Pos

KKN Kelompok 14 UNUSIDA Gelar Seminar Digitalisasi UMKM, Dorong Warga Desa Kepatihan Melek Media Sosial Marketing (Foto: Daniel Achmad Farizki)

KKN Kelompok 14 UNUSIDA Gelar Seminar Digitalisasi UMKM, Dorong Warga Desa Kepatihan Melek Media Sosial Marketing

SIDOARJO — Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, branding digital kini menjadi salah satu kunci utama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) Kelompok 14 sukses menyelenggarakan seminar bertajuk ‘Strategi Media Sosial Marketing untuk UMKM Naik Kelas’. Kegiatan ini merupakan program kerja utama KKN di Desa Kepatihan RT 2 RW 4, Kecamatan Tulangan, pada Ahad (10/08/2025) lalu.

Materi utama seminar disampaikan oleh Laily Muzdalifah, S.Pd., MM, Kepala Divisi Ekonomi dan Bisnis UPT Pusat Studi UNUSIDA. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya memahami target pasar, memilih platform yang sesuai, serta menjaga konsistensi dalam pembuatan konten berkualitas.

Ia memberikan materi mengenai dasar-dasar pemasaran digital, pembuatan konten menarik, hingga tips menjaga konsistensi branding. Peserta juga diajak praktik langsung membuat akun bisnis dan mencoba memasarkan produk mereka melalui media sosial.

“Media sosial kini telah menjadi sarana pemasaran yang sangat efektif karena dapat diakses oleh semua kalangan. Platform seperti WhatsApp, Instagram, hingga TikTok membuka peluang besar bagi UMKM untuk mengenalkan produk mereka secara luas. Namun, kunci keberhasilan terletak pada strategi, interaksi aktif dengan konsumen, dan konsistensi branding,” jelasnya.

Acara yang dihadiri sekitar 20 peserta, terdiri dari pelaku UMKM dan warga yang tertarik mengembangkan usahanya masing-masing. Seminar tampak berlangsung interaktif, ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi dari peserta terkait tantangan pemasaran digital yang mereka hadapi. Antusiasme ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital dalam mendukung usaha mereka.

Sementara itu, Ketua KKN 14, Daniel Achmad Farizki mengatakan, seminar ini berangkat dari kebutuhan UMKM Desa Kepatihan yang masih terbatas dalam memanfaatkan teknologi digital. Oleh karena itu, kegiatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan usaha mikro di era digital.

Program seminar ini lahir dari hasil survei yang dilakukan oleh tim KKN 14, yang menemukan bahwa sebagian besar pelaku UMKM di Desa Kepatihan masih belum menyadari potensi besar dari branding digital, serta minim keterampilan dalam memanfaatkan media sosial secara optimal. Oleh karena itu, kegiatan ini digagas untuk memberikan edukasi praktis sekaligus strategi efektif dalam menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran.

“Tema ini kami angkat karena kami menyadari bahwa di era digital saat ini, media sosial bukan hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga menjadi alat pemasaran yang sangat efektif dan terjangkau bagi pelaku UMKM,” ungkapnya, Kamis (4/9/2025).

Melalui seminar ini, ia berharap para pelaku UMKM di Desa Kepatihan dapat memperoleh wawasan praktis tentang bagaimana mengoptimalkan media sosial, mulai dari membuat konten menarik, memahami perilaku konsumen digital, hingga memanfaatkan fitur pemasaran di berbagai platform.

“Banyak UMKM di sini yang produknya bagus, tetapi jangkauannya masih terbatas. Dengan pelatihan ini, kami berharap mereka bisa memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, hingga marketplace untuk memperluas pasar,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Daniel menyebutkan, seminar ini menjadi salah satu program unggulan KKN 14 UNUSIDA di Desa Kepatihan, selain kegiatan sosial, edukasi, dan penguatan karakter masyarakat. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa tidak hanya berkontribusi bagi masyarakat, tetapi juga belajar langsung mengenai dinamika UMKM lokal dan pentingnya literasi digital di era modern.

