Perkuat Tridharma Perguruan Tinggi, UNUSIDA dan UNESA Jalin Kerja Sama

Sidoarjo – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo dan Universitas Negeri Surabaya telah menandatangani MoU Kerja Sama dengan tujuan meningkatkan mutu Tridharma Perguruan Tinggi, Kamis (08/06/2023). Kerja Sama ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Gedung Rektorat Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Dr. H. Fatkul Anam, M.Si menyampaikan bahwa Universitas Negeri Surabaya ikut membangun nama Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo “Banyak dosen UNUSIDA yang sedang menempuh pendidikan S3 di UNESA dan salah satunya Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris telah menyelesaikan sidang S3 kemarin di kampus ini. Kampus UNUSIDA sedang berproses dan bertumbuh dengan perguruan tinggi lainnya”. Dalam kegiatan ini, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo didampingi oleh Wakil Rektor Bidang III Pengembangan, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Ali Masykuri, M.Pd.I, Ketua International Relation Office (IRO) Masyitah Noviyanti, S.Pd., M.Hum, Kabiro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Muhammad Idham Khaliq, S.Sos., M.AP, perwakilan penangung jawab Inkubasi Bisnis Jeziano Rizkita Boyas, S.E., M.M.

Kegiatan ini tidak hanya diisi dengan penandatanganan Kerja Sama, tetapi juga diskusi Senat Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo dengan Universitas Negeri Surabaya terkait program dan struktur organisasi senat Akademik. Antusiasme mereka sangat besar dalam berdiskusi dan belajar tentang bagaimana mereka dapat berperan secara efektif di UNUSIDA. “Sampai saat ini, peran kami dalam memberikan pertimbangan masih dirasakan kurang, sehingga kami ingin meningkatkan pembelajaran dan memperoleh petunjuk tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan melalui diskusi yang intens di UNESA” ungkap Dr. H. Fatkul Anam, M.Si.

Ratusan Mahasiswa UNUSIDA Jadi Relawan Sapu Bersih & Ojek 1 Abad NU

Sidoarjo – Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) turut berperan dalam menyukseskan perhelatan akbar Harlah 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (07/02/2023). Oleh karena itu, UNUSIDA menyiapkan ratusan relawan sapu bersih dan ojek gratis bagi para jamaah yang hadir dari seluruh penjuru tanah air. Wakil Rektor 3 UNUSIDA, Aly Masykuri menyampaikan, UNUSIDA menerjunkan […]

Sambut 1 Abad NU, PP ISNU Gelar Konferensi Nasional di Unusida

Sidoarjo – Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menggelar Konferensi Nasional dalam menyambut Harlah 1 Abad NU. Kegiatan yang diikuti oleh ratusan guru besar NU tersebut dipusatkan di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), Senin (06/02/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pimpinan Pusat (PP) ISNU, KH Ali Masykur Musa menyampaikan, tantangan ISNU dalam memasuki abad pertama tidak sama dengan abad ke 2. Tantangan ISNU dan NU ke depan adalah kemandirian ekonomi, pemberdayaan sumber daya manusia, serta pemantapan ASWAJA.

“Jika ekonomi NU dapat bangkit, maka akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa dan menjadi kekuatan nasional. Dengan anggota minimal 2 juta masyarakat Indonesia yang hadir di Sidoarjo saat ini saja, dapat mempengaruhi ekonomi nasional bahkan global,” terangnya.

Ia berhadap NU di abad ke 2 dapat mewujudkan hal tersebut. Yaitu kuat di bidang ekonomi, semakin mantap dengan ASWAJA dan ideologi negara, serta pemberdayaan SDM dengan terstruktur, untuk masa depan Indonesia adalah milik NU.

“Saat ini ISNU sudah memiliki 634 guru besar, jika lebih 3000 nanti akan menjadi revolusi NU dengan kebangkitan baru. Meskipun ISNU bukan banom yang baru, namun keberadaan ISNU tidak kalah dengan banom-banom NU yang lain,” ungkapnya.

Kiai Masykur menjelaskan, peran ISNU dalam membangun peradaban pada intinya adalah dengan turut serta dalam menyebarkan Islam yang Rahmatan Lil Alamiin, yaitu dengan menegakkan keadilan dalam hubungan internasional. Seperti yang dicontohkan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tentang pemikiran Islam dengan mengedepankan humanisme yang dibalut dengan demokrasi, civil society, dsb.

