Mochamad Udin Saat menerima piagam Lulusan Terbaik Fakultas Teknik UNUSIDA 2025 (Foto: Humas UNUSIDA)

Inspiratif, Cerita Mochamad Udin Kerja Sambil Kuliah di UNUSIDA Hingga Jadi Lulusan Terbaik Fakultas Teknik

SIDOARJO – Semangat belajar tidak dibatasi oleh usia. Hal ini dibuktikan langsung oleh Mochamad Udin, S.T., resmi dinobatkan menjadi lulusan terbaik pada Yudisium Ke-9 Fakultas Teknik UNUSIDA Tahun 2025 beberapa waktu yang lalu.

Pria yang memulai kuliah S1 pada usia 47 tahun tersebut kini berhasil menyelesaikan studi di Program Studi Teknik Industri dengan capaian IPK 3,85 menjadi yang tertinggi di tingkat fakultas.

Udin sapaan akrabnya mengaku bahwa keputusannya untuk melanjutkan pendidikan lahir dari tuntutan profesionalismenya di dunia kerja. “Saya kuliah bukan karena kemauan pribadi, tetapi karena tuntutan profesi. Perusahaan meminta agar jabatan yang saya emban harus diimbangi dengan pendidikan minimal S1,” tuturnya.

Meski begitu, pria yang saat ini menjabat Kepala Departemen di PT PAL Indonesia tersebut tidak menganggap kuliah sebagai beban tambahan. Justru kuliah menjadi ruang untuk memperkaya pemahaman terhadap proses-proses industri yang selama ini ia jalankan.

Ia menambahkan, keputusan mendaftar sebagai mahasiswa Teknik Industri UNUSIDA dilakukan secara spontan setelah berdiskusi dengan rekan kerjanya. Sebagai kader nahdlyyin, ia yakin dan mantap memilih kampus UNUSIDA sebagai tempatnya menempuh pendidikan tinggi.

“Setelah mendapatkan arahan, saya langsung telepon istri dan minta tolong untuk didaftarkan. Walaupun sempat ada hambatan, saya yakin bahwa pilihan ini yang terbaik,” terangnya kepada Humas UNUSIDA, Rabu (20/8/2025).

Udin menceritakan bahwa keputusannya mendaftar kuliah dimulai ketika dirinya berdiskusi dengan salah satu rekannya, Pak Sugianto (Sesama mahasiswa Teknik Industri yang juga rekan kerja di PT PAL Indonesia), setelah mendapatkan arahan pimpinan.

Perjalanan studi keduanya bukan tanpa hambatan. Berbagai tantangan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga membuatnya harus pintar mengatur waktu. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar.

Baca juga:  Mahasiswa Unusida Ikuti Kuliah Umum Bersama KH Zulfa Mustofa, Wakil Ketua PBNU

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, pada semester ketiga ia mulai merasakan manfaat langsung dari materi perkuliahan yang diberikan oleh para dosen. Menurutnnya mata kuliah yang dipelajari sangat mendukung tugasnya sebagai bagian dari manajemen di PT PAL.

“Mulai semester empat, saya semakin paham tentang materi-materi yang disampaikan oleh bapak/ibu dosen. Saya mulai merasa ilmu yang dipelajari di bangku kuliah itu sangat bermanfaat dan bisa mendukung proses di dunia industri,” ucapnya dengan penuh semangat.

Berbekal pengalaman praktis di dunia kerja dan materi kuliah yang relevan, Udin justru semakin termotivasi untuk terus belajar. Ia menegaskan bahwa penilaian utama bukan pada nilai, melainkan seberapa besar manfaat ilmu tersebut dapat diterapkan di dunia nyata.

“Saya belajar bukan untuk cari nilai, tetapi untuk menambah kompetensi. Alhamdulillah, semua materi yang diberikan dosen sangat membantu pekerjaan saya,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengucapkan terima kasih kepada para dosen dan seluruh civitas akademika UNUSIDA yang telah membimbing dan memberikan arahan selama masa studinya.

“Alhamdulillah, saya tidak menyangka bisa menjadi lulusan terbaik. Terima kasih kepada seluruh dosen atas ilmunya, dan semoga UNUSIDA terus melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak baik,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Udin memberikan pesan khusus kepada para mahasiswa agar tidak mudah menyerah dalam mencari ilmu. Sebagai Alumni UNUSIDA, ia berkomitmen untuk terus menyebarkan semangat belajar sepanjang hayat kepada para generasi muda.

“Belajar itu harus dijalani dengan bahagia. Selama niatnya baik, insyaAllah semuanya akan dimudahkan. Jangan pernah berpikir terlambat, karena di umur 51 tahun lebih pun saya tetap bisa belajar, kuliah, dan tetap menikmati prosesnya,” pungkasnya.