UNUSIDA dan Save Street Child Sidoarjo Berkolaborasi Berdayakan Anak Jalanan Lewat Literasi Digital dan Semangat Kewirausahaan
SIDOARJO – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) melalui program Hibah BIMA Kemdikbudristek menjalin kolaborasi dengan komunitas Save Street Child (SSC) Sidoarjo untuk memberdayakan anak jalanan. Program ini mengusung tema “Pengentasan Kemiskinan melalui Literasi Dasar dan Kewirausahaan”, dan dilaksanakan di kawasan Alun-Alun Sidoarjo.
Ketua SSC Sidoarjo, Dwi Prasetyo, S.Psi., M.Psi., menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap anak-anak jalanan yang rentan kehilangan kesempatan pendidikan.
“Selama ini mereka terjebak dalam kondisi sulit. Melalui pelatihan literasi dan kewirausahaan, kami berharap anak-anak memiliki bekal untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).
Ia mengaku sangat menyambut baik sinergi ini dan berharap kegiatan tersebut menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan. “Kolaborasi dengan UNUSIDA ini sangat berarti bagi anak-anak binaan kami. Mereka merasa diperhatikan, didampingi, dan diberi ruang untuk belajar serta berkembang,” ungkapnya.
Dari pihak UNUSIDA, program ini dipimpin oleh Setyo Wardono, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), dengan anggota dosen Jeziano Rizkita Boyas, S.E., M.M. dan Achmad Wicaksono, S.Ak., M.Ak.. Kegiatan ini juga melibatkan dua mahasiswi dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yakni Afina Sufiana Listy dan Siti Ghoniatul Hidayah, yang terlibat langsung dalam proses pendampingan dan pengajaran di lapangan.
Meningkatkan Literasi dan Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 40 anak jalanan ini terbagi dalam dua sesi utama. Sesi pertama, pelatihan literasi dasar, difokuskan pada peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Hasilnya cukup signifikan: kemampuan membaca peserta meningkat hingga 80%, menulis 70%, dan berhitung 70% dibandingkan sebelum pelatihan.
Sesi kedua, pelatihan kewirausahaan, memberikan pengenalan dasar mengenai peluang usaha sederhana dan pengelolaan keuangan melalui kebiasaan menabung. Menariknya, sebagian besar peserta menyatakan ketertarikan pada usaha kuliner, karena dianggap dekat dengan keseharian mereka.
Antusiasme anak-anak tampak jelas selama kegiatan. Mereka aktif bertanya, mencoba menghitung uang, dan beberapa mulai berani menyampaikan ide usaha.
“Saya ingin belajar berjualan makanan kecil supaya bisa menabung,” ucap salah satu peserta dengan penuh semangat.
Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan tidak hanya membekali keterampilan praktis, tetapi juga membangkitkan motivasi dan semangat kemandirian ekonomi. Program ini didukung oleh pendanaan dari Direktorat Jenderal Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditjen Risbang) melalui skema Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Kemdikbudristek.
Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan program ini dapat berkelanjutan, diperluas jangkauannya, dan menjadi model pemberdayaan yang dapat direplikasi di berbagai daerah lainnya. Anak jalanan tak lagi dipandang sebagai masalah, melainkan sebagai generasi potensial yang berhak atas kesempatan yang sama untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Sinergi Kampus dan Komunitas untuk Perubahan Sosial
Ketua PKM UNUSIDA, Mohammad Setyo Wardono, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah bukti nyata peran perguruan tinggi dalam menyentuh langsung persoalan sosial di masyarakat.
“UNUSIDA berkomitmen tidak hanya mendidik di ruang kelas, tetapi juga menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat. Kolaborasi dengan SSC Sidoarjo adalah wujud konkret dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian masyarakat,” tegasnya.
Setyo menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya membekali anak-anak dengan keterampilan, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kesadaran akan potensi diri mereka.
“Kami ingin menunjukkan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang. Dengan literasi digital dan jiwa wirausaha, mereka tidak hanya belajar keterampilan, tetapi juga diajak bermimpi dan berani berharap akan masa depan yang lebih baik,” harapnya.









