Suasana Kompak Mahasiswa Manajemen UNUSIDA Saat Mengikuti Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025 Secara Virtual (Foto: Humas UNUSIDA)

Mahasiswa Manajemen UNUSIDA Kompak Ikuti Capital Market Summit & Expo 2025 Secara Virtual

SIDOARJO — Puluhan mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) dari angkatan 2023, 2024, dan 2025 kompak turut berpartisipasi secara virtual dalam kegiatan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, Jumat (17/10/2025).

Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kali ini, dengan mengusung tema ‘Pasar Modal untuk Rakyat: Satu Pasar Berjuta Peluang’, CMSE 2025 menjadi ajang strategis yang mempertemukan seluruh pemangku kepentingan pasar modal Indonesia. Kegiatan ini digelar selama dua hari, 17–18 Oktober 2025, di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, serta dapat diikuti secara daring oleh masyarakat luas, termasuk sivitas akademika dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Iman Rachman, menyampaikan bahwa tema tahun ini mencerminkan komitmen seluruh ekosistem pasar modal untuk menjadikan pasar modal Indonesia lebih inklusif dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Pasar modal bukan hanya arena investasi, tetapi juga ruang yang mampu membuka berjuta peluang nyata, mulai dari investasi bagi masyarakat, pendanaan bagi perusahaan, hingga pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas pertumbuhan positif pasar modal Indonesia. Hingga saat ini, jumlah investor hampir menyentuh 19 juta orang, termasuk lebih dari 8 juta investor saham, di mana sebagian besar berasal dari generasi muda berusia di bawah 30 tahun. Hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya berinvestasi sejak dini.

Selain seminar utama bertajuk ‘Peran Dunia Usaha dan Pasar Modal dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional’, CMSE 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan edukatif seperti podcast ‘Investasi Saham No Ribet’, serta talkshow lintas agama bertema ‘Muda Kaya, Tua Bahagia, Mati Bagaimana?’, yang diikuti oleh tokoh dari Islam, Kristen, dan Buddha.

Salah satu mahasiswa peserta, Rizky Oktavian Ramadhan, mengaku sangat antusias dapat mengikuti kegiatan nasional tersebut. Ia berharap melalui kegiatan CMSE 2025 ini dapat memperluas wawasan mahasiswa UNUSIDA mengenai peran pasar modal dalam perekonomian nasional, sekaligus menumbuhkan semangat literasi keuangan di kalangan generasi muda.

“Saya senang bisa ikut CMSE 2025, meskipun secara daring. Banyak ilmu yang bisa diterapkan dari materi kuliah manajemen ke dunia investasi nyata. Semoga ke depan bisa ikut langsung di acara seperti ini untuk menambah relasi dan pengalaman,” ungkapnya. (MY)

Flyer Mahasiswa Teknik Kimia UNUSIDA Lolos Tingkat Nasional ONMIPA 2025 (Foto: Istimewa)

Dua Mahasiswa Teknik Kimia UNUSIDA Lolos ke Tingkat Nasional ONMIPA 2025

SIDOARJO – Dua mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Mereka adalah Kelvin Wahyu Putro (13423024) dan Novan Mokhamad Misbakhus S. (13423005) yang berhasil lolos ke Olimpiade Nasional Matematika dan IPA (ONMIPA) bidang Kimia Tahun 2025. Keduanya akan mewakili UNUSIDA dalam ajang bergengsi tersebut yang akan digelar di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, pada 16–20 November 2025 mendatang.

Perjalanan Tak Terduga Menuju Nasional

Baik Kelvin maupun Novan sama-sama mengaku tidak menyangka bisa lolos ke tingkat nasional. Bagi mereka, keberhasilan ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi tentang proses dan pembelajaran.

“Sejujurnya saya nggak nyangka bisa lolos ONMIPA, apalagi di bidang kimia. Awalnya cuma ikut-ikutan teman, nggak ada ekspektasi bakal lolos. Tapi ternyata bisa jadi motivasi juga buat teman-teman lain agar jangan takut mencoba,” ungkap Novan kepada Humas UNUSIDA, Kamis (16/10/2025).

Sementara Kelvin menuturkan bahwa keikutsertaannya di ONMIPA berawal dari dorongan dosen dan pimpinan kampus. “Sebenarnya saya nggak minta ikut, tapi waktu itu disuruh sama Pak Yai pas menjelang PKKMB, ya saya manut saja,” katanya.

Namun di balik ketidaksengajaan itu, Kelvin justru menunjukkan kemampuan luar biasa. Ia mengaku sempat tidak yakin dengan hasil pekerjaannya, tetapi tetap berusaha memberikan yang terbaik.

“Saya nggak nyangka bisa lolos, padahal banyak soal yang saya kerjakan asal-asalan. Tapi ya, mungkin karena berusaha fokus pada konsep dasar dan penerapan kontekstual,” tambahnya.

Tantangan dan Persiapan

Bagi Kelvin, tantangan terbesar dalam mengikuti ONMIPA adalah kemampuan untuk mengintegrasikan ilmu kimia klasik dengan kemajuan teknologi modern. Ia mengaku memperdalam konsep dasar kimia dengan berdiskusi bersama dosen pembimbing serta rekan-rekan sejawat.

Ia berharap pencapaian ini bisa menjadi dorongan bagi UNUSIDA untuk terus mendukung mahasiswa berprestasi. “Saya berharap UNUSIDA bisa memberikan dukungan dan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa yang ingin mengharumkan nama kampus,” ucapnya penuh harap.

