Pos

Program Studi Teknik Lingkungan UNUSIDA Gelar Academic Guest Lecturer: Membumikan Implementasi Bahan Kajian Teknik Lingkungan pada Dunia Kerja di Era Green Industry (Foto: Muchammad Waziruddin/Humas UNUSIDA)

Prodi Teknik Lingkungan UNUSIDA Gelar Academic Guest Lecturer, Sinergi Akademisi dan Praktisi untuk Green Innovation

SIDOARJO – Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menunjukkan konsistensinya dalam memperkuat kompetensi mahasiswa melalui kegiatan Academic Guest Lecturer bertajuk ‘Implementasi Bahan Kajian Teknik Lingkungan pada Dunia Kerja di Era Green Industry’.

Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA, pada Jum’at (03/10/2025) malam. Kegiatan ini menghadirkan Iman Wibowo, S.T., M.T., Koordinator keahlian bidang Teknik Lingkungan di Studio Tuwah Samudera Engineering, sekaligus dosen Teknik Lingkungan UNUSIDA, sebagai pemateri utama.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa aktif Teknik Lingkungan UNUSIDA, mulai dari mahasiswa baru angkatan 2025 hingga mahasiswa tingkat akhir angkatan 2022.

Kepala Program Studi Teknik Lingkungan UNUSIDA, Muchammad Tamyiz, S.Si., M.Si., Ph.D. menegaskan pentingnya kegiatan akademik kontekstual seperti ini sebagai wahana penguatan kompetensi dan relevansi pembelajaran.

“Melalui kegiatan Academic Guest Lecturer ini, kami berharap mahasiswa tidak hanya memahami konsep teoritis dari setiap mata kuliah, tetapi juga mampu mengimplementasikannya secara aplikatif di dunia kerja. Dunia industri kini menuntut lulusan Teknik Lingkungan yang adaptif, solutif, dan berorientasi pada prinsip green sustainability,” ujar Tamyiz.

Ia sangat mengapresiasi antusiasme mahasiswa dalam mengikuti kegiatan penguatan akademik. suasana interaktif dan penuh semangat keilmuan. Forum tersebut berjalan secara mengalir menunjukkan kesadaran baru di kalangan mahasiswa bahwa perkuliahan bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan fondasi menuju profesionalisme di bidang lingkungan.

Ia berharap mahasiswa Teknik Lingkungan UNUSIDA dapat meneladani semangat para praktisi, memadukan pengetahuan teoritis dan pengalaman praktis sebagai bekal menjadi engineer lingkungan yang berintegritas, inovatif, dan berwawasan green industry.

“Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara dosen, mahasiswa, dan praktisi industri dalam membangun wawasan aplikatif yang berpijak pada nilai keberlanjutan,” tuturnya.

Sesi materi berlangsung interaktif, Iman Wibowo menggambarkan dinamika dunia kerja di sektor Teknik Lingkungan yang kini bertransformasi menuju era industri hijau (green industry).

Ia menjelaskan bahwa setiap bahan kajian Teknik Lingkungan mulai dari air bersih, air limbah dan drainase, pengelolaan persampahan, pencemaran udara, hingga manajemen lingkungan, memiliki relevansi kuat dengan praktik profesional di lapangan.

“Dalam dunia konsultan lingkungan, pemahaman komprehensif tentang wastewater treatment dan environmental impact assessment menjadi bekal utama. Misalnya, pada proyek perancangan sistem IPAL di kawasan industri, seorang engineer lingkungan harus mampu mengombinasikan perhitungan teknis dengan pertimbangan sosial dan ekologis,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia membagikan pengalaman menangani proyek penurunan beban pencemar air limbah di kawasan industri tekstil, di mana pengendalian warna dan bahan kimia organik menjadi tantangan tersendiri.

“Kami pernah menemukan konsentrasi Methyl Orange yang sangat tinggi pada effluent limbah tekstil. Dari situ kami belajar bahwa inovasi teknologi adsorben sangat krusial dalam mengoptimalkan efisiensi pengolahan limbah cair,” ungkapnya.

Tak hanya menyoroti aspek teknis, ia juga menyisipkan pesan inspiratif mengenai filosofi pembelajaran. Ia mengingatkan mahasiswa bahwa proses belajar sejati tidak berhenti di ruang kuliah.

