HIMA Prodi Manajemen UNUSIDA Sukses Gelar Pagar Nusa Championship Vol. 2 (Foto: Humas UNUSIDA)

HIMA Prodi Manajemen UNUSIDA Sukses Gelar Pagar Nusa Championship Vol. 2

SIDOARJO – Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) sukses menyelenggarakan Pagar Nusa Championship Vol. 2 dengan mengusung tema ‘Seni dalam Kendali: Menjaga Tradisi Mewujudkan Prestasi’. Kejuaraan berlangsung selama dua hari, Rabu–Kamis (24–25/9/2025) di GOR Serbaguna Sidoarjo dan diikuti puluhan kontingen dari berbagai daerah.

Perwakilan Pimpinan Cabang (PC) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Sidoarjo, Muhammad Khoiri, yang memberikan apresiasi tinggi kepada panitia. Ia menegaskan bahwa terselenggaranya event ini adalah buah dari komitmen dan semangat yang luar biasa, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan.

“Kami bangga dengan kerja keras panitia. Perjuangan ini tidak mudah, tapi semangat dan pengorbanan mereka patut menjadi teladan bagi para atlet dan peserta,” ungkapnya.

Sementara itu, Kaprodi Manajemen UNUSIDA, M. Mustaqim, S.E., M.M., menyampaikan rasa bangga atas inisiatif mahasiswa menggelar kejuaraan pencak silat berskala besar di luar kegiatan akademik rutin.

Selain menjadi ajang kompetisi, kejuaraan ini juga berfungsi sebagai sarana mempererat silaturahmi antar pesilat, pelatih, dan komunitas Pagar Nusa. Ia berharap, event ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang untuk melahirkan atlet berprestasi sekaligus menjaga tradisi pencak silat sebagai warisan budaya bangsa.

“Saya apresiasi setinggi-tingginya kepada HIMA Manajemen yang mampu melaksanakan event ini untuk kedua kalinya. Semoga bisa menjadi agenda berkelanjutan, bahkan berkembang ke edisi berikutnya dengan kualitas yang lebih baik,” ujarnya.

Kejuaraan ini juga dihadiri Nur Yahya, Dewan Pendekar Pagar Nusa Jawa Timur, serta para pelatih dan pendamping dari berbagai kontingen. Pertandingan digelar dalam berbagai kategori mulai dari Usia Dini, Pra Remaja, Remaja, hingga Dewasa.

Lebih lanjut, Ketua HIMA Prodi Manajemen UNUSIDA, Romaldi Jabbar mengungkapkan bahwa persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini tidaklah mudah, banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun, berkat kerja keras panitia, dukungan dari kampus, serta semangat luar biasa para atlet dan pelatih, acara ini bisa berjalan sukses hingga akhir.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, semoga Pagar Nusa Championship berikutnya bisa lebih meriah dan bermanfaat bagi semuanya,” pungkasnya.

Juara Umum Pagar Nusa Championship Vol. 2

  • Juara 1: Padepokan Bina Bangsa Surabaya – 21 Emas, 8 Perak, 11 Perunggu,

  • Juara 2: CR Club – 14 Emas, 6 Perak, 3 Perunggu,

  • Juara 3: Harmoni Club – 5 Emas, 4 Perak, 3 Perunggu. (MY)

Suasana MAKRAB PEMABA-FT IX 2025 (Foto: Muchammad Waziruddin)

Mahasiswa Baru Fakultas Teknik UNUSIDA Dikenalkan Soliditas Engineer Muda dalam Harmoni Keberagaman

SIDOARJO – Hari kedua Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Teknik (PEMABA-FT) ke-IX Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) berlangsung penuh energi dan makna, sekaligus menjadi penutup rangkaian kegiatan bertema ‘Membentuk Engineer Muda, Siap Berkarya dan Solid dalam Keberagaman’. Acara yang digelar di Kampus 2 UNUSIDA Sabtu-Ahad (20–21/9/2025) ini menghadirkan perpaduan materi inspiratif, aktivitas kolaboratif, hingga malam puncak yang merayakan kebersamaan.

Sesi pagi diawali dengan materi Tips & Trik Menjadi Mahasiswa Berprestasi Bidang Akademik oleh Ihsan Abu Ridho, mahasiswa Teknik Lingkungan angkatan 2023 sekaligus penerima hibah PKM-RE. Ihsan berbagi strategi menembus pendanaan riset, menekankan pentingnya ide unik, data konsisten, dan ketekunan belajar.

Dilanjutkan dengan Tracer Study/Survival Kit Alumni oleh Moch. Syaifudin, S.T., alumni Teknik Kimia angkatan 2020. Ia menekankan pentingnya membangun portofolio, jejaring, dan pengalaman organisasi sejak dini.

Setelah sesi awal, suasana mencair lewat berbagai fun game, mulai dari estafet hanger hingga voli balon air. Permainan tersebut bukan sekadar hiburan, melainkan sarana mempererat kerja sama, komunikasi, dan solidaritas mahasiswa baru.

Selain itu, peserta mendapat materi Tips & Trik Berprestasi di Bidang Non Akademik dari Aisyah Widayani, mahasiswa Teknik Industri angkatan 2024 sekaligus peraih medali perak World Economics Challenge and Competition 2025. Ia mengajak mahasiswa untuk berani mengeksplorasi potensi diri di luar kelas.

Momentum semakin bermakna dengan hadirnya Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si., yang berpesan agar mahasiswa teknik menjadi pembelajar sejati, pejuang inovasi, dan agen kebaikan.