Sedangkan Novan lebih menyoroti aspek mental dan rasa percaya diri. “Tantangannya sih antara takut dan bingung, karena saingannya dari seluruh Indonesia. Tapi dosen-dosen Teknik Kimia sangat mendukung dan selalu memberi semangat serta materi tambahan,” ujarnya.

Keduanya juga menilai bahwa praktik-praktik di mata kuliah seperti Kimia Fisika dan Kimia Organik menjadi bekal penting dalam menghadapi kompetisi. “Dari situ kami belajar berpikir analitis dan sistematis, sekaligus terbiasa menghadapi permasalahan kontekstual,” tambah Novan.

Bagi Novan, prestasi ini bukan semata tentang hasil, tetapi tentang perjalanan. Ia berpegang pada prinsip:

“Proses lebih berharga daripada hasil. Karena di situ kita ditempa secara pikiran dan mental, dan justru itu yang seru. Kita dapat pengalaman baru yang belum pernah kita tahu sebelumnya,” ungkapnya.

Menutup wawancara, Novan menyampaikan pesan inspiratif bagi mahasiswa lain. Menurutnya, prestasi menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UNUSIDA mampu bersaing di tingkat nasional dengan semangat belajar, bimbingan yang tepat, dan tekad kuat untuk terus maju.

“Jangan takut mencoba hal baru. Ikuti saja lomba seperti ONMIPA atau kegiatan akademik lainnya. Jangan takut gagal, karena dari kegagalan kita belajar dan mengasah kemampuan. Ini bukan soal piala atau sertifikat, tapi tentang bagaimana kita berkembang,” tuturnya.

Keduanya kini tengah fokus mempersiapkan diri untuk babak nasional, dengan target memberikan hasil terbaik bagi almamater tercinta.

Kunjungan SMK Walisongo Porong di UNUSIDA (Foto: Humas UNUSIDA)

UNUSIDA Terima Kunjungan SMK Sunan Ampel Porong, Dorong Semangat Lulusan untuk Kuliah dan Siap Bersaing di Era Digital

SIDOARJO — Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menerima kunjungan siswa dan guru SMK Sunan Ampel Porong dalam rangka kegiatan Campus Visit dan pengenalan dunia perkuliahan, pada Rabu (15/10/2025). Kunjungan ini disambut hangat oleh jajaran pimpinan universitas, dosen, dan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) UNUSIDA.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 UNUSIDA, Dr. Hadi Ismanto, S.H.I., M.Pd. menyampaikan pentingnya peran lembaga pendidikan NU dalam membangun masyarakat yang berdaya saing dan mandiri. Ia menegaskan bahwa pendidikan tinggi bukan hanya soal gelar, melainkan tentang pembentukan karakter, kemampuan berpikir kritis, dan kesiapan menghadapi tantangan dunia kerja.

“Kita ini sesama lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama yang punya tanggung jawab besar mencetak generasi berdaya saing. Kuliah bukan sekadar formalitas, tapi proses untuk menyiapkan diri menghadapi perubahan zaman. Banyak yang mengatakan kuliah tidak penting, tapi faktanya, peluang dan kompetensi lulusan perguruan tinggi tetap jauh lebih besar,” ungkapnya.

Dr. Hadi juga menjelaskan bahwa UNUSIDA terus membuka akses pendidikan yang inklusif, dengan berbagai skema pembiayaan dan beasiswa agar siswa dari berbagai latar belakang dapat melanjutkan studi.

“Tidak semua orang punya kesempatan kuliah, tapi sekarang banyak jalur dan dukungan yang memudahkan. Di UNUSIDA, mahasiswa merasakan perubahan besar setelah kuliah: mereka lebih mandiri, kreatif, dan siap menjadi wirausahawan maupun profesional,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan FILKOM UNUSIDA, Dr. Arda Surya Editya, S.Pd., M.T., memperkenalkan tiga program studi unggulan di fakultasnya, yaitu Desain Komunikasi Visual (DKV), Informatika, dan Sistem Informasi. Ia menjelaskan bahwa ketiga prodi ini dirancang untuk menjawab tantangan masa depan di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), industri kreatif, dan ekonomi digital.

Ia berharap, kunjungan ini menjadi inspirasi bagi para siswa SMK Sunan Ampel untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Melalui kegiatan seperti ini, UNUSIDA terus berkomitmen memperluas akses pendidikan dan menyiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh, kreatif, dan berdaya saing di era digital.

“Mahasiswa FILKOM UNUSIDA tidak hanya dibekali teori, tetapi juga kompetensi terapan dan sertifikasi internasional. Kami telah bekerja sama dengan AMD dan XD untuk sertifikasi di bidang pengembangan game dan teknologi digital,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Filkom UNUSIDA memiliki banyak capaian di tingkat internasional, di antaranya juara dalam ajang Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE) dan kompetisi inovasi digital di berbagai negara.

“Mahasiswa kami tidak hanya berprestasi di tingkat nasional, tapi juga internasional. Ini bukti bahwa UNUSIDA mampu mencetak talenta digital yang kompeten dan siap bersaing secara global,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, para siswa SMK Sunan Ampel Porong juga diajak berkeliling kampus dan mengunjungi laboratorium kreatif Program Studi DKV. Mereka disambut oleh mahasiswa DKV UNUSIDA yang menampilkan berbagai karya inovatif dalam mini pameran hasil karya tugas akhir.

