Dokumentasi Partisipasi Aktif Hima Teknik Lingkungan UNUSIDA dalam Green Skilling #21 (Foto: Muchammad Waziruddin)

HIMA Teknik Lingkungan UNUSIDA Aktif dalam Green Skilling Edisi 21, Menanam Green Mindset dari Akar

SIDOARJO – Upaya menanamkan budaya berkelanjutan sejak dini kini semakin menegaskan peran strategis kolaborasi lintas sektor, termasuk dunia pendidikan, bisnis, dan komunitas. Hal ini tercermin dalam kegiatan Green Skilling Edisi 21 bertema ‘Menanam Green Mindset dari Akar: Peran Bisnis dan Komunitas dalam Mendorong Transformasi Hijau’ yang digelar oleh Yayasan LindungiHutan, Kamis (24/7/2025) lalu secara daring melalui Zoom Meeting.

Webinar nasional ini menghadirkan peserta dari berbagai kalangan, mulai mahasiswa, pelaku industri, pegiat komunitas, hingga pemerhati lingkungan dari seluruh Indonesia. Sebagai wujud komitmen memperkuat literasi dan kesadaran lingkungan, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HIMA TL) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) turut berpartisipasi aktif dalam forum tersebut.

Keterlibatan ini menjadi bagian dari program unggulan ENVIRO INSIGHT yang diinisiasi Departemen AIR (Akademik, Inovasi, dan Riset) dan berkolaborasi dengan Departemen UDARA (Urusan Sosial, Diplomasi, dan Relasi Kemitraan) HIMA Teknik Lingkungan UNUSIDA.

Kepala Departemen AIR, Chalimatus Sa’diyah, yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam forum ini adalah strategi pembelajaran berbasis isu global. Ia meyakini bahwa kolaborasi semacam ini akan menjadi pilar penting dalam membentuk generasi teknokrat lingkungan yang tanggap, berdaya saing, dan berintegritas.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya kuat dalam aspek teknis, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan keberlanjutan. Inilah bentuk nyata peran mahasiswa sebagai agen perubahan,” ungkapnya.

Webinar menghadirkan tiga narasumber kunci yang memberikan perspektif berbeda namun saling melengkapi. Seperti Sekar Dwi Setyaningrum Branch Operation Support PT SUCOFINDO sekaligus Dosen Praktisi Kampus Merdeka Kemendikbud yang menjadi narasumber pertama. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan transformasi internal perusahaan menuju praktik berkelanjutan. “Green mindset harus dibangun dari dalam. Bukan sekadar label, tetapi praktik nyata seluruh elemen perusahaan,” tegasnya.

Baca juga:  Tingkatkan Prestasi Internasional, Unusida Lakukan Studi Tiru ke Unzah Genggong Probolinggo

Sementara itu, Environmental Specialist PT SUCOFINDO Dissa Natria menyoroti pentingnya pola pikir dalam mewujudkan keberlanjutan bisnis. Tantangan terbesar bukan pada teknologi, melainkan mindset. Jika green mindset tertanam, keputusan bisnis akan otomatis selaras dengan keberlanjutan,” jelasnya.

Senada, Wakil Sekretaris Umum 1 Indonesia Green Ranger, Haris Prasetyo membawa perspektif komunitas dengan menekankan peran aktivisme generasi muda. “Transformasi hijau dimulai dari komunitas kecil, dari obrolan hingga aksi nyata di akar rumput,” ujarnya.

Selain memberi inspirasi, kegiatan ini membuka ruang diskusi strategis tentang bagaimana transformasi hijau dapat diinisiasi dan dikawal bersama. Benang merah yang muncul adalah bahwa green mindset bukan lagi slogan, melainkan fondasi berpikir dan bertindak menghadapi tantangan masa depan yang kompleks.

Partisipasi HIMA Teknik Lingkungan UNUSIDA dalam kegiatan ini menegaskan langkah konkret mahasiswa untuk memperluas jejaring keilmuan, meningkatkan literasi lingkungan, sekaligus mengukuhkan peran sebagai agen perubahan. Melalui Green Skilling Edisi 21, mahasiswa diajak tidak hanya membicarakan isu lingkungan sebagai wacana, tetapi juga menjadikannya panggilan aksi bersama.

Penulis: Muchammad Waziruddin (MY)