Tak hanya itu, mahasiswa baru mengikuti sesi pengenalan organisasi HIMA Prodi dan jejaring nasional seperti IMTII, IMTLI, dan BKKMTKI. Kegiatan tersebut dimeriahkan dengan Pentas Seni berupa musik, tari, teater, hingga musikalisasi puisi, menampilkan bakat beragam mahasiswa baru.

Puncaknya, Malam Keakraban digelar dengan api unggun, perkusi, kembang api, serta lantunan chant Fakultas Teknik yang membaurkan semangat mahasiswa baru, panitia, dan alumni dalam satu harmoni.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT UNUSIDA Erlangga Abiartha Nugraha menjelaskan, PEMABA FT menjadi momentum penting bagi mahasiswa baru untuk semakin mengenal, membangun kebersamaan, sekaligus meneguhkan identitas mereka sebagai calon engineer muda.

Ia menyampaikan bahwa kegiatan makrab ini bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wahana pembentukan karakter dan penguatan soliditas mahasiswa.

“Seorang engineer bukan hanya dituntut memiliki kemampuan teknis, tetapi juga harus mampu membangun kebersamaan, komunikasi, dan solidaritas. Makrab ini adalah miniatur dari kehidupan nyata yang akan mereka hadapi di dunia kerja nanti,” ujarnya.

Menurutnya, Fakultas Teknik UNUSIDA menegaskan kembali misinya untuk melahirkan engineer muda yang unggul secara akademik, matang dalam karakter, serta solid dalam kebersamaan. PEMABA-FT ke-IX bukan hanya orientasi, tetapi langkah awal menuju generasi insinyur yang siap menghadapi masa depan dengan keberanian, kreativitas, dan solidaritas.

“Kami ingin mengajak mahasiswa baru untuk memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga nilai persatuan, gotong royong, serta menjunjung tinggi sikap toleransi. Keberagaman latar belakang mahasiswa justru menjadi kekuatan besar dalam membentuk atmosfer belajar yang dinamis dan inovatif,” pungkasnya.

Penulis: Muchammad Waziruddin (MY)

PEMABA FT UNUSIDA Ke IX 2025 (Foto: Muchammad Waziruddin)

PEMABA ke-IX Fakultas Teknik UNUSIDA: Cetak Engineer Muda Siap Berkarya dan Solid dalam Keberagaman

SIDOARJO – Menjadi seorang engineer di era transisi teknologi bukan hanya soal menguasai rumus atau perangkat laboratorium, tetapi juga tentang kesiapan mental, karakter, dan kemampuan merajut keberagaman. Semangat inilah yang mengalir dalam kegiatan Pekan Mahasiswa Baru Fakultas Teknik (PEMABA-FT) ke-IX Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) yang diselenggarakan di Auditorium Lantai 5, Kampus 2 UNUSIDA, Sabtu-Ahad (20-21/9/2025).

PEMABA ke-IX Fakultas Teknik UNUSIDA diikuti oleh seluruh mahasiswa baru dari berbagai program studi di lingkungan fakultas, seperti Teknik Kimia, Teknik Industri, dan Teknik Lingkungan. Acara ini dirancang untuk memperkenalkan dunia kampus, membangun semangat kolaborasi lintas jurusan, serta menanamkan etos kerja seorang engineer muda yang tangguh, inovatif, dan inklusif. Dengan mengusung tema ‘Membentuk Engineer Muda, Siap Berkarya dan Solid dalam Keberagaman’, kegiatan ini menjadi gerbang awal bagi mahasiswa baru untuk mengenal kultur akademik, regulasi fakultas, dan membangun identitas keinsinyuran yang tangguh dan berdaya saing.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknik UNUSIDA, Listin Fitrianah, S.P., M.Si., yang menegaskan bahwa PEMABA-FT bukan sekadar seremoni penyambutan, melainkan bagian penting dari proses pembentukan karakter dan orientasi studi mahasiswa baru.

“PEMABA Fakultas Teknik bukan hanya acara penyambutan, tetapi pintu gerbang bagi mahasiswa untuk mengenal budaya akademik dan regulasi fakultas. Kegiatan ini juga menjadi salah satu syarat administratif penting sebelum mengikuti yudisium,” ujarnya.

Rangkaian Materi Hari Pertama: Integrasi Ilmu, Nilai, dan Praktik

Sesi pertama diawali dengan Pengenalan Fakultas Teknik sesi pertama oleh Ibu Listin Fitrianah yang menjelaskan visi dan misi fakultas, yaitu menjadi pusat keunggulan dalam riset terapan berwawasan lingkungan dengan landasan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah. Beliau juga menekankan pentingnya integrasi antara penguasaan teknologi, pengembangan karakter, dan kontribusi sosial dalam mencetak lulusan yang kompeten dan beretika.

Dilanjutkan dengan Pengenalan Fakultas Teknik sesi kedua oleh Wakil Dekan, Ibu Zahrotul Azizah, S.T., M.T., yang memaparkan alur perkuliahan, praktikum, hingga kerja praktik (KP) sebagai bekal awal mahasiswa. Ia menyampaikan bahwa mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar tidak hanya secara teoritis, tetapi juga praktis melalui laboratorium dan kerja lapangan.

Sesi berikutnya menghadirkan para Ketua Program Studi yang memperkenalkan keunggulan dan peluang dari masing-masing program studi. Mulai dari Kaprodi Teknik Industri Untung Usada, S.Si., M.T., Kaprodi Teknik Lingkungan Muchammad Tamyiz, S.Si., M.Si., Ph.D. dan Kaprodi Teknik Kimia, Yulia Tri Rahkadima, S.T., M.T.