Prof. Dr. Ahmad Taufiq, S.Pd., M.Si saat menyampaikan materi dalam Workshop Strategi Publikasi Ilmiah Internasional dan Review Roadmap Penelitian di UNUSIDA (Foto: Humas UNUSIDA)

LPPM UNUSIDA Gelar Workshop Strategi Publikasi Ilmiah Internasional dan Review Roadmap Penelitian

SIDOARJO — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar Workshop Strategi Publikasi Ilmiah Internasional Bereputasi dan Review Roadmap Penelitian bersama Prof. Dr. Ahmad Taufiq, S.Pd., M.Si. dari Universitas Negeri Malang. Kegiatan ini dilaksanakan di Hall Kampus 2 UNUSIDA, Lingkar Timur, Sidoarjo, Selasa (14/10/2025).

Dalam sambutannya, Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si., menegaskan pentingnya riset dan publikasi ilmiah sebagai salah satu pilar utama peningkatan mutu dan reputasi akademik. Ia menjelaskan bahwa UNUSIDA saat ini memiliki 92 dosen, dan sebanyak 27 di antaranya tengah menempuh studi lanjut S3.

“InsyaAllah dalam lima tahun ke depan, kita akan panen doktor hingga mencapai 50 persen dari total dosen. Ini menjadi modal besar bagi penguatan kapasitas akademik dan produktivitas riset di UNUSIDA,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan rasa syukur karena pada awal tahun 2025 UNUSIDA berhasil masuk dalam klaster utama perguruan tinggi nasional, yang menandakan peningkatan signifikan dalam kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi bagian penting dalam memperkuat arah riset dan publikasi ilmiah dosen menuju peningkatan mutu akademik dan reputasi universitas di tingkat nasional maupun internasional.

“Sebagai perguruan tinggi NU yang kini berada di klaster utama, kita harus mampu berkompetisi dengan kampus-kampus besar. Karena itu, kegiatan workshop ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat roadmap penelitian agar setiap program studi memiliki arah riset yang jelas, terukur, dan berdampak bagi masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dr. Fatkul Anam menekankan bahwa review roadmap penelitian bukan sekadar kegiatan administratif, melainkan bagian dari upaya menyeluruh untuk memastikan integrasi riset dengan kurikulum dan pengembangan keilmuan.

“Riset harus berorientasi pada manfaat, bukan hanya publikasi. Sengaja saya datangkan Prof. Taufiq karena beliau baham betul bagaimana budaya di kalangan NU. Kita ingin membangun UNUSIDA sebagai universitas unggul dalam riset dan pengabdian berbasis nilai-nilai Aswaja, yang hasilnya tidak hanya bermanfaat bagi dunia akademik, tetapi juga memberi solusi bagi pemerintah daerah, industri, dan masyarakat luas,” tuturnya.

Sementara itu, narasumber Prof. Dr. Ahmad Taufiq, S.Pd., M.Si., dalam paparannya membahas roadmap penelitian: pengantar dan strategi penyusunannya. Ia menegaskan bahwa riset merupakan proses sistematis untuk menghasilkan pengetahuan baru atau solusi ilmiah atas permasalahan nyata.

“Negara maju karena risetnya bagus. Maka tanamkan sejak sekarang bahwa riset dan publikasi itu mudah, asalkan dilakukan dengan niat yang benar. Riset yang lelah karena lillah akan menjadi mudah,” pesannya.

Prof. Taufiq juga memaparkan sembilan prinsip penyusunan roadmap penelitian, yaitu: fokus riset harus jelas, terstruktur, realistis dan terukur, memiliki target yang spesifik, fleksibel mengikuti perkembangan zaman, dapat dievaluasi, sesuai dengan kepakaran, mengikuti perkembangan IPTEKS, serta komunikatif. Ia menegaskan bahwa riset yang baik harus kolaboratif, bukan kompetitif.

Roadmap penelitian harus dibangun dengan semangat kolaborasi lintas disiplin ilmu agar menghasilkan penelitian yang berkualitas dan berdampak luas,” ujarnya.

Di akhir sesi, Prof. Taufiq mengingatkan pentingnya spiritualitas dalam perjalanan akademik. Ia berharap, melalui kegiatan ini UNUSIDA dapat semakin memperkuat budaya riset, meningkatkan produktivitas publikasi ilmiah, dan memperjelas arah roadmap penelitian menuju universitas yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah.

“Jangan pernah lupakan doa dalam meraih kesuksesan, termasuk dalam riset dan publikasi. Ketika Allah SWT menggerakkan lidahmu untuk berdoa, itu tandanya Dia ingin memberi,” pungkasnya.

Upgrading Tim Task Force PMB UNUSIDA (Foto: Humas UNUSIDA)

PMB UNUSIDA Gelar Upgrading: Perkuat Kapasitas Branding Kampus dan Strategi Promosi Digital

SIDOARJO – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan efektivitas promosi kampus, Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar kegiatan Upgrading Task Force, Senin (13/10/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan kemampuan tim PMB dalam menyampaikan nilai dan keunggulan Branding Kampus UNUSIDA kepada calon mahasiswa secara lebih kreatif dan relevan, terutama melalui media sosial.

Salah satu narasumber, Dr. Mukhzamilah, S.Pd., M.Ed., menekankan pentingnya pendekatan personal dan storytelling dalam promosi pendidikan. Ia mengajak peserta untuk tidak hanya menyampaikan data atau fasilitas kampus, tetapi juga menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan menggugah emosi calon mahasiswa.

“Anak-anak kelas 12 sekarang hidup di dunia media sosial. Kita harus bisa masuk ke gaya hidup mereka. Ceritakan pengalaman yang berkesan, rasakan bagaimana nikmatnya belajar di UNUSIDA, dan sampaikan dengan bahasa yang dekat dengan mereka,” ujarnya.

