Pos

KKN UNUSIDA Kelompok 10 Gandeng Karang Taruna Desa Jemundo Hidupkan Semangat Kemerdekaan dan Kepemudaan (Foto: Moch. Fikri Aunilla)

KKN UNUSIDA Kelompok 10 Gandeng Karang Taruna Desa Jemundo Hidupkan Semangat Kemerdekaan dan Kepemudaan

SIDOARJO — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) Kelompok 10 berkolaborasi dengan Karang Taruna (Kartar) RT 07 RW 02 Desa Jemundo dalam rangka memeriahkan bulan Agustus sekaligus menghidupkan kembali semangat organisasi kepemudaan di tingkat desa.

Kerja sama ini diwujudkan melalui sejumlah kegiatan, mulai dari lomba edukatif untuk anak-anak, jalan sehat warga, hingga malam bari’an/syukuran memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian warga adalah lomba edukasi bagi anak-anak dan remaja. Lomba tersebut mencakup cerdas cermat tentang wawasan kebangsaan dan pengetahuan umum untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis generasi muda. Selain itu, lomba mewarnai untuk anak-anak TK dan SD juga digelar sebagai sarana mengasah kreativitas sekaligus mengenalkan makna kemerdekaan dengan cara yang menyenangkan.

Menurut Doni, salah satu senior Karang Taruna Jemundo, kolaborasi ini merupakan langkah baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kehadiran mahasiswa KKN UNUSIDA di Desa Jemundo tidak hanya memberi warna baru bagi warga, tetapi juga memperkuat semangat kemerdekaan melalui kegiatan yang membangun rasa persatuan.

“Baru kali ini mahasiswa KKN berkolaborasi dengan Karang Taruna. Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah,” ujarnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga. Selain menghadirkan keceriaan perayaan HUT RI, keterlibatan mahasiswa juga membantu Kartar lebih aktif setelah sempat vakum dalam beberapa kegiatan kepemudaan.

Wakil Ketua KKN Kelompok 10, Ishaqul Hisyam menyampaikan apresiasinya kepada Kartar Jemundo atas keterbukaan dan semangat kolaborasi. Menurutnya, kerja sama ini menjadi upaya untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kebersamaan di tengah masyarakat.

Melalui sinergi antara mahasiswa dan pemuda desa ini, peringatan HUT RI tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga momentum kebangkitan kembali peran pemuda dalam membangun desa.

Kami sangat senang bisa terlibat bersama Karang Taruna. Harapannya, sinergi ini tidak hanya berhenti pada momentum Agustusan, tetapi juga berlanjut untuk program-program lain yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya, Kamis (11/9/2025).

Senada dengan itu, Ketua RT 07 RW 02, Ainur Rois, S.Pd., M.Pd., juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN. “Kolaborasi seperti ini penting agar mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga meninggalkan jejak kebaikan bagi warga,” katanya.

Penulis: Moch. Fikri Aunilla (MY)

Suasana Upcara Bendera dalam rangka HUT ke-80 RI di halaman Kampus 2 UNUSIDA (Foto: Humas UNUSIDA)

Upacara HUT ke-80 RI di UNUSIDA, Kenakan Baju Adat dan Kostum Pejuang Kemerdekaan

SIDOARJO – Suasana khidmat dan penuh semangat kebangsaan menyelimuti Halaman Kampus 2 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), saat civitas akademika menggelar upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Ahad (17/8/2025).

Yang menarik, seluruh peserta mulai dari pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan hingga mahasiswa hadir dengan mengenakan baju adat dari seluruh penjuru nusantara serta seragam pejuang kemerdekaan. Kehadiran berbagai ragam pakaian adat tersebut menghadirkan nuansa kebhinnekaan dan mempertegas komitmen UNUSIDA dalam merawat tradisi dan persatuan bangsa.

Bertindak sebagai pembina upacara, Wakil Rektor 1 UNUSIDA Dr. Hadi Ismanto, S.H.I., M.Pd. menyampaikan amanat yang menyentuh tentang makna 80 tahun kemerdekaan. Menurutnya, delapan dekade bukanlah waktu yang panjang jika dibandingkan dengan besarnya pengorbanan para pejuang dan ulama terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Jika para pendahulu kita dan para ulama terdahulu memberikan negara ini dengan perjuangan yang gigih hingga bertaruh nyawa, maka apa yang mau kita berikan untuk generasi kita di masa depan,” ujarnya di hadapan peserta upacara.

Lebih lanjut, Dr. Hadi menegaskan bahwa momentum peringatan HUT RI ke-80 ini menjadi tantangan sekaligus panggilan bagi seluruh civitas akademika UNUSIDA. Mulai dari pimpinan, dosen, tenaga kependidikan hingga mahasiswa untuk terus berkhidmat dan memberikan kontribusi terbaik.

Ia mengingatkan bahwa semangat perjuangan tersebut harus terus diwariskan kepada generasi selanjutnya, sebagaimana para ulama dan santri yang senantiasa berbuat baik agar dapat menjadi amal jariyah yang tak terputus hingga Yaumil Qiyamah.

“Kita beruntung karena di kampus UNUSIDA dapat belajar untuk berkhidmat. Tidak semua lembaga memiliki keistimewaan dan semangat seperti ini. Jika saat ini kita belum bisa memberikan sesuatu yang terbaik, setidaknya jangan meninggalkan catatan yang buruk bagi UNUSIDA dan Jam’iyah Nahdlatul Ulama,” tegasnya.

Ia mengajak seluruh peserta untuk terus mengukir prestasi, membawa UNUSIDA menjadi kampus yang berdaya saing di tingkat regional, nasional maupun global sesuai kapasitasnya masing-masing, agar dapat menjadi contoh bagi generasi selanjutnya. Sebab, profesionalitas dan gaji hanyalah bagian dari kewajiban, namun semangat khidmat adalah nilai utama yang harus terus dipegang oleh seluruh warga kampus.

“Khidmat adalah ruh perjuangan yang membedakan UNUSIDA dengan lembaga lain. Semoga Allah meridhoi kita semua untuk berkhidmat di Unusida dan Nahdlatul Ulama sebagai bentuk pengorbanan,” tuturnya.