Ketiganya menekankan pentingnya riset aplikatif, keterampilan analisis, dan jaringan profesional sebagai modal utama lulusan teknik dalam menghadapi tantangan global.

Selain itu, peserta juga dibekali materi pengembangan karakter dan nilai-nilai Aswaja yang disampaikan oleh Bapak A. Musonnifin Aziz, S.T., M.T., dosen Teknik Kimia sekaligus Kepala Divisi Amaliyah Aswaja UNUSIDA.

Dengan pendekatan yang interaktif dan reflektif, beliau mengajak mahasiswa untuk menanamkan nilai-nilai tawazun (keseimbangan), tasamuh (toleransi), dan tawadhu (rendah hati) sebagai fondasi kepribadian seorang engineer berintegritas.

Tak hanya itu, peserta juga diajak mengenal lebih dalam fasilitas riset melalui sesi Pengenalan Laboratorium Fakultas Teknik, yang dipandu oleh Khilyatul Afkar, S.T., Kepala Laboratorium. Para mahasiswa baru diperkenalkan pada berbagai peralatan dan perangkat riset di Laboratorium Kualitas Lingkungan dan Laboratorium Teknik Kimia, sekaligus memahami peran laboratorium sebagai pusat inovasi dan eksperimen.

Solid dalam Keberagaman, Siap Berkarya untuk Masa Depan

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT UNUSIDA Erlangga Abiartha Nugraha mengatakan, PEMABA-FT IX tidak hanya menyajikan materi pengenalan, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan, kekompakan, dan semangat inklusif. Melalui interaksi dengan dosen, staf laboratorium, dan sesama mahasiswa lintas prodi, para peserta mulai merajut jaringan sosial dan akademik yang akan menjadi bekal penting selama masa studi.

“Melalui PEMABA ini, kami ingin mahasiswa siap menghadapi dunia kampus yang dinamis dan beragam, serta membentuk komunitas akademik yang solid dan kolaboratif,” ungkapnya.

Erlangga mengungkapkan, kegiatan orientasi ini menjadi bukti komitmen Fakultas Teknik UNUSIDA dalam mencetak engineer muda yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga peka secara sosial, siap berinovasi, dan berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan dan keislaman.

Menurutnya, PEMABA-FT IX menjadi titik awal perjalanan panjang mahasiswa menuju profesionalisme teknik yang bermakna. Di sinilah awal mula mereka ditempa, dibimbing, dan diarahkan untuk menjadi lulusan berdaya saing tinggi dan kontributif bagi pembangunan bangsa. Menjadi gerbang awal pembentukan karakter serta penguatan nilai-nilai kebersamaan bagi para mahasiswa baru.

“Selamat datang di Fakultas Teknik UNUSIDA. Mari kita tumbuh bersama, belajar bersama, dan berkontribusi bersama. Engineer muda tidak hanya membangun sistem dan infrastruktur, tapi juga membangun masa depan bangsa,” pungkasnya.

Penulis: Muchammad Waziruddin (MY)

Dekan FE UNUSIDA, Dr. Hj. Muhafidhah Novie, S.E., M.M saat menyampaikan materi dalam kegiatan Internasional Guest Lecture 2025 (Foto: Humas UNUSIDA)

Dekan FE UNUSIDA Jadi Narasumber dalam Internasional Guest Lecture 2025 Aliansi FEB Swasta Indonesia

PEKANBARU — Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (FE UNUSIDA), Dr. Hj. Muhafidhah Novie, S.E., M.M., menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Internasional Guest Lecture 2025 yang diselenggarakan oleh Aliansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Swasta Indonesia (AFEBIS) di Kampus Universitas Muhammadiyah Riau (14/8/2025) lalu. Acara ini dihadiri oleh para akademisi, mahasiswa, serta praktisi ekonomi dan bisnis dari berbagai perguruan tinggi swasta di Indonesia maupun luar negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Novie menegaskan pentingnya Strategi Pemasaran Adaptif sebagai kunci keberlangsungan bisnis di tengah perubahan pasar yang cepat. Hal ini disampaikan dalam forum akademik yang membahas tantangan dan peluang dunia pemasaran di era digital.

Menurutnya, kondisi pasar yang dinamis, perkembangan teknologi, serta perubahan preferensi konsumen memaksa perusahaan untuk senantiasa beradaptasi. “Pemasaran adaptif membantu perusahaan tetap relevan dan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Novie memaparkan beberapa ciri utama pemasaran adaptif, antara lain dengan respons cepat terhadap feedback pasar dan konsumen, fleksibilitas dalam mengubah pendekatan pemasaran berdasarkan data serta situasi pasar, kecepatan pengambilan keputusan berbasis informasi real-time, dan pemanfaatan teknologi seperti big data, analitik, dan otomasi untuk memprediksi perubahan pasar.

Ia menekankan pentingnya fleksibilitas dan inovasi dalam menghadapi perubahan pasar global. Ia menjelaskan bahwa di era digital dan kompetisi yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi bisa mengandalkan strategi pemasaran konvensional semata, melainkan perlu mengadopsi pendekatan adaptif yang responsif terhadap tren, perilaku konsumen, serta perkembangan teknologi.

“Strategi pemasaran adaptif bukan hanya soal cepat merespons perubahan, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan mampu membaca peluang, memanfaatkan data, serta membangun kedekatan emosional dengan konsumen,” terangnya.

Ia juga menambahkan bahwa penerapan strategi ini memberikan berbagai keuntungan, seperti peningkatan relevansi merek, kepuasan pelanggan, hingga efisiensi anggaran pemasaran. Meski demikian, terdapat pula tantangan seperti keterbatasan sumber daya, ketergantungan pada data yang akurat, dan kebutuhan akan struktur organisasi yang fleksibel.