Menurutnya, promosi yang efektif tidak hanya menjual informasi, tetapi juga membangun koneksi emosional melalui kisah nyata. “Gunakan narasi yang mengandung semangat, motivasi, dan empati. Misalnya, ketika ada calon mahasiswa yang terkendala biaya, yakinkan bahwa selalu ada jalan untuk sukses. Berikan energi positif dan semangat, karena pesan yang menyentuh hati akan lebih diingat,” tambahnya.

Selain itu, Dr. Mukhzamilah juga menekankan pentingnya konsistensi komunikasi. Promosi bukan sekadar kegiatan musiman, melainkan proses yang harus dibangun secara berkelanjutan. Melalui tagline Branding, Selling, Closing, tim PMB UNUSIDA harus dapat berinteraksi dengan baik dalam mempromosikan kampus di tengah masyarakat.

“Jangan berhenti berkomunikasi dengan calon mahasiswa setelah satu kali interaksi. Terus jalin hubungan, follow up, dan jadikan mereka bagian dari keluarga besar UNUSIDA,” pesannya.

Sementara itu, Muhammad Sururi Arumbani, S.Sos., turut memberikan motivasi kepada peserta upgrading. Ia menyoroti pentingnya membangun personal branding sebelum membranding lembaga.

“Kalian tidak akan bisa membranding kampus dengan baik kalau belum bisa membranding diri sendiri,” tegasnya.

“Kenali diri kalian. Apa potensi dan keunikan kalian. Dari situ lahir brand pribadi yang kuat. Kalau sudah tahu mau jadi apa, kalian bisa memancarkan semangat itu dalam setiap aktivitas promosi,” imbuhnya.

Pengurus Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) UNUSIDA tersebut juga mengajak peserta untuk memahami bahwa branding bukan hanya soal visual atau slogan, tetapi tentang nilai dan kepribadian yang tercermin dari perilaku, komunikasi, dan konsistensi pesan yang disampaikan.

“Saya harap kegiatan ini dapat melahirkan tim PMB UNUSIDA yang kreatif, inspiratif, dan adaptif terhadap perubahan zaman, khususnya dalam menghadapi tantangan promosi digital di era media sosial,” pungkasnya. (MY)

Parenting: Mengubah Pemikiran Deduktif Menjadi Inspiratif bersama Dosen UNUSIDA dan SSC Sidoarjo (Foto: Humas UNUSIDA)

Dosen UNUSIDA Berikan Pendampingan Parenting untuk Orang Tua Anak Jalanan: Ubah Pola Pikir Deduktif Menjadi Inspiratif dengan Menggunakan Metode Hypnotherapy

SIDOARJO — Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) memberikan pendampingan parenting bagi orang tua anak jalanan bersama komunitas Save Street Child (SSC) Sidoarjo. Kegiatan bertajuk Parenting: Mengubah Pemikiran Deduktif Menjadi Inspiratif mengusung tema ‘Pencegahan Kekerasan Seksual dan Penyalahgunaan Narkoba’, Ahad (12/10/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Program Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh Kemdiktiristek Tahun 2025 melalui tim pelaksana dari dosen UNUSIDA.

Acara ini dihadiri oleh puluhan orang tua binaan SSC Sidoarjo dan menghadirkan narasumber dari akademisi serta praktisi perlindungan anak. Fokus kegiatan ini adalah memberikan wawasan dan keterampilan kepada orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka agar terhindar dari kekerasan, penyalahgunaan narkoba, serta pengaruh negatif lingkungan digital.

Salah satu anggota tim pelaksana, Jeziano Rizkita Boyas, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara kampus dan komunitas sosial.

“Kami berupaya mengubah pola pikir orang tua dari yang deduktif atau sekadar memberi tahu menjadi inspiratif, yaitu memberikan teladan nyata bagi anak. Orang tua adalah model pertama yang membentuk karakter anak,” ujarnya.

Dosen Program Studi Manajemen UNUSIDA tersebut menegaskan pentingnya peran orang tua sebagai teladan utama dalam pembentukan karakter anak. Ia mengingatkan bahwa orang tua sering kali hanya memberi nasihat tanpa memberi contoh nyata kepada anak.

“Jangan hanya mengingatkan anak dengan amarah. Kita sering bilang ‘jangan ngomong kotor, jangan kasar’, tapi kita sendiri kadang melakukannya di depan anak. Anak akan meniru apa yang dia lihat, bukan apa yang dia dengar,” terangnya.

Jezy menambahkan bahwa perilaku anak pada dasarnya merupakan cerminan dari lingkungan rumah. Ketika orang tua menggunakan bahasa yang kasar atau menunjukkan emosi negatif, anak akan menganggap hal itu sebagai hal yang wajar.

“Anak-anak sekarang cerdas dan kritis. Saat orang tua melarang tapi justru melakukan hal yang sama, mereka akan menilai orang tuanya tidak konsisten. Itulah yang menjadi masalah saat ini,” lanjutnya.

Menurutnya, orang tua harus mampu menjadi role model atau teladan nyata bagi anak-anak. “Orang tua itu adalah madrasah utama bagi anaknya. Segala nilai dan perilaku anak berawal dari apa yang mereka lihat di rumah,” tegasnya.

Dalam sesi tersebut, ia juga menggunakan pendekatan hypnotherapy sebagai salah satu metode komunikasi efektif antara orang tua dan anak. Metode ini digunakan untuk membantu orang tua mengendalikan emosi, memahami kondisi psikologis anak, dan menanamkan nilai-nilai positif melalui sugesti yang lembut dan penuh kasih.

