2 Mahasiswa Manajemen UNUSIDA Torehkan Prestasi Gemilang di Kejurcab IX Pagar Nusa Sidoarjo 2025
SIDOARJO — Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Kejuaraan Cabang IX Pagar Nusa Sidoarjo 2025 yang dilaksanakan di Lapangan Tenis Indoor GOR Sidoarjo, Jum’at-Ahad (10-12). Dua mahasiswa Program Studi Manajemen berhasil membawa pulang medali dan mengharumkan nama kampus.
Tri Maharani, mahasiswa Manajemen angkatan 2024, sukses meraih Juara 1 Jurus Baku sekaligus dinobatkan sebagai Pesilat Terbaik Putri Kategori Seni. Sementara itu, Romaldi Jabbar R, mahasiswa Manajemen angkatan 2023, berhasil meraih Juara 3 Tanding Kelas C Dewasa Putra.
Perjuangan dan Tekad Seorang Pesilat Terbaik
Tri Maharani menceritakan awal perjalanannya dalam dunia pencak silat yang berawal dari keinginannya mengikuti jejak sang kakak. Namun, tekad itu sempat terhalang restu orang tua yang tidak mengizinkan putri satu-satunya untuk terjun ke dunia bela diri.
“Saya akhirnya tetap mengikuti pencak silat meskipun berbeda perguruan dengan kakak. Tahun 2019 saya diam-diam ikut kejuaraan seni pencak silat virtual untuk pertama kalinya. Dengan tekad, mental, dan kemampuan finansial yang terbatas, saya berusaha semampunya dan Alhamdulillah meraih juara 3. Dari situ saya membuktikan kepada keluarga bahwa saya bisa berprestasi di pencak silat,” ujarnya kepada Humas UNUSIDA, Selasa (21/10/2025).
Perjuangannya tidak berhenti di sana. Ia harus menghadapi berbagai tantangan, terutama menjaga kesehatan dan stamina di tengah padatnya aktivitas.
“Untuk memperoleh gelar pesilat terbaik itu tidak mudah. Saya berlatih rutin dua hingga tiga kali sehari sejak 2019 hingga 2025,” ungkapnya.
Selain sebagai mahasiswa, ia juga aktif bekerja dan menjadi pelatih silat bagi siswa-siswi di sekolah.
“Mengatur waktu kuliah, kerja, dan latihan bukan hal mudah. Pagi kuliah, siang mengajar pencak silat, malam latihan. Tapi dari situ saya belajar menjadi pribadi yang profesional,” jelasnya.
Rani mengaku tak menyangka berhasil membawa pulang gelar Pesilat Terbaik Putri, apalagi bersama 100 atlet binaannya yang semuanya juga berhasil meraih juara.
“Ini bukan sekadar tentang menjadi juara, tetapi tentang kerja keras, dedikasi, dan ketekunan. Kemenangan ini saya persembahkan untuk keluarga, pelatih, dan UNUSIDA yang selalu mendukung kami,” tuturnya.
Bagi Tri, kemenangan ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga wujud nyata nilai-nilai Nahdlatul Ulama yang menekankan kesederhanaan, kerja keras, dan kepedulian sosial. Ia berharap prestasinya dapat menginspirasi mahasiswa UNUSIDA lainnya untuk terus berproses dan mengembangkan potensi diri.
Romaldi Jabbar: Menang dengan Sportivitas dan Disiplin
Sementara itu, Romaldi Jabbar R, peraih Juara 3 Tanding Kelas C Dewasa Putra, juga mengakui bahwa perjalanan menuju podium tidak mudah.
“Perjalanan ini memerlukan proses panjang, mulai dari latihan rutin, menjaga kedisiplinan, hingga menghadapi tantangan fisik dan mental. Setiap pertandingan memberi pengalaman berharga, bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi bagaimana menghargai proses,” jelasnya.
Ketua Himpunan Mahasiswa Program (Himaprodi) Manajemen tersebut, menekankan pentingnya keseimbangan antara fisik, mental, dan spiritual dalam menghadapi kompetisi.
“Saya menjaga pola makan, istirahat cukup, banyak berdoa, dan menjaga niat. Mental itu penting, karena di arena yang diuji bukan hanya tenaga, tapi juga ketenangan,” katanya.
Baginya, sportivitas adalah nilai utama seorang pesilat. “Kemenangan sejati bukan hanya soal skor, tapi bagaimana kita menghormati lawan. Nilai-nilai seperti disiplin, hormat, dan tanggung jawab yang saya pelajari dari pencak silat juga saya terapkan di kehidupan kampus,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jabbar berpesan kepada seluruh mahasiswa UNUSIDA agar tidak takut mencoba dan terus berproses.
“Prestasi itu bukan hanya hasil, tapi perjalanan. Setiap orang punya jalannya masing-masing, yang penting tetap rendah hati dan terus belajar,” tutupnya.
Kemenangan dua mahasiswa ini menjadi bukti bahwa UNUSIDA tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk berprestasi di bidang olahraga dan seni bela diri. Semangat juang, disiplin, dan kerja keras yang ditunjukkan Tri Maharani dan Romaldi Jabbar menjadi inspirasi bahwa mahasiswa santri NU mampu bersaing dan berprestasi di tingkat daerah maupun nasional. (MY)