Selain itu, ia menyinggung pentingnya sinergi antara inovasi produk, pemanfaatan platform digital, serta strategi komunikasi yang personal agar perusahaan mampu bertahan dan tumbuh.

“Strategi pemasaran adaptif bukan hanya kebutuhan, melainkan tuntutan agar perusahaan mampu bertahan, tumbuh, dan bersaing di era global saat ini,” tergasnya.

Kehadiran Dekan FE UNUSIDA dalam forum internasional ini menjadi bukti kontribusi nyata UNUSIDA dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sekaligus memperkuat jejaring akademik di tingkat nasional maupun internasional. (MY)

Dosen UNUSIDA Dampingi Peternak Kambing dan Sapi di Sidoarjo Tingkatkan Produktivitas Lewat Teknologi dan Pelatihan (Foto: Humas UNUSIDA)

Dosen UNUSIDA Dampingi Peternak Kambing dan Sapi di Sidoarjo Tingkatkan Produktivitas Lewat Teknologi dan Pelatihan

SIDOARJO – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan ekonomi lokal melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini giliran Dosen UNUSIDA yang berkesempatan untuk mendampingi kelompok peternak kambing dan sapi di Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha peternakan mereka melalui penerapan teknologi tepat guna dan pelatihan intensif.

Desa Tambak Kalisogo dikenal sebagai salah satu desa dengan sektor peternakan rakyat yang cukup berkembang. Namun, metode tradisional yang masih digunakan dalam pengelolaan pakan, kesehatan hewan, dan pemasaran, membuat produktivitas belum optimal, biaya operasional tinggi, serta potensi digitalisasi belum tergarap maksimal.

Menjawab tantangan tersebut, Tim Pengabdian UNUSIDA yang diketuai oleh Dr. Hj. Muhafidhah Novie, M.M., merancang program komprehensif yang mencakup investasi alat, pelatihan tematik, dan pendampingan berkelanjutan. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi peternakan, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.

“Melalui program ini, kami ingin menghadirkan solusi menyeluruh: mulai dari penyediaan alat, pelatihan praktis, hingga pendampingan lapangan. Tujuannya agar peternak dapat mengelola usaha mereka secara lebih profesional dan berkelanjutan,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).

Bantuan Alat Penunjang Produktivitas Peternakan

Langkah awal yang dilakukan adalah penyerahan peralatan pendukung untuk meningkatkan efisiensi operasional peternakan:

  • 4 Mesin Chopper (termasuk 1 mesin pencetak pelet): untuk mencacah hijauan pakan agar lebih mudah dicerna ternak.

  • 19 Tong Silase: untuk menyimpan pakan fermentasi berkualitas tinggi, terutama saat musim kemarau.

  • 19 Bak Minum Ternak: memastikan ketersediaan air bersih dan mengurangi risiko penyakit.

  • 1 Timbangan Ternak: untuk memantau bobot hewan secara akurat dan menentukan waktu jual yang tepat.

“Pemberian alat ini bukan sekadar bantuan fisik, tetapi bagian dari strategi jangka panjang untuk menekan biaya operasional dan meningkatkan kualitas produk ternak,” jelas Novie.

Pelatihan Komprehensif: Dari Silase hingga Digital Marketing

Program dilanjutkan dengan tiga jenis pelatihan tematik yang dirancang berdasarkan kebutuhan kelompok peternak:

  1. Pelatihan Pembuatan Silase
    🗓 Senin, 28 Juli 2025
    📍 Peternakan Bapak Katirin
    👥 30 peserta
    ➤ Peternak diajarkan teknik memilih bahan hijauan, menambahkan molases, serta proses fermentasi yang benar. Peternak menjadi lebih siap menghadapi musim kemarau, tidak khawatir kekurangan pakan lagi.

  2. Pelatihan Pemasaran Online
    🗓 Kamis, 21 Agustus 2025
    📍 Balai Desa Tambak Kalisogo
    👥 25 peserta
    ➤ Fokus pada strategi promosi digital melalui media sosial, pembuatan konten, dan transaksi daring. Hal tersebut mendorong agar peternak berani masuk ke pasar digital karena potensi pasarnya jauh lebih luas.

  3. Pelatihan Manajemen Usaha dan Keuangan
    🗓 Senin, 1 September 2025
    📍 Balai Desa Tambak Kalisogo
    👥 25 peserta
    ➤ Peserta belajar menyusun pembukuan sederhana, menghitung biaya produksi, serta membuat rencana usaha.

Salah satu kekuatan utama program ini adalah adanya pendampingan pasca-pelatihan. Tim UNUSIDA melakukan 5 kali kunjungan lapangan untuk memantau implementasi materi pelatihan dan memberikan saran teknis secara langsung kepada 19 peternak aktif.

“Pendampingan ini menjadi kunci agar program tidak hanya berhenti pada pelatihan, tapi benar-benar memberi dampak nyata,” tegas Novie.

Dampak Nyata: Hemat Biaya, Harga Jual Meningkat, dan Jangkauan Pasar Lebih Luas

Sejak program berjalan, para peternak mulai merasakan berbagai manfaat langsung, seperti:

  • Penggunaan silase menurunkan ketergantungan pada pakan hijauan segar.

  • Kesehatan hewan membaik berkat pasokan air bersih dan pakan yang lebih terkontrol.

  • Timbangan ternak membantu menentukan waktu jual ideal, sehingga harga jual meningkat.

  • Pemasaran online mulai dilakukan oleh beberapa peternak, bahkan telah menerima pesanan dari luar daerah.