Learning is a lifelong process of keeping your mind open to new ideas and experiences,” pesannya.

Tak hanya itu, sesi tanya jawab berlangsung hangat dan antusias. Salah satu mahasiswa, Gilang Ramadhani Kurniawan (angkatan 2024), yang juga bekerja sebagai teknisi di perusahaan konsultan lingkungan, mengajukan pertanyaan seputar penerapan bahan kimia dalam sistem pengolahan limbah cair.

“Dalam pengalaman saya di lapangan, efisiensi penurunan COD dan BOD sering kali tidak stabil meskipun dosis koagulan sudah sesuai. Bagaimana cara menyeimbangkan pendekatan teoritis dengan kondisi lapangan yang dinamis?” tanyanya.

Menanggapi hal itu, Iman menjawab dengan refleksi mendalam berbasis pengalaman profesionalnya.

“Itulah pentingnya engineering judgment. Setiap sistem pengolahan tidak bisa disamaratakan. Faktor pH, temperatur, dan jenis bahan organik sangat berpengaruh. Maka, observasi lapangan dan uji coba berulang menjadi kunci. Teori memberi kita arah, tetapi lapangan memberi kita kebijaksanaan,” terangnya.

Menurutnya, era green industry menuntut setiap perusahaan untuk memiliki tenaga ahli yang mampu mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam setiap proses produksi. Dengan demikian, peluang kerja bagi lulusan Teknik Lingkungan semakin terbuka lebar, tidak hanya di sektor publik tetapi juga di berbagai perusahaan swasta dan konsultan lingkungan.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Prodi Teknik Lingkungan UNUSIDA terus berkomitmen menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan zaman, sekaligus turut berperan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. (MY)

Dekan FE UNUSIDA, Dr. Hj. Muhafidhah Novie, S.E., M.M saat menyampaikan materi dalam kegiatan Internasional Guest Lecture 2025 (Foto: Humas UNUSIDA)

Dekan FE UNUSIDA Jadi Narasumber dalam Internasional Guest Lecture 2025 Aliansi FEB Swasta Indonesia

PEKANBARU — Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (FE UNUSIDA), Dr. Hj. Muhafidhah Novie, S.E., M.M., menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Internasional Guest Lecture 2025 yang diselenggarakan oleh Aliansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Swasta Indonesia (AFEBIS) di Kampus Universitas Muhammadiyah Riau (14/8/2025) lalu. Acara ini dihadiri oleh para akademisi, mahasiswa, serta praktisi ekonomi dan bisnis dari berbagai perguruan tinggi swasta di Indonesia maupun luar negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Novie menegaskan pentingnya Strategi Pemasaran Adaptif sebagai kunci keberlangsungan bisnis di tengah perubahan pasar yang cepat. Hal ini disampaikan dalam forum akademik yang membahas tantangan dan peluang dunia pemasaran di era digital.

Menurutnya, kondisi pasar yang dinamis, perkembangan teknologi, serta perubahan preferensi konsumen memaksa perusahaan untuk senantiasa beradaptasi. “Pemasaran adaptif membantu perusahaan tetap relevan dan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Novie memaparkan beberapa ciri utama pemasaran adaptif, antara lain dengan respons cepat terhadap feedback pasar dan konsumen, fleksibilitas dalam mengubah pendekatan pemasaran berdasarkan data serta situasi pasar, kecepatan pengambilan keputusan berbasis informasi real-time, dan pemanfaatan teknologi seperti big data, analitik, dan otomasi untuk memprediksi perubahan pasar.

Ia menekankan pentingnya fleksibilitas dan inovasi dalam menghadapi perubahan pasar global. Ia menjelaskan bahwa di era digital dan kompetisi yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi bisa mengandalkan strategi pemasaran konvensional semata, melainkan perlu mengadopsi pendekatan adaptif yang responsif terhadap tren, perilaku konsumen, serta perkembangan teknologi.

“Strategi pemasaran adaptif bukan hanya soal cepat merespons perubahan, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan mampu membaca peluang, memanfaatkan data, serta membangun kedekatan emosional dengan konsumen,” terangnya.

