Solusi Cerdas Mahasiswa Kelompok 4 KKN UNUSIDA, Sulap Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi
SIDOARJO – Kelompok 4 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 4 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menghadirkan program kerja inovatif dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai guna, yaitu lilin aromaterapi. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (29/07/2025) lalu di Balai RT 20 Desa Gebang, Kabupaten Sidoarjo, dan mendapat sambutan antusias dari warga.
Ketua Kelompok 4 KKN UNUSIDA Erlangga Abiarta Nugraha mengatakan, minyak jelantah kerap menjadi persoalan lingkungan karena penanganannya yang kurang tepat, seperti dibuang ke saluran air atau ke tanah. Menyadari permasalahan tersebut, ia dan tim KKN menghadirkan solusi kreatif dengan mengubah limbah berbahaya ini menjadi produk ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomis.
“Kami melihat banyak warga yang belum sadar akan bahaya minyak jelantah jika dibuang sembarangan. Melalui program ini, kami ingin memberikan edukasi sekaligus demonstrasi langsung bagaimana limbah ini bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari,” ujar Erlangga, Jum’at (22/8/2025).
Program ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang bertujuan mengedukasi warga tentang pengelolaan limbah rumah tangga, sekaligus memberikan solusi kreatif dan ramah lingkungan. Di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan, para mahasiswa memperkenalkan metode sederhana mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang aman, wangi, dan estetis.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga mempraktikkan langsung proses pembuatan lilin aromaterapi. Bahan-bahan yang digunakan pun sederhana dan mudah diperoleh, di antaranya minyak jelantah yang sudah disaring, parafin, pewarna dari crayon, serta pewangi berbahan dasar non-alkohol kemudian dicetak dalam wadah cantik. Hasilnya, lilin-lilin ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai estetika dan potensi ekonomi.
Respon masyarakat sangat positif. Selain tertarik mengikuti pelatihan, beberapa warga bahkan telah mencoba membuat lilin aromaterapi sendiri untuk keperluan rumah tangga maupun sebagai produk usaha rumahan.
Ibu-ibu RT 20 Desa Gebang contohnya, yang menjadi peserta utama dalam pelatihan kali ini. Mereka berpartisipasi aktif mulai dari tahap pemanasan parafin, pencampuran minyak jelantah, hingga pewarnaan dan pencetakan lilin aromaterapi. Tak hanya itu, masyarakat juga diberikan panduan tentang teknik pengemasan sederhana agar warga dapat mengembangkan keterampilan ini menjadi peluang usaha rumahan.
Program ini diharapkan tidak hanya berhenti pada pelatihan, melainkan berkelanjutan dan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga. Dengan demikian, selain menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, warga juga berpeluang memperoleh manfaat ekonomi dari hasil olahan limbah tersebut.
“Melalui program ini, Kelompok 4 KKN UNUSIDA berharap dapat meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan di masyarakat, serta menginspirasi pengelolaan limbah yang lebih bijak dan bernilai guna tinggi,” pungkasnya.








