Webinar EcoEdu.id Tata Ruang 120 HIMA Teknik Lingkungan UNUSIDA (Foto: Muchammad Waziruddin)

HIMA Teknik Lingkungan UNUSIDA Dorong Tata Ruang Adaptif sebagai Pilar Ketahanan dalam Webinar Nasional EcoEdu.id

SIDOARJO — Isu perubahan iklim menuntut perhatian dan respons serius dari berbagai pihak, termasuk dalam aspek perencanaan wilayah dan tata ruang. Menyadari pentingnya integrasi antara tata ruang dan strategi adaptasi serta mitigasi iklim, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (HIMA TL UNUSIDA) berpartisipasi aktif dalam Webinar Nasional EcoEdu.id Edisi ke-120 bertema ‘Tata Ruang Responsif Iklim: Menata Wilayah untuk Masa Depan yang Tangguh’.

Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting, dengan menghadirkan Nurrohman Wijaya, Ph.D., dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung (ITB), sebagai pemateri utama.

Partisipasi HIMA TL UNUSIDA merupakan bagian dari program unggulan bertajuk ENVIRO INSIGHT, yang digagas oleh Departemen AIR (Akademik, Inovasi, dan Riset) HIMA TL, dan dilaksanakan secara kolaboratif dengan Departemen UDARA (Urusan Sosial, Diplomasi, dan Relasi Kemitraan).

Menurut Kepala Departemen AIR Chalimatus Sa’diyah, sekaligus penanggung jawab partisipasi, kegiatan ini bukan hanya ruang belajar, tetapi juga bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mengembangkan perspektif strategis perencanaan lingkungan yang relevan terhadap tantangan krisis iklim global.

“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa Teknik Lingkungan tidak hanya belajar di kelas, tapi juga ikut aktif dalam dialog nasional. Sebagai bentuk sinergi akademik dan aksi mahasiswa dalam forum nasional menyuarakan pentingnya transformasi perencanaan ruang yang lebih adaptif dan visioner,” ujarnya, Jum’at (12/9/2025).

Dalam paparannya, Nurrohman Wijaya, Ph.D. menekankan bahwa tata ruang sebagai instrumen adaptasi iklim. Tata ruang tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pengaturan lahan, tetapi juga sebagai alat penting dalam strategi adaptasi iklim.

“Perencanaan spasial yang responsif iklim artinya menata wilayah dengan mempertimbangkan risiko iklim yang meningkat, seperti kenaikan muka air laut, bencana hidrometeorologi, dan peningkatan suhu global. Sekaligus menjamin keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Baca juga:  Webinar Nasional Menyongsong Isro' Mi'raj dan Peringatan Harlah NU ke-102: Refleksi Sejarah dan Spiritual dalam Menghadapi Tantangan Zaman

Diskusi yang berlangsung interaktif ini turut membahas berbagai pendekatan perencanaan adaptif, integrasi teknologi spasial, serta peran komunitas dalam mendesain ruang yang lebih tangguh dan berkeadilan secara ekologis dan sosial.

Webinar ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga lingkungan di seluruh Indonesia. Keterlibatan HIMA TL UNUSIDA merupakan komitmen jangka panjang untuk kolaborasi dan aksi nyata, menjadi langkah strategis untuk memperkuat kapasitas mahasiswa dalam menjawab tantangan perencanaan wilayah berbasis krisis iklim.

Partisipasi ini juga menjadi bentuk komitmen jangka panjang HIMA TL UNUSIDA untuk menjalin kemitraan aktif dengan PT. Eco Edu Indonesia, sebagai pusat pelatihan dan edukasi lingkungan yang berfokus pada peningkatan kesadaran publik dan advokasi kebijakan berbasis ilmu pengetahuan.

Melalui kegiatan ini, HIMA TL UNUSIDA menegaskan bahwa tata ruang adaptif bukan hanya konsep teknis, tetapi juga merupakan strategi visioner untuk membangun ketahanan sosial-ekologis di masa depan. Keterlibatan mahasiswa dalam forum seperti ini menjadi bagian penting dalam menyiapkan generasi muda yang peduli, kritis, dan kolaboratif dalam menghadapi tantangan lingkungan global.

“Kami percaya, masa depan yang tangguh tidak dibangun sendirian. Kolaborasi, ilmu, dan keberanian untuk berubah adalah kuncinya,” pungkasnya.

(MY)