  • “Dulu kami hanya menunggu pembeli datang. Sekarang, kami bisa promosi lewat media sosial dan mulai mendapat pesanan dari luar,” kata salah satu peternak dengan bangga.

Sinergi Kampus dan Desa: Contoh Kolaborasi yang Menginspirasi

Kepala Desa Tambak Kalisogo menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. Menurutnya, program ini sangat membantu peternak di Kalisogo untuk meningkatkan pendapatan dan kualitas hasil ternaknya.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari UNUSIDA. Program ini sangat membantu meningkatkan pengetahuan dan pendapatan peternak, bahkan ekonomi desa secara keseluruhan,” ujarnya.

Novie menambahkan bahwa program ini juga memberi peluang riset lanjutan dan kerja sama dengan berbagai pihak. Ia menyebutkan, keberhasilan program ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan kolaboratif, perguruan tinggi dapat menjadi motor perubahan sosial yang signifikan. Ia berharap, inisiatif ini dapat menjadi model pemberdayaan peternak rakyat yang dapat direplikasi di wilayah lain.

Pengabdian adalah jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. Ke depan, kami akan terus mendampingi dan membuka peluang kerja sama agar peternak semakin mandiri dan berdaya saing,” pungkasnya.

UNUSIDA dan Save Street Child Sidoarjo Berkolaborasi Berdayakan Anak Jalanan Lewat Literasi Digital dan Semangat Kewirausahaan (Foto: Humas UNUSIDA)

UNUSIDA dan Save Street Child Sidoarjo Berkolaborasi Berdayakan Anak Jalanan Lewat Literasi Digital dan Semangat Kewirausahaan

SIDOARJO – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) melalui program Hibah BIMA Kemdikbudristek menjalin kolaborasi dengan komunitas Save Street Child (SSC) Sidoarjo untuk memberdayakan anak jalanan. Program ini mengusung tema “Pengentasan Kemiskinan melalui Literasi Dasar dan Kewirausahaan”, dan dilaksanakan di kawasan Alun-Alun Sidoarjo.

Ketua SSC Sidoarjo, Dwi Prasetyo, S.Psi., M.Psi., menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap anak-anak jalanan yang rentan kehilangan kesempatan pendidikan.

“Selama ini mereka terjebak dalam kondisi sulit. Melalui pelatihan literasi dan kewirausahaan, kami berharap anak-anak memiliki bekal untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).

Ia mengaku sangat menyambut baik sinergi ini dan berharap kegiatan tersebut menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan. “Kolaborasi dengan UNUSIDA ini sangat berarti bagi anak-anak binaan kami. Mereka merasa diperhatikan, didampingi, dan diberi ruang untuk belajar serta berkembang,” ungkapnya.

Dari pihak UNUSIDA, program ini dipimpin oleh Setyo Wardono, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), dengan anggota dosen Jeziano Rizkita Boyas, S.E., M.M. dan Achmad Wicaksono, S.Ak., M.Ak.. Kegiatan ini juga melibatkan dua mahasiswi dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yakni Afina Sufiana Listy dan Siti Ghoniatul Hidayah, yang terlibat langsung dalam proses pendampingan dan pengajaran di lapangan.

Meningkatkan Literasi dan Menumbuhkan Jiwa Wirausaha

Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 40 anak jalanan ini terbagi dalam dua sesi utama. Sesi pertama, pelatihan literasi dasar, difokuskan pada peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Hasilnya cukup signifikan: kemampuan membaca peserta meningkat hingga 80%, menulis 70%, dan berhitung 70% dibandingkan sebelum pelatihan.

Sesi kedua, pelatihan kewirausahaan, memberikan pengenalan dasar mengenai peluang usaha sederhana dan pengelolaan keuangan melalui kebiasaan menabung. Menariknya, sebagian besar peserta menyatakan ketertarikan pada usaha kuliner, karena dianggap dekat dengan keseharian mereka.

Antusiasme anak-anak tampak jelas selama kegiatan. Mereka aktif bertanya, mencoba menghitung uang, dan beberapa mulai berani menyampaikan ide usaha.

“Saya ingin belajar berjualan makanan kecil supaya bisa menabung,” ucap salah satu peserta dengan penuh semangat.

Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan tidak hanya membekali keterampilan praktis, tetapi juga membangkitkan motivasi dan semangat kemandirian ekonomi. Program ini didukung oleh pendanaan dari Direktorat Jenderal Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditjen Risbang) melalui skema Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Kemdikbudristek.

Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan program ini dapat berkelanjutan, diperluas jangkauannya, dan menjadi model pemberdayaan yang dapat direplikasi di berbagai daerah lainnya. Anak jalanan tak lagi dipandang sebagai masalah, melainkan sebagai generasi potensial yang berhak atas kesempatan yang sama untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Sinergi Kampus dan Komunitas untuk Perubahan Sosial

Ketua PKM UNUSIDA, Mohammad Setyo Wardono, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah bukti nyata peran perguruan tinggi dalam menyentuh langsung persoalan sosial di masyarakat.

“UNUSIDA berkomitmen tidak hanya mendidik di ruang kelas, tetapi juga menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat. Kolaborasi dengan SSC Sidoarjo adalah wujud konkret dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian masyarakat,” tegasnya.

Setyo menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya membekali anak-anak dengan keterampilan, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kesadaran akan potensi diri mereka.

“Kami ingin menunjukkan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang. Dengan literasi digital dan jiwa wirausaha, mereka tidak hanya belajar keterampilan, tetapi juga diajak bermimpi dan berani berharap akan masa depan yang lebih baik,” harapnya.

Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Tahun 2024/2025 (Foto: Humas UNUSIDA)

LPM-PP UNUSIDA Gelar Rapat Tinjauan Manajemen Tahun 2024/2025, Bahas Hasil Audit Mutu Internal

SIDOARJO – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menggelar Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dalam rangka menindaklanjuti Hasil Audit Mutu Internal (AMI) Tahun 2024/2025. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (22/9/2025) di Hall Lantai 4, Kampus 2 UNUSIDA, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, para Dekan, Ketua Program Studi (Kaprodi), serta Kepala Biro (Kabiro) di lingkungan UNUSIDA.

RTM menjadi momen penting untuk meninjau pencapaian mutu akademik dan non-akademik, sekaligus menyusun langkah-langkah strategis perbaikan dan pengembangan berkelanjutan sesuai standar mutu pendidikan tinggi secara nasional.

Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa RTM merupakan salah satu pilar penting dalam memastikan sistem penjaminan mutu internal berjalan secara optimal. Ia sangat mengapresiasi kerja keras seluruh pihak dalam menyukseskan AMI 2025 ini, terutama Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPM-PP) sebagai penginisasi.

“Rapat tinjauan ini bukan hanya sebagai agenda rutin, namun juga sebagai sarana untuk merumuskan tindak lanjut hasil audit agar mutu internal kita dapat disetarakan dengan standar mutu nasional. Semoga apa yang kita lakukan hari ini senantiasa memberikan hasil yang maksimal,” ungkapnya.

Dalam rapat ini, LPM-PP memaparkan hasil temuan audit mutu internal serta rekomendasi peningkatan yang perlu dilakukan oleh masing-masing unit kerja. Diskusi interaktif antar pimpinan turut mewarnai jalannya rapat, mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan di UNUSIDA.

Sementara itu, Wakil Rektor I UNUSIDA, Dr. Hadi Ismanto, S.H.I., M.Pd.I. memberikan penegasan penting mengenai arah pengembangan mutu akademik ke depan. Ia mendorong seluruh program studi untuk fokus dalam mencapai akreditasi unggul, sebagai bagian dari strategi peningkatan daya saing institusi di tingkat nasional. Tentunya, di setiap prodi memiliki indikator yang harus disesuaikan dengan standard nasional

“Kami menargetkan seluruh program studi di UNUSIDA meraih akreditasi unggul. Ini adalah langkah strategis untuk membawa UNUSIDA menjadi perguruan tinggi yang semakin diperhitungkan di tingkat nasional. Oleh karena itu, saya menekankan kepada seluruh pimpinan prodi untuk benar-benar fokus pada target ini dan menjadikannya prioritas utama, ujarnya.

Ia juga menyampaikan keyakinannya bahwa dengan akreditasi unggul di setiap program studi, UNUSIDA akan memiliki posisi yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi, serta membuka peluang lebih luas dalam kolaborasi, penelitian, dan peningkatan kualitas lulusan.

“RTM kali ini menegaskan kembali kesungguhannya dalam menjalankan sistem penjaminan mutu berkelanjutan demi mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.

Suasana KARISMA FAI UNUSIDA 2025 di Hall Lantai 3 Kampus 2 UNUSIDA, Lingkar Timur, Sidoarjo (Foto: Humas UNUSIDA)

KARISMA FAI UNUSIDA 2025: Bekal Awal Mahasiswa Baru Menuju Tri Dharma Perguruan Tinggi

SIDOARJO — Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menyelenggarakan kegiatan Kajian, Orientasi, dan Silaturrahmi Mahasiswa (KARISMA) FAI 2025 di Lantai 3 Kampus 2 UNUSIDA, Lingkar Timur Sidoarjo, Sabtu–Ahad (20–21/9/2025). Kegiatan ini mengusung tema ‘Bersama dalam Ilmu, Bersatu dalam Iman’ dan diikuti oleh seluruh mahasiswa baru FAI sebagai bekal sebelum melaksanakan kuliah.

Dalam sambutannya, Dekan FAI UNUSIDA, Feri Kuswanto, S.Pd.I., M.Pd.I., menegaskan pentingnya mahasiswa memahami perbedaan mendasar antara jenjang SMA dengan dunia perkuliahan. Menurutnya, pendidikan tinggi menuntut mahasiswa tidak hanya fokus pada pembelajaran, tetapi juga pada penelitian dan pengabdian masyarakat.

“Tiga hal yang sering disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Itulah yang akan menjadi bahan pokok pembelajaran yang akan diterapkan di FAI. Kalau di SMA cukup belajar, di perguruan tinggi ada belajar, ada penelitian, dan ada pengabdian. Bahkan karya ilmiah yang layak bisa diajukan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan itu akan melekat atas nama mahasiswa yang bersangkutan,” jelasnya.

Feri juga menekankan pentingnya persiapan mental mahasiswa baru. Ia menuturkan, pendekatan belajar di SMA berbeda dengan di perguruan tinggi. “Kalau di SMA masih banyak ruang kosong yang harus diisi guru, di perkuliahan mahasiswa justru didorong untuk mengembangkan pengetahuan, soft skill, sikap, dan kompetensinya. Jadi tidak boleh hanya menunggu diajari dosen,” pesannya.

Dalam KARISMA FAI 2025 ini, mahasiswa baru mendapatkan pembekalan komprehensif kepada mahasiswa baru melalui rangkaian kegiatan orientasi tingkat fakultas. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya fakultas dalam menyiapkan mahasiswa menghadapi dinamika kehidupan akademik, sosial, dan organisasi.

