapi juga menjadi upaya konkret dalam mendorong mahasiswa untuk berpikir visioner dan berani mengambil langkah di luar zona akademik,” ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, Seminar Entrepreneur ini menjadi langkah konkret UNUSIDA dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan dunia nyata melalui jalur entrepreneurship.

Acara ini menghadirkan dua narasumber inspiratif: Fitria Anggraeni, Owner PT. AJT Greenbag, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kemasan ramah lingkungan, serta Lazuardi Nugraha, CEO CV. Garuda Jaya Garment, seorang pengusaha muda yang telah membuktikan bahwa passion bisa menjadi sumber profit yang berkelanjutan.

Dalam pemaran materi, Fitria menekankan bahwa kemasan produk bukan sekadar pembungkus, melainkan aset strategis yang mampu memengaruhi citra, nilai, dan penjualan produk itu sendiri. Ia juga menyoroti pentingnya memahami elemen-elemen desain kemasan yang tidak hanya menarik secara visual, namun juga sesuai dengan regulasi perizinan di Indonesia.

“Kemasan adalah komunikasi pertama antara produk dan konsumen. Desain yang tepat bisa menambah daya tarik sekaligus membentuk persepsi positif terhadap produk,” jelasnya.

Sementara itu, Lazuardi membakar semangat peserta dengan ajakan untuk menemukan passion pribadi sebagai jalan awal membangun usaha. Dalam kesempatan tersebut, ia juga membagikan strategi memulai bisnis dengan low budget, mulai dari menjadi reseller, affiliator, hingga makelar. Tak ketinggalan, ia menekankan pentingnya memanfaatkan alat digital seperti Tik Tok, Instagram, Canva, ChatGPT, Shopee, dan Cap Cut sebagai media pertumbuhan bisnis masa kini.

“Hal terbaik untuk bisnismu adalah sesuatu yang kamu nikmati untuk dilakukan,” katanya.

Lebih lanjut, Ketua Pelaksana Mochammad Akmal Firmansyah, yang juga merupakan Koordinator Departemen Ekonomi Kreatif Himaprodi Teknik Industri UNUSIDA, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia mengutip pesan inspiratif dari KH. M. Anwar Manshur, pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri. “Nasibmu ora tergantung nasabmu” Yang berarti, masa depan seseorang tidak ditentukan oleh keturunan, tetapi oleh kerja keras dan tekad untuk terus belajar dan berkembang.

“Saya percaya bahwa seminar ini akan memberikan manfaat besar bagi semua peserta. Oleh karena itu, saya mengajak semuanya untuk aktif dalam berdiskusi dan memanfaatkan momen ini sebagai wadah memperluas pengetahuan dan jaringan,” tutur Akmal penuh semangat.

Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai program studi di UNUSIDA serta peserta umum yang memiliki minat pada dunia entrepreneur. Tak hanya sekadar duduk dan mendengar, para peserta tampak antusias dalam sesi diskusi dan tanya jawab, menjadikan acara ini lebih hidup dan aplikatif.

 

Penulis: Muchammad Waziruddin (MY)

Business Plan Competition BEM FE UNUSIDA (Foto: istimewa)

BEM FE UNUSIDA Sukses Gelar Business Plan Competition Tingkat Nasional

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (BEM FE UNUSIDA) sukses menggelar Semifinal Business Plan Competition tingkat nasional, Sabtu (21/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program tahunan bertajuk Ekonomi Kreatif Berprestasi (EKSPRESI) yang bertujuan menjadi wadah pengembangan ide bisnis kreatif mahasiswa Indonesia.

Kegiatan ini diikuti oleh 15 tim semifinalis terpilih secara virtual dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang sebelumnya telah melewati seleksi proposal. Para peserta mempresentasikan ide bisnis inovatif mereka di hadapan dewan juri dari kalangan akademisi dan praktisi bisnis.

Ketua Pelaksana, Nabila Ayu Azzahra, menyampaikan bahwa kompetisi ini bukan hanya ajang persaingan, tapi juga ruang belajar dan tumbuh bersama bagi generasi muda. Ajang ini dirancang untuk menjawab tantangan ekonomi digital dan mendukung pertumbuhan wirausaha muda yang berkelanjutan.

“Kami melihat begitu banyak ide luar biasa yang lahir dari para mahasiswa. Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa kreativitas dan keberanian dalam berinovasi bisa menjadi solusi nyata atas berbagai permasalahan sosial dan ekonomi di sekitar kita,” ungkapnya.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pihak kampus serta sejumlah sponsor lokal. Dalam
waktu dekat, panitia juga berencana menjalin kerja sama dengan inkubator bisnis untuk membantu
mengembangkan ide-ide terpilih menjadi start up nyata.

