Dosen UNUSIDA Dampingi Peternak Kambing dan Sapi di Sidoarjo Tingkatkan Produktivitas Lewat Teknologi dan Pelatihan (Foto: Humas UNUSIDA)

Dosen UNUSIDA Dampingi Peternak Kambing dan Sapi di Sidoarjo Tingkatkan Produktivitas Lewat Teknologi dan Pelatihan

SIDOARJO – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan ekonomi lokal melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini giliran Dosen UNUSIDA yang berkesempatan untuk mendampingi kelompok peternak kambing dan sapi di Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha peternakan mereka melalui penerapan teknologi tepat guna dan pelatihan intensif.

Desa Tambak Kalisogo dikenal sebagai salah satu desa dengan sektor peternakan rakyat yang cukup berkembang. Namun, metode tradisional yang masih digunakan dalam pengelolaan pakan, kesehatan hewan, dan pemasaran, membuat produktivitas belum optimal, biaya operasional tinggi, serta potensi digitalisasi belum tergarap maksimal.

Menjawab tantangan tersebut, Tim Pengabdian UNUSIDA yang diketuai oleh Dr. Hj. Muhafidhah Novie, M.M., merancang program komprehensif yang mencakup investasi alat, pelatihan tematik, dan pendampingan berkelanjutan. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi peternakan, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.

“Melalui program ini, kami ingin menghadirkan solusi menyeluruh: mulai dari penyediaan alat, pelatihan praktis, hingga pendampingan lapangan. Tujuannya agar peternak dapat mengelola usaha mereka secara lebih profesional dan berkelanjutan,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).

Bantuan Alat Penunjang Produktivitas Peternakan

Langkah awal yang dilakukan adalah penyerahan peralatan pendukung untuk meningkatkan efisiensi operasional peternakan:

  • 4 Mesin Chopper (termasuk 1 mesin pencetak pelet): untuk mencacah hijauan pakan agar lebih mudah dicerna ternak.

  • 19 Tong Silase: untuk menyimpan pakan fermentasi berkualitas tinggi, terutama saat musim kemarau.

  • 19 Bak Minum Ternak: memastikan ketersediaan air bersih dan mengurangi risiko penyakit.

  • 1 Timbangan Ternak: untuk memantau bobot hewan secara akurat dan menentukan waktu jual yang tepat.

“Pemberian alat ini bukan sekadar bantuan fisik, tetapi bagian dari strategi jangka panjang untuk menekan biaya operasional dan meningkatkan kualitas produk ternak,” jelas Novie.

Baca juga:  Perdana, Himaksi Unusida Gelar Turnamen Badminton Antar Pelajar Se-Jawa Timur

Pelatihan Komprehensif: Dari Silase hingga Digital Marketing

Program dilanjutkan dengan tiga jenis pelatihan tematik yang dirancang berdasarkan kebutuhan kelompok peternak:

  1. Pelatihan Pembuatan Silase
    🗓 Senin, 28 Juli 2025
    📍 Peternakan Bapak Katirin
    👥 30 peserta
    ➤ Peternak diajarkan teknik memilih bahan hijauan, menambahkan molases, serta proses fermentasi yang benar. Peternak menjadi lebih siap menghadapi musim kemarau, tidak khawatir kekurangan pakan lagi.

  2. Pelatihan Pemasaran Online
    🗓 Kamis, 21 Agustus 2025
    📍 Balai Desa Tambak Kalisogo
    👥 25 peserta
    ➤ Fokus pada strategi promosi digital melalui media sosial, pembuatan konten, dan transaksi daring. Hal tersebut mendorong agar peternak berani masuk ke pasar digital karena potensi pasarnya jauh lebih luas.

  3. Pelatihan Manajemen Usaha dan Keuangan
    🗓 Senin, 1 September 2025
    📍 Balai Desa Tambak Kalisogo
    👥 25 peserta
    ➤ Peserta belajar menyusun pembukuan sederhana, menghitung biaya produksi, serta membuat rencana usaha.

Salah satu kekuatan utama program ini adalah adanya pendampingan pasca-pelatihan. Tim UNUSIDA melakukan 5 kali kunjungan lapangan untuk memantau implementasi materi pelatihan dan memberikan saran teknis secara langsung kepada 19 peternak aktif.

“Pendampingan ini menjadi kunci agar program tidak hanya berhenti pada pelatihan, tapi benar-benar memberi dampak nyata,” tegas Novie.

Dampak Nyata: Hemat Biaya, Harga Jual Meningkat, dan Jangkauan Pasar Lebih Luas

Sejak program berjalan, para peternak mulai merasakan berbagai manfaat langsung, seperti:

  • Penggunaan silase menurunkan ketergantungan pada pakan hijauan segar.

  • Kesehatan hewan membaik berkat pasokan air bersih dan pakan yang lebih terkontrol.

  • Timbangan ternak membantu menentukan waktu jual ideal, sehingga harga jual meningkat.

  • Pemasaran online mulai dilakukan oleh beberapa peternak, bahkan telah menerima pesanan dari luar daerah.

  • “Dulu kami hanya menunggu pembeli datang. Sekarang, kami bisa promosi lewat media sosial dan mulai mendapat pesanan dari luar,” kata salah satu peternak dengan bangga.

Baca juga:  Dua Mahasiswa Teknik Kimia UNUSIDA Lolos ke Tingkat Nasional ONMIPA 2025

Sinergi Kampus dan Desa: Contoh Kolaborasi yang Menginspirasi

Kepala Desa Tambak Kalisogo menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. Menurutnya, program ini sangat membantu peternak di Kalisogo untuk meningkatkan pendapatan dan kualitas hasil ternaknya.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari UNUSIDA. Program ini sangat membantu meningkatkan pengetahuan dan pendapatan peternak, bahkan ekonomi desa secara keseluruhan,” ujarnya.

Novie menambahkan bahwa program ini juga memberi peluang riset lanjutan dan kerja sama dengan berbagai pihak. Ia menyebutkan, keberhasilan program ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan kolaboratif, perguruan tinggi dapat menjadi motor perubahan sosial yang signifikan. Ia berharap, inisiatif ini dapat menjadi model pemberdayaan peternak rakyat yang dapat direplikasi di wilayah lain.

Pengabdian adalah jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. Ke depan, kami akan terus mendampingi dan membuka peluang kerja sama agar peternak semakin mandiri dan berdaya saing,” pungkasnya.