Siti Nur Aini, M.Pd: Bangga Jadi Bagian dari UNUSIDA, Kampus yang Membentuk Karakter dan Kompetensi
Sidoarjo – “Pengalaman berkuliah di UNUSIDA bukan hanya momen belajar dan berdialektika di dalam kelas. Tetapi banyak sekali pengalaman, dari segi keilmuan, sarana prasarana, dan tidak kalah menarik di UNUSIDA juga jajaran civitas akademiknya yang berkualitas. Saya bangga menjadi alumni UNUSIDA, semoga UNUSIDA semakin maju dan berkualitas.”
Demikian ungkapan yang disampaikan oleh Siti Nur Aini, M.Pd, alumni Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), ketika mengenang masa-masa kuliahnya di kampus yang telah membentuk jalan karier dan kehidupannya saat ini.
Bagi Aini, sapaan akrabnya, UNUSIDA bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang belajar kehidupan. Di kampus ini, ia menemukan arti sejati dari proses, perjuangan, dan nilai-nilai yang menuntun dirinya menjadi pendidik yang berintegritas.
Belajar Lebih dari Sekadar di Dalam Kelas
Siti Nur Aini menuturkan bahwa perjalanan studinya di UNUSIDA tidak berhenti pada tumpukan teori atau diskusi di ruang kuliah. Ia justru banyak belajar dari dinamika interaksi antar mahasiswa, kegiatan kampus, serta berbagai kesempatan pengabdian masyarakat yang menjadi bagian integral dari sistem pendidikan di UNUSIDA.
“UNUSIDA mengajarkan kami untuk tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial. Saya banyak belajar bagaimana mengelola emosi, bekerja sama, dan berpikir kreatif dalam menghadapi tantangan di dunia nyata,” ujarnya.
Di bawah bimbingan para dosen PGSD yang berpengalaman, Aini belajar memahami dunia pendidikan dasar secara utuh—bagaimana cara menumbuhkan karakter siswa, merancang pembelajaran aktif, hingga menggunakan media digital dalam proses belajar mengajar.
Semangat dosen-dosen UNUSIDA yang selalu terbuka dan dekat dengan mahasiswa menjadi inspirasi tersendiri baginya. “Para dosen bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing yang menuntun dengan hati,” tambahnya.
Sarana dan Prasarana yang Mendukung Proses Belajar
Bagi Aini, salah satu keunggulan UNUSIDA adalah keseriusannya dalam menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Fasilitas kampus yang representatif, laboratorium microteaching, ruang diskusi yang nyaman, serta dukungan digital learning environment menjadi pengalaman berharga selama kuliah.
“Sebagai mahasiswa PGSD, kami sering melakukan praktik mengajar di laboratorium pembelajaran. Fasilitas yang lengkap membuat kami lebih percaya diri ketika terjun langsung ke sekolah,” ungkapnya.
Selain itu, UNUSIDA juga terus berinovasi dalam pengembangan sistem pembelajaran. Penggunaan teknologi digital dan pendekatan student-centered learning membuat mahasiswa terbiasa berpikir mandiri dan aktif. “Saya merasakan langsung bagaimana dosen-dosen UNUSIDA menekankan pentingnya kreativitas dan literasi digital. Itu sangat berguna ketika saya mulai mengajar,” lanjutnya.
Civitas Akademika yang Profesional dan Humanis
Siti Nur Aini juga mengapresiasi peran besar civitas akademika UNUSIDA yang memiliki dedikasi tinggi terhadap kemajuan mahasiswa. Ia mengakui, suasana akademik di kampus terasa hangat dan kekeluargaan, namun tetap menjunjung profesionalitas.
“Hubungan antara dosen dan mahasiswa di UNUSIDA sangat dekat. Kami tidak segan untuk berdiskusi atau meminta bimbingan di luar jam kuliah. Para dosen memberikan contoh nyata tentang bagaimana menjadi pribadi yang rendah hati namun berwawasan luas,” kenangnya.
UNUSIDA, menurutnya, bukan hanya mencetak sarjana, tetapi juga membentuk insan berkarakter. Nilai-nilai ke-NU-an seperti tawadhu’, mandiri, dan berorientasi pada kemaslahatan masyarakat menjadi ruh dalam setiap kegiatan akademik.
“Nilai itu yang terus saya bawa hingga kini. Dalam mengajar anak-anak, saya belajar menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan seperti yang saya dapatkan di kampus,” ucapnya.
Menjadi Guru dengan Jiwa Pengabdian
Setelah menyelesaikan studinya, Siti Nur Aini kini berprofesi sebagai pendidik di salah satu sekolah dasar di Sidoarjo. Ia mengaku banyak menerapkan ilmu yang diperoleh dari kampus dalam dunia kerja, terutama dalam hal metodologi pengajaran, komunikasi efektif dengan siswa, serta manajemen kelas.
“Ketika terjun ke lapangan, saya merasa siap. Materi-materi yang saya pelajari di UNUSIDA benar-benar aplikatif. Bahkan, saat menghadapi siswa dengan latar belakang berbeda, saya teringat pembelajaran tentang psikologi anak yang dulu diajarkan dosen,” tuturnya dengan bangga.
Baginya, menjadi guru bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga bentuk pengabdian. Ia berharap bisa menjadi contoh bagi generasi muda agar tidak berhenti belajar dan terus memberikan manfaat di lingkungannya.
“Saya merasa UNUSIDA menanamkan semangat pengabdian itu. Kami tidak hanya diajarkan untuk menjadi cerdas, tetapi juga untuk bermanfaat,” katanya.
Bangga Menjadi Bagian dari UNUSIDA
Bagi Aini, gelar yang ia sandang kini adalah hasil kerja keras, doa, dan dukungan lingkungan kampus yang positif. Ia menilai UNUSIDA telah menjadi tempat yang ideal bagi generasi muda untuk tumbuh menjadi pribadi berilmu dan berakhlak.
“Saya bangga menjadi alumni UNUSIDA. Kampus ini bukan hanya mencetak sarjana, tetapi juga membentuk karakter dan kompetensi. Harapan saya, semoga UNUSIDA terus maju, semakin berkualitas, dan melahirkan lebih banyak lulusan yang siap berkontribusi untuk bangsa,” tutupnya.
UNUSIDA: Kampus yang Terus Berkembang
Sejak berdiri, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo telah konsisten membangun reputasi sebagai kampus yang unggul dalam bidang akademik, riset, dan pengabdian masyarakat. Melalui berbagai inovasi pembelajaran, peningkatan akreditasi, dan penguatan jejaring kerja sama dengan dunia industri dan lembaga pendidikan, UNUSIDA terus berkomitmen menjadi kampus unggul yang berlandaskan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.
Semangat alumni seperti Siti Nur Aini, M.Pd menjadi bukti nyata bahwa UNUSIDA tidak hanya mengantarkan mahasiswa menuju gelar akademik, tetapi juga membekali mereka dengan karakter, etika, dan kemampuan untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
“UNUSIDA bukan sekadar tempat kuliah,” kata Aini menutup kisahnya, “tetapi tempat di mana cita-cita dan nilai-nilai kehidupan saya dibentuk. Saya akan selalu bangga menjadi bagian dari keluarga besar UNUSIDA.”