Metode tersebut digunakan untuk memberikan afirmasi kepada orang tua anak jalanan, agar bisa lebih peduli kepada anak, lebih sayang terhadap anak, dan yang terpenting memiliki rasa syukur karena telah dianugerahi anak yang luar biasa yang tidak semua orang bisa merasakannya.

Ketua Lembaga Sumber Daya Manusia (LSDM) UNUSIDA tersebut, menyampaikan terima kasih kepada komunitas SSC Sidoarjo yang menjadi mitra kolaborasi, serta berbagai pihak yang mendukung terselenggaranya program ini. Jeziano berharap kegiatan tersebut dapat berlanjut dan menjangkau lebih banyak keluarga rentan di wilayah Sidoarjo.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memperkuat peran orang tua dalam membangun keluarga yang tangguh, peduli, dan inspiratif. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah daerah, dan komunitas seperti SSC Sidoarjo menjadi bukti bahwa pendidikan karakter dan pencegahan kekerasan bisa dimulai dari ruang terkecil yaitu keluarga,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Sidoarjo, Prastiwi Triyanti, S.KM., yang turut hadir sebagai narasumber, menegaskan pentingnya kehadiran orang tua dalam proses tumbuh kembang anak.

“Kesuksesan anak tidak hanya ditentukan oleh sekolah, tetapi dimulai dari rumah. Lingkungan terdekat, terutama orang tua, adalah pondasi pembentuk karakter. Jika orang tua tidak hadir, maka dunia luar yang akan mendidik mereka,” jelasnya.

Prastiwi juga mengingatkan bahwa peran orang tua tidak cukup hanya dengan memberi nasihat, tetapi juga dengan menjadi contoh yang baik, memberi batasan, dan mengawasi penggunaan media sosial anak. Menurutnya, banyak perilaku negatif anak muncul karena kurangnya pendampingan dan kontrol di rumah.

Oleh karena itu, pengawasan orang tua merupakan kunci utama dalam mencegah berbagai bentuk kekerasan maupun penyimpangan perilaku anak.

“Orang tua harus intens mengawasi anak, baik ketika di rumah maupun di luar rumah. Jangan hanya fokus pada kebutuhan materi, tetapi juga perhatikan dengan siapa anak bergaul dan apa yang mereka akses setiap hari,” tandasnya.

Tak hanya itu, di era digital saat ini, tantangan pengasuhan semakin kompleks karena anak-anak mudah terpapar berbagai informasi yang belum tentu sesuai dengan usia dan nilai moral. Oleh karena itu, ia mendorong agar orang tua memperkuat komunikasi terbuka dengan anak agar lebih mudah memberikan arahan tanpa menimbulkan jarak emosional.

“Anak harus merasa bahwa rumah adalah tempat yang aman dan orang tua adalah teman bercerita. Dengan begitu, anak tidak akan mencari pelarian ke lingkungan yang salah,” pungkasnya. (MY)

FAI UNUSIDA Gelar Webinar Internasional: “Komparasi Pendidikan Anak Lintas Negara Mesir–Indonesia” (Foto: Istimewa)

FAI UNUSIDA Gelar Webinar Internasional: Komparasi Pendidikan Anak Lintas Negara Mesir–Indonesia

SIDOARJO — Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas jejaring akademik global melalui penyelenggaraan Webinar Internasional bertema ‘Komparasi Pendidikan Anak Lintas Negara: Mesir–Indonesia’, yang digelar pada Jumat (10/10/2025) secara daring melalui platform Zoom Meeting.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber inspiratif lintas negara, yakni LikLik Siti Anisa, S.Pd.I., Kepala TK NU Ar-Raudhah Mesir, sekaligus praktisi pendidikan Islam di Kairo, Mesir dan Moh. Anang Abidin, S.H.I., M.Pd., Ketua Program Studi PGMI UNUSIDA, yang juga merupakan dosen dan peneliti bidang pendidikan dasar Islam.

Webinar ini membahas secara mendalam perbandingan sistem dan praktik pendidikan anak antara Mesir dan Indonesia, baik dari sisi filosofi pendidikan, metode pembelajaran, maupun nilai-nilai keislaman yang menjadi dasar pengembangannya.

Dalam sambutannya, Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dan relevan di tengah dinamika global pendidikan Islam dewasa ini.

“Mesir dikenal sebagai salah satu pusat peradaban dan pendidikan Islam dunia, terutama melalui Universitas Al-Azhar yang telah melahirkan banyak ulama dan pemikir besar sepanjang sejarah. Sementara itu, Indonesia dengan kekayaan budaya serta nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah terus berupaya menghadirkan sistem pendidikan yang moderat, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” terangnya.

Lebih lanjut, Rektor menegaskan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menjadi wadah saling belajar dan berbagi pengalaman lintas negara.

“Melalui webinar ini, kita ingin melihat bagaimana kedua negara memaknai dan mengimplementasikan pendidikan anak berbasis nilai-nilai keselamatan dan kemanusiaan universal. Pengalaman lintas negara dapat menjadi inspirasi dalam membangun model pendidikan Islam yang holistik, berkarakter, dan berdaya saing global,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa FAI UNUSIDA terus berkomitmen mengembangkan kegiatan internasional sebagai bentuk nyata implementasi visi universitas, yaitu menjadi Universitas unggul berkarakter Aswaja dan berdaya saing nasional pada tahun 2029.

“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia, narasumber, dan peserta. Semoga diskusi dan pertukaran gagasan hari ini membawa manfaat besar bagi pengembangan pendidikan Islam. Semoga Allah SWT meneguhkan hikmah keilmuan dan pendidikan Islam yang membawa keselamatan bagi umat,” ungkapnya.