Seperti dalam hal bernegara dan beragama yang baik, yaitu dengan meyakini Pancasila bukan agama dan tidak akan pernah mengganti agama dalam NKRI.

“Hal tersebut tentunya selaras dengan komitmen NU dan Indonesia sebagai pelopor perdamaian dunia. Sehingga tidak mudah diintervensi, tidak mudah dikonflikkan, serta tidak mudah diperjual belikan,” ujarnya.

Kiai Masykur menyebutkan, tantangan ISNU adalah menghadirkan ASWAJA yang adaptif dengan perubahan. Sebagai banom yang dihuni oleh kalangan intelektual, kader ISNU harus dapat membangun peradaban dengan menghadirkan inovasi di bidang ilmu pengetahuan.

“Saya minta ISNU untuk mengunggulkan intelektual, terus menemukan inovasi pengetahuan baru dalam teori atau aplikasi. NU untuk NU, dan NU untuk Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si. menyampaikan sebuah kehormatan bagi UNUSIDA untuk menggelar event nasional. Ia berharap agar konferensi ini dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat untuk Nahdlatul Ulama ke depan.

“Beberapa hal tentang penguatan dalam meningkatkan SDM nahdliyin, untuk kepentingan umat dengan percepatan di Abad kedua nantinya,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyebutkan beberapa Prodi di UNUSIDA yang mendapat akreditasi unggul. Hal ini menjadi salah satu kado bagi UNUSIDA dalam menyongsong Abad kedua NU.

Saat ini beberapa dosen UNUSIDA sedang menjalankan studi untuk mencapai target 55% dosen sudah bergelar doktor pada tahun 2026 mendatang.

“Selamat datang di kampus UNUSIDA, kampus perjuangan. Selamat dan Sukses Konferensi Nasional ISNU dalam rangka 1 Abad NU,” pungkasnya.
(my/my)

Mahasiswa PGSD Gelar Gebyar Seni Nusantara

Sidoarjo – Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) Program Studi (prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menggelar kegiatan bertajuk Gebyar Seni Nusantara. Kegiatan tersebut dipusatkan di Gedung KBIH Rohmatul Ummah, Sidokumpul, Sidoarjo, Senin (23/01/2023).

Kegiatan ini menjadi salah satu tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mahasiswa prodi PGSD mulai dari angkatan 2019, 2020 dan 2021. Dalam gebyar seni kali ini, seluruh mahasiswa menampilkan puluhan seni tari dari berbagai daerah nusantara, diantara-Nya tari persembahan dari Riau, tari janger dari Bali, tari merak dan tari manuk dadali dari Jawa Barat, tari piring dari Sumatra Barat, tari cublak cublak suweng dari Jawa Timur, dan sebagainya.

Rektor UNUSIDA, H. Fatkul Anam sangat mengapresiasi capaian yang dihasilkan oleh Prodi PGSD yang berhasil mengangkat performa UNUSIDA di masyarakat. Sebab, PGSD menjadi satu-satunya prodi yang mendapat akreditasi unggul.

“Di usia yang relatif masih muda 8 tahun, prodi PGSD menjadi kebanggaan di UNUSIDA, itu tidak mudah. Hal ini yang harus kita syukuri dengan kegiatan yang unggul,” ujarnya.

Ia sangat berterima kasih atas perjuangan dosen dan mahasiswa PGSD dalam mengenalkan UNUSIDA melalui pegelaran yang sangat luar biasa untuk mengangkat seni Nusantara

“Ini adalah kegiatan yang dipersiapkan secara mandiri dengan kreativitas. Dengan jumlah mahasiswa PGSD yang cukup banyak, mari kita besarkan UNUSIDA dengan semangat dan kebersamaan,” katanya.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNUSIDA, Nurul Aini berharap akan menjadi kegiatan tahunan di Prodi PGSD UNUSIDA. Sebab, dapat menjadi sarana mengenalkan prodi PGSD pada masyarakat.