Selama kegiatan, mahasiswa mendapatkan sejumlah materi strategis, di antaranya Kehidupan Kampus Tingkat Fakultas, Pengembangan Karakter dan Perilaku Mahasiswa, Teknik Penggunaan Aplikasi Akademik My Unusida dan E-Learning, serta Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Selain itu, mahasiswa juga diperkenalkan pada Aswaja sebagai Manhaj al-Fikr wal Harokah, yang menekankan pentingnya moderasi, pemikiran kritis, dan gerakan yang berakar pada tradisi Ahlussunnah wal Jamaah. Materi lain yang tidak kalah penting adalah Teknik Penulisan Makalah, untuk melatih keterampilan akademik, serta Pentingnya Organisasi bagi Mahasiswa, sebagai bekal pengembangan diri dan kepemimpinan.

Lebih lanjut, Feri menuturkan bahwa pembekalan ini tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga membentuk kepribadian mahasiswa agar siap menjadi insan berilmu sekaligus berkarakter.

Melalui kegiatan KARISMA FAI 2025 ini, mahasiswa baru diharapkan dapat memahami bahwa perkuliahan bukan hanya soal belajar di kelas, tetapi juga melibatkan pengabdian, penelitian, dan pengembangan diri melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan. Juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika dunia kampus, sekaligus menjadikan ilmu dan iman sebagai landasan kebersamaan dalam menempuh pendidikan di UNUSIDA.

“Semoga kegiatan orientasi ini mampu membekali mahasiswa baru FAI UNUSIDA dengan pengetahuan, keterampilan, serta nilai-nilai yang akan menjadi landasan mereka selama menempuh pendidikan tinggi, sekaligus berkontribusi nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (MY)

UNUSIDA Umumkan Prodi Terbaik dalam Audit Mutu Internal 2025: PGSD, Akuntansi, dan Informatika Raih Juara 1

UNUSIDA Umumkan Prodi Terbaik dalam Audit Mutu Internal 2025: PGSD, Akuntansi, dan Informatika Raih Juara

Sidoarjo – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) Tahun 2025. Dari keseluruhan program studi yang ada di UNUSIDA, tiga program studi berhasil meraih predikat terbaik, yaitu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebagai Juara 1, Program Studi Akuntansi sebagai Juara 2, dan Program Studi Informatika sebagai Juara 3. Pengumuman pemenang dilakukan pada Kamis, 18 September 2025 bertempat di Auditorium UNUSIDA. Acara ini dihadiri langsung oleh Rektor UNUSIDA Dr. H. Fatkul Anam, M.Si., jajaran wakil rektor, dekan, ketua program studi, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa perwakilan organisasi kampus. Penghargaan AMI 2025 diberikan kepada program studi terbaik yang berhasil menunjukkan kinerja unggul dalam aspek akademik, administrasi, penelitian, pengabdian masyarakat, dan tata kelola mutu. Penilaian dilakukan melalui serangkaian audit dokumen, wawancara, observasi, serta verifikasi lapangan oleh tim auditor mutu internal yang ditunjuk oleh Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) UNUSIDA. Proses audit sendiri berlangsung sejak Agustus 2025, sebelum akhirnya diumumkan dalam acara penghargaan ini. Tujuan utama dari penghargaan ini adalah memberikan apresiasi, menumbuhkan budaya mutu, serta mendorong kompetisi sehat antar prodi di UNUSIDA agar seluruhnya terus melakukan perbaikan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Rektor UNUSIDA Dr. H. Fatkul Anam, M.Si. memberikan apresiasi atas capaian yang diraih tiga prodi terbaik. “Saya sangat bangga dengan kerja keras seluruh program studi yang telah mengikuti AMI tahun ini. Khususnya kepada Prodi PGSD, Akuntansi, dan Informatika yang berhasil menjadi juara terbaik dari keseluruhan prodi di UNUSIDA. Penghargaan ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar untuk terus menjaga mutu pendidikan. Kami ingin UNUSIDA selalu menjadi rumah akademik yang dipercaya masyarakat karena kualitasnya,” ungkap beliau. Beliau menambahkan bahwa penghargaan ini menjadi bukti bahwa UNUSIDA telah menempatkan sistem mutu sebagai fondasi dalam mengembangkan tridharma perguruan tinggi.Adapun tiga prodi terbaik memiliki keunggulan masing-masing. Prodi PGSD yang meraih Juara 1 dinilai unggul dalam pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan sekolah dasar modern, inovasi pembelajaran, serta kontribusi penelitian dan pengabdian di bidang pendidikan dasar. Prodi Akuntansi yang meraih Juara 2 berhasil memadukan pembelajaran akuntansi dengan teknologi digital, meningkatkan publikasi ilmiah, serta membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis sesuai kebutuhan industri. Sementara itu, Prodi Informatika yang meraih Juara 3 menonjol karena konsistensinya dalam mendorong inovasi teknologi, kolaborasi dengan dunia usaha, serta prestasi mahasiswa di berbagai kompetisi teknologi tingkat nasional.