Sementara itu, LikLik Siti Anisa dalam pemaparannya mengangkat topik menarik mengenai kesamaan budaya, sosial, dan pendidikan antara Indonesia dan Mesir, berdasarkan pengalamannya menetap dan mengajar di Kairo. Ia menjelaskan bahwa kedua negara memiliki kedekatan historis dan kultural yang kuat, terutama dalam hal nilai keagamaan, karakter sosial, dan tradisi keilmuan.

“Baik Indonesia maupun Mesir sama-sama dikenal sebagai bangsa religius yang menjunjung tinggi nilai gotong royong dan semangat belajar sepanjang hayat. Keduanya memiliki sistem pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter dan akhlak anak,” tutur LikLik dalam sesi presentasinya.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa dalam konteks sosial, kedua negara memiliki populasi mayoritas Muslim dengan masyarakat yang majemuk dan terbuka. Hal ini menjadikan lembaga pendidikan di kedua negara tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar akademik, tetapi juga wadah pembentukan nilai moral dan spiritual.

Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya pendidikan karakter anak sejak dini. Di Mesir, proses pendidikan di taman kanak-kanak tidak hanya berfokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga pada penanaman nilai disiplin, spiritualitas, dan kemandirian, nilai yang juga sejalan dengan tradisi pendidikan Islam di Indonesia.

Kegiatan ini berlangsung dinamis dan interaktif dengan antusiasme tinggi dari para peserta yang berasal dari berbagai kalangan akademisi, mahasiswa, dan praktisi pendidikan. Diskusi mencakup berbagai aspek mulai dari metode pembelajaran anak usia dini, pendekatan karakter berbasis nilai Islam, hingga perbandingan struktur kurikulum antara kedua negara.

Dengan terselenggaranya Webinar Internasional ini, FAI UNUSIDA menegaskan perannya sebagai garda terdepan dalam memperluas wawasan global mahasiswa, memperkuat jejaring internasional, serta membangun tradisi akademik yang berorientasi pada keilmuan, kemanusiaan, dan nilai Aswaja An-Nahdliyah. (MY)

Dekan FAI UNUSIDA, Feri Kuswanto, S.Pd.I., M.Pd.I., saat Bekali Mahasiswa PLP dan KKN 2025 (Foto: Humas UNUSIDA)

FAI UNUSIDA Bekali Mahasiswa PLP dan KKN, Tekankan Profesionalisme dan Integritas Calon Guru

SIDOARJO — Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) resmi menggelar Pembukaan dan Pelepasan Mahasiswa Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Kamis (9/10/2025). Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dosen pembimbing, serta seluruh mahasiswa peserta PLP dan KKN FAI UNUSIDA.

Dalam sambutannya, Dekan FAI UNUSIDA, Feri Kuswanto, S.Pd.I., M.Pd.I., menyampaikan bahwa kegiatan PLP dan KKN merupakan momen penting bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan teori yang telah dipelajari selama perkuliahan ke dalam praktik nyata di lapangan.

“Teori yang sudah diterima selama menjalani perkuliahan kini saatnya dibuktikan di lapangan. Bagi yang sudah berpengalaman mengajar, perkuat profesionalismenya. Sedangkan bagi yang baru pertama kali akan bertemu dengan murid sebenarnya, jagalah sikap dan nama baik almamater,” pesannya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga etika dan kedisiplinan selama melaksanakan tugas di sekolah atau lembaga tempat PLP dan KKN berlangsung.

“Saya tidak ingin mendengar laporan dari kepala sekolah bahwa mahasiswa UNUSIDA datang terlambat, berpakaian tidak rapi, atau kurang sopan. Jadilah pendidik yang memberi teladan, bukan hanya mahasiswa yang sedang praktik,” tegasnya.

Lebih lanjut, Feri menjelaskan bahwa pihak fakultas telah mempersiapkan seluruh kebutuhan teknis mahasiswa sebelum turun ke lapangan, mulai dari penyusunan perangkat pembelajaran, penilaian sikap, hingga pelatihan tambahan seperti workshop dan praktik micro teaching.

“Bagi yang belum berpengalaman mengajar, kami siapkan kegiatan pendampingan dan pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran. Tujuannya agar semua mahasiswa memiliki standar kompetensi yang sama sebelum diterjunkan,” ujarnya.

Terkait pelaksanaan KKN, Fery menambahkan bahwa mahasiswa akan ditempatkan di berbagai lembaga pendidikan dan wilayah di Kabupaten Sidoarjo, baik di sekolah-sekolah yang sudah maju maupun di lokasi yang masih membutuhkan pendampingan.

“KKN kali ini tidak hanya menjadi ajang pengabdian, tapi juga kesempatan mahasiswa berkontribusi membantu sekolah yang masih memerlukan penguatan pada aspek kurikulum dan pemanfaatan media pembelajaran digital,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UNUSIDA, H. Ali Masykuri, M.Pd.I., menegaskan pentingnya pelaksanaan PLP dan KKN sebagai bagian dari kurikulum akademik yang wajib diikuti seluruh mahasiswa.

“Meskipun sebagian mahasiswa sudah memiliki pengalaman mengajar, PLP dan KKN tetap harus dilakukan. Ini bagian dari penilaian akademik sekaligus pembentukan karakter profesional calon guru,” ungkapnya.

Ali Masykuri juga berharap agar seluruh peserta mampu menjalankan kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan tetap menjaga nama baik universitas di tempat mereka bertugas.