“Kegiatan pagelaran seperti ini terakhir dilaksanakan pada 2018 lalu, Alhamdulillah tahun 2023 dapat terlaksana kembali,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Program Studi (Kaprodi) PGSD UNUSIDA, Arie Widya Murni mengatakan, melalui kegiatan pagelaran seni seperti ini bertujuan agar mahasiswa dapat merasakan proses berkreativitas dalam mencintai seni nusantara. Selain itu, mahasiswa diberikan tugas untuk membuat kegiatan dalam rangka melatih dan mempraktikkan di depan umum materi yang sudah dipelajari.

“Sebelum menjadi guru SD nantinya, mahasiswa terlebih dulu dilatih untuk berani dan percaya diri memberi contoh guru teladan dalam mempersiapkan peserta didiknya kelak,” terangnya.

Ini tidak hanya pagelaran seni dan musik nusantara saja, akan tetapi juga dilengkapi dengan pameran dan bazar karya seni mahasiswa prodi PGSD.

“Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi kita untuk mencintai aneka seni budaya di Nusantara yang sangat beragam,” pungkasnya.

(my/my)

PMB Unusida Gelar Doa Bersama PCNU Sidoarjo

Sidoarjo – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) akan memulai penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun akademik 2023/2024. Adapun pendaftaran gelombang 1 (02 Januari 2023 – 07 April 2023), gelombang 2 (10 April 2023 – 7 Juli 2023), dan gelombang 3 (10 Juli 2023 – 1 September 2023).

Berkaitan dengan hal itu seluruh jajaran civitas UNUSIDA menggelar do’a bersama sukses penerimaan mahasiswa baru universitas Nahdlatul ulama Sidoarjo tahun akademik 2023/2024 bertempat di Auditorium lt.5 kampus II UNUSIDA, Senin (23/01/2023).

Rangkaian kegiatan doa bersama ini diisi dengan pembacaan istighosah, maulid nabi serta doa yang dipimpin oleh Rais Syuriah PCNU Sidoarjo.

Acara ini dihadiri oleh ketua BPP UNUSIDA, H. Arly Fauzi, Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, K.H.R. Abdussalam Mudjib, ketua PCNU Sidoarjo, K.H. Zainal Abidin, rektor, dosen, mahasiswa, dan seluruh staf karyawan UNUSIDA.

Dalam sambutannya, Rektor UNUSIDA, Dr. H. Fathkul Anam berharap agar nantinya mahasiswa baru dapat mencapai lebih banyak dari sebelumnya. Menurut survei kebanyakan dari mereka mendapatkan informasi dari brosur, expo dan sosialisasi ke SMA/MA di Sidoarjo. Pihaknya mengakui bahwa tahun ini lebih siap dari sebelumnya.

“Saat ini sudah terdapat 30 mahasiswa yang mendaftar sebelum peresmian PMB tahun 2023, semoga akan bertambah melebihi target,” harapnya.

Sementara itu, UNUSIDA telah menyiapkan beberapa beasiswa yang akan membantu para mahasiswa baru untuk mencapai mimpinya seperti, beasiswa KIP-K, tahfidz, kitab kuning, serta melalui keterangan tidak mampu.

Lebih lanjut, Rektor UNUSIDA memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang membantu untuk bergabung bersama kampus UNUSIDA.

“Terima kasih kepada para mahasiswa yang dapat berkontribusi dalam mempromosikan kampus UNUSIDA, sehingga target yang dicanangkan dapat tercapai,” imbuhnya.

(my/my)

Mahasiswa Unusida Ikuti Kuliah Umum Bersama KH Zulfa Mustofa, Wakil Ketua PBNU

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Sidoarjo – Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa menyampaikan, bahwa Nahdlatul Ulama merupakan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang berupaya mewujudkan khidmah diniyah dan pendidikan. Hal tersebut dibuktikan dengan mendirikan lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

“Dalam NU, kata kyai Sahal Mahfudz, kalau NU mendirikan Lembaga Pendidikan, maka tujuannya adalah untuk mempersiapkan generasi yang sholeh dan akram. Adapun makna santri disiapkan menjadi orang yang sholeh untuk memahami kebutuhan masyarakatnya sehingga bisa siap pakai di masyarakat,” jelasnya saat menjadi narasumber pada kegiatan Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) di Gedung KBIH Rahmatul Ummah An-Nahdliyah, Sidoklumpuk, Sidokumpul, Sidoarjo, Ahad (23/10/2022).

