Mahasiswa KKN Binaan Fakultas Ekonomi UNUSIDA Hidupkan Kembali Tradisi Jimpitan di Desa Gempol Klutuk
SIDOARJO – Tradisi jimpitan, sebuah budaya gotong royong yang sempat terlupakan, kini kembali menghidupkan semangat kebersamaan di Desa Gempol Klutuk, Kecamatan Tarik, Sidoarjo. Inisiatif ini digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Binaan Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) 2025 dengan mengadaptasi jimpitan sebagai program penggalangan dana masjid yang modern dan transparan.
Dalam kurun waktu dua minggu, mahasiswa KKN berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 6,8 juta melalui jimpitan rutin tiap pekan. Masing-masing warga menyumbang ‘sejimpit’, kontribusi kecil yang jika dikumpulkan bersama mampu menghadirkan dampak besar.
Ketua Kelompok KKN Desa Binaan Fakultas Ekonomi 2025, Ainur Rokhmah menuturkan bahwa program ini lahir dari keresahan melihat tradisi kebaikan yang mulai ditinggalkan. “Kami ingin menghadirkan kembali budaya lokal yang sarat nilai kebersamaan, sekaligus membantu kebutuhan nyata masyarakat, yaitu pembangunan masjid,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Ainur menjelaskan bahwa ia dan tim juga memperkenalkan sistem pencatatan keuangan yang jelas serta laporan berkala kepada warga. Hal ini bertujuan untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap hasil jimpitan yang terkumpul.
Masjid Al-Hikmah, satu-satunya masjid di desa dengan luas tanah 404 m² dan bangunan utama sekitar 300 m², selama ini menghadapi keterbatasan ruang. Pada hari Jumat maupun perayaan hari besar Islam, banyak jamaah terpaksa melaksanakan ibadah di halaman hingga pinggir jalan. Kondisi ini diperparah dengan masalah banjir yang menyebabkan kesulitan air bersih serta ketiadaan lahan parkir memadai.
“Sejimpit dari warga, jika dijumlahkan akan menjadi kontribusi besar. Ini bukan hanya soal dana, tapi juga semangat kebersamaan yang ingin kami hidupkan kembali di Desa Gempol Klutuk,” tuturnya.
Program jimpitan yang digagas mahasiswa UNUSIDA ini membuktikan bahwa tradisi lama dapat diadaptasi menjadi solusi modern yang berdampak nyata. Lebih dari sekadar mengumpulkan dana, gerakan ini mempererat persaudaraan, menumbuhkan rasa memiliki, dan memberdayakan warga desa secara kolektif.
Hasil dari jimpitan yang terkumpul dalam beberapa pekan pertama menunjukkan respon positif masyarakat. Dana yang terkumpul terus bertambah, menandakan antusiasme warga untuk ikut berpartisipasi.
Dosen pembimbing lapangan Fakultas Ekonomi UNUSIDA, Chairil Anwar, S.P., M.Ak menekankan bahwa program ini menjadi bukti nyata bahwa gerakan kecil dapat memberi dampak besar. Selain bernilai sosial-ekonomi, kegiatan ini juga mengajarkan mahasiswa tentang pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal.
Dengan adanya program ini, mahasiswa KKN berharap jimpitan tidak hanya berhenti pada pembangunan Masjid Al-Hikmah, tetapi dapat berlanjut sebagai budaya kolektif warga dalam menyelesaikan berbagai kebutuhan desa ke depan.
“Dengan semangat gotong royong, kami bersama warga Gempol Klutuk optimistis pembangunan Masjid Al-Hikmah dapat segera terwujud, sekaligus menjadikan jimpitan sebagai warisan budaya yang relevan dengan kebutuhan zaman,” pungkasnya.