Ia juga menambahkan bahwa penerapan strategi ini memberikan berbagai keuntungan, seperti peningkatan relevansi merek, kepuasan pelanggan, hingga efisiensi anggaran pemasaran. Meski demikian, terdapat pula tantangan seperti keterbatasan sumber daya, ketergantungan pada data yang akurat, dan kebutuhan akan struktur organisasi yang fleksibel.

Selain itu, ia menyinggung pentingnya sinergi antara inovasi produk, pemanfaatan platform digital, serta strategi komunikasi yang personal agar perusahaan mampu bertahan dan tumbuh.

“Strategi pemasaran adaptif bukan hanya kebutuhan, melainkan tuntutan agar perusahaan mampu bertahan, tumbuh, dan bersaing di era global saat ini,” tergasnya.

Kehadiran Dekan FE UNUSIDA dalam forum internasional ini menjadi bukti kontribusi nyata UNUSIDA dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sekaligus memperkuat jejaring akademik di tingkat nasional maupun internasional. (MY)

Prof. Dr. Nangkula Utaberta saat menyampaikan materi dalam Guest Lecturer (Foto: Humas Unusida)

Guest Lecturer UNUSIDA dan UCSI Malaysia, Prof Nangkula Utaberta Bagikan Strategi Sukses Publikasi Internasional

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar kegiatan Guest Lecturer atau Kuliah Tamu dengan mendatangkan narasumber dari Universitas College Sedaya International (UCSI) Malaysia, Prof Nangkula Utaberta. Kegiatan yang mengusung tema ‘Mastering International Journal Writing: Strategies for High Impact Publication’ ini dipusatkan di Hall Kampus 2 Unusida, Selasa (25/02/2025).

Dalam kesempatan tersebut, rof. Dr. Nangkula Utaberta, seorang profesor dan peneliti senior dari UCSI Malaysia, memberikan paparan mengenai strategi-strategi penulisan artikel untuk jurnal internasional yang berdampak besar. Ia memaparkan bagaimana memilih jurnal yang tepat, cara menulis abstrak yang menarik, serta pentingnya melakukan peer review yang konstruktif.

Sebagai seorang cendekiawan yang telah menulis banyak karya ilmiah, Prof Nangkula menerangkan, jurnal akademik atau ilmiah adalah terbitan berkala yang memuat keilmuan yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu.

Jurnal akademik menerbitkan artikel ilmiah yang ditinjau oleh rekan sejawat yang ditulis oleh para ahli. Tujuan dari jurnal akademis adalah untuk memberikan para peneliti tempat untuk mentransfer pengetahuan mereka satu sama lain, dan menyumbangkan apa yang mereka bisa untuk rancangan besar untuk meningkatkan pengetahuan alam, dan menyempurnakan semua Seni Filsafat, dan Sains.

“Fungsi jurnal adalah menyebarkan ilmu, bukan mencari uang bagi penerbitnya,” imbuhnya.

Menurutnya, pentingnya seorang dosen, mahasiswa, serta para peneliti agar dapat mengembangkan kemampuan dalam menulis jurnal internasional. Kemampuan menulis jurnal internasional sangat penting untuk meningkatkan kualitas penelitian, memperluas jaringan akademik, dan memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan dunia ilmiah. Oleh karena itu harus terus mengembangkan kemampuan ini demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Publikasi internasional merupakan salah satu cara terbaik untuk membuat penelitian kita dikenal di kancah global, tetapi kualitas dan dampak dari artikel yang kita tulis juga sangat penting,” terangnya.

Prof Nangkula berharap, UNUSIDA dan UCSI Malaysia dapat bekerja sama memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi peserta untuk menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berdampak positif di tingkat internasional.

Ia yakin dosen dan mahasiswa UNUSIDA dapat juga berkontribusi dan mengambil peran terhadap permasalahan di sekitar. Dengan dedikasi, kreativitas, dan semangat penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang tinggi akan mampu menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya memenuhi standar global, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan dunia akademik.

“Saya yakin bahwa mahasiswa UNUSIDA memiliki potensi luar biasa untuk menghasilkan jurnal internasional berkualitas,” pungkasnya.

 

(my)