“Mudah-mudahan pelaksanaan PLP dan KKN berjalan lancar, membawa manfaat bagi masyarakat, dan menjadi ladang pengalaman berharga bagi mahasiswa FAI UNUSIDA,” tuturnya yang dilanjutkan pernyataan resmi pelepasan peserta. (MY)

Program Studi Teknik Lingkungan UNUSIDA Gelar Academic Guest Lecturer: Membumikan Implementasi Bahan Kajian Teknik Lingkungan pada Dunia Kerja di Era Green Industry (Foto: Muchammad Waziruddin/Humas UNUSIDA)

Prodi Teknik Lingkungan UNUSIDA Gelar Academic Guest Lecturer, Sinergi Akademisi dan Praktisi untuk Green Innovation

SIDOARJO – Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menunjukkan konsistensinya dalam memperkuat kompetensi mahasiswa melalui kegiatan Academic Guest Lecturer bertajuk ‘Implementasi Bahan Kajian Teknik Lingkungan pada Dunia Kerja di Era Green Industry’.

Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA, pada Jum’at (03/10/2025) malam. Kegiatan ini menghadirkan Iman Wibowo, S.T., M.T., Koordinator keahlian bidang Teknik Lingkungan di Studio Tuwah Samudera Engineering, sekaligus dosen Teknik Lingkungan UNUSIDA, sebagai pemateri utama.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa aktif Teknik Lingkungan UNUSIDA, mulai dari mahasiswa baru angkatan 2025 hingga mahasiswa tingkat akhir angkatan 2022.

Kepala Program Studi Teknik Lingkungan UNUSIDA, Muchammad Tamyiz, S.Si., M.Si., Ph.D. menegaskan pentingnya kegiatan akademik kontekstual seperti ini sebagai wahana penguatan kompetensi dan relevansi pembelajaran.

“Melalui kegiatan Academic Guest Lecturer ini, kami berharap mahasiswa tidak hanya memahami konsep teoritis dari setiap mata kuliah, tetapi juga mampu mengimplementasikannya secara aplikatif di dunia kerja. Dunia industri kini menuntut lulusan Teknik Lingkungan yang adaptif, solutif, dan berorientasi pada prinsip green sustainability,” ujar Tamyiz.

Ia sangat mengapresiasi antusiasme mahasiswa dalam mengikuti kegiatan penguatan akademik. suasana interaktif dan penuh semangat keilmuan. Forum tersebut berjalan secara mengalir menunjukkan kesadaran baru di kalangan mahasiswa bahwa perkuliahan bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan fondasi menuju profesionalisme di bidang lingkungan.

Ia berharap mahasiswa Teknik Lingkungan UNUSIDA dapat meneladani semangat para praktisi, memadukan pengetahuan teoritis dan pengalaman praktis sebagai bekal menjadi engineer lingkungan yang berintegritas, inovatif, dan berwawasan green industry.

“Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara dosen, mahasiswa, dan praktisi industri dalam membangun wawasan aplikatif yang berpijak pada nilai keberlanjutan,” tuturnya.

Sesi materi berlangsung interaktif, Iman Wibowo menggambarkan dinamika dunia kerja di sektor Teknik Lingkungan yang kini bertransformasi menuju era industri hijau (green industry).

Ia menjelaskan bahwa setiap bahan kajian Teknik Lingkungan mulai dari air bersih, air limbah dan drainase, pengelolaan persampahan, pencemaran udara, hingga manajemen lingkungan, memiliki relevansi kuat dengan praktik profesional di lapangan.

“Dalam dunia konsultan lingkungan, pemahaman komprehensif tentang wastewater treatment dan environmental impact assessment menjadi bekal utama. Misalnya, pada proyek perancangan sistem IPAL di kawasan industri, seorang engineer lingkungan harus mampu mengombinasikan perhitungan teknis dengan pertimbangan sosial dan ekologis,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia membagikan pengalaman menangani proyek penurunan beban pencemar air limbah di kawasan industri tekstil, di mana pengendalian warna dan bahan kimia organik menjadi tantangan tersendiri.

“Kami pernah menemukan konsentrasi Methyl Orange yang sangat tinggi pada effluent limbah tekstil. Dari situ kami belajar bahwa inovasi teknologi adsorben sangat krusial dalam mengoptimalkan efisiensi pengolahan limbah cair,” ungkapnya.

Tak hanya menyoroti aspek teknis, ia juga menyisipkan pesan inspiratif mengenai filosofi pembelajaran. Ia mengingatkan mahasiswa bahwa proses belajar sejati tidak berhenti di ruang kuliah.

Learning is a lifelong process of keeping your mind open to new ideas and experiences,” pesannya.

Tak hanya itu, sesi tanya jawab berlangsung hangat dan antusias. Salah satu mahasiswa, Gilang Ramadhani Kurniawan (angkatan 2024), yang juga bekerja sebagai teknisi di perusahaan konsultan lingkungan, mengajukan pertanyaan seputar penerapan bahan kimia dalam sistem pengolahan limbah cair.

“Dalam pengalaman saya di lapangan, efisiensi penurunan COD dan BOD sering kali tidak stabil meskipun dosis koagulan sudah sesuai. Bagaimana cara menyeimbangkan pendekatan teoritis dengan kondisi lapangan yang dinamis?” tanyanya.

Menanggapi hal itu, Iman menjawab dengan refleksi mendalam berbasis pengalaman profesionalnya.

“Itulah pentingnya engineering judgment. Setiap sistem pengolahan tidak bisa disamaratakan. Faktor pH, temperatur, dan jenis bahan organik sangat berpengaruh. Maka, observasi lapangan dan uji coba berulang menjadi kunci. Teori memberi kita arah, tetapi lapangan memberi kita kebijaksanaan,” terangnya.