Dalam kesempatan tersebut, kiai Zulfa juga mengutip pendapat  Imam As-Syatibi, bahwa walaupun zamannya sudah berubah ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu Ilmu berada di dalam hati para ulama (pemiliknya). Hal ini dikarenakan pada zaman dahulu pendidikan dilakukan dengan mengandalkan daya ingat yang berada di dalam hati.

“Berbeda dengan sekarang, kita cukup memahami kata kuncinya saja lalu bisa mendapat penjelasannya di internet,” katanya.
Menurutnya, NU harus sadar bahwa seiring berubahnya zaman, tantangan yang dihadapi juga berbeda-beda. Seperti akan kebutuhan masyarakat yang tidak hanya membutuhkan ilmu agama saja, tetapi juga ilmu-ilmu yang lain. Inilah mengapa Lembaga Pendidikan di NU tidak hanya ada jurusan keagamaan saja, ilmu lain seperti teknik, ekonomi, dan komputer, yang disediakan oleh Unusida.
“Inilah kenapa Nabi SAW atau ada yang berpendapat ini ucapan Sayyidina Ali, didiklah anak-anakmu dengan Pendidikan yang mungkin berbeda di mana zaman kalian tinggal,” kiai Zulfa.
Lebih lanjut, kiai Zulfa kembali mengutip pendapat Imam Ghazali tentang ilmu dibagi menjadi 2. Yaitu ilmu yang didasari Al-Qur’an dan Hadist yang disebut ilmu syar’iyah dan ilmu yang bersumber dari akal manusia yang disebut Ghairu Syar’iyah. Apabila seseorang mempelajari kedua ilmu tersebut, selama ilmu tersebut membuat mereka takut kepada Allah, maka mereka disebut orang yang fakkih atau orang yang paham ilmu agama.
“Misalnya, Anda belajar ilmu komputer, kemudian dengan ilmu yang Anda pelajari tersebut membuat Anda takut kepada Allah maka Anda menjadi orang yang fakkih. Sebaliknya, apabila Anda belajar ilmu agama namun tidak ada rasa takut kepada Allah, maka sama saja dengan tidak belajar ilmu akhirat,” terangnya.
Selanjutnya, beliau menekankan tujuan pendirian Lembaga Pendidikan oleh Nahdlatul Ulama, yaitu untuk mempersiapkan generasi yang sholeh dan akram. Sholeh dalam artian orang yang siap pakai di masyarakat dan akram berarti orang yang paham agama karena rasa takutnya kepada Allah.
“Hal ini secara sederhana beliau jelaskan dengan istilah orang yang pintar dan benar, di mana orang yang benar sudah pasti pintar dan orang yang pintar belum tentu benar,” imbuhnya.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Unusida dengan mengusung tema “Mahasantri Unusida Berfikir Global Bermanfaat Bagi Umat Manusia”. Tampak hadir, seluruh civitas akademik Unusida mulai dari jajaran rektorat, dekanat, dosen, karyawan serta ratusan mahasiswa 2021 dan 2022.

Acara tersebut diawali dengan penampilan shalawat Al-banjari dari UKM Nahdlatus Syubban, dilanjutkan dengan penyambutan kedatangan pemateri dan tamu undangan dengan diiringi lagu ya lal wathan.   Selanjutnya, acara dibuka dengan do’a iftitah oleh Bapak Arly Fauzi kemudian lantunan bacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Saudara Nizar Maulana, lalu masuk pada kuliah umum yang disampaikan oleh KH. Zulfa Mustofa.


Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dilakukan para peserta dengan antusias. Ada 4 mahasiswa yang mendapat kesempatan bertanya pada forum tersebut, ada yang bertanya seputar reaksi terhadap banyaknya aliran keagamaan yang berbeda-beda dan ada pula yang menanyakan motivasi beliau dalam perjalanan kepenulisan hingga bisa menghasilkan buku yang berkualitas. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dengan ringkas dan mudah dipahami oleh Bapak KH. Zulfa Mustofa. Acara kemudian ditutup dengan do’a dan diakhiri dengan shalawat badar yang mengiringi Langkah para tamu undangan dan dosen untuk undur diri.

