Mahasiswa PGSD Gelar Gebyar Seni Nusantara

Sidoarjo – Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) Program Studi (prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menggelar kegiatan bertajuk Gebyar Seni Nusantara. Kegiatan tersebut dipusatkan di Gedung KBIH Rohmatul Ummah, Sidokumpul, Sidoarjo, Senin (23/01/2023).

Kegiatan ini menjadi salah satu tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mahasiswa prodi PGSD mulai dari angkatan 2019, 2020 dan 2021. Dalam gebyar seni kali ini, seluruh mahasiswa menampilkan puluhan seni tari dari berbagai daerah nusantara, diantara-Nya tari persembahan dari Riau, tari janger dari Bali, tari merak dan tari manuk dadali dari Jawa Barat, tari piring dari Sumatra Barat, tari cublak cublak suweng dari Jawa Timur, dan sebagainya.

Rektor UNUSIDA, H. Fatkul Anam sangat mengapresiasi capaian yang dihasilkan oleh Prodi PGSD yang berhasil mengangkat performa UNUSIDA di masyarakat. Sebab, PGSD menjadi satu-satunya prodi yang mendapat akreditasi unggul.

“Di usia yang relatif masih muda 8 tahun, prodi PGSD menjadi kebanggaan di UNUSIDA, itu tidak mudah. Hal ini yang harus kita syukuri dengan kegiatan yang unggul,” ujarnya.

Ia sangat berterima kasih atas perjuangan dosen dan mahasiswa PGSD dalam mengenalkan UNUSIDA melalui pegelaran yang sangat luar biasa untuk mengangkat seni Nusantara

“Ini adalah kegiatan yang dipersiapkan secara mandiri dengan kreativitas. Dengan jumlah mahasiswa PGSD yang cukup banyak, mari kita besarkan UNUSIDA dengan semangat dan kebersamaan,” katanya.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNUSIDA, Nurul Aini berharap akan menjadi kegiatan tahunan di Prodi PGSD UNUSIDA. Sebab, dapat menjadi sarana mengenalkan prodi PGSD pada masyarakat.

“Kegiatan pagelaran seperti ini terakhir dilaksanakan pada 2018 lalu, Alhamdulillah tahun 2023 dapat terlaksana kembali,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Program Studi (Kaprodi) PGSD UNUSIDA, Arie Widya Murni mengatakan, melalui kegiatan pagelaran seni seperti ini bertujuan agar mahasiswa dapat merasakan proses berkreativitas dalam mencintai seni nusantara. Selain itu, mahasiswa diberikan tugas untuk membuat kegiatan dalam rangka melatih dan mempraktikkan di depan umum materi yang sudah dipelajari.

“Sebelum menjadi guru SD nantinya, mahasiswa terlebih dulu dilatih untuk berani dan percaya diri memberi contoh guru teladan dalam mempersiapkan peserta didiknya kelak,” terangnya.

Ini tidak hanya pagelaran seni dan musik nusantara saja, akan tetapi juga dilengkapi dengan pameran dan bazar karya seni mahasiswa prodi PGSD.

“Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi kita untuk mencintai aneka seni budaya di Nusantara yang sangat beragam,” pungkasnya.

(my/my)