KARISMA FAI UNUSIDA 2025: Bekal Awal Mahasiswa Baru Menuju Tri Dharma Perguruan Tinggi
SIDOARJO — Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menyelenggarakan kegiatan Kajian, Orientasi, dan Silaturrahmi Mahasiswa (KARISMA) FAI 2025 di Lantai 3 Kampus 2 UNUSIDA, Lingkar Timur Sidoarjo, Sabtu–Ahad (20–21/9/2025). Kegiatan ini mengusung tema ‘Bersama dalam Ilmu, Bersatu dalam Iman’ dan diikuti oleh seluruh mahasiswa baru FAI sebagai bekal sebelum melaksanakan kuliah.
Dalam sambutannya, Dekan FAI UNUSIDA, Feri Kuswanto, S.Pd.I., M.Pd.I., menegaskan pentingnya mahasiswa memahami perbedaan mendasar antara jenjang SMA dengan dunia perkuliahan. Menurutnya, pendidikan tinggi menuntut mahasiswa tidak hanya fokus pada pembelajaran, tetapi juga pada penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Tiga hal yang sering disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Itulah yang akan menjadi bahan pokok pembelajaran yang akan diterapkan di FAI. Kalau di SMA cukup belajar, di perguruan tinggi ada belajar, ada penelitian, dan ada pengabdian. Bahkan karya ilmiah yang layak bisa diajukan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan itu akan melekat atas nama mahasiswa yang bersangkutan,” jelasnya.
Feri juga menekankan pentingnya persiapan mental mahasiswa baru. Ia menuturkan, pendekatan belajar di SMA berbeda dengan di perguruan tinggi. “Kalau di SMA masih banyak ruang kosong yang harus diisi guru, di perkuliahan mahasiswa justru didorong untuk mengembangkan pengetahuan, soft skill, sikap, dan kompetensinya. Jadi tidak boleh hanya menunggu diajari dosen,” pesannya.
Dalam KARISMA FAI 2025 ini, mahasiswa baru mendapatkan pembekalan komprehensif kepada mahasiswa baru melalui rangkaian kegiatan orientasi tingkat fakultas. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya fakultas dalam menyiapkan mahasiswa menghadapi dinamika kehidupan akademik, sosial, dan organisasi.
Selama kegiatan, mahasiswa mendapatkan sejumlah materi strategis, di antaranya Kehidupan Kampus Tingkat Fakultas, Pengembangan Karakter dan Perilaku Mahasiswa, Teknik Penggunaan Aplikasi Akademik My Unusida dan E-Learning, serta Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Selain itu, mahasiswa juga diperkenalkan pada Aswaja sebagai Manhaj al-Fikr wal Harokah, yang menekankan pentingnya moderasi, pemikiran kritis, dan gerakan yang berakar pada tradisi Ahlussunnah wal Jamaah. Materi lain yang tidak kalah penting adalah Teknik Penulisan Makalah, untuk melatih keterampilan akademik, serta Pentingnya Organisasi bagi Mahasiswa, sebagai bekal pengembangan diri dan kepemimpinan.
Lebih lanjut, Feri menuturkan bahwa pembekalan ini tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga membentuk kepribadian mahasiswa agar siap menjadi insan berilmu sekaligus berkarakter.
Melalui kegiatan KARISMA FAI 2025 ini, mahasiswa baru diharapkan dapat memahami bahwa perkuliahan bukan hanya soal belajar di kelas, tetapi juga melibatkan pengabdian, penelitian, dan pengembangan diri melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan. Juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika dunia kampus, sekaligus menjadikan ilmu dan iman sebagai landasan kebersamaan dalam menempuh pendidikan di UNUSIDA.
“Semoga kegiatan orientasi ini mampu membekali mahasiswa baru FAI UNUSIDA dengan pengetahuan, keterampilan, serta nilai-nilai yang akan menjadi landasan mereka selama menempuh pendidikan tinggi, sekaligus berkontribusi nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (MY)