(my)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][/vc_column][/vc_row]

BEM Teknik Unusida Hibahkan Alat WTP dan RO Bagi Warga di Kampung Nelayan, Kedungpandan, Jabon, Sidoarjo

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Sidoarjo – Masyarakat di Kampung Nelayan, di Dusun Tlocor, Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, kini dapat bernafas lega. Pasalnya, Tim Program Penguatan Kapasitas Mahasiswa (PPK) Ormawa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menghibahkan 1 set alat Water Treatment Proses (WTP) dan 1 set teknologi Reverse Osmosis (RO). untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga setempat, Rabu (12/10/2022).

Ketua tim PPK BEM Fakultas Teknik Unusida, Bagus Irwanto menjelaskan, WTP dan RO merupakan suatu metode filterisasi/penyaringan air bersih dengan menghilangkan molekul besar serta ion-ion yang terkandung dalam air.

“Sumber air yang semula memiliki nilai Total Dissolved Solid (TDS) mencapai hingga 2000 ppm (part per million) di musim kemarau dan 800-1000 ppm di musim hujan, kini hanya menjadi 500 ppm setelah melalui proses alat WTP dan RO,” ujar ketua tim, Bagus Irwanto.

Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan tersebut menyebutkan Alat tersebut dapat menghasilkan 1000 liter per hari yang ditempatkan di musholla dusun setempat. “Kapasitas tersebut masih hanya mencakup 20% warga di kampung nelayan. Oleh karena itu perlu perhatian khusus pemerintah desa serta dinas terkait dalam meningkatkan hasil serta meratakan manfaatnya bagi warga di daerah pesisir seperti ini,” katanya.

Adapun cara kerja kedua alat ini hampir sama serta saling mendukung, yaitu dapat menghilangkan sedimen klorin dengan proses pemfilteran sebelum melalui membran untuk menghilangkan padatan yang terlarut sehingga dapat menjernihkan air dengan maksimal.

“Alhamdulillah, kedua alat tersebut telah dipasang di musholla dusun setempat sejak bulan awal Agustus lalu dan sudah melalui tahap uji coba dan uji laboratorium. Kini sudah siap untuk digunakan oleh masyarakat untuk sehari-hari,” imbuhnya.

Anggota Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (BKNU) Sidoarjo tersebut berharap agar program yang diusungnya ini dapat bermanfaat dan berkesinambungan bagi masyarakat di kampung nelayan. Oleh karena itu, ia mengajak partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk mau dalam menjaga dan merawat alat ini secara rutin.

“Sebab, kesinambungan program dan adanya alat ini sangat bergantung dengan partisipasi masyarakat. Sebuah alat tidak akan berfungsi dengan maksimal hingga mengalami kerusakan bila tidak dilakukan maintenance (dirawat) dengan baik,” tegasnya.

Selain program utama pemenuhan air bersih, tim PPK BEM Fakultas Teknik juga mendorong dalam meningkatkan ekonomi ibu-ibu nelayan mendirikan usaha bersama. Seperti dengan menggelar pelatihan pengolahan hasil laut menjadi olahan pangan, hingga pelatihan pengemasan dan pemasaran produk.

“Potensi Tlocor sebagai daerah pesisir sangat besar karena dekat dengan tempat Wisata Bahari Tlocor (WBT) yang salah satu destinasi wisata di Kabupaten Sidoarjo. Potensi tersebut yang harus dimanfaatkan oleh warga dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.

Wakil Rektor 3 Unusida, Ali Masykuri menyampaikan, pihaknya siap memfasilitasi dalam mengawal keberlanjutan program yang diusung mahasiswa, lebih-lebih tentang pengabdian masyarakat.

“Program yang diusung oleh BEM Fakultas Teknik ini sangat komplit karena mewakili seluruh Fakultas dan Program Studi di Unusida. Jadi selain menerapkan keteknikannya dalam merancang sebuah alat, juga memberikan pengetahuan tentang pengolahan hasil laut ke masyarakat. Ini mewakili Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Juga mewakili Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi dalam hal pengemasan dan pemasaran produk yang diajarkan ke masyarakat kelompok nelayan,” urainya.

Sementara itu, Sekretaris Kelompok Nelayan Putra Mutiara, Sundianto merasa sangat senang karena dibantu untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Ia dan warga nelayan selama ini mendambakan solusi terhadap masalah kekurangan air bersih di daerah dekat laut.