Business plan ini tidak berhenti sebagai dokumen kompetisi. Kami akan kawal bersama pihak kampus dan mitra agar ide-ide yang layak bisa diimplementasikan. Harapannya, dari kampus kecil di Sidoarjo ini bisa lahir solusi besar untuk tantangan ekonomi bangsa,” harapnya.

Senada, Gubernur Fakultas Ekonomi UNUSIDA, Alvin Dwi Yunianto, menegaskan bahwa kegiatan semacam ini dalam menunjang kompetensi mahasiswa di luar aspek akademik. Dari babak semi final kali ini, nantinya lima tim terbaik akan melaju ke babak final Business Plan Competition 2025.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya pintar di kelas, tapi juga mampu berpikir strategis, berani mengambil risiko, dan menciptakan inovasi. Kegiatan ini bukan sekadar lomba, tapi platform untuk membentuk karakter wirausaha sejati,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, BEM FE UNUSIDA berharap dapat mendorong semangat kewirausahaan sosial dan digital di kalangan mahasiswa. Selain itu, para peserta juga mendapat kesempatan untuk
memperluas jejaring, meningkatkan kepercayaan diri dalam public speaking, dan belajar dari masukan juri profesional.

“Yang kami dorong bukan hanya kompetisi, tetapi proses belajar, kolaborasi, dan keberanian untuk
gagal dan bangkit kembali. Kami percaya, dari forum seperti inilah lahir calon-calon pelaku bisnis
yang berintegritas,” tambah Alvin.

Lebih lanjut, Alvin berpesan agar tetap menjaga semangat berwirausaha mahasiswa terus terjaga. Ia menekankan bahwa kampus adalah tempat terbaik untuk mengasah kemampuan bisnis karena banyak peluang kolaborasi, akses informasi, serta jaringan yang luas.

Menurutnya, semangat berwirausaha bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga tentang membangun mental mandiri, kreatif, dan solutif. Mahasiswa untuk tidak hanya fokus pada teori di kelas, tetapi juga berani menciptakan solusi nyata melalui usaha dan inovasi.

“Kami percaya, peran mahasiswa tidak hanya di ruang kuliah, tapi juga dalam menjawab tantangan zaman. Lewat kegiatan ini, kita membangun generasi muda yang tak hanya cerdas, tapi juga berdampak,” pungkasnya.

 

Penulis: Rizza Nahdlatul Ilmi (MY)

Flyer Logo Harlah Ke-11 UNUSIDA (Foto: Humas Unusida)

UNUSIDA Launching Logo Harlah ke-11, Ini Makna dan Filosofinya

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) resmi meluncurkan logo Hari Lahir (Harlah) ke-11 tahun yang mengusung tema ‘Tumbuh Bersama, Berdampak untuk Bangsa’. Peluncuran logo ini menjadi simbol semangat baru UNUSIDA dalam memperkuat komitmen terhadap pertumbuhan, keberlanjutan, dan kontribusi nyata untuk negeri.

Logo Harlah ke-11 ini tidak sekadar simbol visual, melainkan sarat akan filosofi mendalam. Berikut makna dan filosofi lengkapnya:

– Angka 11 dibentuk menyerupai daun, melambangkan pertumbuhan, kesuburan, dan kesinambungan.
– Motif Islami dan ombak, turut mempertegas identitas UNUSIDA sebagai kampus berbasis keagamaan Ahlussunnah Waljamaah dan kampus pesisir yang lahir dari semangat daerah.
– Bentuk sayap pada logo melambangkan daya juang tinggi untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
– Warna-warna dalam logo seperti kuning-oranye, hijau, ungu, dan tosca masing-masing memiliki makna yang kuat: mulai dari semangat dan kebahagiaan, hingga keseimbangan serta stabilitas dalam pendidikan berkarakter.

Melalui logo ini, UNUSIDA ingin menunjukkan bahwa di usia 11 tahun, kampus ini terus berkembang menjadi institusi pendidikan tinggi yang dinamis, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Download Logo Harlah ke-11 UNUSIDA
Download Logo Harlah ke-11 UNUSIDA
Download Logo Harlah ke-11 UNUSIDA

Dalam rangka memperingati Harlah ke-11 Tahun ini, UNUSIDA akan menggelar serangkaian acara  sebagai wujud rasa syukur dan refleksi dari awal pendirian. Rangkaian kegiatan dimulai dengan Doa Bersama dan Mujahadah Harlah ke-11 UNUSIDA yang akan dilaksanakan pada Kamis, 3 Juli 2025 mendatang, di Masjid KH. Muhammad Hasyim Asy’ari.

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh pendiri sekaligus ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo dari beberapa periode sebelumnya. Selain itu, juga akan mengundang pejabat pemerintahan, Badan Otonom NU (Banom NU) di lingkup PCNU Sidoarjo, seluruh pengurus MWCNU dan PAC Muslimat NU Se Kabupaten Sidoarjo, serta seluruh sivitas akademika UNUSIDA.

