Pos

Mahasiswa UNUSIDA Dibekali Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi bersama DPR RI dan LLDikti Wilayah VII Jawa Timur (Foto: Humas UNUSIDA)

UNUSIDA Komitmen Wujudkan Kampus Aman untuk Semua Kalangan

SIDOARJO — Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menegaskan komitmennya menjadi kampus yang aman, inklusif, dan berkeadaban bagi seluruh sivitas akademika. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UNUSIDA, Prof. Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT) yang berlangsung di Kampus 2 UNUSIDA, Rabu (29/10/2025).

Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Fatkul Anam, M.Si., menekankan bahwa UNUSIDA yang kini telah masuk dalam klaster Utama di usia ke-11, terus berkomitmen menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan integritas dalam setiap aspek kehidupan kampus.

“Kekerasan dalam bentuk apa pun, baik fisik, psikis, seksual, maupun digital—tidak boleh memiliki ruang di lingkungan UNUSIDA. Kita harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan membangun generasi muda yang berakhlakul karimah serta berintegritas,” ujarnya.

Prof. Anam juga menyampaikan apresiasi kepada LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur yang telah menjadi inisiator sekaligus inspirator dalam upaya menciptakan kampus yang aman dan berkeadilan. Ia berharap melalui kegiatan ini UNUSIDA semakin kokoh dalam mewujudkan visi sebagai kampus mahasantri modern yang menjunjung tinggi nilai-nilai tasamuh (toleransi), fathonah (kebijaksanaan), dan rahmatan lil ‘alamin.

“UNUSIDA adalah rumah ilmu bagi setiap generasi muda. Melalui kegiatan sosialisasi ini, mahasiswa diharapkan memahami mekanisme pelaporan kasus kekerasan secara benar dan berperspektif kemanusiaan. Mari bersama-sama menjaga kampus ini agar menjadi zona aman bagi semua kalangan,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Lita Machfud Arifin, menegaskan pentingnya komitmen lembaga pendidikan untuk menciptakan ruang belajar yang aman bagi seluruh civitas akademika.

“Kami sangat mendorong agar kampus menjadi tempat yang aman bagi dosen dan mahasiswa dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Saya percaya UNUSIDA adalah salah satu kampus unggul di Sidoarjo yang mampu menjadi teladan dalam hal ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama antara LLDIKTI dan DPR RI dalam memperkuat transformasi kampus di Indonesia, tidak hanya dalam bidang akademik dan riset, tetapi juga dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan berintegritas.

“Perguruan tinggi tidak cukup hanya unggul dalam publikasi atau riset global, tetapi juga harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Kampus yang aman dan bebas dari kekerasan adalah fondasi penting bagi terciptanya generasi unggul. Kami mengapresiasi UNUSIDA yang terus menunjukkan kemajuan signifikan dan komitmen kuat dalam hal ini,” ungkapnya.

Beliau juga menekankan pentingnya fakta integritas yang ditandatangani oleh mahasiswa baru sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga nilai-nilai inklusivitas dan keberagaman di lingkungan kampus.

“UNUSIDA adalah kampus Nahdlatul Ulama yang terbuka untuk semua. Walaupun berakar pada nilai Aswaja, kampus ini tetap menjadi ruang inklusif bagi siapa pun tanpa memandang latar belakang agama atau budaya,” tambahnya.

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa UNUSIDA yang dengan antusias mendengarkan pemaparan mengenai mekanisme pelaporan dan pendampingan bagi korban kekerasan di lingkungan perguruan tinggi. Materi juga menyoroti pentingnya peran Satgas PPKPT dalam menindaklanjuti laporan kekerasan dengan cara yang adil, berkeadilan, dan berperspektif korban. (MY)

Sosialisasi PPKPT oleh Kepala LLDikti Wilayah VII Jawa Timur (Foto: Humas UNUSIDA)

Mahasiswa UNUSIDA Dibekali Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi

SIDOARJO — Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., membekali Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) untuk terus memperkuat riset unggulan dan memastikan terciptanya lingkungan kampus yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan.

Dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT) di Kampus UNUSIDA, Rabu (29/10/2025), Prof. Dyah menyampaikan bahwa potensi besar UNUSIDA harus dioptimalkan untuk mendukung Asta Cita pemerintah, melalui riset dan inovasi yang berkelanjutan serta berpihak pada kemaslahatan masyarakat.

“UNUSIDA memiliki kekuatan khas, yakni nilai-nilai Nahdlatul Ulama yang melekat kuat di dalam diri mahasiswa dan civitas akademikanya. Nilai ini harus menjadi energi utama untuk melahirkan riset-riset unggulan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Ia menambahkan, riset yang dilakukan perguruan tinggi tidak hanya bertujuan meningkatkan peringkat dan publikasi, tetapi juga harus memiliki dampak nyata bagi masyarakat.

“Transformasi kampus tidak berhenti pada angka dan ranking global, tetapi bagaimana kampus memberikan kontribusi langsung bagi masyarakat. Lulusan yang sukses bukan hanya yang bekerja, tetapi juga yang mampu menciptakan pekerjaan dan memberi manfaat bagi lingkungan sekitarnya,” tegasnya.

Prof. Dyah juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara LLDIKTI Wilayah VII, DPR RI, dan perguruan tinggi dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang aman dan berkeadilan di Jawa Timur. Ia mengapresiasi Komisi X DPR RI yang turut peduli terhadap isu kekerasan di kampus dan mendukung langkah konkret dalam pencegahan serta penanganannya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa saat ini tidak ada perguruan tinggi di Jawa Timur yang ditutup, justru semakin banyak kampus yang berhasil meraih status unggul.

“Dalam tiga tahun terakhir, tidak ada universitas yang ditutup di Jawa Timur. Justru jumlah kampus unggul terus bertambah. Ini menunjukkan kualitas pendidikan tinggi di Jawa Timur semakin meningkat,” ungkapnya.

Sebagai bentuk komitmen bersama, Prof. Dyah juga mendorong UNUSIDA untuk menerapkan fakta integritas bagi seluruh mahasiswa baru, sebagai pernyataan komitmen menjaga kampus yang berkeadilan, berkeberagaman, dan bebas kekerasan.

“UNUSIDA adalah kampus Nahdlatul Ulama yang terbuka bagi siapa pun, dari agama dan latar belakang apa pun. Inilah wujud nyata kampus yang menjunjung tinggi nilai kebinekaan dan kemanusiaan,” tuturnya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi UNUSIDA untuk memperkuat sinergi dengan LLDIKTI dan DPR RI dalam menciptakan lingkungan akademik yang sehat, aman, dan berorientasi pada kemajuan riset dan karakter mahasiswa.