“Adanya solusi air bersih ini sangat kami harapkan warga sejak lama. Tentu hal ini sangat membantu warga sehingga tidak lagi mengandalkan air bersih dari PDAM yang mengharuskan kami menempuh jarak yang cukup jauh untuk menjangkaunya. Selain itu, program peningkatan ekonomi bagi ibu-ibu dengan pelatihan-pelatihan juga akan membuka peluang usaha yang luas serta ekonomi warga juga akan tumbuh,” terangnya.

Penyerahan hibah alat tersebut diberikan secara simbolis oleh Wakil Rektor 3 Unusida, Ali Masykuri, M. Pd. I kepada sekretaris kelompok nelayan Putra Mutiara, Sundianto. Tampak hadir juga kepada bidang kemahasiswaan Unusida, Mahfudzil Asror, Pembimbing Tim PPK BEM Fakultas Teknik Unusida, Zahrotul Azizah, Kepala Program Studi Teknik Indutri Unusida, Rina Sri Wulandari serta masyarakat setempat.

(my/my)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][thim-multiple-images image=”21314,21315,21316,21317,21318″ column=”2″][/vc_column][/vc_row]

Smart Parenting, Komitmen Unusida Kembangkan Pembelajaran Efektif Bagi Anak Usia Dini

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Sidoarjo – Pendidikan Anak Usia Dini merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan kebiasaan tingkah laku pada diri seorang anak. Hal tersebut yang mendasari Universitas Nahldatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar kegiatan pembelajaran smart parenting bagi tenaga pendidik anak usia dini di Kabupaten Sidoarjo.

Kegiatan pembelajaran tersebut dilaksanakan secara Hybrid Learning, di Hall Unusida serta Zoom Meeting, Selasa (04/10/2022). Terdapat 163 tenaga pendidik anak usia dini yang mengikuti kegiatan tersebut.

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam M.Si. mengatakan, program smart parenting yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak di kelompok bermain dan di rumah. Parenting ini bukan sesuatu yang baru, namun juga tidak banyak yang mampu menyelenggarakannya, sehingga penting untuk dikaji dari konsep teoritis tentang manajemen program parenting pada pendidikan anak usia dini.

Upaya mengembangkan kemampuan dan potensi anak usia dini diperlukan suatu program yang dapat membantu dan mendukung terhadap perkembangan anak, salah satunya adalah diadakannya kegiatan yang menyinergikan antara pendidik PAUD dengan orang tua melalui program pendidikan orang tua (parenting education) seperti ini.

“Mengingat kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara maksimal dengan peran orang tua maupun lembaga pendidikan terkait,” katanya.

Trainer Spiritual Parenting, M. Ruman Nasruddin M.Pd.I. yang menjadi narasumber pada pembelajaran tersebut menyampaikan, Keterlibatan orang tua dalam lembaga pendidikan anak usia dini sangat penting untuk mewujudkan pembelajaran yang optimal dimasa usia emas anak.

“Pentingnya peran orang tua tidak sepenuhnya berharap pada lembaga PAUD saja untuk mendidik anaknya, tetapi kontribusi orang tua juga sangat diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebab orang tua merupakan guru pertama bagi anak,” jelasnya.

Ia menjelaskan, peran orang tua terhadap anak usia dini meliputi menjaga perilaku anak mengikuti proses belajar, bermain, memilih teman, berorientasi perkembangan anak usia dini, meningkatkan kecakapan bersosialisasi, memberikan pembelajaran benda konkret, dan dukungan positif terhadap perkembangan anak.

Pada tahun pertama kehidupannya, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia seutuhnya, yaitu ditandai dengan karakter, budi pekerti luhur, pandai dan terampil.

“Anak hebat lahir dari orang tua yang terlibat. Sebab perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangatlah penting dan menentukan kualitas anak di masa datang,” tandasnya.

Diketahui, Unusida akan membuka program studi (prodi) baru yaitu Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) pada tahun akademik 2023-2024 mendatang. Prodi tersebut menjadi yang kedua setelah prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dalam lingkup Fakultas Agama Islam (FAI) yang dibuka mulai tahun ini.