“Setelah ini UMKM Desa Kepatihan semakin siap menghadapi era digital, mampu mengelola branding usahanya secara profesional, serta meningkatkan daya saing produk melalui strategi pemasaran berbasis media sosial,” pungkasnya. (MY)

Seminar Entrepreneur Ormawa Fakultas Teknik UNUSIDA (Foto: Humas Unusida)

Ormawa Fakultas Teknik UNUSIDA Gelar Seminar Entrepreneur, Dorong Mahasiswa Temukan Passion dan Profit

Semangat kewirausahaan kembali digaungkan di lingkungan Fakultas Teknik (FT) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA). Melalui kolaborasi Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang kompak menggelar kegiatan Seminar Entrepreneur dengan mengusung tema ‘Beyond Academic: Menemukan Passion dan Profit dalam Dunia Entrepreneur’.

Kegiatan yang dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA, Ahad (22/6/2025) ini sukses mendapatkan atensi dari berbagai pihak. Sebab, diselenggarakan oleh kolaborasi antar Ormawa, mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik, Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima Prodi) Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) UNUSIDA.

Ketua BEM FT UNUSIDA, Erlangga Abiartha Nugraha mengatakan, kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi positif antar lembaga kemahasiswaan. Menurutnya, kegiatan ini menjadi upaya dalam mendorong mahasiswa untuk berpikir visioner dan berani mengambil langkah di luar zona akademik.

“Seminar entrepreneur ini bukan hanya tentang teori bisnis, tapi juga menjadi upaya konkret dalam mendorong mahasiswa untuk berpikir visioner dan berani mengambil langkah di luar zona akademik,” ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, Seminar Entrepreneur ini menjadi langkah konkret UNUSIDA dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan dunia nyata melalui jalur entrepreneurship.

Acara ini menghadirkan dua narasumber inspiratif: Fitria Anggraeni, Owner PT. AJT Greenbag, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kemasan ramah lingkungan, serta Lazuardi Nugraha, CEO CV. Garuda Jaya Garment, seorang pengusaha muda yang telah membuktikan bahwa passion bisa menjadi sumber profit yang berkelanjutan.

Dalam pemaran materi, Fitria menekankan bahwa kemasan produk bukan sekadar pembungkus, melainkan aset strategis yang mampu memengaruhi citra, nilai, dan penjualan produk itu sendiri. Ia juga menyoroti pentingnya memahami elemen-elemen desain kemasan yang tidak hanya menarik secara visual, namun juga sesuai dengan regulasi perizinan di Indonesia.

“Kemasan adalah komunikasi pertama antara produk dan konsumen. Desain yang tepat bisa menambah daya tarik sekaligus membentuk persepsi positif terhadap produk,” jelasnya.

Sementara itu, Lazuardi membakar semangat peserta dengan ajakan untuk menemukan passion pribadi sebagai jalan awal membangun usaha. Dalam kesempatan tersebut, ia juga membagikan strategi memulai bisnis dengan low budget, mulai dari menjadi reseller, affiliator, hingga makelar. Tak ketinggalan, ia menekankan pentingnya memanfaatkan alat digital seperti Tik Tok, Instagram, Canva, ChatGPT, Shopee, dan Cap Cut sebagai media pertumbuhan bisnis masa kini.

“Hal terbaik untuk bisnismu adalah sesuatu yang kamu nikmati untuk dilakukan,” katanya.

Lebih lanjut, Ketua Pelaksana Mochammad Akmal Firmansyah, yang juga merupakan Koordinator Departemen Ekonomi Kreatif Himaprodi Teknik Industri UNUSIDA, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia mengutip pesan inspiratif dari KH. M. Anwar Manshur, pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri. “Nasibmu ora tergantung nasabmu” Yang berarti, masa depan seseorang tidak ditentukan oleh keturunan, tetapi oleh kerja keras dan tekad untuk terus belajar dan berkembang.

“Saya percaya bahwa seminar ini akan memberikan manfaat besar bagi semua peserta. Oleh karena itu, saya mengajak semuanya untuk aktif dalam berdiskusi dan memanfaatkan momen ini sebagai wadah memperluas pengetahuan dan jaringan,” tutur Akmal penuh semangat.

Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai program studi di UNUSIDA serta peserta umum yang memiliki minat pada dunia entrepreneur. Tak hanya sekadar duduk dan mendengar, para peserta tampak antusias dalam sesi diskusi dan tanya jawab, menjadikan acara ini lebih hidup dan aplikatif.

 

Penulis: Muchammad Waziruddin (MY)