KKN 18 UNUSIDA Wujudkan Lingkungan Bersih dengan Pembuatan Biopori di Desa Waung RT 05 RW 03 (Foto: Mar'atul Husniyah)

KKN 18 UNUSIDA Wujudkan Lingkungan Bersih dengan Pembuatan Biopori di Desa Waung

SIDOARJO — Dalam rangka mendukung kelestarian lingkungan sekaligus memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, Kelompok 18 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) sukses melaksanakan program pembuatan biopori di Desa Waung, RT 05 RW 03, Kecamatan Krembung, Sidoarjo. Kegiatan ini disambut hangat oleh perangkat desa, pengurus RT, serta warga setempat.

Ketua RT 05, Mawur Aji Satmoko, menyampaikan apresiasinya terhadap program tersebut. Menurutnya, keberadaan biopori memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama untuk mengurangi genangan air di musim hujan sekaligus memperbaiki kualitas tanah.

“Lubang biopori ini membuat lingkungan menjadi lebih sehat dan asri. Selain menambah resapan air, juga bisa mengolah sampah organik menjadi pupuk alami. Terima kasih kepada adik-adik mahasiswa UNUSIDA yang telah membantu warga dengan program bermanfaat ini,” ujarnya.

Biopori yang dibuat bersama warga berfungsi ganda: selain sebagai resapan air, juga sebagai media pengolahan sampah rumah tangga. Warga dapat mengisi lubang dengan sampah organik seperti sisa sayur dan daun, yang kemudian terurai menjadi kompos alami untuk menyuburkan tanaman.

Selain di RT 05, mahasiswa KKN 18 juga melakukan penanaman biopori di wilayah RT 08 Desa Waung, kawasan yang sering mengalami genangan air tinggi saat hujan deras. Pemilihan dua titik ini merupakan hasil survei bersama warga agar program benar-benar memberikan dampak nyata dalam mengurangi potensi banjir serta menjaga kualitas lingkungan.

Ketua Kelompok 18 KKN UNUSIDA, Nur Sirojil Anam, menambahkan bahwa program ini lahir dari hasil musyawarah antara mahasiswa, perangkat desa, dan warga setempat. Ia menekankan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan KKN 18 di bidang lingkungan.

“Kami berharap biopori yang telah dibuat dapat terus dimanfaatkan oleh warga, bukan hanya saat KKN berlangsung, tetapi juga untuk jangka panjang. Ini menjadi bentuk kenang-kenangan dari kami yang ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Baca juga:  Ratusan Mahasiswa Ikuti Pembekalan KKN UNUSIDA Berdaya 2025

Selain itu, salah satu anggota KKN 18, Aryadilla Putra, menuturkan bahwa biopori adalah langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kelestarian lingkungan. Ia berharap, sinergi antara mahasiswa UNUSIDA dan masyarakat dalam pembuatan biopori ini mampu menumbuhkan semangat gotong royong sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan warga Desa Waung. Melalui program ini, Kelompok 18 KKN UNUSIDA bertekad agar kehadiran mahasiswa tidak hanya meninggalkan jejak, tetapi juga warisan positif yang terus berkelanjutan.

“Kami ingin mengajarkan masyarakat bahwa sampah organik bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna. Dengan biopori, kita bisa menjaga lingkungan tetap bersih sekaligus mendapatkan manfaat untuk tanaman,” jelasnya.

Penulis: Mar’atul Husniyah (MY)