Menurutnya, era green industry menuntut setiap perusahaan untuk memiliki tenaga ahli yang mampu mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam setiap proses produksi. Dengan demikian, peluang kerja bagi lulusan Teknik Lingkungan semakin terbuka lebar, tidak hanya di sektor publik tetapi juga di berbagai perusahaan swasta dan konsultan lingkungan.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Prodi Teknik Lingkungan UNUSIDA terus berkomitmen menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan zaman, sekaligus turut berperan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. (MY)

KKN Tematik FILKOM UNUSIDA 2025 Wujudkan Digitalisasi Desa Wonokarang melalui Website Desa (Foto: Humas UNUSIDA)

Mahasiswa KKN Tematik FILKOM UNUSIDA 2025 Wujudkan Digitalisasi melalui Website Resmi di Desa Wonokarang

SIDOARJO – Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) berhasil menghadirkan inovasi nyata dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2025 dengan merancang dan meluncurkan website resmi Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.

Ketua kelompok KKN Tematik FILKOM UNUSIDA, Ferdy menjelaskan bahwa website tersebut dirancang untuk menjadi pusat informasi desa yang dapat diakses masyarakat secara mudah dan cepat. Program ini merupakan bentuk nyata implementasi konsep digitalisasi desa, yang bertujuan meningkatkan transparansi, akses informasi, dan pelayanan publik berbasis teknologi di tingkat pemerintahan desa.

“Melalui website ini, warga bisa mendapatkan informasi tentang administrasi, berita kegiatan desa, hingga layanan publik secara digital. Kami ingin membantu pemerintah desa menuju tata kelola yang lebih transparan dan efisien,” ujarnya.

Program ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan desa digital yang transparan, informatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi. Di mana teknologi menjadi bagian dari kehidupan masyarakat desa tanpa meninggalkan nilai-nilai sosial dan budaya lokal. Website desa ini dirancang sebagai pusat layanan publik dan informasi yang dapat diakses oleh seluruh warga, sekaligus menjadi sarana komunikasi antara pemerintah desa dan masyarakat.

Ia menyebutkan bahwa pengembangan website desa ini merupakan bentuk penerapan langsung dari ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

“Website ini dibuat untuk membantu pemerintah desa dalam menyebarkan informasi, mempermudah pengelolaan administrasi, dan meningkatkan layanan publik. Kami berharap inovasi ini dapat terus digunakan dan dikembangkan oleh perangkat desa,” ujarnya.

Tak hanya itu, kontribusi mahasiswa KKN FILKOM UNUSIDA juga aktif melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan warga.

Beberapa program yang dijalankan antara lain bantuan pemeriksaan kesehatan melalui posyandu masyarakat, pelaksanaan Bazar Cipta Menu Bergizi Seimbang, serta kegiatan gotong royong dalam memperingati HUT RI ke-80 seperti lomba hingga pentas seni dan budaya.

Selain itu, mahasiswa juga berperan dalam mendukung sektor ekonomi masyarakat melalui pendampingan pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal produk lokal dengan metode door to door. Kegiatan ini membantu pelaku UMKM desa memperoleh legalitas usaha yang lebih baik dan siap bersaing di pasar digital.

Tidak hanya untuk masyarakat dewasa, mahasiswa KKN juga mengadakan program edukatif bersama siswa SDN Wonokarang. Mereka memberikan pelatihan membuat presentasi PowerPoint (PPT) yang interaktif, melatih kreativitas dan kemampuan berbicara di depan umum. Bahkan, kegiatan ringan seperti petik bunga dan daun pandan juga dilakukan sebagai bentuk pengenalan lingkungan dan kearifan lokal kepada anak-anak.

Sementara itu, Kepala Desa Wonokarang Debi Setyo Wandono mengaku bahwa pihaknya sangat menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN UNUSIDA. Ia menilai inovasi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transformasi digital hingga ke tingkat desa.

“Selama ini kami masih bergantung pada pengumuman manual. Kehadiran website desa ini sangat membantu mempercepat penyebaran informasi dan memperluas jangkauan layanan,” katanya.

Dosen pembimbing lapangan (DPL) FILKOM UNUSIDA, Anggay Luri Pramana, M. Kom menambahkan bahwa kegiatan KKN Tematik ini tidak hanya fokus pada pengembangan teknologi, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat digital. Mahasiswa memberikan pelatihan kepada perangkat desa dan karang taruna tentang cara mengelola konten, memperbarui data, serta menjaga keamanan informasi di website.

Ia menegaskan, melalui KKN Tematik ini, mahasiswa FILKOM UNUSIDA berhasil membuktikan bahwa kemajuan digital dapat dimulai dari desa, dengan semangat kolaborasi antara kampus, pemerintah desa, dan masyarakat.

“Mahasiswa tidak hanya belajar menerapkan ilmu teknologi, tetapi juga menanamkan nilai pengabdian dan kebermanfaatan bagi masyarakat,” tuturnya.

Melalui rangkaian kegiatan ini, KKN Tematik FILKOM UNUSIDA 2025 di Desa Wonokarang berhasil menghadirkan sinergi antara transformasi digital dan pemberdayaan masyarakat, menjadikan desa tidak hanya lebih modern secara sistem, tetapi juga semakin kuat secara sosial dan berdaya secara ekonomi. Berkat program inovasi yang dihadirkan, Kelompok KKN Tematik FILKOM UNUSIDA berhasil menyabet Juara 1 dalam EXPO KKN UNUSIDA 2025. (MY)