UNUSIDA juga akan menyelenggarakan Seminar Pendidikan pada Sabtu, 5 Juli 2025. Yang menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi, untuk memperkuat peran UNUSIDA dalam menciptakan pendidikan inklusif dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Selanjutnya, akan digelar Jalan Sehat dan Bazar UMKM pada Sabtu, 12 Juli 2025 mendatang. Yang akan melibatkan seluruh civitas akademika, alumni mitra, dan masyarakat sekitar. Juga ada bebrapa lomba, seperti lomba kreasi tumpeng dan bola voli bagi dosen, tenaga kependidikan (Tendik) serta perwakilan mahasiswa dari setiap fakultas.

Tak hanya itu, beragam kegiatan Ormawa juga akan menyemarakkan Harlah ke-11 UNUSIDA yang diperingati setiap tanggal 4 Juli. Mulai dari UNUSIDA Bersholawat, Himaksi Badminton Cup (HBC) 2025, serta kompetisi pencak silat atau Pagar Nusa Championship 2025 yang akan dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus mendatang. (MY)

Pembekalan KKN UNUSIDA Berdaya 2025 (Foto: Humas Unusida)

Ratusan Mahasiswa Ikuti Pembekalan KKN UNUSIDA Berdaya 2025

Ratusan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) angkatan 2022 antusias mengikuti pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNUSIDA Berdaya 2025, yang dipusatkan di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Kampus 2 UNUSIDA, Rabu (25/6/2024).

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNUSIDA, Elsa Rosyidah, S.TP., M.I.L, mengatakan kegiatan pembekalan ini menjadi awal penting bagi ratusan mahasiswa yang akan terjun langsung ke masyarakat untuk menjalankan pengabdian di berbagai desa mitra.

Dosen Teknik Lingkungan tersebut, menjelaskan KKN tahun ini mengangkat tema ‘Rukun Tetangga, Membangun Desa’ yang menekankan pentingnya membangun harmoni sosial di tingkat paling dasar masyarakat, yaitu antar tetangga.

“Melalui tema ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen penggerak perubahan sosial dan pembangunan berbasis komunitas yang berkelanjutan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Elsa menyampaikan bahwa mahasiswa KKN harus hadir sebagai solusi atas persoalan desa, bukan sekadar menjalankan program seremonial. Mereka didorong untuk menggali potensi lokal, membangun kolaborasi dengan mitra desa, dan menciptakan program yang berdampak nyata serta berkelanjutan.

“Dengan semangat ‘UNUSIDA Berdaya’, mahasiswa ditantang untuk berinovasi, berempati, dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat desa. Oleh karena itu, mahasiswa harus menghadirkan solusi di tengah masyarakat nantinya,” tuturnya.

Kegiatan pembekalan KKN UNUSIDA 2025 kali ini menghadirkan pemateri dari berbagai bidang, diantaranya Kepala Laboratorium Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Dr. Muchammad Helmi Umam, S.Ag., M.Hum, Analis Kebijakan Hukum Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sidoarjo Ulil Shilia Budi Ardianti, S.STP, dan Ketua Rukun Warga (RW) 10 Desa Pepe Sedati H M Arif.

Para pemateri memberikan pembekalan kepada mahasiswa, tentang etika bermasyarakat, tips manjalin komunikasi yang baik, perencanaan program kerja tepat guna, pengenalan struktur di desa, hingga penguatan peran mahasiswa sebagai agen perubahan.

Dalam pemaparannya, Dr. Helmi Umam menekankan pentingnya mahasiswa mengenali potensi diri sebelum terjun menghadirkan solusi di tengah masyarakat desa. Ia mengajak mahasiswa untuk menganggap KKN bukan sekadar pengabdian temporer, tetapi juga ajang latihan kepemimpinan sosial, empati, dan aktualisasi diri.

“Sebelum kita menyusun program, kita perlu mengenal diri sendiri: kelebihan, minat, nilai, dan kapasitas yang dimiliki. Dengan begitu, solusi yang kita tawarkan tidak hanya logis, tapi juga relevan dan aplikatif,” ujarnya.

Ia juga mendorong mahasiswa untuk membangun komunikasi yang humanis dan pendekatan partisipatif dalam menjalankan program KKN. Menurutnya, keberhasilan KKN sangat ditentukan oleh kepekaan sosial dan kemampuan mahasiswa membangun kepercayaan dengan warga.

“Datanglah bukan sebagai yang paling tahu, tetapi sebagai pembelajar yang siap bekerja sama dengan masyarakat. Hadirkan program kerja dengan pendekatan berbasis potensi lokal dan keberlanjutan.,” pungkasnya. (MY)