(my/my)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][thim-multiple-images image=”21296,21297,21299,21301,21294,21302,21298,21300,21295″ image_size=”“large“” column=”2″][/vc_column][/vc_row]

MEMBANGUN BRANDING DAN DIGITALISASI MARKETING RUMAH RAJUT DI SIDOKARE KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Pada tahun 2022 ini, salah satu tim dari Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Kembali mendapatkan kepercayaan dari Kementerian DIKBUDRISTEK untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dalam skema Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS). UMKM yang menjadi mitra kegiatan kali ini adalah UMKM yang berfokus pada kegiatan produksi rajut. Tim yang diketuai oleh Dian Fahriani, dosen program studi Akuntansi dan 2 orang dosen mengusung tema “Membangun Branding Dan Digitalisasi Marketing Rumah Rajut Di Sidokare Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo”[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Berawal dari hobi dalam kegiatan rajut, memberikan kesempatan kepada ibu rumah tangga satu ini dalam membantu keuangan keluarga. Hobi yang ditekuni dalam membuat pernak-pernik rajut memberikan inspirasi untuk mengkolaborasikan rajutannya dengan sandal dan sepatu yang terbuat dari kayu. Kombinasi keduanya menghasilkan sebuah produk yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan dengan menjual sepatu/sandar yang bahan bakunya dari kayu tersebut. Ibu rumah tangga yang bernama lengkap Yuni Suwanti Asih ini beralamatkan di desa Bungurasih 1 tapi melakukan kegiatan usahanya di desa Sidokare Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Ibu Yuni dibantu oleh 4 orang karyawan melakukan produksinya di sebuah rumah yang sekaligus dijadikan sebagai galeri dari produknya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column width=”1/4″][vc_single_image image=”20274″][/vc_column][vc_column width=”3/4″][vc_column_text]Dalam melakukan produksinya, mitra menggunakan beberapa peralatan standar dalam melakukan produksinya, antara lain: Mesin jahit 1 buah, Mesin border 1 buah, Rak untuk menyimpan produk jadi. Produk yang dihasilkan oleh mitra pada awalnya berupa produk sepatu dan sandal yang menggunakan bahan dasar kayu tapi dikombinasikan dengan hasil kerajinan sulam. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, produk yang dihasilkan dikembangkan menjadi beberapa varian, yaitu: Sepatu Rajut, Tas rajut, Baju rajut, Aksesoris rajut dan Home dekor rajut (tempat tisu rajut).[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column width=”2/3″][vc_column_text]Produksi mitra dilakukan di ruangan yang menyatu dengan rumah tempat tinggalnya. Dibantu 4 orang karyawan, mitra memproduksi secara masal untuk selanjutnya dipasarkan. Tahapan-tahapan dalam setiap prosesnya antara lain: Tahap pertama, mitra membuat disain produk untuk dijadikan master dalam memproduksi produknya. Disain biasanya mengacu pada info-info yang trend di internet. Tahap kedua, mitra order bahan dasar setengah jadi berupa sepatu/sandal yang terbuat dari kayu. Barang setengah jadi ini disorder dari pengrajin sepatu/sandal kayu. Tahap ketiga, mitra mempuat hiasan berupa rajut yang akan dipasangkan pada sepatu dan sandal. Tahap akhir, produk yang sudah dihias dengan rajutan, disimpat di galeri/rak untuk jualan.[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/3″][vc_single_image image=”20275″][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Pemasaran yang dilakukan oleh mitra menggunakan media sosial dengan memanfaatkan grup-grup yang diikuti oleh mitra. Selain itu, mitra juga aktif dalam mengikuti kegiatan pameran yang diadakan oleh dinas koperasi dan UMKM Kabupaten Sidoarjo. Produk yang dihasilkan mitra dijual dengan harga berkisar antara Rp 35.000,00 sampai Rp 100.000,00. Omset yang diperoleh mitra selama 1 bulan antara Rp 2 – 3 juta.

Program Kemitraan Masyarakat ini seluruhnya dibiayai oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian MasyarakatDirektorat Jendral Pendidikan tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Sesuai dengan Kontrak Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada MasyarakatNomor: 095/E5/RA.00.PM/2022, tanggal 10 MEI 2022.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]– Dian Fahriani, S.E, M.SA. –[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Mahasiswa Teknik Industri Unusida Berkunjung Ke PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Pabrik Tuban

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) dan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar kegiatan kunjungan industri di salah satu perusahaan milik negara, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Pabrik Tuban, Jawa Timur, Rabu (10/08/2022).

