Peringati Maulid Nabi, Rektor UNUSIDA Tekankan Pentingnya Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Akademik
SIDOARJO – Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, hingga karyawan. Acara yang dilaksanakan di Hall Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA, Kamis (04/09/2025) ini berlangsung khidmat dengan tausiah inspiratif dari Wakil Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo KH Khusnul Lutfi.
Dalam sambutannya, Rektor UNUSIDA H. Fatkul Anam menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah dalam dunia akademik maupun profesional. Ia menyampaikan beberapa poin penting yang relevan dengan kehidupan kampus.
“Yang pertama adalah melahirkan akhlak yang baik. Tanpa akhlak, kita tidak akan meraih keberkahan. Akhlak tanpa ilmu akan berisiko pada kebajikan yang tidak terarah. Kita dapat meneladani integritas Nabi Muhammad, yang dikenal sebagai Al-Amin, jauh sebelum beliau diutus menjadi Rasul,” ujarnya.
Fatkul Anam menambahkan, di lingkungan kampus integritas berarti transparansi, akuntabilitas, dan nol toleransi terhadap plagiarisme. “Setiap karya ilmiah dan penelitian kita harus berdasarkan pada kejujuran dan ketulusan, sebagaimana Nabi Muhammad menanamkan nilai amanah dalam setiap langkahnya.”
Rektor menyoroti kecerdasan Rasulullah dalam membaca realitas dan mengambil keputusan. “Kecerdasan beliau tampak pada kemampuan beliau membaca kehidupan sehari-hari, merumuskan strategi, dan mengambil keputusan berbasis hikmah. Ini adalah teladan yang harus kita terapkan, baik dalam kehidupan akademik maupun dalam bekerja,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Rasulullah adalah teladan dalam komunikasi. Oleh karena itu, dalam momentum memperingati Maulid Nabi kali ini, ia mengajak untuk menjaga komunikasi antara satu dengan yang lain. Dengan mengutamakan sopan santun dalam menjaga hati dan perasaan lawan bicara.
“Beliau menyampaikan kebenaran dengan kata-kata yang tepat, pada waktu yang tepat, kepada orang yang tepat. Ini menginspirasi kita untuk berkolaborasi secara positif dan menyampaikan gagasan dengan jelas di ruang kelas maupun kehidupan sehari-hari.”
Rektor juga menekankan pentingnya kepedulian sosial. Sebagai insan akademis, seluruh civitas akademika harus peduli dengan lingkungan sekitar. Dengan begitu, kehadiran UNUSIDA dapat dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan.
“Rasulullah adalah rahmat bagi seluruh alam. Di kampus ini, kita harus memberi manfaat kepada masyarakat. Riset yang kita lakukan harus menjawab kebutuhan masyarakat, dan kebijakan inklusif harus menjadi bagian dari tekad kita,” jelasnya.
Tak lupa, ia mengingatkan tantangan zaman yang terus berubah. Menurutnya, Rasulullah SAW juga mengajarkan umat islam untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Melalui prinsip al-Muhafazhah ‘alal Qodimish Shalih wal Akhdzu bil Jadidil Ashlah.
“Di era disrupsi ini, kita harus mampu beradaptasi tanpa kehilangan arah. Rasulullah adalah teladan perjuangan. Beliau tidak mudah menyerah dalam mengembangkan Islam, meskipun berada jauh dari wilayah yang kita kenal hari ini. Ini adalah perjuangan yang patut kita teladani,” tegasnya.
Ia berharap agar seluruh civitas akademika dapat mengaplikasikan nilai-nilai Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari. Acara Peringatan Maulid Nabi di UNUSIDA kali ini dapat menjadi momentum refleksi bersama, bagaimana nilai-nilai luhur Rasulullah dapat ditransformasikan ke dalam dunia pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“Dengan semangat perjuangan Rasulullah, kita akan bisa membesarkan UNUSIDA menjadi perguruan tinggi yang unggul, berkarakter, dan mampu menjadi harapan masyarakat,” pungkasnya. (MY)








