Fathandy Isragana Naim, S.T.: Dari Teknik Lingkungan UNUSIDA Menuju Profesional di Dunia Laboratorium 1

Fathandy Isragana Naim, S.T.: Dari Teknik Lingkungan UNUSIDA Menuju Profesional di Dunia Laboratorium

Sidoarjo – Setiap alumni memiliki kisahnya masing-masing tentang bagaimana masa kuliah menjadi bekal penting untuk perjalanan karier. Begitu pula dengan Fathandy Isragana Naim, S.T., lulusan Program Studi S1 Teknik Lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), yang kini berkarier sebagai Staff QC Laboratorium di PT. UNIChemCandi Indonesia. Baginya, pengalaman semasa kuliah bukan hanya tentang mengejar gelar sarjana, melainkan proses pembentukan diri, penanaman nilai, dan penguatan kompetensi yang berperan besar dalam pekerjaannya sekarang.

Bekal dari Kampus untuk Dunia Kerja

Masa perkuliahan, menurut Fathandy, adalah ruang yang sangat berharga untuk mengasah kemahiran, memperluas jaringan, hingga mencicipi dunia kerja melalui program magang. Sebagai mahasiswa Teknik Lingkungan UNUSIDA, ia merasa mendapat banyak kesempatan untuk belajar langsung dari pengalaman, baik di kelas maupun di lapangan.

“Menjadi bagian dari Teknik Lingkungan UNUSIDA memberikan saya pengalaman dan wawasan yang luas yang sebelumnya tidak pernah saya alami. Apa yang telah diajarkan bapak dan ibu dosen sangat membantu di dunia kerja. Kami diajarkan untuk menjadi profesional, bukan hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya,” ungkapnya.

Baginya, menjadi seorang sarjana Teknik Lingkungan berarti memiliki tanggung jawab besar sebagai agen perubahan: menjaga kelestarian alam, melindungi kesehatan manusia, mengendalikan pencemaran, serta memastikan keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang.

Pengalaman Berkesan Selama Kuliah

Fathandy tak hanya mengingat kuliah sebagai rutinitas akademik, melainkan juga wadah untuk mengembangkan diri secara menyeluruh. Ia mengaku mendapatkan banyak dukungan, baik dari dosen maupun lingkungan kampus, yang memberinya ruang untuk berproses.

“Kesempatan yang saya dapatkan sangat bermanfaat, seperti menjadi asisten laboratorium, mengikuti berbagai perlombaan, serta seminar nasional dan internasional. Keakraban dengan dosen dan teman kuliah, kurikulum yang relevan, hingga metode learning by doing benar-benar membuat saya berkembang. Di situ saya bisa mengasah soft skill baru, meningkatkan public speaking, membangun relasi, hingga melatih kedisiplinan dan mental tahan banting,” jelasnya.

Baca juga:  Siti Nur Aini, M.Pd: Bangga Jadi Bagian dari UNUSIDA, Kampus yang Membentuk Karakter dan Kompetensi

Menurutnya, pengalaman-pengalaman tersebut kini sangat terasa manfaatnya di dunia kerja, terutama ketika menghadapi dinamika laboratorium dan tuntutan standar kualitas di PT. UNIChemCandi Indonesia.

Organisasi sebagai Sekolah Kehidupan

Selain akademik, Fathandy aktif dalam berbagai organisasi baik di dalam maupun luar kampus. Ia terlibat dalam kegiatan URC FOREST, Palang Merah Indonesia (PMI), serta relawan BPBD. Keterlibatannya dalam organisasi kebencanaan dan lingkungan memberinya banyak pelajaran tentang kepemimpinan, kerja tim, dan kepedulian sosial.

“Bagi saya, membangun jaringan dan skill adalah keterampilan penting yang harus diasah sejak kuliah. Dengan ikut organisasi, saya bisa mengasah soft skill, melatih komunikasi, serta memperluas relasi. Dari relasi itulah sering muncul kesempatan-kesempatan berharga yang bisa bermanfaat untuk masa depan,” tutur Fathandy.

Ia percaya, pengalaman berorganisasi memperkuat dirinya dalam menghadapi berbagai situasi di dunia kerja, termasuk saat harus mengambil keputusan penting, memimpin sebuah tim, atau beradaptasi dengan lingkungan baru.

Dari Kampus ke Dunia Industri

Kini, sebagai Staff QC Laboratorium, Fathandy mengaplikasikan langsung ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. Ia bertanggung jawab memastikan kualitas dan standar produk sesuai dengan regulasi yang berlaku, sebuah pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, keterampilan teknis, serta pemahaman mendalam tentang lingkungan dan kesehatan.

“Pengalaman praktikum dan penelitian semasa kuliah benar-benar jadi bekal utama. Saya terbiasa melakukan uji coba, membaca data, serta menarik kesimpulan. Itu sangat relevan dengan pekerjaan saya sekarang di laboratorium,” katanya.

Pesan untuk Mahasiswa UNUSIDA

Sebagai alumni, Fathandy menitipkan pesan motivasi bagi mahasiswa UNUSIDA agar tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga aktif mencari pengalaman lain yang bisa memperkaya diri.

“Untuk adik-adik mahasiswa UNUSIDA, jangan pernah patah semangat untuk mengejar mimpi kalian. Ubah mindset untuk mengubah masa depan. Jangan takut mencoba hal baru, sekalipun gagal. Jadikan kegagalan sebagai pelajaran untuk memperbaiki diri dan meraih keberhasilan,” pesannya penuh semangat.

Baca juga:  UNUSIDA Cetak Alumni Inspiratif, Imam Santoso Wahyu Nugroho Kini Sukses Jadi Pengawas Lapangan BPVP Banyuwangi

Ia juga menekankan pentingnya menjadikan pengetahuan sebagai investasi utama. “Memiliki wawasan luas adalah senjata terbaik untuk masa depan. Ingatlah kehidupan kampus sebagai masa emas untuk terus mengasah diri. Jangan habiskan waktu untuk berkeluh kesah, gunakan setiap momen untuk bertumbuh,” tambahnya.

Inspirasi bagi Generasi Selanjutnya

Kisah perjalanan Fathandy Isragana Naim, S.T. menjadi bukti bahwa UNUSIDA telah menyiapkan lulusannya untuk bersaing di dunia kerja sekaligus berkontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Dari pengalaman praktikum, penelitian, hingga organisasi, ia berhasil membentuk kompetensi profesional yang kini membawanya menjadi bagian penting dari dunia industri.

Lebih dari sekadar perjalanan pribadi, kisah Fathandy juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan calon mahasiswa UNUSIDA. Bahwa dengan semangat belajar, keberanian mencoba, dan kesediaan menghadapi tantangan, setiap orang bisa menapaki jalan menuju masa depan yang gemilang.