Kunjungan industri kali ini diikuti sebanyak 80 mahasiswa dari Prodi Teknik Industri dan Teknik Kimia mulai dari angkatan 2019, 2020, dan 2021. Kedatangan rombongan Unusida tersebut diterima dan disambut baik oleh pimpinan perusahaan di Auditorium PT Semen Indonesia.

Dekan Fakultas Teknik Unusida, Listin Fitrianah, S.P., M.Si menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa/i untuk dapat melihat dan belajar secara langsung di dunia industri. Menurutnya, belajar dengan melihat secara langsung menjadi point tersendiri bagi mahasiswa dalam memahami teori yang diajarkan selama di dalam kelas.

“Terima kasih karena sudah diterima dan sambutan yang luar biasa ini. Mohon maaf apabila selama kunjungan kali ini ada kekurangan dan kesalahan sikap maupun tingkah laku seluruh mahasiswa yang ikut,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Sementara itu, Arif Zainudin, Selaku Humas PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi adanya kunjungan industri dari mahasiswa Unusida.

“Dalam situasi yang semakin membaik ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban telah banyak menerima banyak kunjungan dari beberapa perguruan tinggi. Hal ini merupakan wujud program perusahaan BUMN dalam memberikan edukasi dan transparansi kepada masyarakat maupun mahasiswa yang ingin belajar tentang dunia industri milik negara,” paparnya.

Bapak Arif yang menjadi pemandu kunjungan industri kali ini mengajak seluruh peserta untuk mengelilingi lingkungan perusahaan melalui transportasi. Para mahasiswa diperlihatkan langsung kondisi lingkungan dan kegiatan pekerja. Mulai dari sejarah perusahaan, alur produksi, manajemen, distribusi bahan baku hingga pemasaran produk.

Dalam kesempatan tersebut, Bapak Arif menjelaskan banyaknya peran BUMN melalui program-program dalam mengawal pembangunan dunia industri tanah air, diantaranya reklamasi lingkungan. Ia memperlihatkan area yang dimiliki PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang memiliki luas bangunan 400.000 m2 yang terletak di area 1.500 Ha.

PT Semen Indonesia Terdiri Dari Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa Dan Than Long Cement Di Vietnam. PT Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terdiri dari pabrik semen unit I, unit II, unit III. Pabrik semen Gresik unit I dan II terletak di Desa Sidomoro Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik dengan Pabrik semen Gresik unit III terletak di Desa Sumberarum Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban Jawa Timur.

Komitmen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban dalam mengelola lahan pasca tambangnya kini mulai membuahkan hasil. Konsep pengelolaannya seiring dengan program pemberdayaan yang diberikan kepada masyarakat yang berdomisili di sekitarnya. Terutama para petani Green Belt (petani penggarap lahan perusahaan di sekitar lahan tambang).

Di lahan pasca tambang tanah liat tersebut, kini berubah menjadi lahan pertanian yang ditanami banyak tanaman seperti pohon pisang Cavendish, Pepaya, dsb yang ditanam oleh manajemen Pabrik Tuban bersama karyawan dan petani Green Belt.

Saat ini, lahan pasca tambang tersebut dominan ditanami bibit pohon cemara yang nantinya akan dikembalikan lagi oleh negara. Tampak juga pohon-pohon cemara yang mulai nampak tingginya karena ditanam sejak tahun 2018-2019 silam. Bapak Arif menyebutkan bahwa batas pengerukan tambang batu kapur yang menjadi bahan baku semen tersebut telah diatur dalam Undang-Undang yaitu maksimal 10 mdpl. “Akan tetapi sebagai perusahaan milik negara tentunya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu kita maksimalkan menjadi 15 mdpl,” katanya.

Bapak Arif juga mengatakan bahwa PT Semen Indonesia menyediakan lahan gratis (bukan sewa), bibit pohon, serta pupuk. Bahkan, Semen Indonesia juga menyediakan alat penunjang lain untuk memaksimalkan hasil panen agar lebih berkualitas.

Kunjungan industri yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut telah banyak memberikan gambaran bagi mahasiswa teknik industri tentang kondisi di lapangan secara langsung dan menjadi referensi dalam mempelajari materi keteknik industrian selanjutnya.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][thim-multiple-images image=”18918,18919,18920,18921″ column=”4″][/vc_column][/vc_row]