Penghargaan AMI 2025 tidak hanya memberikan kebanggaan, tetapi juga membawa dampak nyata terhadap pengembangan UNUSIDA secara menyeluruh. Pertama, penghargaan ini mendorong prodi lain untuk memperbaiki kualitas dan bersaing secara sehat, sehingga tercipta iklim akademik yang dinamis. Kedua, kegiatan ini semakin meneguhkan UNUSIDA sebagai perguruan tinggi yang menjadikan mutu sebagai pilar utama dalam semua aspek tridharma perguruan tinggi. Ketiga, keberhasilan ini akan meningkatkan kepercayaan publik dan mitra eksternal terhadap UNUSIDA, baik dalam bidang akademik maupun kerja sama dengan dunia industri dan pemerintah. Keempat, dengan mutu yang terjaga, mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih berkualitas, relevan dengan kebutuhan zaman, dan memiliki daya saing tinggi di dunia kerja. Kelima, LPMPP UNUSIDA akan terus melakukan pendampingan agar prodi yang belum meraih juara dapat memperbaiki diri, sehingga kualitas meningkat secara merata di seluruh fakultas. Rektor UNUSIDA juga menegaskan bahwa penghargaan AMI akan dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap program studi memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam menjalankan standar mutu perguruan tinggi. “Saya berharap penghargaan ini menjadi penyemangat. Tahun depan, mungkin akan ada prodi lain yang tampil sebagai juara. Yang terpenting adalah bagaimana setiap prodi memiliki komitmen terhadap peningkatan mutu, bukan hanya untuk meraih penghargaan, tetapi demi mahasiswa, masyarakat, dan masa depan bangsa,” tutup Dr. H. Fatkul Anam, M.Si.

Penghargaan AMI Tahun 2025 yang diberikan kepada Prodi PGSD, Akuntansi, dan Informatika menjadi tonggak penting dalam perjalanan UNUSIDA sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen penuh pada budaya mutu. Tidak hanya sebagai bentuk apresiasi, penghargaan ini juga merupakan cerminan visi besar UNUSIDA untuk mencetak lulusan yang unggul, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dengan pencapaian ini, UNUSIDA semakin memperkuat posisinya di antara perguruan tinggi lain, sekaligus menunjukkan bahwa kualitas dan integritas adalah kunci keberhasilan dalam membangun pendidikan tinggi yang berkelanjutan. (AS)

Rektor UNUSIDA saat membersamai Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi dalam HARMONIKAFE 2025 (Foto: Humas UNUSIDA)

HARMONIKAFE UNUSIDA 2025: Tanamkan Rasa Memiliki dan Bangun Mental Progresif

SIDOARJO — Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk Hamonisasi Keluarga Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi (Harmonikafe) 2025, pada Jumat-Sabtu, (19–20/9/2025). Kegiatan orientasi tersebut mengusung tema ‘Sense of Belonging sebagai Pondasi Awal Membangun Mental Progresif’, yang bertujuan menanamkan rasa memiliki terhadap almamater serta membentuk karakter mahasiswa yang mandiri, bertanggung jawab, dan siap berkembang.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dari berbagai program studi, dengan rangkaian acara yang meliputi pengenalan akademik, pelatihan soft skill, talkshow motivasi, serta dinamika kelompok yang membangun solidaritas antar mahasiswa.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, menyampaikan pentingnya mentalitas progresif dan rasa memiliki terhadap institusi sebagai fondasi awal dalam menempuh dunia perkuliahan.

“Saya mohon maaf karena pada pembukaan PKKMB Universitas saya tidak bisa hadir karena sedang berada di Kuala Lumpur memenuhi undangan Duta Besar RI untuk program KKN Internasional. Alhamdulillah hari ini saya bisa hadir di Fakultas Ekonomi untuk menyambut kalian secara langsung,” tuturnya.

Fatkul menegaskan bahwa kemandirian adalah kualitas pertama yang harus dimiliki mahasiswa ketika memasuki dunia kampus.

“Kalau di SMA kalian masih dibimbing guru, maka di kampus kalian harus mengelola diri sendiri. Harus mampu memanajemen waktu, membagi antara belajar, organisasi, bahkan bekerja bagi yang sambil kerja. Tugas utama kalian adalah kuliah,” pesannya.

Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) tersebut juga menyoroti pentingnya menjaga komitmen akademik, terutama bagi penerima beasiswa. Ia menjelaskan bahwa program bantuan seperti KIP Kuliah akan dievaluasi setiap semester dan dapat dicabut jika tidak menunjukkan prestasi yang konsisten. Selain itu, ia menekankan bahwa menjadi mahasiswa UNUSIDA juga berarti menjadi bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama.

“Karena kalian berkuliah di Universitas NU, kalian adalah kader NU. Maka soft skill seperti gotong royong, bertanggung jawab, bisa dipercaya, dan siap memimpin harus kalian bangun sejak sekarang melalui organisasi kemahasiswaan,” ujarnya.

Ia juga membanggakan prestasi yang telah diraih oleh Fakultas Ekonomi dan UNUSIDA secara keseluruhan, mulai dari medali emas di kompetisi bisnis internasional, hibah program kewirausahaan, hingga penghargaan nasional di bidang pengabdian masyarakat. Rektor juga memaparkan capaian UNUSIDA dalam klasterisasi perguruan tinggi nasional. Saat ini, UNUSIDA masuk dalam Cluster Utama dan berada pada peringkat ke-116 nasional dalam Indeks Sains dan Teknologi, serta peringkat ke-3 di antara seluruh Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama di Indonesia.

“Tahun 2024 saja, UNUSIDA mencatat 99 prestasi mahasiswa, termasuk 6 prestasi internasional. Fakultas Ekonomi termasuk yang paling aktif berkontribusi. Ini bukti bahwa kalian berada di tempat yang tepat untuk berkembang,” jelasnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi UNUSIDA, Muhafidhah Novie, S.E., M.M., berharap agar Harmonikafe 2025 menjadi awal yang inspiratif bagi mahasiswa baru. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menandai semangat baru untuk memasuki dunia kampus yang penuh tantangan dan peluang.

“Kami ingin menciptakan iklim akademik yang harmonis, penuh semangat, dan kolaboratif. Dengan tema ‘sense of belonging’, kami ingin mahasiswa merasa menjadi bagian penting dari fakultas ini,” pungkasnya. (MY)